PENDAHULUAN
Tumor ganas kandung kemih sekitar 90% adalah karsinoma sel transisional dan
10% adalah ca skuamosa dan jarang sekali adenokarsinoma yang berasal dari jaringan
kemih dapat kapiler, noduler, ulseratif atau infiltratif. Derajat keganasan ditentukan
oleh tingkat deferensiasi dan penetrasi ke dalam dinding atau jaringan sekitar
kandung kemih. Epitel transisional terdiri dari 4-7 lapisan sel epitel ketebalan lapisan
tergantung dari tingkat distensi kandung kemih. Adapun yang berperan dalam maslah
ini adalah sel basal, sel intermediate, sel superficial, inilah yang akan menutupi sel
intermediate, bergantung pada apakah kandung kemih dalam keadaan distensi atau
tidak.
Yang paling sering dijangkiti kanker dari alat perkemihan adalah kandung kemih.
Kanker kandung kemih terjadi tiga kali lebih banyak pada pria dibandingkan dengan
pada wanita, dan tumor-tumor multipel juga lebih sering, kira-kira 25% pasien
mempunyai lebih dari satu lesi pada satu kali dibuat diagnosa.
Pada tiga dasawarsa terakhir, kasus kandung kemih pada pria meningkat lebih
dari 20 % sedangkan kasus pada wanita berkurang 25%. Faktor predisposisi yang
diketahui dari kanker kandung kemih adalah karena bahan kimia betanaphytilamine
maligna yang invasif. Kebanyakan neoplasma adalah jenis sel-sel transisi, karena
karena itu setiap papiloma dari kandung kemih dianggap pramalignansi dan diangkat
bila diketahui. Karsinoma sel-sel squamosa jarang timbul dan prognosanya lebih
1.2 TUJUAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Kandung Kemih
1.3 MANFAAT
Bagi Mahasiswa
Dari makalah ini akan menyediakan informasi yang sangat berguna untuk
Kemih
Bagi Pendidikan
Untuk pendidikan keperawatan, informasi yang didapat dari makalah ini akan
LANDASAN TEORI
2.1.1 DEFINISI
berusia di atas 50 tahun dan lebih banyak mengenai laki-laki daripada wanita
umur memiliki peluang yang sama. Umumnya, kanker ini terdiagnosa pada tahap
daerah kandung kemih, organ berbetuk balon terletak di bagian panggul yang
menyimpang urin. Kebanyakan kanker ini diawali pada sel-sel yang melapisi
Kandung kemih adalah merupakan salah satu organ dalam sistem perkemihan
yang berfungsi sebagai penampung urine, yang berbentuk buah pir (kendi), yang
dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis
medialis.
1. Fundus yaitu bagian yang menghadap kearah belakang dan bawah, bagian ini
terpisah dari rectum oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus
Verteks yaitu bagian yang meruncing kearah muka dan berhubungan dengan
3. Tumika submukosa.
Stadium I : sel kanker telah menyebar ke lapisan dalam dan luar kandung kemih
kemih
Stadium III : sel kanker telah menyebar sampai jaringan adipose pada sekitar
2.1.3. ETIOLOGI
Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker kandung kemih. Kanker kandung
kemih memiliki keterkaitan dengan merokok, infeksi parasit, radiasi dan terkena zat
kimia. Kanker kandung kemih terjadi karena mutasi sel. Mutasi ini menyebabkan sel
tumbuh dengan tidak terkendalikan dan kemudian hidup ketika sel lainnya mati.
1. Karsinogen dalam air minum : minum dapat menghilangkan racun yang ada dalam
dengan dosis besar membuat resiko kanker kandung kemih semakin meningkat.
1. Hematuria : hematuria dapat dibagi menjadi hematuria intermiten atau penuh, dan
dapat dinyatakan sebagai hematuria awal atau terminal hematuria, sebagian dari
pasien kanker kandung kemih akan ada pembuangan gumpalan gumpalan darah dan
patologi meluas atau saat terjadi infeksi dapat menstimulasi sampai ke kandung
kemih sehingga menyebabkan fenomena sering buang air kecil dan urgen.
3. Gejala obstruktif saluran kemih : tumor yang lebih besar, tumor pada leher
kandung kemih dan penyumbatan gumpalan darah akan menyebabkan buang air
bahkan sampai retensi urin. Infiltrasi tumor ke dalam lubang saluran kemih dapat
4. Gejala metastase : invasi tumor stadium lanjut sampai ke jaringan kandung kemih
sekitarnya, organ lain atau metastasis kelenjar getah panggul simpul, akan
menyebabkan nyeri di daerah kandung kemih, uretra fistula vagina, dan edema
ekstremitas bawah, metastasis sampai organ yang lebih jauh, nyeri tulang dan
cachexia.
2.1.5 PATOFISIOLOGI
berasal dari papiloma yang berubah menjadi ganas. Tumor noduler jarang terjadi
tetapi dapat juga menginvasi dinding buli. Proliperasi sel terdiri atas sel epitelium
derajat metastase, penentuan derajat kanker harus ditegakan terlebih dahulu sebelum
dilakukan penatalaksanaan.
derajat C atau D memiliki prognosis yang buruk. Tumor superficial memiliki peluang
untuk distabilkan atau dibuang, tetapi angka kekambuhannya cukup tinggi. Kurang
dari 25 % klien dengan invasi tumor yang dalam memiliki rata-rata bertahan hidup
Metabolisme karsinogen
Mutasi sel
Papilloma / tumor
Maligna (ganas)
Terpapar lingkungan
Penekanan jaringan saraf
Invasi mikroorganisme
Gangguan citra tubuh
Rangsangan BPH
Retensi uin
Lesi
Merangsang BPH
Afferent
Resti infeksi
Hematuria
Ruptur jaringan
Medula spinalis
Gangguan pola eliminasi BAK
Inkontinuitas jaringan
Afferent
Thalamus
Anemia
Medula spinalis
Korteks serebri
Thalamus
Resti kerusakan integritas kulit
Metabolisme terganggu
Efferent
Nyeri
Korteks serebri
Nutrisi inadekuat
Efferent
Informasi inadekuat
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Krisis situasi
Nyeri
radiasi dapat menimbulkan struktur pada ureter, uretra, atau kolon. Komplikasi lain
sistografi dan pielografi intravena nampak lesi defek isian dalam kandung kemih.
Endoskopy dilakukan untuk melihat bentuk dan besar tumor. Perubahan dalam
Karsinoma kandung kemih perlu dibedakan dari tumor ureter yang menonjol
dalam kandung kemih, karsinoma prostat, dan hipertrofi prostat lobus median prostat.
Untuk membedakan kelainan ini dibutuhkan Endoscopy dan Biopsy, urografi atau
kanker yang dapat dikenali,pemeriksaan sitologi urine yang baru dan larutan salin
tentang prognosis paien, khususnya pasien yang beresiko tinggi untuk terjadinya
kedalam invasi tumor dalam kandung kemih, penyebaran penyakit, dan keadan umum
dilakukan pada kangker kandung kemih yang invasif atau multivokal. Sistektomi
radikal pada pria meliputi pengangkatan kandung kemih, prostat serta vesikulus
seminalis dan jaringan vesikal di sekitarnya. Pada wanita, sistektomi radikal meliputi
pengangkatan kandung kemih, ureter bagian bawah, uterus, tuba palopii, ovarium
vagina anterior dan uretra. Oprasi ini dapat mencakup pula limfadenaktomi
diversi urin.
parsial karsinoma sel transisional kandung kemih pada sebagian pasien. Kemoterpi
larutan obat antineoplastik ke dalam kandung kemih yang membuat obat tersebut
kekambuhan yang tinggi,jika terdapat kanker in situ atau jika reseksi tumor tidak
tunas. Kemoterapi topikal adalah pemberian medikasi dengan konsentrasi yang tinggi
BCG) untuk meningkatkan jaringan tumor. BCG kini dianggap sebagai priparat
intravesikal yang paling efektif untuk kangker kandung kemih yang kambuhan karena
obat dilaksanakan, terapi setelah kandung kemih terisi penuh,pasien harus menahan
buang air kecil dan meminum cairan sekehendak hati (adlibitum) untuk membilas
Perawatan makanan :
1. Pasien kanker kandung kemih dianjurkan untuk memakan buah dan sayuran segar
2. Harus diberikan diet tinggi protein seperti telur, susu dan ikan
3. Berikan makanan kesukaan pasien kanker kandung kemih yang telah dimodifikasi,
tetapi hindari makanan pedas, keras dan yang sulit dicerna oleh tubuh.
1. Kondisi ruangan harus tetap bersih, dengan udara yang bersih juga
2. Pasien kanker kandung kemih harus hindari infeksi, harus meningkatkan daya
tahan tubuh
3. Keluarga harus terus memberikan semangat dan membantu pasien menghilangkan
konsultasi dari para ahli, Tim multi-disiplin dari ahli bedah kanker, ahli patologi, ahli
radiasi onkologi, ahli kanker minimal invasif dan suster onkologi, akan menyesuaikan
dari pengobatan.
BAB III
3.3.1 PENGKAJIAN
1. Anamnesa
Keluhan utama :
o Hematuria
o Frekuensi berkemih
o Disuria
Klien ada riwayat kencing batu 3 bulan yang lalu dan 2 bulan yang
lalu ada kencing darah. 6 bulan yang lalu selama 1 minggu klien merasa
BAK tidak lancar, terasa nyeri dan panas, sifatnya terus menerus sejak
2 minggu yang lalu. Klien juga merasa kesulitan dalam BAB, konsistensi
Nyeri /ktidak nyamanan : nyeri tekan abdomen,nyeri tekan pada area ginjal
pada saat palpasi,nyeri dapat digambarkan sebagai acut, hebat, tidak hilang dengan
a. Keadaan Umum:
b. Tanda-tanda Vital:
Suhu 36oC/axilla, nadi kuat dan teratur, 80x/menit, tensi diukur dengan klien
berbaring pada lengan kiri, hasilnya = 130/80 mmHg, pernafasan normal, 18x/menit.
Hidung tidak ada kelainan, trachea letaknya normal, bentuk dada simetris.
Nyeri dada tidak ada, suara jantung normal, edema pada ekstremitas bawah.
Kepala dan wajah tidak ada kelainan, pucat, mata: sklera icterus, conjunctiva
pucat, pupil isokor, leher tekanan vena jugularis normal, klien mengalami
dan terasa nyeri. Kadang ada retensi urine. Warna merah, bau agak amis. Lainnya
Mulut dan tenggorok kering, agak merah (iritasi). Abdomen distensi. rectum tidak
keras.
hemiparese. Extremitas atas tidak ada, extremitas bawah terdapat edema pada
SISTEM ENDOKRIN
SISTEM HEMATOPOIETIK:
Diagnosis penyakit hematopoietik yang lalu: Anemia, Transfusi darah. Tipe darah:
REPRODUKSI
SPIRITUAL
mempercayainya.
3.Pemeriksaan diagnostik
kandung kemih
o Biopsy
3.3.2 DIAGNOSA
Pra Operasi
retensi urin.
Pasca Operasi
syaraf, infiltrasi sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf, inflamasi), efek
samping therapi.
5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan
3.3.3 INTERVENSI
Pra Operasi
INTERVENSI RASIONAL
sentuhan therapeutik.
retensi urin.
Kriteria Hasil:
o Pasien tidak merasa nyeri pada saat buang air kecil.
INTERVENSI RASIONAL
Catat intake dan out put cairan. Untuk mengetahui fungsi ginjal.
Berikan rangsangan pada daerah atas Rangsangan pada simphisis dengan air
Kriteria Hasil :
o Pasien menunjukkan berat badan yang stabil, hasil lab normal dan tidak ada
tanda malnutrisi.
penyakitnya
INTERVENSI RASIONAL
Monitor intake makanan setiap hari, Memberikan informasi tentang status gizi
kebutuhannya
triceps serta amati penurunan berat badan penambahan dan penurunan berat badan
klien.
Kaji pucat, penyembuhan luka yang Menunjukkan keadaan gizi klien sangat
yang terlalu manis, berlemak dan pedas. penurunan nafsu makan serta mengurangi
meningkatkan ansietas.
problem anoreksia yang dialami pasien (dengan ahli gizi, perawat dan klien).
Tujuan :
Kriteria Hasil :
pengobatan.
INTERVENSI RASIONAL
duplikasi.
secara akurat
konfrontasi. sampingnya
Beri informasi dengan emosi wajar dan Mengetahui dan menggali pola koping
Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek Agar klien memperoleh dukungan dari
Tujuan : Pasien dapat mengatakan secara akurat tentang diagnosis dan pengobatan
INTERVENSI RASIONAL
Instruksikan untuk menunggu berkemih Memberikan kontak yang besar dari obat
urine
Pasca Operasi
syaraf, infiltrasi sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf, inflamasi), efek
samping therapi.
Kriteria Hasil :
mungkin
INTERVENSI RASIONAL
cara menghadapinya
sentuhan therapeutik.
koping.
INTERVENSI RASIONAL
cuci tangan
Pertahankan intake cairan adekuat Meningkatkan aliran urine
hygiene
Ajarkan klien tentang gejala dan tanda Memberikan info untuk meningkatkan
melaporkannya
mencegah refluks
INTERVENSI RASIONAL
Berikan privacy kepada pasien dan Memberikan kesempatan bagi klien dan
5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan
spesifik
penyembuhan.
INTERVENSI RASIONAL
dokter
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Jadi, kanker kandung kemih adalah jenis kanker yang berkembang di daerah
kandung kemih, organ berbetuk balon terletak di bagian panggul yang menyimpang
urin. Kebanyakan kanker ini diawali pada sel-sel yang melapisi bagian dalam
kandung kemih.
Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker kandung kemih. Kanker kandung
kemih memiliki keterkaitan dengan merokok, infeksi parasit, radiasi dan terkena zat
kimia. Kanker kandung kemih terjadi karena mutasi sel. Mutasi ini menyebabkan sel
tumbuh dengan tidak terkendalikan dan kemudian hidup ketika sel lainnya mati.
4.2 SARAN
patofiologi yang terjadi klien kanker kandung kemih. sehingga bisa berpikir kritis