Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PEMBAHASAN

A. Metode Penelitian
Desain penelitian ini adalah kuasi Pre-experimental design pendekatan One shoot
Case Study dimana dalam design penelitian ini suatu kelompok di ber treatment selanjutnya
di observasi hasilnya ( TAT dan RT ). Sampel penelitian yaitu klien pediatric dengan kriteria
inklusi usia 0-3 tahun dan klien geriatric usia 65 tahun, bersedia jadi responden (kesediaan
menjadi responden, ditandatangani oleh keluarga klien melalui informed consent yang di
berikan oleh perawat), subject di dapatkan melalui proses triage dengan kriteria inklusi klien
pediatric yang mengalami febris maupun tidak, yang tidak bisa melalui pemeriksaan suhu
secara oral dan klien geriatric yang tidak bisa melalui pemeriksaan suhu secara oral karena
pernafasan mulut disstress respirasi dan memiliki trauma di wajah atau mulut. Kriteria
eksklusi didapatkan dari klien yang mengalami cidera atau deformitas pada axila (ketiak)
atau yang mengganggu proses pengukuran suhu.
Metoda pengambilan sampel dengan cara random sampling. Penelitian dilakukan di
ruang gawat darurat sebuah rumah sakit militer di pulau terpencil di San Diego, Amerika.
Kelompok intervensi diberikan perlakuan berupa pengukuran suhu TAT dan RT sekaligus
terhadap kedua jenis sample.

B. Hasil Penelitian
Keakuratan instrumen TAT cukup memadai untuk kedua populasi. TAT yang tidak
disesuaikan dengan kondisi pasien tidak dapat memberikan pengukuran suhu yang dapat
diterima. Peneliti juga menemukan bahwa menyesuaikan pembacaan TAT dengan
menambahkan -17,22 C (1 F) memberikan rata-rata TAT (rata-rata atau rata-rata) dapat
secara memadai mirip dengan rata-rata RT untuk tujuan penelitian baik untuk anak-anak
dan kelompok geriatri.

Pediatric
Pada
Diskusi

Table 1 pediatrik
Pengukuran suhu pada satu klien dilakukan dua jenis yaitu RT dan TAT pada saat yang
bersamaan. pemeriksaan suhu TAT dilakukan sebanyak 3 kali dalam waktu yang berurutan
untuk medapatkan hasil pembacaan suhu yang signifikan. Didapatkan nilai P dari rata-rata
sebesar 0,875 dari table 1. Terlihat perbedaan pengukuran antara TAT dan RT sebesar 0,95
kemudian peneliti menambakan skala 1derajat, sehingga di dapatkan perbedaan suhu
sebesar 0,05 antara TAT dan RT

C. Aplikasi di Indonesia

Dalam perawatan darurat, pengumpulan data yang akurat sangat penting dalam
perawatan, pengobatan, dan pengelolaan pasien yang tepat. Mengetahui ketepatan dan
keterbatasannya alat pengukuran suhu adalah hal penting perawat gadar dan penyedia
layanan kesehatan harus menyadari kemungkinan masalah dengan akurasi perangkat dan
bagaimana menghindari kesalahan manajemen disebabkan oleh data yang tidak akurat.
Berdasarkan penelitian ini, dapat merekomendasikan agar perawat gadar di Indonesia
menggunakan TAT untuk deteksi demam saat mengukur suhu oral tidak dapat dilakukan,
dan bila RT tidak optimal, harus menyesuaikan pembacaan TAT.

Kekuranga jurnal
1. Penelitian ini adalah jenis studi satu pusat, yang generalisasi terbatas dari hasil
penelitian. Namun, sampel yang di pakai adalah heterogen Sampel yang termasuk
pasien mulai dari hipotermia sampai demam, dengan berbagai penyakit dan luka,
sehingga meningkat kebenaran temuan dalam penelitian ini .
2. Dalam jurnal ini tidak dituliskan cara mengukur dan alat ukur yang di gunakan
3. Tidak lampirkannya lembar penilaian dalam kedua jenis penelitian
Kelebihan Jurnal
1. Jurnal memakai tekhnik sampling convenience dapat mencegah timbulnya bias
dalam seleksi pasien.
2. Jurnal ini disebutkan setiap staff keperawatan dilatih ulang untuk melakukan
pengukuran suhu RT yang akurat menggunakan mannequins
3. Jurnal ini menampilkan tabel hasil penelitian yang cukup lebgkap dari beberapa
variabel

Kesimpulan
Pembacaan yang disesuaikan TAT terlalu sering berbeda dari RT, pembacaan
akan digunakan untuk mengkur suhu pada individu pasien untuk kelompok pediatrik dan
kelompok geriatrik. Dalam penelitian ini tidak berpengaruh dalam deteksi antara RT dan
TAT karena usia, seks, atau golongan pasien karena profesi, tahun pendidikan atau
pengalam dalam pengasuhan baik dari kelompok pediatric maupun kelompok geriatric
Dan dalam jurnal ini tidak menganjurkan TAT untuk merekam suhu tubuh pasien.

Anda mungkin juga menyukai