Problem Solving Trigger DM
Problem Solving Trigger DM
PROBLEM SOLVING
Disusun untuk memenuhi tugas NC Blok Endokrin
Disusun oleh:
PSIK 2014 / KELAS 1 KELOMPOK 5
Ny. W usia 65 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan luka di tumit
kaki kiri dan terasa panas seperti terbakar dengan nyeri skala 6. Satu bulan
sebelum masuk rumah sakit,klien kena luka di tumit kaki kiri, namun klien
tidak mengetahui penyebabnya. Dua minggu sebelum masuk rumah sakit
keluhan dirasa semakin bertambah. Luka pada tumit menjadi membengkak,
diperiksakan ke dokter praktek dan hanya diberikan obat oral. Satu minggu
sebelum masuk rumah sakit, luka makin membengkak dan oleh cucunya luka
tersebut di buka atau diiris dan keluar pusnya banyak. Klien hanya istirahat di
rumah dan akhirnya karena merasa tidak kuat dan tidak bisa mengobati luka
tersebut maka oleh keluarganya klien dibawa ke rumah sakit. Klien menderita
tekanan darah tinggi sudah sejak 10 tahun yang lalu. Klien terdeteksi diabetes
mellitus saat menjalani perawatan di rumah sakit saat ini. Klien belum pernah
dirawat di rumah sakit sebelumnya. Di keluarga tidak ada yang menderita sakit
yang sama dengan klien.
Tanda tanda vital klien, suhu : 380C, nadi : 80x/menit, frekuensi nafas :
20x/menit, tekanan darah : 160/100 mmHg. Terdapat luka di tumit kaki kiri dengan
diameter luka 5 cm, dan kedalaman luka 1 cm, serta nampak jaringan nekrotik.
Disekitar luka tampak kemerahan dan bengkak. Hasil pemeriksaan laboratorium,
leukosit : 25,1103/l. Glukosa sewaktu 515 mg/dl. Klien dan keluarga belum
mengetahui penyakit diabetes mellitus yang diderita klien, karena klien dan
keluarga hanya mengetahui kalau klien tersebut dirawat di rumah sakit hanya
karena adanya luka di tumit tersebut.
A. Identitas Klien
Nama : Ny. W
Usia : 65 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : Menikah
Alamat/ no. Telp, dll : - (tidak terkaji)
B. Status kesehatan Saat Ini
1. Keluhan utama : Luka di tumit kaki kiri dan terasa panas seperti
terbakar dan nyeri.
2. Lama keluhan : 1 bulan
3. Kualitas keluhan : Skala 6
4. Faktor pencetus : tidak diketahui
5. Faktor pemberat : Hiperglikemia
6. Upaya yang dilakukan : Telah diperiksakan ke dokter praktek dan
hanya diberikan obat oral.
7. Diagnosa medis : Diabetes mellitus
Satu bulan sebelum masuk rumah sakit,klien kena luka di tumit kaki
kiri,namun klien tidak mengetahui penyebabnya. Dua minggu sebelum masuk
rumah sakit keluhan dirasa semakin bertambah. Luka pada tumit menjadi
membengkak, diperiksakan ke dokter praktek dan hanya diberikan obat oral.
Satu minggu sebelum masuk rumah sakit, luka makin membengkak dan oleh
cucunya luka tersebut di buka atau diiris dan keluar pusnya banyak. Klien
hanya istirahat di rumah dan akhirnya karena merasa tidak kuat dan tidak bisa
mengobati luka tersebut maka oleh keluarganya klien dibawa ke rumah sakit.
Klien terdeteksi diabetes mellitus saat menjalani perawatan di rumah sakit
saat ini. Klien mengalami luka ditumit kaki kiri dan terasa panas seperti
terbakar dengan nyeri skala 6 dengan diameter luka 5cm, dan kedalaman luka
1cm, serta nampak jaringan nekrotik. Disekitar luka tampak kemerahan dan
bengkak.
E. Riwayat Keluarga
Di keluarga tidak ada yang menderita sakit yang sama dengan klien.
F. Riwayat Lingkungan
- (tidak terkaji)
G. Pola Aktifitas-Latihan
- (tidak terkaji)
I. Pola Eliminasi
- (tidak terkaji)
J. Pola Tidur-Istirahat
- (tidak terkaji)
M. Konsep Diri
- (tidak terkaji)
N. Pola Peran & Hubungan
- (tidak terkaji)
O. Pola Komunikasi
- (tidak terkaji)
P. Pola Seksualitas
- (tidak terkaji)
R. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum: Terdapat luka ditumit kaki sebelah kiri dan terasa panas.
Kedalaman luka 1cm, serta nampak jaringan nekrotik. Disekitar luka tampak
kemerahan dan bengkak.
Kesadaran :
Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 160/100 mmHg
- Suhu : 38C
- Nadi : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit
Tinggi badan: - cm Berat Badan: - kg
S. Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium :
Leukosit : 25,1103/l.
Glukosa sewaktu 515 mg/dl.
T. Terapi
- (tidak terkaji)
V. Kesimpulan
W. Perencanaan Pulang
ANALISA DATA KEPERAWATAN
Terdapat luka di
tumit kaki kiri Rusaknya integritas jaringan
Reseptor nyeri
Skala nyeri 6
Nyeri akut
2. DS : Glukosa darah tinggi Kerusakan integritas
Keluhan: luka di jaringan
tumit kaki kiri dan Glukosa dalam sel
terasa panas
seperti terbakar. Metabolisme protein
Satu minggu terganggu
sebelum masuk
rumah sakit, luka Pertumbuhan jaringan
makin membengkak terhambat
dan oleh cucunya
luka tersebut di Luka sukar sembuh dan
tidak dirawat dengan benar
buka atau diiris dan
keluar pusnya Infeksi
banyak.
DO :
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Nyeri Akut
2. Kerusakan Integritas Jaringan
3. Kurang Pengetahuan
1. Diagnosa Keperawatan :
Nyeri Akut b/d cedera fisiologis
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 24 jam bersihan nyeri
klien berkurang atau hilang.
Kriteria Hasil :
Setelah intervensi, pada indikator NOC dicapai level yang diharapkan.
No Intervensi Evaluasi
1 Tentukan lokasi, karakteristik, Evaluasi ketepatan lokasi luka,
kualitas, dan tingkat keparahan batasan karakteristik, tingkat kualitas,
nyeri sebelum pemberian dan tingkat keparahan nyeri yang
medikasi pasien dirasakan klien sebelum pemberian
medikasi pasien dengan baik.
2 Cek medical order obat, dosis, Tinjau kembali apakah obat yang di
dan frekuensi obat analgesic orderkan oleh nakes (kemampuan
kolaborasi) terhadap skondisi klien.
Cek indikasi, kontraindikasi, maupun
efek samping obat.
3 Evaluasi kemampuan pasien Tinjau respon klien setelah
dalam pengkonsumsian obat konsumsi/menggunakan obat dan
analgesik, rute dan dosis diskusikan pilihan pengobatan lain
yang lebih nyaman dan aman
terhadap klien.
4 Tentukan obat analgesic sesuai Tinjau kembali efek, efek samping,
tipe dan keparahan nyeri indikasi dan kontraindikasi obat
analgesik sesuaikan dengan status
kesehatan klien.
5 Monitor TTV sebelum dan Evaluasi perubahan-peruahan tanda
sesudah pemberian obat vital serta kemungkinan penyebab
analgesik terjadi perubahan tersebut seperti
alat pantau TTv yang lepas atau tidak
terpasang dengan benar.
6 Kaji riwayat alergi pasien Tinjau ulang apakah klien benar-
terhadap obat analgesic benar memiliki/tidak memiliki alergi
terhadap bahan apapun.
7 Evaluasi efektivitas analgesic Lakukan observasi dengan melihat
setiap setelah pemberian, langsung keadaan klien serta
observasi segala tanda dan menanyakan respon atau apa yang
gejala seperti depresi dirasakan klien setelah diberikan
pernafasan, mual, muntah, analgesik. Evaluasi adanya tanda
mulut kering, dan konstipasi dan gejala seperti depresi
pernafasan, mual, muntah, mulut
kering, dan konstipasi
8. Ajarkan tentang penggunaan Klien paham tentang penggunaan
analgesic , strategi mengurangi obat analgesik serta klien dapat
efek samping, dan ekspektasi mengetahui strategi agar efek
dalam mengurangi tingkat nyeri. samping obat berkurang dan nyeri
klien berkurang.
2. Diagnosa Keperawatan :
Kerusakan Integritas Jaringan b/d cedera fisiologis
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 5 x 24 jam jaringan luka
pasien membaik dan tidak terjadi infeksi lanjutan.
Kriteria Hasil :
Setelah intervensi, pada indikator NOC dicapai level yang diharapkan.
No Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan
1. Drainase purulen 1: Extensive
2. Nekrosis 2: Substansial
3 Terowongan luka 3: Moderate
4. Kenaikan suhu tubuh 4: Limited
5: None
No Intervensi Evaluasi
1. Membersihkan luka dengan Kondisi luka pasien sudah mulai
menggunakan NS atau bersih, sehingga dapat mengurangi
pembersih non-toksik, apabila timbulnya infeksi
diperlukan
2. Melakukan monitoring mengenai Karakteristik luka pada kaki pasien
karakteristik luka, termasuk seperti adanya drainage,warna kulit,
drainage, warna, ukuran, dan ukuran luka, dan bau sudah mulai
adanya bau membaik secara perlahan
3. Melakukan perawatan ulcer Ulcer pada kaki pasien mulai
yang ada pada kulit kaki membaik dari pada sebelumnya
4. Menjaga teknik steril apabila Tidak terdapat tanda dan gejala yang
diperlukan ketika melakukan memperburuk kondisi luka pada kaki
perawatan luka pasien, seperti infeksi
5. Memberikan instruksi kepada Pasien dan keluarga mengerti
pasien dan keluarga mengenai tentang cara melakukan perawatan
cara perawatan pada luka luka secara mandiri yang dilakukan di
rumah
6. Memberikan penjelasan kepada Pasien dan keluarga mengetahui
pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi yang bisa
tanda dan gejala timbulnya timbul akibar adanya luka, sehingga
infeksi pada daerah luka bisa dicegah
7. Mencatat lokasi luka, ukuran Ukuran luka, kondisi, dan lokasi luka
luka, dan kondisi fisik luka pasien tidak semakin menyebar
kebagian yang lainnya
8. Apabila diperlukan, pasien Kondisi luka kaki pasien tidak
diberikan saran untuk semakin memburuk, dengan
melakukan diet (konsumsi gizi terkontrolnya asupan kalori pasien
seimbang penderita diabetes)
No Intervensi Evaluasi
1. Tetap menjaga ketepatan dalam Tidak terjadi kesalahan saat
melakukan perawatan luka perawatan luka yang menyebabkan
pasien kondisi luka pasien semakin buruk
2. Mempertimbangkan intake Intake nutrisi pasien tetap terjaga
nutrisi pasien tetap terkontrol dengan baik, sehingga tidak
secara baik (tepat) meningkatkan kadar gula darah
pasien dan memperparah luka
3. Mengatur terapi antibiotik Resiko infeksi menjadi berkurang
apabila pasien diberikan terapi setelah diberika terapi antibiotik
antibiotik oleh dokter
4. Mengajarkan kepada pasien Pasien dan keluarga sudah
dan keluarga tentang tanda dan mengetahui tentang tanda dan gejala
gejala infeksi, dan meminta terjadinya luka pada kaki, sehingga
pasien untuk segera ke layanan infeksi dapat terkontrol
kesehatan apabila terjadi tanda
dan gejala infeksi
5. Mengajarkan kepada pasien Luka pada kaki pasien semakin
dan anggota keluarga cara membaik dan tidak timbul infeksi
menghindari infeksi
3. Diagnosa Keperawatan :
Kurang Pengetahuan b/d kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan
serta tidak mengenal sumber informasi.
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 2 klien dan keluarga
dapat memahami informasi seputar penyakit yang diderita, memahami
proses penyakit dan manajeman gaya hidup sesuai kondisi.
Kriteria Hasil :
Setelah intervensi, pada indikator NOC dicapai level yang diharapkan.
No Intervensi Evaluasi
1. Minta klien untuk mengulangi Pasien dan keluarga mengutarakan
materi yang diberikan. mengenai pemahaman pada penyakit
dan kondisi pasien yang sekarang
No Intervensi Evaluasi
1. Periksa kulit untuk mengetahui Setelah dilakukan pemeriksaan kulit,
adanya iritasi, retak, lesi, dapat ditentukan bahwa pada klien
katikumul, kapalan, atau edema. terdapat edema pada kakinya.
2. Diskusikan dengan pasien Setelah melakukan diskusi tentang
mengenai perawatan rutin kaki perawatan kaki, pasien dapat
mengetahui cara perawatan kaki
dengan benar.
3. Monitor edema pada kaki dan Edema pada kaki pasien semakin
tungkai kaki mengempes.dan berkurang yang
menandakan luka semakin membaik.