Anda di halaman 1dari 38

PENANGANAN LIMBAH MEDIS

BENDA TAJAM DAN JARUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
PENGERTIAN Limbah medis adalah limbah yang dihasilkan dari
kegiatan pelayanan medis dan penunjang medis yang
bersifat infeksius.
TUJUAN Melindungi petugas agar terhindar dari pencemaran,
penularan penyakit serta bahaya infeksi.
KEBIJAKAN Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan.
PROSEDUR 1. Pewadahan limbah medis benda tajam dimasukan
kedalam box persegi panjang (Safety Box) yang
diberi label infeksius bewarna kuning yang tidak
dapat tembus dan tidak di re-use.
2. Safety box diangkut setelah 2/3 bagian sudah
terisi dan diangkat ke TPS oleh petugas
pengangkut sampah menggunakan trolly tertutup.
3. Limbah medis infeksius dan benda tajam
selanjutnya dikelola oleh pihak ke tiga yang
kompoten dan memiliki izin incenerator
UNIT TERKAIT Kesling
PENGANGKUTAN SAMPAH MEDIS RUMAH SAKIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
PENGERTIAN Pengangkutan sampah medis adalah kegiatan
memindahkan sampah Rumah Sakit yang potensial
mengandung bakteri pathogen yang dapat menularkan
penyakit dari ruangan sumber sampai tempat
pembuangan akhir.
TUJUAN Tidak terjadi infeksi.

KEBIJAKAN Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


kesehatan.
PROSEDUR A. Ketentuan
1. Pengangkutan sampah dilaksanakan oleh petugas
unit kesling.
2. Pelaksanaan sesuai keputusan Dirjen PPM dan
PLP No HK.00.06.44
3. Pengangkutan dilaksanakan setiap hari setelah
selesai pelayanan (pukul 15.00 WIB) atau bila
tempat sampah diruangan sudah terisi 2/3 penuh.
B. Persiapan
1. Petugas menggunakan APD berupa masker,
sarung tangan tebal dan sepatu boot.
2. Siapkan gerobak sampah yang telah memiliki tong
sampah khusus untuk mengangkut sampah medis
dan tidak bersatu dengan tong pengangkut
sampah non medis.
C. Pelaksanaan
1. Letakan gerobak sampah medis sedekat mungkin
dengan tong sampah diruang sumber sampah.
2. Angkat kantong plastik bewarna kuning yang
berisi sampah medis.
3. Sampah diangkut menggunakan gerobak sampah
ketempat pembuangan sampah akhir.
4. Buang sampah medis pada bak penampungan
akhir khusus untuk sampah medis.
5. Pengelolaan sampah medis selanjutnya dilakukan
oleh pihak ketiga yang telah bekerjasama dengan
RSKGM.
UNIT TERKAIT 1. Seluruh Ruangan
2. Kesling
3. TIM PPI
PEMBERSIHAN TEMPAT SAMPAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
PENGERTIAN Pencucian tempat sampah adalah kegiatan pembersihan
sehingga tempat sampah bersih dari kotoran dan bau
yang dapat berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan
pasien dan menghindari terjadinya kontaminasi kuman.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah pembersihan sehingga
didapat kondisi tempat sampah yang tidak berbau dan
bersih.
KEBIJAKAN Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan.
PROSEDUR 1. Petugas memakai Alat Pelindung Diri (APD) :
a. Masker
b. Sepatu Boot
c. Sarung tangan rumah tangga.
2. Cuci tempat sampah dengan larutan chlorin 0,5 %
dan sabun kemudian keringkan dan alasi kembali
dengan kantong plastik sesuai jenisnya.
3. Keringkan tempat sampah yang sudah dicuci dan
lapisi kembali dengan kantong plastik sesuai jenis
tempat sampah kemudian letakan kembali
ketempat asal
4. Lepaskan APD
5. Cuci tangan dengan air mengalir
6. Lakukan dua kali dalam satu minggu.
UNIT TERKAIT Kesling
PENGELOLAAN PEMBUANGAN SAMPAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
PENGERTIAN Pengelolaan pembuangan sampah adalah suatu kegiatan
yang dilakukan dalam rangka pencegahan timbulnya
infeksi yang diakibatkan oleh pembuangan sampah yang
tidak teratur, dimana dalam kegiatan ini sampah yang
akan dibuang melewati tahap pemisahan/penggolongan
sampah medis dan non medis, penempatan dan
pengangkutan sampah.
TUJUAN Sebagai acuan atau pedoman dalam pengelolaan sampah
medis dan non medis dalam rangka mengendalikan
infeksi di Rumah Sakit.
KEBIJAKAN Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan.
PROSEDUR 1. Sampah yang akan dibuang terlebih dahulu di
seleksi dan dipisahkan menurut golongan sampah
medis dan non medis.
2. Sampah medis adalah segala macam bentuk
pembuangan /sampah, baik organic atau non
organik yang merupakan sisa-sisa pembuangan
dari tindakan operasi yang telah dilakukan,
contohnya jaringan, kassa dan lainya.
3. Sampah non medis adalah segala macam bentuk
pembuangan rumah tangga contoh, plastik kertas
dan sisa makanan.
4. Sampah medis ditempatkan pada kantong plastik
yang bewarna kuning dan sampah non medis
ditempatkan pada kantong plastik bewarna hitam.

UNIT TERKAIT 1. Seluruh area Rumah Sakit


2. TIM PPI
PENANGANAN LIMBAH MEDIS DAN NON MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
PENGERTIAN 1. Limbah medis adalah limbah yang dihasilkan dari
kegiatan pelayanan medis dan penunjang medis
yang bersifat infeksius.
2. Limbah non medis adalah limbah yang dihasilkan
dari kegiatan Rumah Sakit diluar medis yang
berasal dari dapur, perkantoran, taman dan
halaman.
TUJUAN Agar terhindar dari pencemaran, penularan penyakit
serta bahay infeksi.
KEBIJAKAN Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan.
PROSEDUR 1. Pewadahan
a. Pewadahan limbah medis
1) Limbah medis infeksius
Pewadahan limbah medis infeksius
diruangan perawatan dan instalasi
penunjang dimasukkan kedalam tempat
limbah medis yang dilpaisi plastik
bewarna kuning.
2) limbah medis benda tajam infeksius
pewadahan limbah medis benda tajam
dimasukan kedalam box persegi panjang
(safety Box)yang diberi labelinfeksius
bewarna kuning.
b. Pewadahan limbah non medis
1) Limbah non medis kering dari ruang
klinik dan perkantoran disimpan dalam
tempat limbah non medis yang dilapisi
plastik bewarna hitam.
2) limbah non medis basah dan sisa
makanan disimpan kedalam trolly limbah
non medis yang dilapisi plastik bewarna
hitam.
2. Pengumpulan
a. pengumpulan limbah medis infeksius
Limbah medis infeksius dalam plastik kuning
setelah penuh atau 2/3 bagian kantong sudah
terisi diikat dan segera diangkat ke TPS oleh
petugas pengangkut sampah menggunakan
trolly tertutup.
b. pengumpulan limbah non medis
Limbah non medis yang telah dikumpulkan
diruangan menggunakan plastik bewarna
hitam setelah penuh diangkut ke TPS
menggunakan trolly tertutup.
3. Pemusnahan
a. limbah medis infeksius
Limbah medis infeksius dan benda tajam
ditempat penampungan sementara (TPS)
khusus limbah medis yang selanjutnya
dikelola oleh pihak ketiga.
b. limbah non medis
Limbah non medis dari ruangan ditempat
pemanpungan sampah sementara (TPS)
dimasukan kedlam container yang selanjutnya
akan dibuang ke TPA oleh pihak ketiga.

UNIT TERKAIT Seluruh unit kerja RSKGM


PENGELOLAAN LIMBAH NON MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
PENGERTIAN Limbah non medis adalah limbah yang dihasilkan dari
kegiatan Rumah Sakit di luar medisyang berasal dari
dapur, perkantoran, taman dan halaman.
TUJUAN Agar terhindar dari pencemaran, penularan penyakit
serta bahya infeksi.
KEBIJAKAN Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan.
PROSEDUR 1. limbah non medis harus dibungkus menggunakan
plastik bewarna hitam.
2. kantong plastik yang digunakan tidak boleh bocor.
3. kantong plastik limbah non medis yang sudah
penuh diikat dan diangkut dari ruangan ke tempat
pembuangan sementara (TPS)oleh petugas
pengangkut limbah menggunakan trolly limbah
tertutup.
4. kantong plastik yang telah diangkut dari ruangan,
TPS dimasukan kedalam container limbah non
medis.
5. pengangkutan container limbah non medis ke TPA
dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan Kota
Palembang.
UNIT TERKAIT Seluruh unit kerja RSKGM
ALAT PELINDUNG DIRI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
PENGERTIAN APD adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian
tubuhnya dari adanya kemungkinan potensi bahaya
atau kecelakaan kerja (Budiono, 2003).
TUJUAN Sebagai acuan bagi tenaga kerja RSKGM agar semua
pegawai dapat terlindungi dari bahay akibat kecelakaan
kerja maupun penyakit akibat kerja.
KEBIJAKAN Surat keputusan kepala RSKGM NO
Tentang kebijakan Alat Pleindung Diri di RSKGM.
PROSEDUR 1. APD dikenakan sebelum kontak dengan pasien.
2. sebelum mengenakan APD, cuci tangan dengan
prosedur 6 langkah cuci tangan.
3. Ambil alat pelindung diri (Sepatu boot, masker,
sarung tangan dll) dan gunakan APD tersebut
secara hati-hati dengan baik dan benar agar tidak
menyebarkan kontaminasi.
4. apabila aktifitas telah selesai bersihkan kembali
APD yang telah digunakan dan simpan pada
tempat yang telah disediakan.
5. untuk APD steril sekali pakai, lepas dan buang
secara hati-hati ke tempat limbha infeksius yang
telah disediakan.
6. cuci tangan dengan prosedur 6 langkah cuci
tangan seseuai pedoman.
UNIT TERKAIT Seluruh unit pelayanan RSKGM
MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
Pengertian
APD adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian
tubuhnya dari adanya kemungkinan potensi bahaya
atau kecelakaan kerja (Budiono, 2003)
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk
menggunakan / memakai APD
Kebijakan
1. cuci tangan denga prosedur 6 langkah cuci tangan.
2. pakai pelindung kaki:
a. buka alas kaki yang dipakai
b. ambil pelindung kaki dengan memegang
bagian atas
c. pasang pelindung kai sepatu boot atau
sandal yang sepenuhnya menutupi bagian
kaki.
3. pakai penutup kepala :
a. ambil penutup kepala dengan memegang
bagian sisi yang bertali atau bagian belaknag
penutup kepala.
b. pakaikan penutup kepala sampai semua
rambut tertutup.
c. ikat penutup kepala yang bertali atau
pastikan karet penutup kepala tidak longgar.
d. gunakan penutup kepala yang bersih dan
menutupi seluruh rambut.
4. pakai gaun pelindung/apron :
a. ambil gaun pelindung / apron dengan
memegang bagian atas atau bagian leher.
b. kalungkan tali apron bagian atas atau
talikan tali apron untuk apron yang bertali
kebelakang leher.
c. ikat tali apron bagian samping kebelakang
pinggang dan pastikan bagian depan dan
samping menutupi badan tidak terlipat.
5. pakai masker :
a. ambil masker bersih dengan memegang
bagian sisi yang bertali.
b. tempelkan pada bagian mulut dan hidung.
c. bagian sisi atas menutupi hidung dan
lekukan kawat sesuai bentuk hidung.
d. bagian bawah harus menutupi sampai dagu.
e. ikatkan tali masker pada bagian belakang
kepala senyaman mungkin tidak terlalu
ketat dan tidak terlalu kendur.
6. pakai kaca mata pelindung sesuai prosedur :
a. ambil kaca mata pelindung dengan
memegang bagian sisi bertali atau
tangkainya.
b. bersihkan kaca dengan tisue bila buram
atau kotor.
c. pakaikan kacamata senyaman mungkin.
7. pakai sarung tangan :
a. ambil sarung tangan bagian kanan tangan
dengan tangan kiri dengan cara memegang
bagian dalam sisi lengannya dan masukan
tangan kanan sampai lengan tertutup dan
semua bagian sarung tangan tidak ada yang
terlipat.
b. ambil sarung tangan bagian kiri tangan
dengan tangan kanan dengan cara
memegang bagian dalam sisi lengannya dan
masukan tangan kiri sampai lengan tertutup
dan semua bagian sarung tangan tidak ada
yang terlipat.

Petugas / unit Seluruh unit pelayanan di RSKGM.


terkait

PROSEDUR PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL
Tanggal terbit Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
Pengertian : Semua bahan buangan yang berbentuk cair dari
Rumah Sakit yang kemungkinan mengandung
mikroorganisme patogen, bahan kimia beracun dan
radioaktivitas.
Tujuan : Agar limbah yang berasal dari hasil kegiatan Rumah
Sakit tidak mencemari lingkungan, air dan tanah serta
tidak menjadi sumber penularan penyakit
bagimasyarakat di sekitar Rumah Sakit.
Kebijakan : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1204/
MENKES / SK / X / 2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
2. Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Khusus
Gigi dan Mulut Prov. Sumsel Nomor : 445/
/KEP/SK/RSKGM/ /2016 tentang Panduan
Pengelolaan Limbah di Rumah Sakit Khusus
Gigi dan Mulut
Prosedur : 1. Air limbah yang berasal dari kegiatan Rumah
Sakit dari setiap unit Ruangan Rawat Jalan,
Rawat Inap, IGD, Laboratorium, Kamar Bedah,
gizi, dialirkan ke IPAL.
2. Air Limbah Rumah Sakit Dilakukan Monitoring
dan pemeriksaan Parameter air limbah secara
rutin dan berkala.
Petugas / unit : 1. Poli Rawat Jalan
terkait
2. Poli Rawat Inap
3. IGD
4. Laboratorium
5. CSSD
6. Gizi
7. Setiap Ruangan Yang menghasilkan limbah
cair.
PROSEDUR PENGGUNAAN MASKER BERSIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL
Tanggal terbit Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
Pengertian : Tindakan pengamanan dengan menutup hidung,
mulut dengan menggunakan alat masker.
Tujuan : Mencegah atau mengurangi transmisi droplet udara
mikroorganisme saat merawat pasien.
Kebijakan : 1. Setiap petugas Rumah Sakit yang
melaksanakan tugas ditempat yang beresiko dan
membahayakan dirinya selama bekerja harus
menggunakan Alat pelindung diri berupa
masker secara benar, dan saat melepaskan APD
harus benar karena sudah terkontaminasi
sehingga tidak menyebarkan mikroorganisme ke
tempat lain.
2. Setiap Ruangan atau unit harus menyediakan
Alat pelindung diri .
Prosedur : Langkah-langkah pemasangan :
1. Eratkan tali atau karet elastis pada bagian
tengah kepala dan leher.
2. Paskan klip hidung pada batang hidung
3. Paskan dengan erat pada wajah dan di bawah
dagu sehingga melekat dengan baik
Langkah-langkah melepaskan :
1. Jangan di sentuh bagian depan masker karena
telah terkontaminasi.
2. lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali
atau karet bagian atas.
3. Segera buang ke tempat limbah infeksius.
Petugas / unit : 1. Rawat Jalan
terkait
2. Rawat Inap
3. IGD
4. Laboratorium
5. CSSD
6. R.Radiologi
7. Laundry
8. Kesling
9. IPSRS
10. Gizi

PROSEDUR PENGGUNAAN MASKER N95

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
Pengertian : Tindakan pengamanan dengan menutup hidung,
mulut dengan menggunakan alat masker N95.
Tujuan : Mencegah atau mengurangi transmisi droplet udara
mikroorganisme sewaktu petugas kesehatan atau
petugas berbicara, batuk atau bersin serta untuk
mencegah percikan darah atau cairan tubuh lainnya
memasuki hidung atau mulut petugas kesehatan.
Kebijakan : 1. Setiap petugas Rumah Sakit yang
melaksanakan tugas ditempat yang beresiko dan
membahayakan dirinya selama bekerja harus
menggunakan Alat pelindung diri berupa
masker N95 secara benar, dan saat melepaskan
APD harus benar karena sudah terkontaminasi
sehingga tidak menyebarkan mikroorganisme ke
tempat lain.
2. Setiap Ruangan atau unit harus menyediakan
Alat pelindung diri .
Prosedur : Langkah-langkah pemasangan :
1. Genggamlah masker N95 dengan satu tangan,
posisikan sisi depan bagian hidung pada ujung
jari-jari anda, biarkan tali pengingkat respirator
menjuntai bebas dibawah tangan.
2. Posisikan masker N 95 di bawah dagu dan sisi
untuk hidung berada diatas.
3. Tariklah tali pengingkat masker N95 yang atas
dan posisikan tali di bawah telinga.
4. Letakkan jari-jari kedua tangan di atas bagian
hidung yang terbuat dari logam.Tekan sisi logam
tersebut (gunakan dua jari dari masing-masing
tangan) mengikuti bentuk hidung. Jangan
menekan masker N95 dengan satu tangan
karena dapat mengakibatkan masker N95
bekerja kurang efektif.
5. Tutup bagian depan masker N95 dengan kedua
tangan, dan hati-hati agar posisi respirator tidak
berubah.
Langkah-langkah melepaskan :
1. Jangan di sentuh bagian depan masker karena
telah terkontaminasi.
2. lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali
atau karet bagian atas.
3. Segera buang ke tempat limbah infeksius.
Petugas / unit : 1. Poli VIP
terkait
2. Ruang bedah

PROSEDUR PENGGUNAAN MASKER STERIL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
Pengertian : Tindakan pengamanan dengan menutup hidung,
mulut dengan menggunakan alat masker.
Tujuan : Mencegah atau mengurangi transmisi droplet udara
mikroorganisme saat merawat pasien.
Kebijakan : 1. Setiap petugas Rumah Sakit yang
melaksanakan tugas ditempat yang beresiko dan
membahayakan dirinya selama bekerja harus
menggunakan Alat pelindung diri berupa
masker steril secara benar, dan saat melepaskan
APD harus benar karena sudah terkontaminasi
sehingga tidak menyebarkan mikroorganisme ke
tempat lain.
2. Setiap Ruangan atau unit harus menyediakan
Alat pelindung diri .
Prosedur : Langkah-langkah pemasangan :
1. Eratkan tali atau karet elastis pada bagian
tengah kepala dan leher.
2. Paskan klip hidung pada batang hidung
3. Paskan dengan erat pada wajah dan di bawah
dagu sehingga melekat dengan baik
Langkah-langkah melepaskan :
1. Jangan di sentuh bagian depan masker karena
telah terkontaminasi.
2. lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali
atau karet bagian atas.
3. Segera buang ke tempat limbah infeksius.
Petugas / unit : 1. Poli VIP
terkait
2. R.Bedah
PROSEDUR PENGGUNAAN SARUNG TANGAN BERSIH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
Pengertian : Tindakan pengamanan dengan melindungi tangan dan
jari-jari tangan dari bahaya patogen, virus bakteri dan
jasad renik, dengan menggunakan sarung tangan.
Tujuan : Melindungi tangan dari bahan yang dapat menularkan
penyakit dan melindungi pasien dari mikroorganisme
yang berada ditangan petugas kesehatan.
Kebijakan : 1. Setiap petugas Rumah Sakit yang
melaksanakan tugas ditempat yang beresiko dan
membahayakan dirinya selama bekerja harus
menggunakan Alat pelindung diri berupa sarung
tangan bersih secara benar, dan saat
melepaskan APD harus benar karena sudah
terkontaminasi sehingga tidak menyebarkan
mikroorganisme ke tempat lain.
2. Setiap Ruangan atau unit harus menyediakan
Alat pelindung diri .
Prosedur : Langkah-langkah pemasangan :
1. Buka pembungkus sarung tangan dengan hati-
hati. Pilih sesuai ukuran
2. Jika harus mempertahankan prinsip steril
hindarkan sarung tangan terkontaminasi objek
yang tidak steril.
3. Jari telunjuk dan ibu jari dominan membuka
lipatan sarung tangan bagian atas. Dan
masukan tangan non dominan dengan posisi
terlentang.masukan jari-jari secara pelan-pelan
4. Untuk memakai sarung tangan sebelah kiri
gunakan 4 jari dominan, masukan dalam
lipatan sarung tangan. Segera masukan tangan
non dominan secara pelan-pelan.
Langkah-langkah melepaskan :
1. Ingatlah bagian luar sarung tangan telah
terkontaminasi.
2. Peganglah bagian luar sarung tangan dengan
sarung tangan lainnya.
3. Pegang sarung tangan yang telah dilepaskan
dengan menggunakan tangan yang masih
memakai sarung tangan.
4. Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai
sarung tangan di bawah sarung tangan yang
belum dilepaskan di pergelangan tangan.
5. Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan
pertama.
6. Buang sarung tangan di limbah infeksius.

Petugas / unit : 1. Rawat Jalan


terkait
2. Rawat Inap
3. IGD
4. Laboratorium
5. CSSD
6. R.Radiologi
7. Laundry
8. Sanitasi
9. IPSRS
10. Gizi

PROSEDUR PENGGUNAAN SARUNG TANGAN STERIL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
Pengertian : Tindakan pengamanan dengan melindungi tangan dan
jari-jari tangan dari bahaya patogen, virus bakteri dan
jasad renik, dengan menggunakan sarung tangan.
Tujuan : Melindungi tangan dari bahan yang dapat menularkan
penyakit dan melindungi pasien dari mikroorganisme
yang berada ditangan petugas kesehatan.
Kebijakan : 1. Setiap petugas Rumah Sakit yang
melaksanakan tugas ditempat yang beresiko dan
membahayakan dirinya selama bekerja harus
menggunakan Alat pelindung diri berupa sarung
tangan steril secara benar, dan saat melepaskan
APD harus benar karena sudah terkontaminasi
sehingga tidak menyebarkan mikroorganisme ke
tempat lain.
2. Setiap Ruangan atau unit harus menyediakan
Alat pelindung diri .
Prosedur : Langkah-langkah pemasangan :
1. Perawat atau dokter melepas semua perhiasan
yang menempel ditangan.
2. Perawat atau dokter mencuci tangan secara
steril (lihat SOP).
3. Perawat atau dokter membuka pack sarung
tangan steril dengan menghindari terjadinya
kontaminasi, buka bagian pembungkus dengan
menyentuh bagian luarnya saja.
4. Perawat atau dokter mengambil sarung tangan
kanan pertama dari pack dengan cara
memegang bagian dalamnya dengan tangan kiri,
lalu sarung tangan diangkat dan masukan
tangan kanan sambil menarik kearah atas
sarung tangan sampai seluruh telapak tangan.
5. Lakukan hal yang sama pada telapak tangan
kiri.
6. Usahakan agar posisi kedua tangan berada
diatas pinggang atau didepan dada dengan
menyatukan kedua jari-jari tangan kanan dan
kiri.
Langkah-langkah melepaskan :
1. Ingatlah bagian luar sarung tangan telah
terkontaminasi.
2. Peganglah bagian luar sarung tangan dengan
sarung tangan lainnya.
3. Pegang sarung tangan yang telah dilepaskan
dengan menggunakan tangan yang masih
memakai sarung tangan.
4. Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai
sarung tangan di bawah sarung tangan yang
belum dilepaskan di pergelangan tangan.
5. Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan
pertama.
6. Buang sarung tangan di limbah infeksius.

Petugas / unit : 1. Ruang Bedah


terkait
2. IGD

PROSEDUR PENGGUNAAN PENUTUP KEPALA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL
Tanggal terbit Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
Pengertian : Tindakan pengamanan dengan melindungi kepala
dengan menggunakan penutup kepala.
Tujuan : Melindungi kepala dari benturan, terantuk atau dari
percikan bahan bahan kimia, jasad mikroorganisme
yang berbahaya atu patogen
Kebijakan : 1. Setiap petugas Rumah Sakit yang
melaksanakan tugas ditempat yang beresiko dan
membahayakan dirinya selama bekerja harus
menggunakan Alat pelindung diri berupa
penutup kepala secara benar, dan saat
melepaskan APD harus benar karena sudah
terkontaminasi sehingga tidak menyebarkan
mikroorganisme ke tempat lain.
2. Setiap Ruangan atau unit harus menyediakan
Alat pelindung diri .
Prosedur : 1. Pakailah pelindung kepala sesuai ukuran
sehingga menutup semua rambut.
2. Lepaskan pelindung kepala dan langsung
dibuang ketempat sampah infeksius.
Petugas / unit : 1. Ruang Bedah
terkait
2. IGD
3. Laundry
4. Laboratorium
5. CSSD
6. Gizi

PROSEDUR PENGGUNAAN KACAMATA ATAU


PELINDUNG WAJAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
Pengertian : Tindakan pengamanan mata dengan penggunaan
kacamata.
Tujuan : Mencegah atau mengurangi petugas Rumah sakit dari
bahaya infeksi nosokomial.
Kebijakan : 1. Setiap petugas Rumah Sakit yang
melaksanakan tugas ditempat yang beresiko dan
membahayakan dirinya selama bekerja harus
menggunakan Alat pelindung diri berupa
kacamata atau pelindung wajah secara benar,
dan saat melepaskan APD harus benar karena
sudah terkontaminasi sehingga tidak
menyebarkan mikroorganisme ke tempat lain.
2. Setiap Ruangan atau unit harus menyediakan
Alat pelindung diri .
Prosedur : 1. Pasang pada wajah dan mata sesuaikan agar
pas
2. Bagian luar pelindung kacamata atau pelindung
wajah telah terkontaminasi.
3. Saat melepas pegang karet atau gagang
kacamata.
4. Letakkan diwadah yang telah disediakan untuk
diproses ulang atau dalam limbah infeksius.

Petugas / unit : R.Bedah,IGD, R.jalan, R.Inap, CSSD, laundry, Sanitasi


terkait

PROSEDUR PENGGUNAAN GAUN PELINDUNG


No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
Pengertian : Tindakan pengamanan tubuh dengan penggunaan
gaun pelindung
Tujuan : Melindungi tubuh dari percikan bahan kimia,darah,
mikroorganisme yang berbahaya, virus, jamur dan
bakteri dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial di
Rumah Sakit.
Kebijakan : 1. Setiap petugas Rumah Sakit yang
melaksanakan tugas ditempat yang beresiko dan
membahayakan dirinya selama bekerja harus
menggunakan Alat pelindung diri berupa gaun
pelindung secara benar, dan saat melepaskan
APD harus benar karena sudah terkontaminasi
sehingga tidak menyebarkan mikroorganisme ke
tempat lain.
2. Setiap Ruangan atau unit harus menyediakan
Alat pelindung diri .
Prosedur : Langkah-langkah pemasangan :
1. Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga
lutut, lengan hingga bagian pergelangan tangan
dan selubungkan ke belakang punggung.
2. Ikat dibagian leher dan pinggang
Langkah-langkah melepaskan :
1. Ingatlah bahwa bagian depan gaun dan lengan
gaun telah terkontaminasi.
2. Lepas tali
3. Tarik leher dan bahu dengan memegang bagian
dalam gaun pelindung saja.
4. Balik gaun pelindung
5. Lipat atau gulung menjadi gulungan dan
letakkan di wadah yang telah disediakan untuk
diproses ulang atau buang di tempat limbah
infeksius.

Petugas / unit : Poli VIP, Ruang OK


terkait

PROSEDUR PENGGUNAAN APRON DI UNIT CSSD


No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
Pengertian : Tindakan pengamanan tubuh dengan penggunaan
Apron.
Tujuan : Melindungi tubuh dari percikan bahan kimia,darah,
mikroorganisme yang berbahaya, virus, jamur dan
bakteri dan mencegah terjadinya infeksi nasokomial di
Rumah Sakit.
Kebijakan : 1. Setiap petugas Rumah Sakit yang
melaksanakan tugas ditempat yang beresiko dan
membahayakan dirinya selama bekerja harus
menggunakan Alat pelindung diri berupa apron
secara benar, dan saat melepaskan APD harus
benar karena sudah terkontaminasi sehingga
tidak menyebarkan mikroorganisme ke tempat
lain.
2. Setiap Ruangan atau unit harus menyediakan
Alat pelindung diri .
Prosedur : Langkah-langkah pemasangan :
1. Tutup badan sepenuhnya dari leher hingga
lutut, lengan hingga bagian pergelangan tangan
dan selubungkan ke belakang punggung.
2. Ikat dibagian belakang leher dan pinggang.
Langkah-langkah melepaskan ;
1. Bagian depan apron telah terkontaminasi.
2. Lepaskan tali
3. Tarik dari leher dan bahu dengan memegang
bagian dalam apron pelindung saja.
4. Balik apron pelindung.
5. Lipat atau gulung menjadi gulungan
6. Dan letakkan di wadah yang telah di sediakan
untuk diproses ulang atau dibuang ditempat
limbah infeksius.

Petugas / unit : 1. CSSD


terkait
PROSEDUR PENGGUNAAN PELINDUNG KAKI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
Pengertian : Tindakan pengamanan kaki dengan penggunaan
sepatu.
Tujuan : Melindungi kaki petugas Rumah Sakit dari tertimpa
atau benturan benda berat, tertusuk benda tajam,
terkena cairan dingin dan panas, bahan kimia
berbahaya, dan menghindari tergelincir.
Kebijakan : 1. Setiap petugas Rumah Sakit yang
melaksanakan tugas ditempat yang beresiko dan
membahayakan dirinya selama bekerja harus
menggunakan Alat pelindung diri berupa sepatu
boot secara benar, dan saat melepaskan APD
harus benar karena sudah terkontaminasi
sehingga tidak menyebarkan mikroorganisme ke
tempat lain.
2. Setiap Ruangan atau unit harus menyediakan
Alat pelindung diri .
Prosedur : Langkah-langkah pemasangan :
1. Gunakan sepatu karet atau plastik yang
menutupi seluruh ujung dan telapak kaki bisa
digunakan sepatu boot dari bahan kulit.
2. Sepatu harus selalu bersih
3. Harus selalu digunakan di dalam kamar operasi
dan tidak boleh dipakai keluar, tidak dianjurkan
memakai sandal, sepatu terbuka dan telanjang
kaki.
Petugas / unit : 1. R.Bedah
terkait
2. Laundry
3. Sanitasi
4. Ipsrs
5. Gizi
PROSEDUR PENGGUNAAN APD PADA RUANG ISOLASI
KONTAK DAN AIRBONE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
Pengertian : Alat yang digunakan sebagia teknik pencegahan
mikroorganisme patogen dari seseorang ke orang lain
dari penyakit air bone disease seperti TBC, HIV, AIDS,
Hepatitis, Flu Burung DLL
Tujuan : Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga dan
pengunjung dan lingkungan Rumah Sakit dari
kemungkinan transmisi material infeksius.
Kebijakan : 1. Setiap petugas Rumah Sakit yang
melaksanakan tugas ditempat yang beresiko
dan membahayakan dirinya selama bekerja
harus menggunakan Alat pelindung diri
secara benar, dan saat melepaskan APD
harus benar karena sudah terkontaminasi
sehingga tidak menyebarkan mikroorganisme
ke tempat lain.
2. Setiap Ruangan atau unit harus
menyediakan Alat pelindung diri .
Prosedur : Langkah-langkah pemasangan :
1. Kenakan baju kerja sebagia lapisan pertama
pakaian pelindung.
2. Kenakan pelindung kaki
3. Kenakan sepasang Sarung tangan pertama
4. Kenakan gaun luar
5. Kenakan apron plastik
6. Kenakan sarung tangan kedua
7. Kenakan masker
8. Kenakan penutup kepala
9. Kenakan pelindung mata
Langkah-langkah melepaskan :
1. Desinfeksi sepasang sarung tangan bagian luar
2. Desinfeksi celemek dan pelindung kaki
3. Lepaskan sepasang sarung tangan bagian luar
4. Lepaskan apron
5. Lepaskan gaun bagian luar
6. Desinfeksi tangan yang mengenakan sarung
tangan
7. Lepaskan pelindung mata
8. Lepaskan penutup kepala
9. Lepaskan masker
10.Lepaskan Pelindung kaki
11.Lepaskan sepasang sarung tangan bagian dalam
12.cuci tangan dengan sabun dan air bersih
Petugas / unit : Ruang Perawatan Isolasi
terkait
PROSEDUR PENGENDALIAN LINGKUNGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
Pengertian : Upaya yang dilakukan untuk dapat mengendalikan
berbagain faktor lingkungan (fisik, Biologi, dan sosial
psikologi ) di Rumah Sakit
Tujuan : Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga dan
pengunjung dan lingkungan Rumah Sakit dari
kemungkinan transmisi material infeksius.
Kebijakan : 1. Dilaksanakan oleh semua unit pelayanan yang
melayani pasien sebelum dan sesudah
pelayanan pasien.
2. Setiap Ruangan atau unit harus menyediakan
Alat dan bahan untuk pembersihan lingkungan.
Prosedur : Pembersihan Lingkungan
1. Semua permukaan datar harus dibersihkan
setiap hari semua peralatan yang ada dan
berkaitan dengan pasien didisinfeksi
2. Tempat di sekitar pasien harus bebas dari
peralatan/perlengkapan yang tidak perlu
sehingga memudahkan untuk dibersihkan
3. Tempat tidur, peralatan serta ruangan pasien
harus didisinfeksi sebelum digunakan oleh
pasien berikutnya
4. Prosedur penggunaan Mops, Cloths, Solution:
1.Gunakan lap/kain yang basah
2.Gunakan cairan pembersih setiap hari
dan ganti jika kotor
Penanganan Lingkungan
1. Jaga kebersihan lingkungan dan lakukan
pembersihan 2 x sehari atau jika kotor
2. Lakukan pembersihan di area perawatan
dengan disinfeksi
Gunakan lap basah dan peralatan
kebersihan standar (trolly kebersihan,
Mop, 2 ember dan alat pemeras kain pel,
penampung/kantong limbah cairan
pembersih/disinfektan
3. Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang
sering disentuh : bed rails, light switch dll
4. Jangan melakukan disinfeksi fogging di
area keperawatan
5. Hindari metode pembersihan permukaan
yang luas yang menghasilkan mist atau
aerosol
6. Jangan menggunakan disinfektan tingkat
tinggi untuk peralatan non kritikal dan
permukaan lingkungan
7. Pilih disinfektan yang terdaftar dan
gunakan sesuai petunjuk pabrik, jika
tidak ada petunjuk pembersihan dari
pabrik ikuti prosedur tertentu
8. Hindari penggunaan karpet
9. Tidak mengizinkan bunga segar atau
kering atau tanaman pot di area
perawatan pasien dan Kultur permukaan
lingkungan

Petugas / unit : Seluruh Ruangan /Unit Rumah Sakit


terkait
PROSEDUR PEMBERSIHAN TUMPAHAN DAN
PERCIKAN DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut
Prov. SUMSEL

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001
Pengertian : Upaya yang dilakukan untuk dapat mengendalikan
berbagain faktor lingkungan (fisik, Biologi, dan sosial
psikologi ) di Rumah Sakit.
Tujuan : Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga dan
pengunjung dan lingkungan Rumah Sakit dari
kemungkinan transmisi material infeksius.
Kebijakan : 1. Dilaksanakan oleh semua unit pelayanan yang
melayani pasien sebelum dan sesudah
pelayanan pasien.
2. Setiap Ruangan atau unit harus menyediakan
Alat dan bahan untuk pembersihan lingkungan.
Prosedur : Pembersihan Tumpahan :
1. Pasang masker,apron dan sarung tangan rumah
tangga.
2. Bersihkan bagian permukaan yang terkena
tumpahan tersebut dengan air dan detergen
menggunakan kain pembersih sekali pakai.
3. Buang kain pembersih ke wadah infeksius
4. Lakukan disinfeksi menggunakan cairan sodium
hipoklorit 0,5 %.
5. Lepas masker,dan apron plastik ,sarung tangan
rumah tangga ke wadah infeksius
6. Cuci tangan dengan handwash.
Petugas / unit : Seluruh Ruangan /Unit Rumah Sakit
terkait

Anda mungkin juga menyukai