Anda di halaman 1dari 3

Materi K3LH Pak Elfin

1. Konsep

2. Peraturan perundang undngan


Dasar Hukum Kesehatan Kerja
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3 (tiga) dan pasal 8
(delapan).
Peraturan Menteri Perburuhan no 7 Tahun 1964 tentang Syarat-Syarat Kesehatan,
Kebersihan serta Penerangan di Tempat Kerja.
Permenaker No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
Permenaker No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
Permenaker No 3 Tahun 1983 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
Permenaker No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi
Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Baik dari Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar
Jamsostek.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 333 Tahun 1989 tentang Diagnosa dan Pelaporan
Penyakit Akibat Kerja.
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No 1 Tahun 1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang
Makan.
Surat Edaran Dirjen Binawas tentang Perusahan Catering Yang Mengelola Makanan Bagi
Tenaga Kerja.

Ruang Lingkup Kesehatan Kerja


Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja.
i. Sarana dan Prasarana.
ii. Tenaga (dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, dokter Perusahaan dan paramedis
Perusahaan).
iii. Organisasi (pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan Kerja, pengesahan penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja).
Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.
i. Awal (Sebelum Tenaga Kerja diterima untuk melakukan pekerjaan).
ii. Berkala (sekali dalam setahun atau lebih).
iii. Khusus (secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu berdasarkan tingkat resiko yang
diterima).
iv. Purna Bakti (dilakukan tiga bulan sebelum memasuki masa pensiun).
Pelaksanan P3K (petugas, kotak P3K dan Isi Kotak P3K).
Pelaksanaan Gizi Kerja.
i. Kantin (50-200 tenga kerja wajib menyediakan ruang makan, lebih dari 200 tenaga kerja
wajib menyediakan kantin Perusahaan).
ii. Katering pengelola makanan bagi Tenaga Kerja.
iii. Pemeriksaan gizi dan makanan bagi Tenaga Kerja.
iv. Pengelola dan Petugas Katering.
Pelaksanaan Pemeriksaan Syarat-Syarat Ergonomi.
i. Prinsip Ergonomi:
1. Antropometri dan sikap tubuh dalam bekerja.
2. Efisiensi Kerja.
3. Organisasi Kerja dan Desain Tempat Kerja
4. Faktor Manusia dalam Ergonomi.
ii. Beban Kerja :
a) Mengangkat dan Mengangkut.
b) Kelelahan.
c) Pengendalian Lingkungan Kerja.
iii. Pelaksanaan Pelaporan (Pelayanan Kesehatan Kerja, Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
dan Penyakit Akibat Kerja)

Sumber : https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-dasar-
hukum-dan-ruang.html

3. Peringatan dan Anjuran


4. Sikap dalam bekerja
Tanggung Jawab buat semua orang
Tanggung jawab antara pekerja pria dan wanita adalah sama, dan tidak ada cerita kalau
pekerja wanita berhak mendapatkan pekerjaan yang lebih sedikit dibandingkan pekerja pria.
Semua tugas dan pekerjaan dituntut untuk dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Tidak takut bekerja keras
Sebagai pekerja, terutama pekerja baru tuntutan untuk berani bekerja keras adalah mutlak.
Mereka harus siap diberi pekerjaan ekstra dengan senang hati dan melakukan lebih dari
yang diminta. Berinisiatiflah dalam bekerja supaya anda mendapatkan poin lebih dari
karyawan yang lain.
Selalu bersikap positif
Sikap positif diperlukan terutama jika menemukan masalah dalam pekerjaan. Jangan
langsung pasrah melainkan berusaha mencari berbagai jalan untuk mencari solusi
permasalahannya. Bisa jadi ini langkah untuk mencapai posisi yang lebih tinggi jadi
selesaikan dengan hati yang jernih.
Bekerja sungguh-sungguh
Jika anda membenci pekerjaan yang sekarang bukan berarti ini alasan untuk bolos kerja dan
bermalas-malasan. Sikap yang buruk ini sangat tidak benar. Sejelek apapun pekerjaan anda,
lakukan dengan sebaik-baiknya karena siapa tahu anda ditawari pekerjaan yang jauh lebih
baik daripada pekerjaan sekarang.
Gerak cepat
Lakukan semua perintah atau permintaan atasan dengan cepat dan jangan menunda-nunda.
Dengan datang dan memberi jawaban secara langsung atasan akan menganggap anda bisa
diandalkan. Penting sekali untuk langkah selanjutnya
Bertanya dan bertanya
Tanyalah kepada atasan atau siapapun juga jika tidak mengerti apa yang dimaksud. Gengsi
untuk bertanya atau takut dianggap bodoh akan menyesatkan anda.
Hormati pegawai lama
Susah menjadi orang yang baru, tapi tidak serumit yang anda pikirkan. Hargai pendapat
pegawai yang lama jangan langsung disanggah pendapatnya atau kritikannya. Hormati pula
apa-apa yang menjadi kebiasaan mereka yang tidak sesuai dengan kebiasaan anda. Jika ingin
bertanya cobalah cari celah dimana mereka tidak sibuk dan tidak terlalu konsentrasi pada
kerjaannya. Coba selingi dengan bahan candaan jika mereka tidak terlalu serius. Pegawai
lama biasanya selalu welcome dengan pegawai baru asalkan pegawai baru mengerti
bagaimana cara menempatkan diri di perusahaan yang baru.
Rela dikritik
Sebagai pegawai yang baru, bisa jadi cara kerja yang anda lakukan selama ini berbeda
dengan system perusahaan. Jika anda dikritik janganlah tersinggung, karena ini lebih baik
daripada anda jadi bahan omongan orang sekantor. Bila anda tidak setuju dengan aturan
tersebut, sampaikan baik-baik supaya dapat dinilai oleh perusahaan yang mana yang lebih
efektif.

Anda mungkin juga menyukai