Tonsilitis tuberkulosa biasanya merupakan proses sekunder paru, namun
dapat disebabkan infeksi primer pada tonsil. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa. Cara infeksi adalah melalui cara eksogen dan endogen. Tonsilitis tuberkulosa hampir selalu disebabkan tuberkulosis paru. Secara klinis tuberkulosa laring terdiri dari 4 stadium, yaitu : stadium infiltrasi, stadium ulserasi, stadium perikondritis, stadium pembentukan tumor (fibrotuberkulosis). Diagnosa tonsilitis tuberculosa ditegakkan berdasarkan pada anamnesis, gejala dan pemeriksaan fisik, laboratorium, foto toraks, dan pemeriksaan patologi anatomi. Terapinya dibagi menjadi medikamentosa dan pembedahan. Terapi medikamentosa adalah OAT (Obat Anti Tuberkulosis). Terapi pembedahannya adalah dengan tonsilektomi, apabila penatalaksanaan medis atau terapi konservatif gagal untuk meringankan gejala-gejala pada pasien. Prognosisnya tergantung pada keadaan sosial ekonomi pasien, kebiasaan hidup sehat serta ketekunan berobat. Bila diagnosa dapat ditegakkan pada stadium dini maka prognosisnya baik.