TUBERKULOSIS
1.1 DEFINISI
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium
tuberculosis.1
1.2 EPIDEMIOLOGI
TB sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian
dengan strategi DOTS telah banyak diterapkan di banyak Negara
sejak tahun 1995.2Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia
yang paling produktif (15-50 tahun).2
Dalam laporan WHO tahun 2013:2
Diperkirakan terdapat 8,6 juta kasus TB pada tahun 2012
dimana 1,1 juta orang (13%) diantaranya adalah pasien TB
dengan HIV positif. Sekitar 75% dari pasien tersebut berada di
wilayah afrika.
Pada tahun 2012, diperkirakan terdapat 450.000 orang
menderita MDR-TB dan 170.000 orang diantaranya meninggal
dunia.
Sebagian besar kasus kematian TB terjadi pada pria, tetapi
angka kesakitan dan kematian TB pada wanita juga sangat
tinggi. Diperkirakan terdapat 2,9 juta kasus TB pada tahun 2012
dengan jumlah kematian karena TB mencapai 410.000 kasus
termasuk diantaranya adalah 160.000 orang wanita dengan
HIV positif. Separuh dari orang dengan HIV positif yang
meninggal karena TB pada tahun 2012 adalah wanita.
Pada tahun 2014, 1,5 juta orang meninggal karena TB (1,1 juta
HIV negatif dan 0,4 juta HIV-positif), dengan perbandingan 890.000
2
laki-laki, 480.000 wanita dan 140.000 anak-anak. Pada tahun
2015, 10,4 juta orang menderita TB, 1,8 juta orang diantaranya
meninggal. Diketahui terdapat 87% kasus TB baru di 30 negara. 6
negara terhitung 60% kasus TB baru di : India, Indonesia, China,
Nigeria, Pakistan, dan Afrika selatan. 3
Orang yang terinfeksi TB hanya 10% yang menderita TB. Tetapi
pada orang dengan imunocomprised seperti HIV, malnutrisi atau
diabetes, atau pengguna tobacco lebih tinggi kemungkinan
menderita TB. 3
1.3 ETIOLOGI
Disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang
tersebar dari orang ke orang lain melalui udara. Apabila seseorang
menghirup kuman TB, maka dapat terinfeksi.2
Bermultiplikasi di alveoli
Beberapa kuman
masuk ke pembuluh
darah dan menyebar ke
seluruh tubuh. Dapat
tersebar di otak, laring,
limfe, paru, spine,
tulang, ginjal.
Dalam 2-8 minggu, sel
imun khusus
memanggil makrofag
untuk mengelilingi
kuman. Sel tersebut
membentuk kapsul
barrier (granuloma),
yang terdapat bacilli
dan masih terkontrol
Sistem imun tidak dapat
mengontrol kuman,
kuman bermultiplikasi
dengan cepat.
Proses ini dapat terjadi
dimana saja.
1.6 PENULARAN TB
Sumber penularan adalah pasien TB BTA (+) melalui dahak
yang dikeluarkan. Namun, bukan berarti bahwa pasien TB dengan
hasil pemeriksaan BTA (-) tidak mengandung kuman dalam
dahaknya. Hal tersebut bisa terjadi oleh karena kuman yang
terkandung dalam contoh uji 5000 kuman/cc dahak sehingga
sulit di deteksi dengan pemeriksaan mikroskopis langsung. 2
Infeksi dapat terjadi apabila orang lain menghirup udara yang
mengandung percik renik dahak yang infeksius. Pada waktu batuk/
bersin, dapat mengeluarkan sekitar 3000 percikan dahak. 2
1.7 DEFINISI PASIEN TB
Pasien TB berdasarkan hasil konfirmasi pemeriksaan
Bakteriologis: adalah seorang pasien TB yang dikelompokkan
berdasar hasil pemeriksaan contoh uji biologinya dengan
pemeriksaan mikroskopis langsung, biakan atau tes diagnostik
cepat yang direkomendasi oleh Kemenkes RI (misalnya:Gene
Xpert). 2
Termasuk dalam kelompok pasien ini adalah: 2
a. Pasien TB paru BTA positif
b. Pasien TB paru hasil biakan M.TB positif
c. Pasien TB paru hasil tes cepat M.TB positif
d. Pasien TB ekstraparu terkonfirmasi secara bakteriologis, baik
dengan BTA, biakan maupun tes cepat dari contoh uji jaringan
yang terkena.
e. TB anak yang terdiagnosis dengan pemeriksaan bakteriologis.
Catatan: Semua pasien yang memenuhi definisi tersebut
diatas harus dicatat tanpa memandang apakah pengobatan
TB sudah dimulai ataukah belum.
Pasien TB terdiagnosis secara Klinis: Adalah pasien yang tidak
memenuhi kriteria terdiagnosis secara bakteriologis tetapi
didiagnosis sebagai pasien TB aktif oleh dokter, dan diputuskan
untuk diberikan pengobatan TB. 2
Termasuk dalam kelompok pasien ini adalah: 2
a. Pasien TB paru BTA negatif dengan hasil pemeriksaan foto
toraks mendukung TB.
b. Pasien TB ekstraparu yang terdiagnosis secara klinis
maupun laboratoris dan histopatologis tanpa konfirmasi
bakteriologis
c. TB anak yang terdiagnosis dengan sistim skoring.
Catatan: Pasien TB yang terdiagnosis secara klinis dan
kemudian terkonfirmasi bakteriologis positif (baik sebelum
maupun setelah memulai pengobatan) harus diklasifikasi
ulang sebagai pasien TB terkonfirmasi bakteriologis. 2
1.8 KLASIFIKASI PASIEN TB
2. Gejala sistemik
Demam
Malaise
Keringat malam
Anoreksia dan berat badan menurun
Pemeriksaan Fisik
Pada tuberkulosis paru, kelainan yang didapat tergantung
luas kelainan struktur paru. Pada permulaan (awal) perkembangan
penyakit umumnya tidak (atau sulit sekali) menemukan kelainan.
Kelainan paru pada umumnya terletak di daerah lobus superior
terutama daerah apeks dan segmen posterior (S1 dan S2) , serta
daerah apeks lobus inferior (S6). Pada pemeriksaan fisik dapat
ditemukan antara lain suara napas bronkial, amforik, suara napas
melemah, ronki basah, tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan
mediastinum.1
Pada pleuritis tuberkulosis, kelainan pemeriksaan fisik
tergantung dari banyaknya cairan di rongga pleura. Pada perkusi
ditemukan pekak, pada auskultasi suara napas yang melemah
sampai tidak terdengar pada sisi yang terdapat cairan.
Pada limfadenitis tuberkulosis, terlihat pembesaran kelenjar
getah bening, tersering di daerah leher (pikirkan kemungkinan
metastasis tumor), kadang-kadang di daerah ketiak. Pembesaran
kelenjar tersebut dapat menjadi cold abscess.1
Pemeriksaan Bakteriologik
1. Bahan pemeriksaan
Pemeriksaan bakteriologi untuk menemukan kuman
tuberkulosis mempunyai arti yang sangat penting dalam
menegakkan diagnosis. Bahan untuk pemeriksaan bakteriologi
ini dapat berasal dari dahak, cairan pleura, liquor cerebrospinal,
bilasan bronkus, bilasan lambung, kurasan bronkoalveolar
(bronchoalveolar lavage/BAL), urin, faeces dan jaringan biopsi
(termasuk biopsi jarum halus/BJH).1
2. Pemeriksaan dahak
Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosis,
menilai keberhasilan pengobatan dan mennetukan potensi
penularan. Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis
dilakukan dengan mengumpulkan 3 contoh uji dahak yang
dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan berupa
dahak Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS):1
S (sewaktu): dahak ditampung pada saat terduga
pasien TB datang berkunjung pertama kali ke fasyankes.
Pada saat pulang, terduga pasien membawa sebuah pot
dahak untuk menampung dahak pagi pada hari kedua.
P (pagi): dahak ditampung di rumah pada pagi hari
kedua, segera setelah bangun tidur. Pot dibawa dan
diserahkan sendiri kepada petugas di fasyankes.
S (sewaktu): dahak ditampung di fasyankes pada hari
kedua, saat meyerahkan dahak pagi.
Biakan
Pemeriksaan biakan untuk identifikasi Mycobacterium
tuberculosis (M.tb) dimaksudkan untuk menegakkan diagnosis
pasti TB pada pasien tertentu, misal:
Pasien TB ekstra paru
Pasien TB anak
Pasien TB dengan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis
langsung BTA negative.
Pemeriksaan tersebut dilakukan di sarana laboratorium yang
terpantau mutunya. Apabila dimungkinkan pemeriksaan dengan
menggunakan tes cepat yang direkomendasikan WHO. 1
Pemeriksaan Radiologik
Pemeriksaan standar ialah foto toraks PA dengan atau tanpa
foto lateral. Pemeriksaan lain atas indikasi : foto apiko-lordotik,
oblik, CT-Scan. Pada pemeriksaan foto toraks, tuberkulosis dapat
memberi gambaran bermacam-macam bentuk (multiform).
Gambaran radiologik yang dicurigai sebagai lesi TB aktif : 1
Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan
posterior lobus atas paru dan segmen superior lobus
bawah
Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan
opak berawan atau nodular
Bayangan bercak milier
Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang)
Gambaran radiologik yang dicurigai lesi TB inaktif: 1
Fibrotik pada segmen apikal dan atau posterior lobus
atas
Kalsifikasi atau fibrotik
Kompleks ranke
Fibrotoraks/Fibrosis parenkim paru dan atau penebalan
pleura
E. TB anak
a. Pengobatan TB anak
Tabel 11 Dosis OAT anak5
1.14 KOMPLIKASI
Batuk darah
Pneumotoraks
Destroyed lung
Gagal napas
Gagal jantung
Efusi pleura 1
1.15 PREVENTIF
Vaksin BCG (bacilli Calmette-Guerin) adalah vaksin hidup yang
dilemahkan yang berasal dari Mycobacterium bovis. 4
Vaksin BCG biasanya diberikan pada anak-anak dengan tes
mantoux (-) dan berada didekat pasien yang menderita TB tidak
diobati dan menderita Tb dengan resisten terhadap isoniazid dan
rifampisin. Serta, vaksin BCG ini merupakan kontraindikasi untuk
anak dengan HIV. 4
1.16 PROGNOSIS
Prognosis TB paru tergantung dari derajat berat, kepatuhan
pasien, sensitivitas bakteri, gizi, status imun, dan komorbiditas. TB
merupakan penyakit yang dapat disembuhkan. Kebanyakan kasus
TB sembuh apabila OAT diminum dengan teratur. Dari tahun 2000-
2015 sekitar 49 juta orang sembuh dari TB. 4
DAFTAR PUSTAKA
1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia 2006, Pedoman Diagnosis
dan Penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia. Available from:
http://klikpdpi.com/konsensus/Xsip/tb.pdf.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan 2014,
Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Katalog dalam
terbitan, Jakarta.
3. World Health Organization 2015, Global Tuberculosis Report, WHO
press, Geneva. WHO media centre 2016, Tuberculosis. Available
from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs104/en/
4. CDC 2013, Core Curriculum on Tuberculosis: What The Clinician
Should Know. Available from: www.cdc.gov/tb
5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan 2013. Petunjuk
Teknis Manajemen TB Anak. Katalog dalam terbitan, Jakarta
6. Menzies, Dick. 2014. Canadian Tuberculosis Standart 7 th Edition.
Canada : Minister of Health Canada.