PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian Antropologi Kesehatan.
2. Untuk mengetahui sejarah Antropologi Kesehatan.
3. Untuk mengetahui kegunaan Atropologi Kesehatan.
4. Untuk mengetahui ruang lingkup dan peranan Atropologi Kesehatan.
5. Bagaimana sumbangan Antropologi terhadap Kesehatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Antropologi
Tahun 1849 Rudolf Virchow, ahli patologi Jerman terkemuka, yang pada
tahun 1849 menulis apabila kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat
maupun yang sakit, maka apa pula ilmu yang merumuskan hukum-hukum sebagai
dasar struktur sosial, untuk menjadikan efektif hal-hal yang inheren dalam manusia
itu sendiri sehingga kedokteran dapat melihat struktur sosial yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit, maka kedokteran dapat ditetapkan sebagai antropologi.
Namun demikian tidak dapat dikatakan bahwa Vichrow berperan dalam
pembentukan asal-usul bidang Antropologi Kesehatan tersebut., munculnya bidang
baru memerlukan lebih dari sekedar cetusan inspirasi yang cemerlang.
3
Tahun 1953 Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi
Kesehatan terdapat pada tulisan yang ditulis Caudill berjudul Applied
Anthropology in Medicine. Tulisan ini merupakan tour the force yang cemerlang
, tetapi meskipun telah menimbulkan antusiasme, tulisan itu tidaklah menciptakan
suatu subdisiplin baru.
4
kesehatan kita bisa melakukan berbagai macam kegiatan yang bermanfaat, baik
untuk diri sendiri maupun orang lain.
5
2.4 Ruang Lingkup dan Batasan Antropologi Kesehatan.
a. Ruang Lingkup Antropologi Kesehatan
Menurut foster dan Anderson lapangan kajian antropologi
kesehatan dibagi menjadi dua:
1. Kutub biologis, perhatinya pada pertumbuhan dan
perkembangan fisik manusia, peranan penyakit dalam
evolusi manusia, adaptasi biologis terhadap perubahan
lingkungan alam, dan pola penyakit di kalangan
manusia purba.
2. Kutub sosio-budaya perhatiannya pada sistem
kesehatan tradisional yang mencakup aspek-aspek
etiologis, terapi, ide, dan praktik pencegahan penyakit,
serta peranan praktisi medis tradisional, masalah
perawatan kesehatan biomedik, perilaku kesehatan,
peranan pasien, perilaku sakit, interaksi dokter dengan
pasien, dan masalah inovasi kesehatan. Kajian utama
antropologi kesehatan menurut Lieban:
a. Ekologi dan Epidemiologi
b. Etnomedisin
c. Aspek medic dari sistem social
d. Ilmu kedokteran (medicine) dan perubahan budaya
b. Batasan Antropologi Kesehatan
6
berpengaruh terhadap kesehatan dan penyakit. Selain itu Mc Elroy dan
Townsend juga mendefinisikan antropologi kesehatan merupakan studi
bagaimana faktor-faktor sosial dan lingkungan mempengaruhi
kesehatan dan mengetahui tentang cara-cara alternatif untuk mengerti
dan merawat penyakit. Definisi kerja secara singkat bahwa antropologi
kesehatan adalah istilah yang dipakai oleh ahli-ahli antropologi yang
mendeskripsikan:
Menurut Foster dan Anderson ada empat hal utama yang dapat
disumbangkan oleh antropologi terhadap ilmu kesehatan yaitu,
a. Perspektif Antropologi
Terdapat dua konsep dalam perspektif antropologi bagi ilmu
kesehatan (a) Pendekatan Holistik, pendekatan ini memahami gejala
sebagai suatu sistem. Pendekatan ini dimana suatu pranata tidak dapat
dipelajari sendiri-sendiri lepas dari hubungannya dengan pranata lain
dalam keseluruhan sistem. (b) Relativisme Budaya, Standar penilaian
budaya itu relative, suatu aktivitas budaya yang oleh pendukungnya
dinilai baik, pantas dilakukan mungkin saja nilainya tidak baik dan tidak
pantas bagi masyarakat lainnya.
7
b. Perubahan: Proses dan Persepsi (Perubahan Terencana)
Suatu perubahan terencana akan berhasil apabila perencanan
program bertolak dari konsep budaya. Bertolak dari itu, perencanaan
program pembaharuan kesehatan dalam upaya mengubah perilaku
kesehatan tidak hanya memfokuskan diri pada hal yang tampak, tetapi
seharusnya pada aspek psiko-budaya.
c. Metodologi Penelitian
Ahli antropologi menawarkan suatu metose penelitian yang longgar
tetapi efektif untuk menggali serangkaian masalah teoretik dan praktis
yang dihadapi dalam berbagai program kesehatan.
d. Premis
Premis atau asumsi atau dalil yang mendasari atau dijadikan
pedoman individu atau kelompok dalam memilih alternatif tindakan.
Premis-premis tersebut memainkan peranan dalam menentukan
tindakan individu dan kelompok. Beberapa premis dari sebagian besar
ahli antropologi kesehatan antara lain:
Penyakit dalam beberapa bentuk merupakan fakta umum dari
kehidupan manusia.
Seluruh kelompok manusia, telah mengembangkan metode dan
aturan, sesuai dengan sumber daya dan strukturnya, untuk
mengatasi atau merespon terhadap penyakit.
Seluruh kelompok manusia telah mengembangkan seperangkat
kepercayaan, pengertian, dan nilai-nilai yang konsisten dengan
matriks budayanya untuk memahami tentang penyakit dan
menentukan tindakan untuk mengatasinya.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Antropologi Kesehatan merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala
sosiobudaya, biobudaya, dan ekologi budaya dari kesehatan dan kesakitan yang
dilihat dari segi-segi fisik, jiwa, dan sosial serta perawatannya masing-masing dan
interaksi antara ketiga segi ini dalam kehidupan masyarakat, baik pada tingkat
individual maupun tingkat kelompok sosial keseluruhannya. Sejarah antropologi
kesehatan dimulai pada tahun 1849 lalu tahun 1953 dan 1963.Kegunaan antropologi
kesehatan Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara
keseluruhan termasuk individunya, Memberikan suatu model yang secara
operasional berguna untuk menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan dan
memberikan Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian.
3.2 SARAN
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial budaya. Untuk melakukan pendekatan perubahan perilaku kesehatan, petugas
kesehatan harus menguasai berbagai macam latar belakang sosial budaya
masyarakat yang bersangkutan. Oleh sebab itu petugas kesehatan harus menguasai
antropologi, khususnya antropologi kesehatan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Foster/Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan, Jakarta, Grafiti.
Joyomartono, Mulyono. 2011. Pengantar Antropologi Kesehatan. Semarang: UNNES
PRESS.
FKM UI, 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
10