Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

FELLER GAUGE&SCREW PITCH GAUGE

Kelompok 1
1 TM 1
Nama :
DIO ALLIF ARRAHMAN
MOHAMMAD ARIF RAHMAN HAKIM

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI ALAT BERAT
POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
TAHUN AJARAN 2018 / 2019
I. TEORI DASAR

A. Feeler gauge atau yang disebut juga Thickness gauge digunakan untuk
mengukur celah diantara dua bagian. Feeler gauge ini terdiri dari lembaran baja tipis
yang memiliki presisi sampai 1/100 mm (0,01 mm). Pada umumnya ketebalannya
antara 0,03 mm sampai 1,00 mm. Nilai ketebalannya tercantum pada setiap bilahnya
(Lembaran).
Metode Pengukuran
Sisipkan gauge diantara komponen yang diukur, bila gauge mudah masuk dan keluar,
pakailah gauge yang lebih tebal hingga merasakan adanya hambatan saat menarik keluar.
Tebal gauge adalah sama dengan celah diantara dua komponen
1. Peringatan Penting
- Bersihkan feeler dan komponen yang akan diukur sebelum melakukan pengukuran. Adanya
kotoran, oil dan lain-lain akan menyebabkan hasil pengukuran yang tidak akurat.
-Bila satu bilah feeler masih belum cukup untuk pengukuran, gabunglah beberapa bilah
sesuai kebutuhan. Tetapi usahakan jumlahnya sesedikit mungkin.
-Sisipkan feeler gauge pada celah komponen dengan hati- hati. Jangan membengkokan atau
merusak gauge. Bila feeler sudah rusak harus dibuang
a. Kegunaan/Fungsi :
Feeler gauge berfungsi untuk mengukur celah di antara dua bagian. Feeler gauge terbuat dari
lembaran plat baja dengan berbagai ukuran. Pada saat akan digunakan feeler gauge harus
dalam kondisi bersih, jika tidak akan mempengaruhi hasil pengukuran.
Contoh penggunaan feeler gauge yaitu pada pengukuran/penyetelan celah katup. Bila ukuran
tidak tersedia maka kita bisa menggabungkan beberapa bilah feeler. Misalkan kita mau
menggunakan feeler dengan ukuran 0,45 mm. Sedangkan dalam feeler tidak tersedia ukuran
tersebut maka kita bisa menggabungkan dua buah feeler dengan ukuran 0,40 mm dan 0,05
mm. Tetapi usahakan sedikit mungkin dalam penggabungannya.
Jika angka pada bilah tidak ada kita bisa gunakan micrometer untuk mengetahui ukuran
ketebalan bilah feeler tersebut.
b. Cara Menggunakan/Mengukur :
Pengukuran celah dilakukan dengan memasukkan salah satu kaliper yang sesuai dengan celah
yang di ukur. Jangan memaksakan kaliper yang tidak sesuai atau terlalu sesak karena dapat
menyebabkan kaliper bengkok dan kemungkinan akan terjadi perubahan bentuk yang tetap.
Apabila kaliper terlalu tebal dapat dipilih kaliper lain dengan ukuran di bawahnya. Ketelitian
pengukuran dapat didapatkan dengan menggabungkan beberapa kaliper. Apabila sebuah
kaliper dapat masuk dengan longgar, coba tambahkan dengan kaliper dengan ukuran terkecil.
Kaliper-kaliper tersebut dapat ditambahkan sehingga didapatkan ukuran yang pas. Ukuran
celah adalah jumlah dari ukuran kaliper yang dapat masuk dengan pas tersebut.
c. Tingkat Ketelitian :
Tingkat Ketelitian Feeler Gauge yaitu 0,01 mm.
d. Cara Membaca Skala dan Hasil :
Masukkan Feeler Gauge pada celah tersebut, apabila Feeler Gauge dapat masuk secara presisi
maka itulah ukuran dari celah tersebut.
e. Bagian-bagian :
Tiap set terdiri dari 10 buah kaliper atau lebih, dijepit pada penjepit baja dengan pena yang
gunanya untuk gantungan ketika kaliper itu digunakan. Sebuah Kaliper celah yang berisi 10
kaliper masing masing kalipernya mempunyai ukuran yang tertera pada tiap-tiap kaliper,
dimulai dari ukuran 0,05; 0,10; 0,15; 0,20; 0,30; 0,40; 0,50; 0,60; 0,70; dan 0,80 milimeter.
Ada pula kaliper celah ukurannya dalam satuan inchi.
f. Cara Kalibrasi :
Alat ini sudah terkalibrasi dari pembuatannya, sehingga mudah dipakai oleh siapa saja.
g. Nama Lain :
-Thickness gauge.
-Kaliper Celah.
h. Jenis-jenis :
Dua jenis : satu dengan 13 bilah 100 mm (4 in) panjang dan dengan 29 bilah 200 mm (8 in)
panjang.
i. Cara Merawat :
-Bersihkan Feeler Gauge dengan kain yang bersih sebelum dan sesudah pemakaian
-Setiap bagian-bagian feeler gauge harus dilumasi secukupnya dengan oli yang berkualitas
tinggi agar tidak mudah terkorosi/ berkarat.
j. Skala Utama / Skala Nonius :
Skala utama terdiri dari ukuran 0.05, 0.10, 0.15, 0.20, 0.30, 0.40, 0.50, 0.60, 0.70, dan 0.80
milimeter.

B. SCREW PITCH GAUGE Alat ukur yang digunakan dalam dunia otomotif
sangatlah banyak salah satunya adalah alat pengukur jarak ulir atau screw pitch
gauge. Alat ini dibuat untuk mengukur jarak ulir dari suatu baut atau mur.Alat
pengukur jarak ulir memiliki beberapa bilah dengan ukuran ulir yang berbeda-beda,
dan untuk nilainya tertulis atau tercantum disetiap bilahnya.Untuk cara
pengukurannya dan penggunaannya, ambil baut atau mur yang akan diperiksa nilai
jarak ulirnya. Setelah itu, ambil alat pengukur jarak ulir. Periksa jarak ulir pada baut
atau mur dengan pengukur jarak ulir atau screw pitch gauge pada setiap bilah-
bilahnya. Carilah sampai didapat ukuran yang cocok antara ulir baut atau mur dengan
ulir di bilah alat pengukur jarak ulir. Jika sudah sesuai berarti jarak ulirnya atau pitch
yang ditunjukkan pada bilah alat pengukur jarak ulir ini nilainya sama dengan ulir
jarak baut atau mur yang diperiksa.Pengukuran jarak ulir ini sangat diperlukan
mengingat banyaknya komponen pada bidang otomotif yang sambungannya
menggunakan sambungan baut dan mur. Apabila ulir antara baut dan mur untuk
pengikat tidak sama, maka dapat merusak kedua ulir tersebut dan hasilnya baut atau
mur dapat dol atau tidak kencang.
II. ALAT DAN BAHAN

a. Mengukur celah katup dan ulir baut


Alat : - Feeler Gauge
- Screw Pitch gauge
Bahan : - Katup
- Baut

III. KESELAMATAN KERJA

- Memakai baju praktek


- Memakai sepatu safety
- Memakai helm praktek
- Memakai sarung Tangan

IV. LANGKAH KERJA

a. Bersihkan tangan, feeler dan komponen yang akan diukur sebelum melakukan
pengukuran.
b. Lalu pilih feeler yang masuk dicelah katup tersebut.
c. Sama dengan feeler cara pengoperasian nya screw pitch gauge pun sama tapi
pilih yang pas masuk di ulir bautnya.
V. HASIL PRAKTIKUM

Mengukur 2 buah baut dengan menggunakan screw pitchgauge


dan celah katup dengan menggunakan feller gauge

 HASIL DARI PENGERJAAN SCREW PITCH GAUGE


(1) (2)

 HASIL DARI PENGERJAAN FEELER GAUGE


(3) (4)

Pengukuran Jumlah Hasil Pengukuran


Ulir pada baut pertama 2,5 mm

Ulir pada baut kedua 1,5 mm

Celah katup 1 0,5 mm

Celah Katup 2 0,10 mm

Celah Katup 3 0,25 mm


VI. KESIMPULAN

Katup berguna untuk mengatur banyak atau sedikitnya masuk cairan pembakaran kedalam
ruang bakar. Jika katup tidak membuka pada waktu yang pas maka pembakaran tidak kan
terjadi, karena katup menghambat kerja dari piston yang bergerak ke atas menuju TDC. Jika
katup mengalami kerusakan maka katup harus distel ulang atau d ganti dengan katup yang
baru. Katup bisa distel dengan beberapa cara seperti yang telah di jelaskan pada makalah
ini.untuk screwpitch agar ulir mampu diukur jaraknya,dan cocok sama tempat yang akan
dipasang dengan screwpitch gauge.

Anda mungkin juga menyukai