Anda di halaman 1dari 13

Pipa terjepit adalah keadaan dimana sebagian dari pipa bor atau stang bor (drill

collar) terjepit (stuck) didalam lubang bor. Jika hal ini terjadi, maka gerakan pipa akan

terhambat dan pada gilirannya dapat mengganggu kelancaran operasi pemboran.

Dalam prakteknya masalah pipa terjepit ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga

kelompok, yaitu :

1. Differential pipe sticking.

2. Mechanical pipe sticking (jepitan mekanis).

3. Key seating

2.1. Differential Pipe Sticking

Differential pipe sticking terjadi jika perbedaan antara tekanan hidrostatik lumpur

pemboran dan tekanan formasi menjadi sangat besar, keadaan seperti ini terjadi apabila :

1. Menembus formasi yang porous dan permeabel.

2. Lumpur terlalu berat sehingga tekanan hidrostatis lumpur jauh melebihi tekanan formasi.

3. Lumpur yang kurang stabil (water loss tinggi, mud cake tebal).

Tanda terjadinya differential pipe sticking ini adalah tidak mungkinnya pipe

digerakkan ke atas maupun ke bawah sementara sirkulasi masih dilakukan 100%, dimana

hal ini diakibatkan karena hanya satu sisi pipa yang menempel di dinding lubang bor. Pada

keadaan jepitan yang lengkap (hal ini terjadi lebih dari satu mekanisme) sirkulasi maupun

gerakkan pipa sudah tidak bisa lagi dilakukan.

Besarnya gaya differential sangat sensitif untuk berubah dalam hal besarnya

perbedaan tekanan (Hs Pf). Dalam operasi pemboran yang normal diusahakan terdapat

overbalance pressure antara 100 200 psi (6,8 13,6 bar). Kenaikan overbalance pressure

yang tinggi dapat ditimbulkan oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Kenaikan tiba-tiba di berat lumpur pemboran akan meningkatkan tekanan hidrostatik lumpur

dan pada akhirnya akan meningkatkan besarnya overbalance pressure.

2. Pemboran yang melalui resevoir yang terdeplesi dan adanya regresi tekanan.
Regresi tekanan terjadi apabila operasi pemboran pada saat gradien tekanan

menurun sementara tekanan lumpur pemboran tetap, untuk menahan tekanan formasi pada

formasi buatan yang berada diatasnya.

Pencegahan Differential Sticking

Berdasarkan faktor-faktor yang menyebabkannya differential sticking dapat dicegah

yaitu dengan :

1. Mengurangi perbedaan tekanan.

2. Mengurangi daerah kontak.

3. Menjaga rangkaian bor agar tidak statis.

4. Mengurangi faktor gesekan.

Mengurangi Perbedaan Tekanan

Hal ini berarti membor dengan overbalance pressure yang minimum sekedar untuk

mengimbangi tekanan formasi dan memungkinkan terjadinya fek surge dan swat. Kenaikan

berat jenis lumpur dapat dimonitor dengan mengontrol laju penembusan (ROP), serbuk bor

(cutting) yang akan menyebabkan kenaikan berat jenis lumpur dan pada akhirnya akan

menaikkan beda tekanan.

Mengurangi Perbedaan Tekanan

Mengurangi daerah kontak ( h x t ) karena ketebalan formasi berpori atau porous

tidak dapat dirubah secara fisik, maka daerah kontak hanya bisa dikurangi dengan

mengurangi ketebalan mud cake. Hal ini berarti mengurangi kandungan padatan di dalam

lumpur menjadi minimum dan menggunakan lumpur dengan water loss (kehilangan air)

yang rendah.

Besarnya daerah kontak juga berhubungan dengan luas pipa baja yang kontak

(menempel) pada formasi permeabel. Sebagian besar pipa yang menempel pada kasus

differential sticking ini adalah drill collar, sehingga pemecahan yang cocok adalah dengan

menggunakan drill collar yang mempunyai luas permukaan minimum. Drill collar spiral
mempunyai luas permukaan yang lebih kecil (50%) dibandingkan drill collar biasa (smooth)

dan oleh karena itu gaya differential yang dihasilkan juga akan berkurang sebesar setengah

dari drill collar biasa. Pengurangan luas permukaan drill collar ini hanya akan mengurangi

berat drill collar sebesar 4 7% dari berat drill collar biasa (smooth) dan jika dibutuhkan

penambahan berat tinggal menambahkan drill collar spiral tadi saja.

Daerah kontak juga bisa dikurangi dengan menggunakan stabilizer yang akan

menjaga drill collar tetap berada di tengah-tengah lubang.

Menjaga Rangkaian Bor Agar Tidak Statis

Luas daerah kontak berbanding lurus dengan waktu, semakin jarang (sedikit)

rangkaian bor berada dalam keadaan statis (diam) akan mengurangi kemungkinan

terjadinya differential sticking.

Mengurangi Faktor Gesekan

Mencegah terjadinya differential sticking juga bisa dengan penggunaan minyak dan

walnut hulls. Penggunaan minyak ini akan mengurangi faktor gesekan pada saat membor

formasi yang potensial mengalami differential sticking.

Penanggulangan Differential Sticking

Metode-metode yang paling umum digunakan untuk membebaskan pipa terjepit

adalah sebagai berikut :

1. Pengurangan tekanan hidrostatik.

2. Supporting Fluid

3. Operasi back off

Pengurangan Tekanan Hidrostatik


Cara yang umum digunakan untuk mengurangi tekanan hidrostatik lumpur adalah

metode pipa U (U tube). Rangkaian pipa bor dan annulus antara rangkaian dan formasi

dianggap sebagai pipa U, dengan pahat sebagai penghubung (limb).

Kondisi tekanan formasi yang sudah diketahi overbalance pressure (Hs Pf) dapat

dikurangi secara bertahap hingga mencapai tingkat yang aman dan akan tetapi tekanan

hidrostatik lumpur harus selalu lebih besar dari tekanan formasi.

Tekanan hidrostatik dapat dikurangi dengan cara mempompakan lumpur baru

dengan densitas yang lebih rendah, atau dengan memompakan sejumlah kecil fluida yang

mempunyai specivic gravity (SG) rendah.

Jika tekanan formasi belum diketahui, biasanya dilakukan pengurangan tekanan

hidrostatik dalam jumlah yang kecil, dengan teknik pipa U sampai pipa yang terjepit dapat

dibebaskan.

Variasi dari metode pipa U dengan memompakan air kedalam drill pipe dan annulus

untuk mengurangi besarnya tekanan hidrostatik hingga sama dengan atau sedikit lebih

besar dari pada tekanan formasi.

Perendaman Dengan Fluida Organik

Fluida organik biasanya disemprotkan disepanjang daerah jepitan untuk menguragi

ketebalan mud cake dan faktor gesekan. Campuran antara minyak solar dan surfactant

adalah fluida yang paling banyak digunakan karena kemampuannya untuk membasahi

keliling pipa yang terjepit dan karena itu menciptakan lapisan tipis antara pipa dan mud

cake. Hal ini menurunkan besarnya koefisien gesekan, dan pada akhirnya akan

meningkatkan efektivitas usaha-usaha mekanis untuk membebaskan pipa.

Operasi Back Off

Apabila semua metode diatas sudah dilakukan tetapi hasilnya belum berhasil, maka

operasi back off adalah pilihan terakhir yang dilakukan.

Operasi back off mencakup pelepasan bagian pipa yang masih bebas dari lubang

bor. Hal ini secara efektif berarti pelepasan rangkaian pemboran pada atau diatas daerah
jepitan dan pengangkatan bagian pipa yang masih bebas dari jepitan dari lubang bor.

Bagian rangkaian pemboran yang masih tersisa (fish) dapat diambil dengan menggunakan

peralatan fishing tool maupun peralatan washover.

Apabila lubang sumur tersebut mengalami kerusakan atau sisa rangkaian pemboran

tidak bisa diambil, sebagai pilihannya adalah menutup lubang (plug back) dan kemudian

membelokkannya (side track).

Mechanical Sticking

Pipa terjepit secara mekanis ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pipa terjepit

karena runtuhan dan pipa terjepit karena lubang bor mengecil.

Pipa Terjepit Karena Runtuhan

Pipa terjepit jenis ini karena dinding lubang bor yang runtuh (caving) yang mengisi

annulus antara pipa dan dinding lubang..

Penyebab Dinding Lubang Runtuh

Dinding lubang runtuh dapat disebabkan oleh :

1. Formasi yang kurang kompak dan rapuh (pasir lepas, batu bara, barrite shale).

2. Tekanan hidrostatik lumpur yang terlalu kecil.

3. Shale yang sensitif air.

Runtuhan dari dinding ini akan berkumpul di annulus dan memegang rangkaian bor,

sehingga mengakibatkan rangkaian bor terjepit.

Tanda Pipa Terjepit Karena Runtuhan

Tanda telah terjadi runtuhan saat melakukan pemboran adalah sebagai berikut :

1. Cutting yang keluar bertambah banyak.

2. Cutting yang keluar besar-besaran dan bentuknya pipih.

3. Tekanan pompa lumpur naik.


4. Torsi naik.

Sebagai tanda telah terjadi pipa terjepit karena runtuhan dinding lubang adalah

sebagai berikut :

1. Rangkaian tidak bisa digerakkan, diputar dan diangkat.

2. Tekanan pompa naik secara mendadak.

Pencegahan Dinding Lubang Runtuh

Mencegah runtuhnya dinding lubang bor dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Naikkan tekanan hidrostatik lumpur, supaya dapat menahan dinding lubang supaya jangan

runtuh.

2. Kecepatan aliran di annulus diusahakan jangan terlalu tinggi.

3. Jenis aliran di annulus harus laminer.

4. Menggunakan lumpur dengan water loss yang kecil saat menembus formasi shale.

5. WOB diperkecil diwaktu menembus batu bara, dan sering dilakukan reaming.

Pipa Terjepit Karena Lubang Bor Mengecil

Pipa terjepit dapat disebabkan karena lubang bor mengecil. Kejadian ini biasanya

terjadi pada formasi shale.

Penyebab Penyempitan Lubang

Shale yang sensitif air adalah shale yang mempunyai mineral clay jenis natrium

monmorillonite. Mineral ini akan menghisap air tawar, sehingga ikatan antar partikel menjadi

lemah dan mengembang. Karena tekanan overburden batuan yang terdapat diatasnya

maka lapisan shale akan bergerak ke arah lubang bor dan menyebabkan terjadi sumbat

cincin. Sumbat cincin adalah dinding lubang memegang keliling pipa, sehingga pipa tidak

dapat diangkat dan diturunkan.

Tanda Pipa Terjepit Karena Sumbat Cincin


Tanda pipa terjepit karena sumbat cincin adalah sebagai berikut :

1. Torsi naik, torsi naik karena terjadi gesekan dengan dinding lubang.

2. Tekanan pompa naik, tekanan pompa naik disebabkan aliran lumpur di annulus sudah

tertutup.

3. Rangkaian tidak bisa diangkat, rangkaian mungkin bisa diangkat untuk panjang tertentu,

tetapi selanjutnya akan terjepit karena tool joint drill pipe atau drill collar tersebut.

Pencegahan Sumbat Cincin

Mencegah terjadinya pipa terjepit karena sumbat cincin adalah mencegah

mengembangnya formasi. Caranya yaitu sebagai berikut :

1. Menggunakan lumpur dengan water loss kecil, kalau bisa menggunakan lumpur yang tidak

memiliki water loss. Sehingga tidak ada reaksi mineral clay dengan air dan supaya

mengembang.

2. Memakai lumpur calcium lignosulfonate atau lumpur polimer. Prinsipnya disini adalah

mengurangi aktifitas unsur natrium dari clay.

3. Menggunakan lumpur minyak.

Penanggulangan Mechanical Sticking

Metode yang biasanya dilakukan untuk membebaskan pipa yang terjepit secara

mekanis adalah dengan usaha penggerakkan pipa baik diputar ataupun ditarik atau dengan

mengaktifkan jar, apabila rangkaian pipa dilengkapi dengan jar. Jika metode ini gagal,

biasanya disemprotkan fluida organik dan kemudian prosedur yang telah disebutkan tadi

diulangi. Jika usaha tersebut belum berhasil, maka pipa harus dilepaskan dengan cara back

off.

Key Seating

Pipa terjepit karena key seat terjadi pada saat mencabut rangkaian. Tool joint drill

pipe akan menyangkut pada lubang key seat sehingga rangkaian tidak bisa dicabut.
Penyebab Key Seat

Pipa terjepit karena key seat disebabkan karena adanya dog leg. Dog leg adalah

lubang bor membelok secara mendadak atau dengan kata lain terjadi perubahan sudut

kemiringan lubang dan sudut arah lubang secara mendadak. Drill pipe akan mengikis lubang

yang bengkok secara mendadak tersebut, sehingga terbentuk lubang yang penampangnya

seperti lubang kunci (key seat). Waktu sedang melakukan pemboran terlihat ada kenaikan

torsi, karena drill pipe mengikis dinding lubang yang bengkok. Pada waktu mencabut

rangkaian terjadi sangkutan saat drill collar sampai di daerah key seat.

Penyebab dog leg bisa diakibatkan karena WOB yang terlalu tinggi, faktor formasi

(perubahan kekerasan, kemiringan lubang yang ditembus dan formasi bergoa-goa).

Tanda-Tanda Key Seat

Sebagai tanda telah terjadi pipa terjepit karena adanya key seat adalah sebagai

berikut :

1. Rangkaian tidak bisa diangkat.

2. Tekanan pompa normal.

3. Rangkaian masih bisa diputar.

Selama pemboran drill pipe selalu dijaga dalam keadaan tension (tarik) dan pada

saat memasuki bagian dog leg drill pipe berusaha untuk menjadi lurus, sehingga

menimbulkan gaya lateral seperti yang ditunjukkan pada gambar. Gaya lateral ini

mengakibatkan sambungan sambungan drill pipe (tool joint) menggerus formasi yang

berada pada busur dog leg, dan menimbulkan lubang baru sebagai akibat diputarnya

rangakaian pemboran. Lubang baru itu disebut Key Seat.

Key seat ini hanya dapat terbentuk jika formasi yang ditembus lunak dan berat yang

tergantung di bawah dog leg cukup besar untuk menimbulkan gaya lateral.

Pencegahan Key Seating


Apabila terjadi kenaikan torsi disaat sedang member, karena gesekan-gesekan drill

pipe ke dinding lubang, hentikanlah segera pemboran. Angkat string dan pasang string

remer atau key seat wiper. Kemudian lakukan reaming pada kedalaman yang mengalami

dog leg.

String reameri atau seat wiper dipasang pada drill pipe. Ukuran string reamer atau

key seat wiper harus lebih besar dari tool joint drill pipe dan lebih kecil dari diameter drill

collar.

Kalau pipa sudah terjepit karena masalah key seat, rangkaian diputar pelan-pelan

dengan tension yang minimum. Hal ini dilakukan terus menerus sampai rangkaian bisa

dicabut.

Keekonomian
Secara garis besar struktur biaya
pembangkitan PLTP meliputi dua komponen yaitu:
biaya investasi serta biaya operasional dan
perawatan. Biaya investasi dapat dibagi menjadi
biaya investasi eskplorasi, biaya pengembangan
lapangan uap, dan biaya investasi pembangkit.
Sedangkan biaya operasional dan perawatan
meliputi biaya operasional pembangkit listrik,
biaya pemeliharaan pembangkit listrik, dan biaya
pemeliharaan lapangan dan pembuatan sumur
make-up.
Ada dua parameter penting yang
mempengaruhi besarnya biaya investasi, yaitu
kualitas sumber daya dan kondisi infrastruktur di
lokasi tersebut. Sumber daya panas bumi dapat
mempunyai kualitas tinggi, menengah dan
rendah. Sedangkan infrastruktur di lokasi
pengembangan panas bumi dapat sudah maju,
sedang maupun masih terpencil. Besarnya biaya
investasi ditunjukkan pada Tabel 1 dan
merupakan total biaya modal langsung serta tidak
langsung.
Tabel 1. Biaya Investasi PLTP ($/kW).
Sumber: Diolah dari [3] dan [4] dalam harga konstan 2009
Biaya investasi ini sudah termasuk biaya
eksplorasi, biaya pengembangan uap dan biaya
pembangkit. Semua komponen biaya investasi
dalam pembahasan sebelumnya sudah masuk
dalam data ini. Biaya investasi di sini tidak
menunjukkan satu nilai yang unik tetapi
merupakan nilai minimum dan maksimum yang
mungkin dan menunjukkan rentang biaya
investasi.
Biaya operasi dan perawatan ditunjukkan
pada Tabel 2 yang sudah termasuk biaya
perawatan lapangan uap serta biaya operasi dan
perawatan pembangkit. Dalam menghitung biaya
pembangkitan PLTP skala kecil ini, digunakan
asumsi discount rate 10%, umur ekonomis 25
tahun dan faktor ketersediaan 95%. Sedang
lamanya waktu eksplorasi, eksploitasi sampai
pembangunan pembangkit diasumsikan
memerlukan waktu selama 2 tahun.
Tabel 2. Biaya Operasi dan Perawatan PLTP
($/kW).
$/kWh/tahun Min Max
Biaya O&M 2,00 3,50
Sumber: Diolah dari [3] dan [4] dalam
harga konstan 2009
Dengan menghitung net preset value (NPV)
dari biaya investasi selama umur ekonomis (NPV
INV cost) ditambah dengan biaya operasi dan
perawatan (O&M cost) maka dapat dihitung biaya
pembangkitannya. Rumus yang digunakan
ditunjukkan pada Persamaan 1.
costM&O
8,760Avail cost)(INVNPV
ngkitanBiayaPemba

(1)
Diasumsikan bahwa biaya pembangkitan
hanya tergantung dari komponen biaya investasi
serta komponen biaya operasi dan perawatan,
Dengan menggunakan data dan rumus di atas,
biaya pembangkitan PLTP skala kecil ini
ditunjukkan pada Gambar 5. Biaya pembangkit
PLTP skala kecil berkisar antara 9,05 cent $/kWh
sampai dengan 28,36 cent $/kWh. Bila dirata-rata
maka biaya pembangkitannya adalah sebesar
37
ISBN 978
-
979
-
98300
-
2
-
9
15,50 cent $/kWh. Dari gambar terlihat bahwa
semakin rendah kualitas sumber daya maka makin
mahal biaya pembangkitannya. Begitu juga untuk
kondisi infrastruktur di lokasi PLTP, makin
tertinggal infrastruktur di lokasi tersebut maka
makin tinggi biaya pembangkitannya.
Gambar 5. Biaya pembangkitan PLTP skala kecil.
Biaya pembangkitan juga sangat sensitif
terhadap nilai discount rate yang mengindikasikan
nilai bunga pinjaman bank yang berlaku pada saat
itu. Makin tinggi discount rate maka makin besar
biaya pembangkitannya. Sensitivitas discount rate
terhadap biaya pembangkitan ditunjukkan pada
Gambar 6.
Gambar 6. Sensitivitas discount rate terhadap
biaya pembangkitan.
4. Kesimpulan dan Saran
Panas bumi sebagai salah satu sumber daya
energi terbarukan mempunyai potensi yang cukup
besar di Indonesia. Meskipun saat ini belum
dimanfaatkan secara optimal, namun perhatian
pemerintah pada sumber energi panas bumi
sudah mulai serius. Hal ini terlihat dengan adanya
target pemerintah yang cukup ambisius untuk
menambah kapasitas PLTP hingga mencapai 3.967
MW pada tahun 2014 dan 9.522 MW pada tahun
2025 dari kondisi sekarang sebesar 1.189 MW.
Salah satu kendala yang banyak dihadapi
dalam pengembangan energi panas bumi saat ini
adalah letaknya yang terisolir jauh dari beban,
sehingga menyebabkan tingkat keekonomianya
kurang menarik. Namun dengan adanya harga
minyak bumi yang terus meningkat, maka
pengembangan PLTP khususnya untuk skala kecil
perlu diperhitungkan guna substitusi PLTD yang
masih menggunakan BBM bersubsidi. Untuk
mengatasi kondisi ini dapat dibuat kebijakan feed
in tariff atau dengan menggunakan skema
pendanaan dari clean development mechanism
(CDM).
Ada dua parameter penting yang
mempengaruhi besarnya biaya investasi, yaitu
kualitas sumber daya dan kondisi infrastruktur di
lokasi tersebut. Dari hasil perhitungan terlihat
bahwa biaya pembangkit PLTP skala kecil berkisar
antara 9,05 cent $/kWh sampai dengan 28,36 cent
$/kWh, atau rata-rata sebesar 15,50 cent $/kWh.
Hasil perhitungan ini diharapkan dapat menjadi
pertimbangan dalam penyusunan kebijakan feed
in tariff.
Biaya pengembangan PLTP sangatlah
bergantung pada spesifikasi lokasi, karakteristik
sumber daya, dan parameter pasar. Data-data
rinci yang berkaitan dengan parameter tersebut
sangat sulit didapatkan. Dalam kajian ini
digunakan studi literatur dari berbagai sumber
sehingga hasil yang didapat bukan merupakan
nilai eksak yang menyatakan biaya pembangkitan
PLTP skala kecil. Biaya pembangkitan yang
dihitung merupakan nilai minimum dan
maksimum yang menunjukkan rentang biaya yang
mungkin. Untuk dapat memperoleh nilai yang
lebih eksak diperlukan data lapangan yang lebih
ri

Keekonomian Pengembangan PLTP Skala Kecil (PDF Download Available). Available from:
https://www.researchgate.net/publication/275645481_Keekonomian_Pengembangan_PLTP_Skala_Ke
cil [accessed May 10, 2017].

Anda mungkin juga menyukai