Dapat dilakukan pemantauan efikasi setiap obat yang diberikan:
1) Ringer Lactat Ringer lactat merupakan elektrolit yang diindikasi terkait dengan dehidrasi dan kehilangan ion-ion alkali dari dalam tubuh. Bermanfaat bagi pasien yang mengalami resusitasi (kehilangan cairan akut) yang mengalami dehidrasi yang berat, syok maupun asidosis. Selain itu juga sebagai pengganti cairan pada pasien diare yang kehilangan cairan dan bikarbonat secara masif (Leksana, 2006). Oleh karena itu, dapat dilakukan monitoring terkait efikasi yang diharapkan dari RL yakni pasien tidak mengalami pucat, lemah, dan lesu. 2) Sulfazalasin Sulfazalasin merupakan golongan obat Antiinflamasi Non Steroid. Sulfazalasin bekerja lokal di usus besar untuk mengurangi respon inflamasi dan secara sistemik menghambat sintesis prostaglandin. Untuk memonitoring efikasi dari obat ini, maka dapat dipantau parameter-parameter SIRS (karena diduga pasien mengalami infeksi sistemik) apakah masih muncul ataukah tidak yakni HR, RR, WBC, dan suhu tubuh. 3) Asam traneksamat Asam traneksamat adalah obat yang bekerja mengurangi perdarahan. Dalam penggunaan obat ini, dapat dilakukan monitoring terhadap masih adanya atau tidak bercak darah bewarna merah segar pada feses pasien. 4) Primadex Forte Primadex forte mengandung cotrimoxazole, yang merupakan obat antibiotik yang kombinasi trimethoprim dan sulfamethoxazole. Dalam pemberian obat ini, dapat dilakukan monitoring terkait gejala SIRS yang diderita pasien antara lain HR, RR, WBC, dan suhu tubuh. 5) Dilakukan monitoring terhadap kadar eritrosit dan Hb pasien dari pemberian ferrosulfat atau dengan pemberian tranfusi darah pada pasien karena berdasarkan data lab pasien mengalami anemia. KIE yang diberikan kepada pasien :
1) Hindari meminum susu karena dapat meningkatkan permeabilitas membran
sehingga bakteri akan lebih mudah melewati membran. 2) Hidari stress 3) Tidak mengkonsumsi makanan yang mengiritasi lambung mislanya pedas dan asam,serta tidak makan makanan segar yang mengandung biji-bijian, serat, vitamin dua hingga tiga kali sehari. 4) Makan-makan yang higienis dan bersih
5) Sebaiknya menghindari minuman yang mengandung kafein, minuman beralkohol
dan makanan yang dapat menghasilkan alkohol seperti durian dan nangka. 6) Air dapat dikonsumsi untuk mengganti kehilangan cairan tubuh. Pemberian buah- buahan sebaiknya buah-buahan yang sedikit serat dan rendah fruktosa seperti air kelapa
7) Pastikan pasien meminum obat secara teratur, informasikan kepada keluarga pasien agar selalu mengingatkan pasien untuk minum obat secara teratur.