Anda di halaman 1dari 2

Ekstrak Punica granatum dan Camellia sinensis yang digunakan untuk uji dengan

FeCl3 adalah masing-masing sebanyak 10 mg dengan dilarutkan dalam 1 ml metanol.


Kemudian masing-masing sampel ini ditambahkan dengan beberapa tetes FeCl 3. Setelah
ditetesi, diamati perubahan warna yang terjadi, serta dibandingkan dengan blanko
pembanding.

Menurut Shah (2012), tanin akan bereaksi dengan FeCl 3. Larutan sampel akan
memberikan warna intensif merah, biru, ungu, atau hijau, dari kompleks triaryloksi yang
menandakan adanya senyawa fenol dalam sampel tersebut. Berikut adalah mekanisme
reaksinya :

Pada tanin

terhidrolisa seperti Gallotanin dan Elligatanin memberikan


endapan berwarna biru kehitaman. Sedangkan pada tanin
terkondensasi seperti Phlobatanin dan Katekol tanin, dengan FeCl3 akan memberikan warna
hijau kecoklatan (Shah, 2012).

Berdasarkan hasil praktikum pada Punica granatum, larutan sampel yang telah
ditetesi oleh FeCl3 sebanyak 1 tetes memberikan warna biru-hijau kehitaman seperti pada
gambar

A B

Keterangan :

Larutan blangko
ditambah
dengan ekstrak
NaOH setelah
(kiri)
A. Larutan ekstrak Punica granatum setelah ditambah FeCl3
B. Larutan Blanko Punica granatum

Menurut Kokate (2008), Tanin digolongkan menjadi dua, yaitu katekol dan
pirogalatanin atau pirogalol. Pirogalatanin atau piroganol memiliki tiga gugus fenol dengan
sifat-sifat yaitu antara lain, bila dipanaskan terurai menjadi pirogalol, bila dididihkan dengan
HCl akan menghasilkan asam galat dan asam ellag, ditambahkan FeCl 3 berwarna biru
kehitaman, dan bila ditambahkan brom tidak terjadi endapan. Jika dibandingkan dengan
literatur, Punica Granatum positif mengandung tanin, dan tanin yang didapatkan adalah
pirogalol elligatanin, karena warna larutan yang dihasilkan adalah hijau biru kehitaman.

Berdasarkan hasil praktikum pada Camellia sinensis, larutan sampel yang telah
ditetesi oleh FeCl3 sebanyak 2 tetes memberikan warna hijau kehitaman seperti pada gambar

A B

Keterangan :

Larutan blangko
ditambah
dengan ekstrak
NaOH setelah
(kiri)
A. Larutan ekstrak Camellia sinensis setelah ditambah FeCl3
B. Larutan Blanko Camellia sinensis

Menurut Kokate (2008), Tanin digolongkan menjadi dua, yaitu katekol dan
pirogalatanin atau pirogalol. Katekol memiliki 2 gugus fenol dengan sifat sifat yaitu antara
lain, bila dipanaskan menghasilkan katekol, bila dididihkan dengan HCl mnghasilkan
flobapin, bila ditambahkan FeCl3 menghasilkan warna hijau kehitaman, dan bila ditambahkan
Br menghasilkan endapan. Jika dibandingkan dengan literatur, Camellia sinensis positif
mengandung tanin, dan tanin yang didapatkan adalah katekol tanin, karna warna larutan yang
dihasilkan adalah hijau kehitaman.

Kokate, C. K., A. P. Purohit, S. B. Gokhale. 2008. Pharmacognosy 42th Edition. Pune. Nirali
Prakhasan.

Shah, Biren, dan Avinash Seth. 2012. Textbook of Pharmacognosy and Phytochemistry.
Amsterdam. Elsivier Health Sciences.

Anda mungkin juga menyukai