Anda di halaman 1dari 10

BAB III.

Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP) NILAI


Standar :
3.1. Perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan Puskesmas, dipahami dan dilaksanakan oleh Pimpinan Puskemas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana.
Kriteria :
3.1.1. Pimpinan Puskesmas menetapkan Penanggung jawab manajemen mutu yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, memonitor kegiatan
peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas dan membudayakan perbaikan kinerja yang berkesinambungan secara konsisten dengan tata nilai, visi, misi, dan tujuan
Puskesmas.
Pokok Pikiran :
Supaya mutu dapat dikelola dengan baik maka perlu ditetapkan Penanggung jawab manajemen mutu (wakil manajemen mutu) yang bertugas untuk
melakukan koordinasi, monitoring, dan membudayakan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja secara berkesinambungan dalam upaya menjamin pelaksanaan
kegiatan perbaikan mutu dan kinerja dilakukan secara konsisten dan sistematis.
Penanggung jawab manajemen mutu tersebut bertanggung jawab dalam menyusun pedoman (manual) mutu dan kinerja bersama dengan Pimpinan
Puskesmas yang akan menjadi acuan bagi Pimpinan, Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana kegiatan Puskesmas.
Elemen Penilaian Kegiatan yang Dokumen Fakta dan Rekomendasi
perlu dilakukan Dokumen yang perlu Dokumen lain Rekaman implementasi analisis
untuk memenuhi disusun sebagai yang perlu dan bukti lain yang
standar regulasi internal disiapkan perlu disiapkan
akreditasi
1. Pimpinan Puskesmas menetapkan SK penanggung
Penanggung jawab Manajemen jawab manajemen
Mutu. mutu
2. Ada kejelasan tugas, wewenang Uraian
dan tanggung jawab Penanggung tugas,wewenang dan
jawab manajemen mutu. tanggung jawab
penanggung jawab
manajemen mutu.
3. Ada Pedoman Peningkatan Mutu Lokakarya Pedoman . Bukti pelaksanaan
dan Kinerja disusun bersama oleh penyusunan peningkatan mutu lokakarya untuk
Penanggung jawab manajemen pedoman dan kinerja penyusunan kebijakan
mutu dengan Kepala Puskesmas peningkatan mutu puskesmas mutu, pedoman mutu,
dan Penanggung jawab Upaya dan kinerja tata nilai, dan
Puskesmas. penggalangan komitmen
bersama
4. Kebijakan mutu dan tata nilai Lokakarya SK Kepala Sda
disusun bersama dan dituangkan penyusunan Puskesmas tentang
dalam Pedoman (Manual) Mutu/ kebijakan mutu Kebijakan mutu.
Pedoman Peningkatan Mutu dan dan tata nilai
Kinerja sesuai dengan visi, misi
dan tujuan Puskesmas.
5. Pimpinan Puskesmas, Lokakarya . Sda &
Penanggung jawab Upaya penggalangan Bukti yang
Puskesmas, dan Pelaksana komitmen menunjukkan adanya
Kegiatan Puskesmas Komitmen bersama
berkomitmen untuk seluruh jajaran
meningkatkan mutu dan kinerja puskesmas untuk
secara konsisten dan meningkatkan mutu dan
berkesinambungan. kinerja (pernyataan
tertulis, foto).
Kriteria :
3.1.2. Pimpinan Puskesmas, Penanggung Jawab Manajemen Mutu, Penanggung Jawab Upaya Puskesmas bertanggung jawab menerapkan perbaikan kinerja
yang berkesinambungan yang tercermin dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
Pokok Pikiran :
Pelaksanaan perbaikan mutu dan kinerja direncanakan dan dimonitor serta ditindaklanjuti. Pimpinan dan Penanggung jawab Manajemen Mutu secara
periodik melakukan pertemuan tinjauan manajemen untuk membahas umpan balik pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil penilaian
kinerja, perubahan proses penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas, maupun perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, serta
membahas hasil pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya, dan rekomendasi untuk perbaikan.
Elemen Penilaian Kegiatan yang Dokumen Fakta dan Rekomendasi
perlu dilakukan Dokumen yang perlu Dokumen lain Rekam implementasi analisis
untuk memenuhi disusun sebagai yan perlu dan bukti lain yang
persyaratan regulasi internal disiapkan perlu disiapkan
standar
akreditasi
1. Ada rencana kegiatan perbaikan Lokakarya Rencana tahunan Bukti pelaksanaan
mutu dan kinerja Puskesmas. penyusunan perbaikan mutu dan lokakarya penyusunan
program mutu kinerja puskesmas. rencana (program) mutu
puskesmas dan puskesmas dan
keselamatan keselamatan pasien
pasien (kaitkan
dengan bab VI
dan IX)
2. Kegiatan perbaikan mutu dan Pelaksanaan . . Bukti-bukti pelaksanaan
kinerja Puskesmas dilakukan kegiatan perbaikan mutu dan
sesuai dengan rencana kegiatan perbaikan mutu kinerja, notulen tinjauan
yang tersusun dan dilakukan dan kinerja sesuai manajemen
pertemuan tinjauan manajemen dengan rencana
yang membahas kinerja yang disusun,
pelayanan dan upaya perbaikan terlaksananya
yang perlu dilaksanakan. upaya perbaikan
mutu di tiap unit
pelayanan
(Manajemen,
UKM dan UKP)
melalui proses
PDCA, dan
pelaksanaan
pertemuan
tinjauan
manajemen
3. Pertemuan tinjauan manajemen Pelaksanaan SOP pertemuan Bukti pelaksanaan
membahas umpan balik pertemuan tinjauan manajemen pertemuan tinjauan
pelanggan, keluhan pelanggan, tinjauan manajemen.
hasil audit internal, hasil manajemen Hasil-hasil pertemuan
penilaian kinerja, perubahan dan rekomendasi.
proses penyelenggaraan Upaya
Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas, maupun
perubahan kebijakan mutu jika
diperlukan, serta membahas hasil
pertemuan tinjauan manajemen
sebelumnya, dan rekomendasi
untuk perbaikan
4. Rekomendasi hasil pertemuan Pelaksanaan Rencana tindak lanjut Bukti dan hasil
tinjauan manajemen tindak lanjut terhadap temuan pelaksanaan tindak
ditindaklanjuti dan dievaluasi. terhadap tinjauan manajemen, lanjut terhadap
rekomendasi hasil rekomendasi hasil
temuan tinjauan peremuan tinjauan
manajemen. manajemen

Kriteria :
3.1.3. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas, dan Pelaksana Kegiatan bertanggung jawab dan menunjukkan peran serta dalam
memperbaiki mutu dan kinerja.
Pokok Pikiran :
Peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas memerlukan peran serta aktif baik pimpinan Puskesmas, penanggung jawab Upaya Puskesmas, pelaksana
kegiatan dan pihak-pihak terkait, sehingga perencanaan dan pelaksanaan perbaikan mutu dapat terwujud serta memberikan kepuasan pada pengguna
Puskesmas.
Elemen Penilaian Kegiatan yang Dokumen Fakta dan Rekomendasi
perlu dilakukan analisis
untuk memenuhi Dokumen yang Dokumen lain Rekaman implementasi
perlu disusun yang perlu dan bukti lain yang perlu
persyaratan
sebagai regulasi disiapkan disusun
standar akreditasi
internal
1. Pimpinan Puskesmas, Sosialisasi kebijakan Kebijakan mutu Bukti sosialisasi
Penanggung jawab Upaya dan program mutu, yang didalamnya kebijakan, program
Puskesmas dan Pelaksana dan peran masing- memuat mutu, dan peran
Kegiatan memahami tugas dan masing karyawan kewajiban setiap karyawan dalam
kewajiban mereka untuk sehingga terjadi karyawan peningkatan mutu
meningkatkan mutu dan kinerja Pemahaman peran memahami dan puskesmas dan
Puskesmas. masing-masing berperan aktif keselamatan pasien
dalam peningkatan dalam upaya
mutu perbaikan mutu
dan keselamatan
pasien

2. Pihak-pihak terkait terlibat dan Pembahasan dalam . Bukti pelaksanaan


berperan aktif dalam peningkatan lokakarya mini untuk lokakarya mini untuk
mutu dan kinerja Puskesmas. mengidentifikasi mengidentifikasi pihak
pihak-pihak terkait terkait dan peran mereka
dan peran dalam dalam peningkatan mutu
peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas
dan kinerja
puskesmas
3. Ide-ide yang disampaikan oleh Lokakarya dengan Bukti-bukti penjaringan
pihak-pihak terkait untuk lintas sektor dan ide baik melalui
meningkatkan mutu dan kinerja pengguna pelayanan lokakarya lintas sektor
Puskesmas ditindaklanjuti. puskesmas, kader, dan masyarakat,
tokoh masyarakat lokakarya lintas
untuk menjaring ide- program, pertemuan di
ide ataupun masukan tiap unit pelayanan dan
untuk peningkatan tindak lanjutnya.
mutu dan kinerja
puskesmas baik
kinerja manajerial,
UKM dan UKP, dan
tindak lanjut
terhadap ide-ide
peningkatan yang
disampaikan.
Pertemuan di tiap
unit pelayanan untuk
menjaring ide-ide
perbaikan dan tindak
lanjutnya.

Kriteria :
3.1.4. Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas melakukan evaluasi kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal yang dilaksanakan
secara periodik.
Pokok Pikiran :
Upaya perbaikan mutu dan kinerja perlu dievaluasi apakah mencapai sasaran-sasaran/indikator-indikator yang ditetapkan. Hasil temuan audit internal
disampaikan kepada Pimpinan Puskesmas, Penanggung Jawab Manajemen Mutu, Penanggung jawab Program/Upaya Puskesmas dan Pelaksana Kegiatan
sebagai dasar untuk melakukan perbaikan.
Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Pimpinan dan karyawan Puskesmas, maka
permasalahan tersebut dapat dirujuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk ditindak lanjuti.
Elemen Penilaian Kegiatan yang Dokumen Fakta dan Rekomedasi
perlu dilakukan analisis
Dokumen yang Dokumen Rekam implementasi
untuk memenuhi
perlu disusun lainyang perlu dan bukti lain yang perlu
persyaratan
sebagai regulasi disiapkan di disiapkan
standar akreditasi
internal Puskesmas
1. Data kinerja dikumpulkan, Pengumpulan data Bukti pelaksanaan
dianalisis dan digunakan untuk indikator mutu/ pengumpulan data
meningkatkan kinerja Puskesmas. kinerja baik kinerja, analisis, dan
manajerial, UKM tindak lanjut
dan UKP.
Analisis data kinerja
dan tindak lanjut
terhadap hasil
analisis data kinerja
2. Dilakukan audit internal secara Dibentuknya tim Rencana/program Bukti pelaksanaan audit
periodik terhadap upaya audit internal kerja tim audit internal
perbaikan mutu dan kinerja Pelaksanaan audit internal yang
dalam upaya mencapai sasaran- internal disusun selama
sasaran/indikator-indikator mutu Pelatihan tim audit setahun dan
dan kinerja yang ditetapkan. internal. periodik.
SOP audit internal

3. Ada laporan dan umpan balik . Laporan hasil audit


hasil audit internal kepada internal
Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Manajemen
mutu dan Penanggung jawab
Upaya Puskesmas untuk
mengambil keputusan dalam
strategi perbaikan program dan
kegiatan Puskesmas.
4. Tindak lanjut dilakukan terhadap Tindak lanjut . Bukti pelaksanaan
temuan dan rekomendasi dari terhadap temuan dan rekomendasi terhadap
hasil audit internal. rekomendasi hasil hasil temuan dan
audit internal oleh rekomendasi audit
masing-masing unit internal.
pelayanan, Laporan tindak lanjut
penanggung jawab temuan audit internal.
mutu, dan kepala
Puskesmas.
5. Terlaksananya rujukan untuk Tindak lanjut jika SOP rujukan jika . Bukti rujukan ke Dinas
menyelesaikan masalah dari hasil terjadi masalah yang tidak dapat Kesehatan
rekomendasi jika tidak dapat tidak dapat menyelesaikan Kabupaten/Kota jika
diselesaikan sendiri oleh diselesaikan sendiri masalah hasil maslah tidak dapat
Puskesmas. oleh Puskesmas rekomendasi audit diselesaikan sendiri oleh
dalam bentuk internal. Puskesmas.
melakukan rujukan
ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Kriteria :
3.1.5. Adanya upaya memberdayakan pengguna Puskesmas untuk berperan serta dalam memperbaiki kinerja Puskesmas

Pokok Pikiran :
Sesuai dengan prinsip perbaikan mutu dan kinerja yang berfokus pada pengguna, maka pengguna dan masyarakat diharapkan berperan serta dalam upaya
perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas. Kegiatan pemberdayaan pengguna dan masyarakat tidak hanya terbatas pada penyelenggaraan upaya Puskesmas
dan kegiatan pelayanan Puskesmas, tetapi juga terhadap upaya perbaikan mutu. Masyarakat dapat dilibatkan dalam memberikan masukan, ide-ide yang
diperoleh dari survei, maupun keterlibatan langsung dalam pertemuan-pertemuan yang dilakukan oleh Puskesmas dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja.
Pemberdayaan pengguna dapat dilakukan melalui survei masyarakat desa, musyawarah masyarakat desa atau mekanisme yang lain dalam upaya perbaikan
mutu dan kinerja Puskesmas.
Bentuk-bentuk pemberdayaan/peran masyarakat, antara lain peran serta dalam memberikan pelayanan, melakukan advokasi, dan melakukan pengawasan,
melalui forum-forum pemberdayaan masyarakat yang ada.
Elemen Penilaian Kegiatan yang Dokumen Fakta dan Rekomendasi
perlu dilakukan Dokumen yang Dokumen lain Rekam implementasi analisis
untuk memenuhi perlu disusun yang perlu dan bukti lain yang
persyaratan sebagai regulasi disiapkan di perlu disiapkan
standar akreditasi internal Puskesmas

1. Ada mekanisme untuk Lokakarya untuk Kebijakan dan Bukti pelaksanaan


mendapatkan asupan dari mendapat masukan SOP pelaksanaan lokakarya untuk
pengguna tentang kinerja dari pengguna dan lokakarya, SOP memperolah masukan
Puskesmas. lintas sektor tentang untuk pengguna dan lintas
mutu/kinerja mendapatkan sektor tentang kinerja
puskesmas, dan asupan pengguna Puskesmas
mekanisme lain tentang kinerja
untuk memperoleh Puskesmas.
asupan, misalnya
melalui kotak saran,
sms, call center, dsb.
2. Dilakukan survei atau masukan Pelaksanaan survei Bukti pelaksanaan
melalui forum-forum maupun forum- survei atau kegiatan
pemberdayaan masyarakat untuk forum pemberdayaan forum-forum
mengetahui bahwa kebutuhan masyarakat pemberdayaan
dan harapan pengguna terpenuhi. masyarakat
3. Asupan dan hasil survei maupun Analisis dan tindak Bukti pelaksanaan
forum-forum pemberdayaan lanjut terhadap analisis dan tindak lanjut
masyarakat dianalisis dan asupan terhadap asupan dari
ditindaklanjuti. lintas sektor,
masyarakat, dan
pengguna

Kriteria :
3.1.6. Peningkatan kinerja Puskesmas dilakukan secara berkesinambungan. Jika hasil pelayanan atau hasil Upaya/Kegiatan yang tidak mencapai target, maka
dilakukan upaya perbaikan berupa koreksi, tindakan korektif maupun tindakan preventif.

Pokok Pikiran :
Sasaran/indikator perbaikan mutu dan kinerja perlu disusun sebagai tolok ukur upaya perbaikan mutu dan kinerja.
Dalam penilaian kinerja Puskesmas, jika terjadi hasil yang tidak sesuai harus ditindaklanjuti dengan koreksi, dan tindakan korektif.
Koreksi merupakan upaya perbaikan atau pembetulan terhadap adanya suatu kejadian atau hasil yang tidak sesuai. Kejadian atau hasil yang tidak sesuai
tersebut perlu dianalisi untuk menentukan akar penyebab masalah, untuk kemudian dilakukan tindakan korektif. Tindakan korektif tersebut dilakukan untuk
mengatasi penyebab kejadian atau hasil yang tidak sesuai, agar tidak terulang kembali
Upaya preventif dilakukan dengan mengantisipasi kemungkinan terjadinya hasil yang tidak sesuai.
Puskesmas harus menyusun prosedur tindakan korektif dan prosedur tindakan preventif dalam upaya mencapai hasil yang optimal.

Elemen Penilaian Kegiatan yang perlu Dokumen Fakta dan Rekomendasi


dilakukan untuk analisis
Dokumen yang Dokumen lain Rekaman implementasi
memenuhi
perlu disusun yang perlu dan bukti lain yang perlu
persyaratan standar
sebagai regulasi disiapkan di disiapkan
akreditasi
internal Puskesmas
1. Ditetapkan indikator mutu dan Pengumpulan data SK Kepala SK Kepala Bukti pelaksanaan
kinerja yang dikumpulkan secara indikator mutu/kinerja Puskesmas Dinas pengumpulan data
periodik untuk menilai Puskesmas tentang Kesehatan indikator mutu/kinerja
peningkatan kinerja pelayanan. penetapan Kabupaten/ Puskesmas, baik
indikator mutu Kota tentang manajerial, UKM, dan
dan kinerja indikator mutu UKP.
Puskesmas. dan kinerja
Puskesmas,
SK Kadikes
tentang SPM.
2. Peningkatan kinerja pelayanan Pelaksanaan perbaikan Bukti pelaksanaan upaya
tersebut sebagai akibat adanya mutu dan kinerja perbaikan mutu/kinerja.
upaya perbaikan mutu dan kinerja berdasarkan hasil
penyelenggaraan pelayanan analisis capaian
kinerja maupun
masukan masyarakat,
lintas sektor, maupun
pengguna.
3. Ada prosedur tindakan korektif SOP tindakan
korektif
4. Ada prosedur tindakan preventif SOP tindakan
preventif
5. Hasil pelayanan/program dan Tindak lanjut terhadap Bukti pelaksanaan
kegiatan yang tidak sesuai masalah dalam bentuk tindak lanjut terhadap
ditindaklanjuti dalam bentuk koreksi, dan tindakan hasil yang tidak sesuai.
koreksi, tindakan korektif, dan korektif terhadap Bukti dilaksanakannya
tindakan preventif. masalah yang terjadi. upaya preventif untuk
Adanya upaya mencegah timbulnya
antisipatif untuk masalah yang
menganalisis diantisipasi.
kemungkinan
terjadinya masalah
potensial yang
ditindaklanjuti dengan
tindakan preventif.
Kriteria :
3.1.7. Dilakukan kegiatan kaji banding (benchmarking) dengan Puskesmas lain tentang kinerja Puskesmas.

Pokok Pikiran :
Bila dimungkinkan kegiatan kaji banding pengelolaan dan pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas dengan Puskesmas lain. Kegiatan kaji banding
merupakan kesempatan untuk belajar dari pengelolaan dan pelaksanaan di Puskesmas yang lain, dan akan memberi manfaat bagi kedua belah pihak untuk
perbaikan pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas.
Kaji banding dapat difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melalui pertemuan kaji banding kinerja antar Puskesmas, atau dapat dilakukan atas
insiatif beberapa Puskesmas untuk bersama-sama melakukan kaji banding kinerja.
Instrumen kaji banding yang disusun untuk membandingkan kinerja dengan Puskesmas lain dapat berupa instrumen untuk membandingkan capaian
indikator-indikator kinerja atau perbandingan proses pelaksanaan kegiatan (best practices).
Elemen Penilaian Kegiatan yang perlu Dokumen Fakta dan Rekomendasi
dilakukan untuk Dokumen yang Dokumen lain Rekam implementasi analisis
memenuhi perlu disusun yang perlu dan bukti lain yang
persyaratan standar sebagai regulasi disiapkan di perlu disiapkan
akreditasi internal Puskesmas
1. Kepala Puskesmas bersama Penyusunan rencana Kebijakan,
dengan Penanggung jawab Upaya kaji banding rencana dan SOP
Puskesmas menyusun rencana kaji banding
kaji banding. (kerangka acuan
kaji banding).
2. Kepala Puskesmas bersama Penyusunan instrumen Instrumen kaji
dengan Penanggung jawab Upaya kaji banding kinerja. banding
Puskesmas dan pelaksana
menyusun instrumen kaji
banding.
3. Kegiatan kaji banding dilakukan Pelaksanaan kegiatan . Bukti pelaksanaan kaji
sesuai dengan rencana kaji kaji banding kinerja. banding kinerja
banding.
4. Hasil kaji banding dianalisis Analisis hasil kaji . Bukti analisis hasil kaji
untuk mengidentifikasi peluang banding banding
perbaikan.
5. Disusun rencana tindak lanjut Penyusunan rencana Rencana tindak
kaji banding. tindak lanjut kaji lanjut kaji
banding. banding
6. Dilakukan pelaksanaan tindak Pelaksanaan tindak Bukti tindak lanjut kaji
lanjut kaji banding dalam bentuk lanjut kaji banding. banding
perbaikan baik dalam pelayanan
maupun dalam pelaksanaan
program dan kegiatan.
7. Dilakukan evaluasi terhadap Pelaksanaan evaluasi . Hasil evaluasi dan
pelaksanaan kaji banding, tindak terhadap pelaksanaan tindak lanjut terhadap
lanjut dan manfaatnya. kegiatan kaji banding. pelaksanaan kegiatan
kaji banding

Anda mungkin juga menyukai