Disusun oleh :
2014
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Siklus menstruasi normal dibagi dalam 2 bagian yaitu siklus ovarian dan
siklus endometrial. Siklus ovarian terdiri dari fase follicular dan luteal, sedangkan
siklus endometrial dibagi menjadi fase proliferasi, sekresi dan menstruasi.
1. Fase Aliran Menstruasi (1-5hari)
1. Hypothalamus Secretion-GnRH
Hipotalamus mensintesis hormon GnRH yang fungsinya untuk mengontrol
sekresi gonadotropin. Hormon ini juga meregulasi sekresi FSH dan LH dengan
mekanisme pulsatile (kadarnya sesuai dengan fase-fase tubuh). Struktur GnRH
terdiri dari gabungan 10 asam amino di dalam tubuh, sehingga disebut hormon
dekapeptida. Susunannya terdiri atas :
3. Ovarian Hormone
a. Estrogen
Gangguan Menstruasi
Kelainan haid dapat berupa kelainan siklus atau kelainan jumlah darah yang
dilkeluarkan dan lamanya pendarahan.
1) Amenorrhea : tidak ada haid
2) Pseudomenorrheaa (kryptomenorrhea) : ada haid tapi darah tidak dapat
keluar karena tertutupnya tractus genitalis
3) Menstruation praceox : haid muncul pada usia yang muda
4) Hypomenorrhea : haid teratur tapi jumlah darahnya sedikit
5) Dysmenorrheal : nyeri pada waktu haid
6) Oligomenorrhea : haid jarang karena siklusnya panjang
7) Polymenorrhea : datangnya haid dengan siklus yang pendek
1. Amenore
Amenore adalah keadaan dimana :
a. Tidak terjadi haid sampai usia 14 tahun tanpa adanya tumbuh kembang
seks sekunder.
b. Tidak terjadi haid sampai usia 16 tahun, tetapi telah terdapat tanda-tanda
seks sekunder.
c. Telah terjadi haid kemudian haid terhenti untuk masa 3 daur atau 6 bulan,
atau lebih.
Gejala klinis bisa terjadi hanya amenore saja atau bisa juga disertai galaktore
atau hirsutism.
Diagnosis :
- Anamnesis : kemungkinan kehamilan, riwayat tumbuh kembang organ
tubuh, pubertas, pemakaian obat-obatan/radiasi/alkohol, keadaan gizi,
stress, keluar air susu atau tanda-tanda hirsutism, riwayat keluarga,
sindrom menopause.
- Pemeriksaan fisik : keadaan umum, ginekologis, aktivitas hormon steroid,
kelenjar tiroid, dan lendir serviks dan vagina.
- Pemeriksaan penunjang : hormon, USG, HSG,foto tengkorak, laparaskopi,
histeroskopi, CT-scan, MRI, dll.
3. Anovulasi
Anovulasi merupakan tidak terdapatnya ovulasi pada siklus menstruasi.
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum akibat pecahnya folikel de Graaf.
Etiologi :
- Kerusakan sentral : tumor otak (hipofisis), gangguan fungsi hipotalamus
akibat stress, ketakutan, anoreksia nervosa, diet dan lain-lain.
- Mekanisme umpan balik yang abnormal : kurangnya stimulasi FSH,
hilangnya stimulasi LH.
- Pengaruh lokal ovarium.
Manifestasi klinis :
- Kurva suhu basal badan monofasik.
- Kelainan lendir serviks, tes Spinbarkeit dan fern test.
- Pada biopsi endometrium didapatkan stadium sekresi.
- Laparaskopi : tidak didapatkan stigma, korpus rubrum atau korpus luteum
pada ovarium.
- Pengukuran kadar hormon reproduksi dan tiroid dalam darah.
- Foto tengkorak/CT scan/MRI.
4. Menopause
Menopause adalah akhir dari periode haid, terjadi pada usia kurang lebih 51
tahun. Klimakterium adalah suatu masa yang sifatnya fisiologis, peralihan
antara masa reproduksi dan masa senium. Masa klimakterium terdiri dari masa
pramenopause (4-5 tahun sebelum menopause), menopause dan pasca
menopause (3-5 tahun setelah menopause).
Gambaran klinis sindroma menopause adalah :
a. Gangguan neurovegetatif/vasomotor-hipersimpatokinetik.
Gejolak panas (hot flushes), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala,
telinga berdesing, berdebar-debar, susah bernafas dan lain-lain.
b. Gangguan psikologis.
c. Gangguan organik.
Dispareunia, pruritus vulva, stres inkontinensia, angina, osteoporosis,
fraktur tulang.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik :
- Riwayat fungsi reproduksi, keluarga, pemakaian obat-obatan, dan sosial-
ekonomi.
- Meneliti faktor-faktor resiko untuk terjadinya kanker endometrium, kanker
payudara, osteoporosis, penyakit kardiovaskular.
- Pemeriksaan fisik diagnostik lengkap.
- Pemeriksaan laboratorium terutama untuk lipid, gula darah, kalsium,
fungsi hati dan ginjal.
- Paps Smear, mammogram.
- Biopsi endometrium apabila ada riwayat perdarahan pervaginam yg tidak
teratur.
Konseling ibu mengenai faktor gaya hidup, masalah sosial dan psikososial;
maksud, keuntungan, risiko dan efek samping pemakaian hormon pengganti.
Pemberian hormon pengganti disesuaikan dengan indikasi dan
kontraindikasinya.
Daftar Pustaka
1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY.
Williams Obstetrics. 23rd ed. USA : McGrawHill, 2010 : pp36-44.
2. Berek JS. Berek & Novaks Gynecology. 14th ed. Lippincott Williams &
Wilkins, 2007 : pp162-81.
4. Guyton AC, Hall JE. Guyton & Hall Textbook of Medical Physiology. 11th
ed. Philadelphia : Elsevier Saunders, 2006 : pp 1012-1022.
5. Pedoman diagnosis dan terapi obstetri dan ginekologi RS Dr. Hasan Sadikin.
Bandung, 1997 : pp 36-60.