Anda di halaman 1dari 2

1. Gambarkan dan jelaskan tentang siklus proyek konstruksi!

Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini meliputi gagasan dasar yang berawal dari adanya suatu "KEBUTUHAN"
yang kemudian ditindak lanjuti dengan pembuatan studi kelayakan yang mencakup aspek-aspek
teknis, ekonomis, lingkungan, dan lain-lain.
Pada tahap ini menghasilkan :
- Gagasan dan ide untuk memenuhi "KEBUTUHAN / NEEDS"
- Hasil studi kelayakan dan laporan hasil AMDAL
Tahap ini juga dapat dinamakan sebagai "Tahapan Konseptual". Pihak-pihak yang telibat
dalam tahap ini adalah : Pemilik proyek (owner) dan dapat dibantu oleh Konsultan Perencana
dan atau Konsultas Manajemen Konstruksi.

Perekayasaan (Design)
Terdiri dari :
Tahap Pra Rancangan, menghasilkan : kriteria desain, skematik desain, estimasi
anggaran secara global.
Tahap Pengembangan Rancangan, menghasilkan : perhitungan-perhitungan detail
(perhitungan desain, gambar-gambar detail, outline spesifikasi, estimasi anggaran
secara terperinci).
Desain Akhir dan Penyiapan Dokumen Pelaksanaan, menghasilkan : Gambar koordiasi,
gambar-gambar detail, spesifikasi, daftar volume, estimasi biaya konstruksi, syarat-
syarat umum administrasi dan peraturan umum.
Pada tahap perekayasaan ini pihak-pihak yang mungkin terlibat adalah : Konsultasn
Perencana, Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan Rekayasa Nilai ( Value Engineering) dan
atau Konsultan Quantity Surveyor (QS).

Pengadaan (Procurement)
Tahapan ini meliputi 2 kegiatan, yaitu :
Pengadaan jasa konstruksi (project procurement).
Pengadaan peralatan dan material. Untuk pengadaan peralatan dan material, bisa
dilakukan oleh pemilik proyek (owner) atau pihak kontraktor.
Selain pihak pemilik proyek (owner) dan kontraktor, pihak konsultas perencana,
manajemen konstruksi, dan atau QS juga bisa terlibat dalam tahap ini.

Pelaksanaan (Construction)
Tahapan ini dapat berlangsung setelah ditandatanganinya kontrak oleh Pemilik Proyek
(owner) dan pihak kontraktor. Serta telah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK).
Tahap Pelaksanaan ini meliputi :
Perencanaan kegiatan di lapangan.
Pengorganisasian dan koordinasi sumber daya.
Pengendalian proyak yang bertujuan untuk menghasilkan pekerjaan tepat waktu dan
biaya, serta memenuhi mutu yang disyaratkan.
Pihak-pihak yang mungkin terlibat adalah : Konsultas Pengawas (MK), Konsultan
Quantity Surveyor (QS), Kontraktor, Supplier, Sub Kontraktor serta instansi terkait.

Tes Operasional (Commisioning)


Merupakan pengujian terhadap fungsi masing-masing bagian sehingga bangunan dapat
dioperasikan.
Pihak-pihak yag mungkin terlibat adalah : Pemilik proyek (owner), Konsultan Perencana,
Konsultas Pengawas (MK), Konsultan Quantity Surveyor (QS), Kontraktor, Supplier, Sub
Kontraktor serta instansi terkait.

Pemanfaatan Dan Perawatan (Operational and Maintenance)


Biaya operasional dan pemeliharaan sangat dipengaruhi oleh tahapan sebelumnya,
mulai dari tahap perencanaan sampai test operasional.
Pihak-pihak yag mungkin terlibat adalah : Konsultas Pengawas (MK, pemakai (End User)
yang dapat diwakili oleh building manajer dan sebagian kontraktor spesialis.

2. Apa tujuan perencanaan (planning)!


Mengurangi kedidakpastian (resiko).
Menghindari krisis manajemen.
Meningkatkan efisiensi.
Dan memperjelas tujuan

3. Uraikan langkah-langkah rasional untuk menyusun metode perencanaan!


4. Uraikan pertimbangan apa yang harus diperhatikan dalam menyusun bentuk organisasi proyek
konstruksi!
5. Uraikan langkah-langkah kunci PM dalam mempersiapkan koordinasi proyek!
6. Sebutkan rumus yang digunakan untuk menentukan durasi proyek!
7. Buatlah NP dan analisis (ES-LS-EF-LF-TF) dari data berikut ini. Dan tentukan jalur dan kegiatan
kritisnya!
8. a) Uraikan kelebihan dan kekurangan bar chart!
b) Gambarkan bar chart dari soal nomor 7 untuk kondisi ES dan LS!

Anda mungkin juga menyukai