Anda di halaman 1dari 7

RELASI MAKNA (1)

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Semantik

Dosen Pengampu: Dr. Iwan Marwan, M.Hum

Penyusun:

1. Moh. David Bahtiar 21207011


2. Nurul Hidayah 21207029

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

20223
A. KESAMAAN MAKNA (SINONIMI)
Kata sinonimi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu
onoma ‘nama’ dan syn ‘dengan’. Secara harfiah sinonim berarti “nama lain
untuk benda atau hal yang sama‟. Djayasudarma (2012: 55) menyatakan
sinonim sebagai sameness of meaning (kesamaan arti). Sinonim adalah
bentuk bentuk Bahasa yang memiliki makna kurang lebih sama atau mirip,
atau sama dengan bentuk lain. Kesamaan makna tersebut berada pada
tataran kata, frasa, klausa, atau kalimat (Kridalaksana, 1984: 179).1
Secara semantik Verhaar (1978) mendefinisikan sinonimi sebagai
ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih
sama dengan makna ungkapan lain. Umpamanya kata buruk dan jelek adalah
dua buah kata yang bersinonim; bunga, kembang, dan puspa adalah tiga kata
yang yang bersinonim. Hubungan makna antara dua buah kata yang
bersinonim bersifat dua arah. Namun, dua buah kata yang bersinonim itu;
kesamaannya tidak seratus persen, hanya kurang lebih saja. Kesamaannya
tidak bersifat mutlak.2
Tabel 1. Bentuk Sinonim
No. Bentuk Sinonim Contoh
1. Antarmorfem dia-nya
-Dhifa tidak mengingat dia.
-Dhifa tidak mengingatnya.
saya-ku
-Adzkia bukan guru saya.
-Adzkia bukan guruku.
2. Antarkata ayu-cantik
-Perempuan berkerudung itu sangat cantik.
-Perempuan berkerudung itu sangat ayu.
dapat-mampu
-Mereka dapat membaca dengan cepat.

1
Pegawai Pemerintah et al., “Modul Belajar Mandiri Calon Guru,” 2019, 44–45.
2
Surianti Nafinuddin, “Pengantar Semantik (Pengertian, Hakikat, Jenis),” Pengantar Sematik, 2020, 1–
21, https://doi.org/10.31219/osf.io/b8ws3.
-Mereka mampu membaca dengan cepat.
3. Kata dengan wafat-meninggal dunia
Frasa -Pak Habibi wafat pada 11 September 2019.
-Pak Habibi meninggal dunia pada 11 September
2019.
pencuri-panjang tangan
-Jangan mudah percaya dengan si pencuri itu
-Jangan mudah percaya dengan si panjang
tangan itu.
4. Frasa dengan meninggal dunia-berpulang ke rahmatullah
Frasa -Setiap orang pasti akan meninggal dunia.
-Setiap orang pasti akan berpulang ke
rahmatullah.
orang tua-ibu ayah
-Anak saleh akan selalu mendokan orang tuanya.
-Anak saleh akan selalu mendoakan ibu dan
ayahnya
5. Kalimat dengan Izza menulis puisi.
Kalimat Puisi ditulis Izza.

Contoh media masa:


Dehidrasi – kehilangan cairan
Dehidrasi membuat sakit kepala.
Lari dapat membuat seseorang kehilangan cairan tubuh.(Sumber:
www.kompas.com)
Pada penggalan berita tersebut memiliki kesamaan makna yaitu dehidrasi
memiliki makna kehilangan cairan begitu juga dengan kehilangan cairan
dapat juga di maknai dengan dehidrasi.

B. KEBALIKAN MAKNA (ANTONIMI)


Secara semantik Verhaar (1978) mendefenisikan antonimi sebagai:
Ungkapan (biasanya berupa kata, tetapi dapat pula dalam bentuk frase atau
kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna ungkapan lain.
Misalnya kata bagus yang berantonimi dengan kata buruk; kata besar
berantonimi dengan kata kecil. Samahalnya dengan sinonim, antonim pun
tidak bersifat mutlak. Itulah sebabnya dalam batasan di atas, Verhaar
menyatakan “yang maknanya dianggap kebalikan dari makna ungkapan lain”
Jadi, hanya dianggap kebalikan. Bukan mutlak berlawanan.3
Kata-kata yang berantonim dapat bekategori kata sifat, kata benda, kata
ganti, kata kerja, dan keterangan. Kata tugas seperti dan, karena, untuk, bagi,
dan sebagainya tidak memiliki lawan katanya/tidak berantonim. Suwandi
(2008: 106- 109) dan Chaer (2012: 298-299) mengelompokkan antonim
menjadi beberapa jenis.4
1) Antonim Mutlak
Antonim mutlak adalah pertentangan bentuk bahasa yang bersifat
mutlak. Misalnya kata hidup berantonim dengan mati. Sesuatu yang
masih hidup tentunyan belum mati, sebaliknya sesuatu yang sudah
mati pastinya sudah tidak hidup lagi. Kata siang yang berantonim
mutlak dengan malam. Ketika matahari berada di atas kepala
menandakan hari sudah siang, hari belum gelap/malam, sebaliknya
ketika matahari tenggelam, bumi dalam keaadaan gelap maka disebut
malam. Contoh lain antonim mutlak adalah atas dan bawah, muka dan
belakang.
2) Antonim Bergradasi
Antonim bergradasi disebut juga dengan oposisi kutub.
Pertentangan antonym jenis ini tidak bersifat mutlak atau relatif.
Misalnya kata besar dan kecil. Ukuran besar dan kecil itu relatif,
sebuah benda dikatakan besar atau kecil karena diperbandingkan
antara unsur yang lainnya. Mobil bus dianggap besar jika disandingkan
dengan mobil sedan karena ukuran mobil sedan dianggap lebih kecil
daripada bus. Sementara itu, ukuran mobil sedan dianggap besar jika
disandingkan dengan sepeda motor. Contoh antonim bergradasi

3
Nafinuddin.
4
Pemerintah et al., “Modul Belajar Mandiri Calon Guru.”
lainnya adalah tinggi dan rendah, panjang dan pendek, murah dan
mahal, jauh dan dekat. Pada umumnya kata-kata antonim bergradasi
berkategori kata sifat atau adjektif.
3) Antonim Relasional
Antonim jenis ini dapat dilihat berdasarkan kesimetrian dalam
makna setiap pasanangannya. Misalnya kata suami dan istri.
Seseorang baru dikatakan sebagai suami ketika sudah memiliki istri.
Hal ini berbeda ketika terjadi perceraian tidak lagi disebut lagi suami,
tetapi duda. Contoh lainnya adalah maju dan mundur, memberi dan
menerima, guru dan murid.
4) Antonim Hierarkial
Antonim jenis ini terdapat dalam satuan waktu, berat, panjang,
jenjang kepangkatan, dan jenjang yang lainnya. Contoh antomin
hierarkial adalah kilogram dan kuintal/ton, hari dan bulan, prajurit
dengan letnan, mayor, jenderal.
5) Antonim Resiprokal
Antonim resiprokal adalah antonim yang bersifat timbal balik.
Makna dalam antonim ini saling bertentangan, namun secara
fungsional keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat dan
bersifat timbal balik. Contoh antonim ini adalah mengajar dan belajar,
menjual dan membeli, mengirim dan menerima.5
Contoh media masa:
Pada masa pandemi pasar masih melakukan aktivitas jual beli tetapi
pembeli masih di batasi.(Sumber: www.kompas.com.)
Kata jual beli merupakan sebuah Antonin, Antonim jual adalah beli.

C. PERBEDAAN MAKNA (HOMONIMI)


Homonimi adalah ‘relasi makna antar kata yang ditulis sama atau
dilafalkan sama, tetapi maknanya berbeda’. Kata-kata yang ditulis sama
tetapi maknanya berbeda disebut homograf, sedangkan yang dilafalkan

5
Pemerintah et al.
sama tetapi berbeda makna disebut homofon. Contoh homograf adalah
kata Tahu (makanan) yang berhomografi dengan kata Tahu (paham), sedang
kata Masa (waktu) berhomofoni dengan Massa (jumlah besar yang menjadi
satu kesatuan).6
Contoh media masa:
• Para pemroduksi sepatu hak tinggi meninggikan stok bahan baku
pembuatan sepatu hak tinggi. (Sumber: www.kompas.com)
Makna: Kata hak pada kalimat di atas mempunyai makna bagian yang tinggi
pada sepatu bagian tumit, sehingga membuat pemakainya terlihat lebih
tinggi.
• Setiap warga negara mempunyai hak untuk berpendapat dan
mendapatkan perlindungan hukum.(sumber: www.kompas.com)
Makna: Kata hak pada kalimat kedua mempunyai makna sebagai sesuatu
yang melekat pada manusia dan harus didapatkan individu.

6
Nafinuddin, “Pengantar Semantik (Pengertian, Hakikat, Jenis).”
DAFTAR PUSTAKA
Nafinuddin, Surianti. “Pengantar Semantik (Pengertian, Hakikat, Jenis).”
Pengantar Sematik, 2020, 1–21. https://doi.org/10.31219/osf.io/b8ws3.
Pemerintah, Pegawai, Pembelajaran Semantik, Sumber Wahyudin, Ahmad
Pendalaman, Materi Bahasa, Indonesia Modul, Wacana Kemdikbud, and A
Kompetensi. “Modul Belajar Mandiri Calon Guru,” 2019, 44–45.

Anda mungkin juga menyukai