Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

Acute Infarct Myocard (AMI)


Congestive Heart Failure (CHF)

Oleh:Syaeppudin
Pembimbing I :dr. Setyo Raharjo Sp.PD
Pembimbing II : dr.Primahati Riana Rosy Sp.PD
- KKS UNIVERSITAS MALAHAYATI SMF INTERNA RSUD CIAMIS JAWA BARAT -
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. Iwan S


Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Sudah menikah
Suku : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Cihaurbeti
Anamnesa

Masuk IGD RSUD Ciamis : 2 juni 2017, jam 14:10

Keluhan Utama
Nyeri dada
Riwayat Penyakit Sekarang

Os datang ke IGD RSUD Ciamis dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri
sejak 2 jam yang lalu SMRS.
Nyeri seperti tertimpa beban >30 menit, dan jantung terasa seperti
berdebar-debar.
Nyeri dirasakan os saat beraktivitas dan tidak membaik pada saat
istirahat.
Os mengaku nyeri dada menembus ke punggung dan menjalar ke
tangan sebelah kiri.
Os juga pernah nyeri dada hilang timbul sejak + 2 minggu yang lalu.
Keluhan tambahan yang dirasakan mual (+) dan berkeringat dingin saat
serangan nyeri dada.
Os juga mengeluh sering sesak dan mudah capek apabila melakukan
aktivitas ringan. Berjalan dari kamar ke kamar mandi pasien sudah
merasa capek, lemas, dan mulai sesak.
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Riwayat stroke
- Riwayat hipertensi
- Riwayat penyakit jantung di sangkal
- Riwayat DM disangkal
- Riwayat kolesterol disangkal

Riwayat penyakit keluarga


Tidak ada riwayat keluhan yang sama pada keluarga os

Riwayat Pengobatan :
Os mengatakan sudah pernah dirawat karena stroke satu tahun yang lalu di RSUD
Ciamis.

Riwayat Alergi :
Os tidak memiliki alergi baik obat-obatan ataupun makanan
Riwayat Habituasi :
-
IGD RSUD CIAMIS
(02 Juni 2017)
TD : 120/80 mmhg
Nadi : 80x/m Terapi
RR : 20x/m -O2 3L tpm
Suhu : 36oC -IVFD RL 16 tpm
O : Mata : CP (-/-), SI(-/-) -Ranitidin 2 x 1 amp
-CPG 0-0-1
THT : PCH (-/-)
-Nitrocaf R 2x1
Thorax : B/G Seimetris -Diazepam 2mg 2x1
Pulmo : VBS ka=ki -ISDN 5mg 3x1
Cor : BJ S1 S2 reguler -Aspilet 1x1
Abdomen : Bu (+), NT (-) -Arixtra 2,5mg 1x1 tab
Extremitas : Akral hangat (-)
Superior akral hangat (+/+), oedem (-/-)
Inferior akral hangat (+/+), non pitting edema (-/-)

Dx di IGD :
AMI
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 14,5 P: 12-16 L:14-15 g/dl
Hematokrit 41,3 P: 35-45 L: 40-50 %
Leukosit 11,4 Dewasa : 5,0-10,0 10^3/ul
Trombosit 275 150-350 10^3/ul

Kimia Darah
GDS 81 70-200 mg/dl
Ureum 38 10-50 mg/dl
Kreatinin 1,60 P: 0,5-0,9 L: 0,5-1,1 mg/dl
Kolesterol total 129 <200 mg/dl
SGOT (ASAT) 85 P: 10-31, L:10-34 u/L/37^0 C
SGPT (ALAT) 59 P: 9-36 L:9-46 u/L/37^0 C
Sebelum coas
Ruang Dahlia
(02 Juni 2017)
TD : 120/80 mmhg Terapi
Nadi : 80x/m -O2 3 L Tpm
RR : 20x/m -IVFD RL 16 tpm
Suhu : 36oC -Ranitidin 2 x 1 amp
-CPG 0-0-1
O : Mata : CP (-/-), SI(-/-)
-Nitrocaf R 2x1
THT : PCH (-/-) -Diazepam 2mg 2x1
Thorax : B/G Seimetris -ISDN 5mg 3x1
Pulmo : VBS ka=ki -Aspilet 1x1
Cor : BJ S1 S2 reguler -Arixtra 2,5mg 1x1 tab
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : Akral hangat (-)
Superior akral hangat (+/+), oedem (-/-)
Inferior akral hangat (+/+), non pitting edema (-/-)

A : AMI
Sebelum coas
Ruang Dahlia
(03 Juni 2017)
TD : 130/80 mmhg Terapi
Nadi : 80x/m - IVFD RL 16 tpm
RR : 20x/m -Ranitidin 2 x 1 amp
Suhu : 36oC -CPG 0-0-1
-Nitrocaf R 2x1
A : AMI -Diazepam 2mg 2x1
-ISDN 5mg 3x1
-Aspilet 1x1
-Arixtra 2,5mg 1x1 tab
Sebelum coas
Ruang Dahlia
(04 Juni 2017)
TD : 130/80 mmhg Terapi
Nadi : 84x/m - IVFD RL 16 tpm
RR : 24x/m -Ranitidin 2 x 1 amp
Suhu : 37oC -CPG 0-0-1
-Nitrocaf R 2x1
A : AMI -Diazepam 2mg 2x1
-ISDN 5mg 3x1
-Aspilet 1x1
-Arixtra 2,5mg 1x1 tab
Ruang Dahlia
Coas periksa pasien
(05 Juni 2017)
TD : 120/80 mmHg Terapi
Nadi : 88 x/m - IVFD RL 16 tpm
Suhu : 36c -Ranitidin 2 x 1 amp
S :- -CPG 0-0-1
O : Mata : CP (-/-), SI(-/-) -Nitrocaf R 2x1
THT : PCH (-/-) -Diazepam 2mg 2x1
Thorax : BG Simetris, Ictus cordis tidak -ISDN 5mg 3x1
terlihat namun teraba -Aspilet 1x1
Pulmo : VBS ka=ki, RBH (-/-) wh (-/-) -Arixtra 2,5mg 1x1 tab
Cor : : BJ S1 S2 reguler, suara
tambahan murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : -
A : AMI
Ruang Dahlia
Coas periksa pasien
(06 Juni 2017)
TD : 110/80 mmHg Terapi
Nadi : 80 x/m - IVFD RL 16 tpm
Suhu : 36c -Ranitidin 2 x 1 amp
S :- -CPG 0-0-1
O : Mata : CP (-/-), SI(-/-) -Nitrocaf R 2x1
THT : PCH (-/-) -Diazepam 2mg 2x1
Thorax : BG Simetris, Ictus cordis tidak -ISDN 5mg 3x1
terlihat namun teraba -Aspilet 1x1
Pulmo : VBS ka=ki, RBH (-/-) wh (-/-) -Arixtra 2,5mg 1x1 tab
Cor : : BJ S1 S2 reguler, suara
tambahan murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : -
A : AMI
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang


Kesadaran umum : compos mentis

Tanda Vital
Tekanan Darah :130/80 mmHg
Nadi : 95x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
SPO2 : 98%
Suhu : 36,7 oC
Status Generalisata

1. Kepala : normocephali
2. Mata : konjungtiva pucat -/-, Sklera
kuning -/-,oedem preorbital -/-, pupil
bulat isokor,
3. Telinga : sekret -/-, oedem -/-, hiperemis -
4. Hidung : pch (-)
5. Mulut : Mukosa mulut lembab (+),
lidah kotor (-)
6. Leher : KBG (-), JVP (5+2)
Thorax
Paru-Paru
Inspeksi : Bentuk dan Gerak simeteris ka/ki
Palpasi : Vokal Premitus +/+
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru
Auskultasi : VBS +/+ , Rbh -/-, Whezzing -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V linea mid
clavicularis sinistra
Perkusi :
Batas jantung kanan atas : ics II parasternal dextra
Batas jantung kanan bawah : ics V parasternal dextra
Batas jantung kiri atas : ics II parasternal sinistra
Batas jantung kiri bawah : ics V midclavikula sinistra
Auskultasi : BJ S1-S2 reguler,
suara tambahan murmur(-), gallop (+)
Abdomen
Inspeksi : datar, pembesaran (-)
Auskultasi : Bising Usus (+) normal
Palpasi : Hepar tidak teraba dan lien tidak
teraba
Perkusi : Timpani diseluruh lapang perut
Ektremitas
Akral hangat (+)
Oedem pitting (-)
Follow UP
(08 Juni 2017)
TD : 130/80 mmHg Terapi
Nadi : 84 x/m - IVFD RL 16 tpm
Suhu : 36c -Ranitidin 2 x 1 amp
S : Mudah Lelah -CPG 0-0-1
O : Mata : CP (-/-), SI(-/-) -Nitrocaf R 2x1
THT : PCH (-/-) -Diazepam 2mg 2x1
Thorax : BG Simetris, Ictus cordis tidak -ISDN 5mg 3x1
terlihat namun teraba -Aspilet 1x1
Pulmo : VBS ka=ki, RBH (-/-) wh (-/-) -Arixtra 2,5mg 1x1 tab
Cor : : BJ S1 S2 reguler, suara -Digoxin 2x1
tambahan murmur (-), gallop (+)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : -
A : AMI
CHF
Follow UP
(09 Juni 2017)
TD : 130/80 mmHg Terapi
Nadi : 88 x/m reguler kuat -Ranitidin 2 x 1 tab
Suhu : 36 c -CPG 0-0-1
S : Mudah Lelah -Nitrocaf R 2x1
O : Mata : CP (-/-), SI(-/-) -Diazepam 2mg 2x1
THT : PCH (-/-) -ISDN 5mg 3x1
Thorax : BG Simetris, Ictus cordis tidak -Aspilet 1x1
terlihat namun teraba -Arixtra 2,5mg 1x1 tab
Pulmo : VBS ka=ki, RBH (-/-) wh (-/-) -Digoxin 2x1
Cor : : BJ S1 S2 reguler, suara
tambahan murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Ekstremitas: PASIEN
Superior akral hangat (+/+), oedem (-/-) BOLEH
Inferior akral hangat (+/+), pitting edema (+/+) PULANG
A : AMI
CHF
DEFINISI
AMI adalah keadaan infark/ nekrosis jaringan
miokard oleh karena kurangnya suplai darah
dan oksigen pada miokard
Etiologi
Risk Factors

Uncontrollable Controllable
Sex High blood pressure
Hereditary High blood
Race cholesterol
Smoking
Age
Physical activity
Obesity
Diabetes
Stress and anger
MANIFESTASI KLINIS DAN STUDY DIAGNOSTIK
Diagnosis didasarkan pada :
Riwayat sakit dada
Kelainan EKG
Peningkatan kadar enzim

Riwayat sakit dada yang khas :


1. Lokalisasi : Mid retrosternal antara epigastrium dan rahang
2. Penjalaran : ke bahu kiri, punggung, leher, rahang dan lengan
kiri, kadang epigastrium
3. Sifat : nyeri yang hebat, seperti : rasa tertekan, berat, diremas,
ditusuk
4. Lamanya : > 30, tidak hilang dengan istirahat
5. Pencetus : pada waktu istirahat atau aktifitas
Pain Patterns with Myocardial Ischemia
PENYAKIT ARTERI
KORONER

TERGANGGUNYA
ALIRAN DARAH
DAN OTOT JANTUNG

HIPOKSIA

ISKEMIA

INFARK MIOCARD
PENYAKIT ARTERI
HIPERTENSI
KORONER

AFTERLOAD TERGANGGUNYA
ALIRAN DARAH
DAN OTOT JANTUNG

BEBAN JANTUNG
HIPOKSIA

HIPERTROPI SERABUT
OTOT JANTUNH

ISKEMIA
MEKANISME
KOMPENSASI

KONTRAKTILITAS INFARK MIOCARD

GAGAL
JANTUNG
MONACO

Morfin
O2
Nitrat
Aspirin
Clopidogrel
Get regular medical checkups.
Control your blood pressure.
Prevention

Check your cholesterol.


Dont smoke.
Exercise regularly.
Maintain a healthy weight.
Eat a heart-healthy diet.
Manage stress.
CHF (Congestive Heart Failure)

Ketidakmampuan (kegagalan) jantung dalam


memompa darah secara optimal untuk memenuhi
kebutuhan jaringan terhadap oksigen
Gejala CHF
Keterbatasan aktivitas fisik : cepat capek
(fatigue)
Sesak napas : sesak saat beraktivitas (dyspnea
in effort), perasaan tidak mampu untuk
menarik narik napas ketika berbaring
(orthopnea), terbangun di malam hari akibat
sesak napas (paroxysmal nocturnal dyspnea)
Pembengkakan dan retensi cairan : edema,
asites
Kriteria Frammingham
Mayor Minor
1. Paroksismal Nocturnal Dispnea 1. Edema Extremitas
2. Distensi vena leher 2. Batuk Malam Hari
3. Ronchi kering/basah basal paru
3. Dispnea de effort
4. Cardiomegali
5. Edema paru akut 4. Hepatomegali
6. S3 Gallop 5. Efusi Pleura
7. Peningkatan Jugular Vein Pressure 6. Penurunan Kapasitas vital 1/3 normal
(JVP) 7. Takikardi
8. Refluks Hepato Jugular

Diagnosis CHF ditegakkan bila terdapat 2 kriteria mayor atau 1 kriteria ditambah
2 kriteria minor
Gagal jantung kiri
(ventrikel kiri)

Terdapat sisa pada ventrikel kiri

tekanan atrium & Pengisian darah dari atrium kiri


ventrikel Terhambat

beban jantung Darah menumpuk di


Vena pulmonalis
Penebalan otot
jantung tek. hidrostatik
Paru > tek.onkotik

kardiomegali Transudasi cairan ke alveoli edema paru

Ronki basah halus

ventrikel kiri mecoba memompa kembali turbulensi

S3 gallop
Gagal jantung

Cairan mengalir dari kapiler ruang


intestinum paru

Edema paru

Refleks sesak (cepat&dangkal)


Cairan berlebih
diruang pleura Gangguan pertukaran gas

Efusi pleura Malam hari kadar O2

Sesak malam hari


(paroximal nocturnal dypsneu)
Klasifikasi Fungsional NYHA (New York Heart
Association)

Kelas I : Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas


fisik. Aktifitas fisik sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan,
palpitasi atau sesak
Kelas II : terdapat batas aktifitas ringan. Tidak terdapat
keluhan saat istirahat, namun aktifitas fisik sehari-hari
menimbulkan kelelahan, palpitasi,atau sesak nafas
Kelas III : terdapat batasan aktifitas bermakna. Tidak terdapat
keluhan saat istirahat tetapi aktifitas fisik ringan menyebabkan
kelelahan, palpitasi atau sesak
Kelas IV : tidak dapat melakukan aktifitas fisik tanpa keluhan,
terdapat gejala saat istirahat. Keluhan meningkat saat
melakukan aktifitas
Klasifikasi Gagal Jantung menurut ACC/AHA
Stadium A : memiliki resiko tinggi untuk berkembang menjadi gagal
jantung. Tidak terdapat gangguan fungsional jantung, tidak terdapat
tanda atau gejala

Stadium B : telah terbentuk penyakit struktur jantung yang


berhubungan dengan perkembangan gagal jantun, tidak tedapat
tanda atau gejala

Stadium C : gagal jantung yang simptomatis berhubungan dengan


penyakit struktural jantung yang mendasari

Stadium D : penyakit struktural jantung yang lanjut serta gagal


jantung yang sangat bermakna saat istirahat walaupun sudah
mendapat terapi medis maksimal

Anda mungkin juga menyukai