Handout Antrax PDF
Handout Antrax PDF
Antraks
Etiologi
Spora
Bisa terbentuk pada : kultur media, tanah, material dari hewan yang sudah
mati
Tidak ditemukan pada jaringan hidup dan darah
Spora tahan hidup cuaca panas dan dingin
Di tanah kering di laboratorium bisa tahan sampai 60 tahun
Dipadang rumput terbuka dipengaruhi oleh : musim suhu, serta kompetisi
dengan organisme lain
Spora bisa mati
o Oven 1400 C, mati dalam 3- 4 jam
o Didihkan 1000c, mati dalam 10 menit
o Dengan karbol 5%, rusak dalam 40 hari
o Dengan formalin 10%, mati dalam 4 jam
Basil bentuk vegetatif tidak terlalu kuat
o Tidak tahan berkompetisi dengan organisme safrorit
o Pada suhu 50*c, mati dalam 30 menit
o Peka terhadap desinfectan, antiseptik dan antibiotik
___________________________________ 1 __________________________________
Bahan Kuliah
____________________________ Penyakit Infeksi ____________________________
Bacillus anthracis tersusun atas:
o Kapsula
o Tiga bagian protein
Protective Antigen (PA)
Edema Factor (EF)
Lethal Factor (LF)
Dalam bakteria terdapat I kromosom dan 2 plasmid (pXO1 dan pXO2)
Kromosom tidak menentukan virulensi
pXO1 :
o Protektif antigen (PA) menekan respon imun
o Edema faktor (EF) meninggalkan siklik AMP intraseluler
gangguan sistem homeostasis cairan dalam sel edema
o Lethal faktor (LF) memicu makrofag menghasilkan TNF serta
lainya bisa menyebabkan kematian mendadak
o Bila ketiga faktor itu ada sangat virulen
pXO2 kapsula
___________________________________ 2 __________________________________
Bahan Kuliah
____________________________ Penyakit Infeksi ____________________________
spora berubah menjadi bentuk vegetatif melepaskan diri dari macrofag
berkembang biak dalam sistem limfatik masuk kesirkulasi darah dalam
jumlah yang cukup banyak (107 sampai 108 / ml) terjadi gejala sepsis
Penderita yang punya daya tahan kuman terlokalisir pada kulit yang kena
berupa ulkus yang dikelilingi daerah hemoragik serta pusat nekrosis
malignant pustule
Pada penderita yang rentan penyebaran hematogen antrak septikemia
penyebaran daerah nekrosis (otak, meningen, usus dan paru)
Antraks gastrointestinal
Dapat bermula dari antraks kulit antrak sal. Cerna
Atau masuk sal. Cerna dengan memakan daging hewan tertular yang tidak
dimasak dengan sempurna
Permulaan terjadi limfadenitis hemoragik penyebaran secara limfogen
hematogen septikemia
Pada otopsi dinding intestinum edema terutama duodenum (mungkin bisa
menyebabkan obstruksi lumen)
Dapat terjadi gangren, hemoragi dan pembesaran lnn. regional
Pada lesi orofarings lesi initial di orofaring, bisa melalui mulut atau lnn.
servikal berkembang biak & membentuk toksin limfadenitis dan edema
pasif bisa menekan sal. Pernafasan
Antraks paru-paru
Spora antraks terhisap masuk ke paru-paru
Terkadang spora hanya tinggal di hidung atau tenggorokan gejala sub
klinis
Bila spora sampai dinding alveoli ditangkap sel fagosit dibawa ke Kel.
Limfe trankeobronkial atau Kel. Limfe mediastinal berkembang biak &
membuat toksin nekrosis hemoragik terutama di mediastinum
Penyebaran hematogen septikemia, pneumonia atau peradangan pleura
Pada fase septikemi efek toksin ke endotel kapiler paru trombosis
kapiler paru
Akhirnya dapat terjadi gagal paru karena trombosis kapiler paru atau efek
toksin pada susunan saraf pusat pengaruhi sentrum pernafasan atas
___________________________________ 3 __________________________________
Bahan Kuliah
____________________________ Penyakit Infeksi ____________________________
Gigitan gigitan serangga yang telah memakan bangkai hewan yang tertular
Secara bioterorisme
Cutaneus anthrax
Tipe yang terbanyak ditemukan (90% dari kasus di indonesia)
Inkubasi : 1 5 hari
Masuknya kuman dikulit papel pada tempat inokualasi gatal, tanpa rasa
sakit
2-3 hari membesar jadi vesikel berisi cairan kemerahan kemudian
hemoragik jadi jaringan nekrotik (patognomonik) diikuti vesikel-vesikel
kecil disekitarnya
Sekitar ulcus sering dijumpai eritema dan non piting edema pembentukan
Eschar
Bentuk lesi yang khas ini : malignant pustule tiudak dijumpai pus kecuali
ada infeksi sekunder
Setelah 5 hari ulcus mereda tetapi edema masih ada untuk beberapa
hari/minngu
Ukuran lesi 1-5 cm, terkadang hanya kecil seujung jarum, dikelilingi oleh
daerah edema ditengahnya ada luka sangat kecil predileksi lesi : tempat
terbuka (muka, leher, lengan, tangan)
Gejala konstitusi : panas, salit kepala, malaise jarang ada, dapat terjadi
pembengkakan lnn. regional
Bila tidak diobati penyebaran limfogen hematogen septikemi syok
Kematian tergantung : luas daerah infeksi dan cepatnya pengobatan
Gastrointestinal anthrax
___________________________________ 4 __________________________________
Bahan Kuliah
____________________________ Penyakit Infeksi ____________________________
Gejala awal : sakit perut yang hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan,
badan panas kadang konstipasi, kadang gastroenteritis akut yang kadang
berdarah, hematemesis kelemahan uumum
Ada riwayat kontak dengan hewan atau makanan
CFR : 25-75 %, pada kasus yang berat kematian bisa terjadi < 2 hari
Pemeriksaan fisik : lnn. inguinal membesar, perut membesar dan keras
ascites, edema scrotum sering terjadi perdarahan gastrointestinal
Foto Ro abdomen diafragma meninggi, pelebaran usus akibat timbunan
banyak udara, tak tampak adanya udara bebas didalam rongga perut
Pada laparatomi peritonium penuh dengan cairan purulenta berwarna
coklat, Kel. Mesenterium membesar dan keras, ada bintik bintik perdarahan
Pulmonary anthrax
Jarang ditemukan, gejala klinis sulit diagnosa secara dini tidak dijumpai lesi
lokal pada membrana mukosa respirasi
Inkubasi 1-5 hari
Dapat terjadi sebagai perluasan antraks kulit, atau menghirup udara yang
mengandung spora antraks masuk kedalam paru-paru berada dalam
sal. Limfatik menuju kel. Limfe mediatinal
Gejala klinis : lesu, lemah, subfebril, batuk non produktif dalam 2-4 hari
mungkin berkembang menjadi gangguan respirasi berat, mendadak, ditandai
dengan suhu meningkat, sianosis, stridor, keringat berlebihan, nadi lemah
dan cepat
Edema subkutan didaerah dada dan leher, splenomegali teraba lunak, Kel.
Limfe aksila membesar tidak spesifik
Pemeriksaan paru : ronkhi basah, kadang efusi pleura gejala paru-paru
serupa dengan peradangan paru berat
Ro tanda tidak spesifik, kadang ada efusi pleura, pembeasaran lnn. hilar,
atau pelebaran mediastinum
Kematian biasanya pada hari ke 2 3 setelah gejala timbul
Nekropsi hemotoraks, paru sedikit kolaps disertai perdarahan serta
ditemukan massa pada ruang mediastinum
PA kel. Limfe mediastinal jaringan nekrotik luas. Perdarahan dan
proliferasi sel limfe serta mikrokoloni B. anthracis
Bisa terjadi keadaan subklinis pada kasus yang ringan sering terjadi pada
pekerja industri yang terpapar debu yang mengandung spora antraks
Meningitis anthrax
Komplikasi dari bentuk antraks yang lain mulai adanya lesi primer
berkembang menjadi meningitis hemoragik kematian 1- 6 hari
Kadang bisa terjadi perdarahan di korteks prognosa jelek
___________________________________ 5 __________________________________
Bahan Kuliah
____________________________ Penyakit Infeksi ____________________________
Gambaran klinis mirip dengan radang otak / selaput otak oleh kuman lain :
panas tinggi, nyeri kepala hebat, kejang umum, kesadaran menurun, kaku
duduk, tanda brudzinski/kernig (+)
Pungsi lumbal : cairan serebro sepinalis berwarna keruh, kuning kemerahan,
pleosistosis jumlah leukosit 100-100.00 / m3 kadar protein > 45 mg/dl, kadar
glukosa < 40 mg /dl
Diagnosis
Diagnosis banding
Antraks kulit :
o Insert bite
o Eccthyma gangrenosum
o Prorigo nodularis
o Imoetigo bulosa
Antraks sal. Pencernaan :
o Penyakit gastrointestinal serta akut abdomen oleh lain-lain
penyebab
o Bila ada perdarahan dengan demsm berdarah dengue/perdarahan
lain
___________________________________ 6 __________________________________
Bahan Kuliah
____________________________ Penyakit Infeksi ____________________________
Antraks pulmonal :
o Mycoplasmal pneumonia
o Legionaires disease
o Tularemia
o Q fever
o Viral pneumonia
o Histoplasmosis
o Coccidiodomycosis
Antraks meningitis
o Meningitis / meningoensefalitis oleh sebab lain
Pengobatan
Drug of choice : Penisilin
Obat lain : streptomisin, tetrasiklin, doksisiklin, eritromisin, kloramfenikol,
ciprofloxacin
Cutaneus anthrax :
o Procaine penicillin 2x1,2 juta IU im (5-7 hr)
o Benzyl penicillin 250.000 IU im/6 jam
o Skin test hipersensitif : tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin
Gastrointestinal & pulmonal anthrax :
o Penicillin G 8-12 juta IU/hari IVFD, ditambah :
Streptomisin 1-2 gram (tipe pulmonal)
Tetrasiklin 1 gram/hr (tipe gastrointestinal)
Obat-obat simtomatik
Prognosis
Antraks kutan : baik
Antraks diseminata :
o Jelek
o Angka kematian 25-75%
o Terutama pulmonal & meningitis
Penanggulangan
Tujuan :
o Mencegah kematian penderita antraks
o Menekan serendah mungkin angka kesakitan
Kebijaksanaan
o Pengamatan penderita di daerah endemik/tertular antraks
o Pengobatan penderita/tersangka antraks
o Penyelidikan epidemiologi
o Penyuluhan kesehatan masyarakat
___________________________________ 7 __________________________________
Bahan Kuliah
____________________________ Penyakit Infeksi ____________________________
+ Adakah ESKAR
-
Bukan antrax Patognomonis
Antrax std awal
Antrax std akhir
Laboratorium Terapi empirik
Pulmonal
Akral dingin, TD
Tidak Masuk RS : Syok/Septikemia Ya
turun, nadi cepat &
DD : DHF/DSS, perdarahan lemah, lekosit /,
intestinal lainnya netrofil
Terapi stop
Konfirmasi BLK
Terapi teruskan
Parenteral sd 7 hr
Oral sd 14 hr
___________________________________ 8 __________________________________