Anda di halaman 1dari 1

Di Indonesia, kematian akibat PTM meningkat sangat pesat, dari 41% tahun 1995 menjadi

59,5% tahun 2007. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa
dari 10 besar penyebab kematian tertinngi di Indonesia, 6 diantaranya adalah karena PTM. Sroke
merupakan Penyebab kematian tertinggi (15.4%), disusul tuberkulosis paru (7.5%), hipertensi
(6.8%), cedera (6.5%), Perinatal (6.0%), DM (5.7%), penyakit hati (5.2%), Penyakit Jantung Iskemik
(5.1%), dan penyakit saluran nafas bawah (5.1%)
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi faktor risiko PTM di
Indonesia relatif tinggi, seperti laki-laki obese umur 18 tahun (19,7%), perempuan obese (32,9%),
obesitas sentral (26,6%), konsumsi tembakau usia 15 tahun (36,3%), kurang konsumsi sayur-buah
(93,5%).
Peningkatan Prevalensi PTM, menjadi ancaman yang serius dalam pembangunan dibidang
kesehatan karena mengancam pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, upaya pengendalian
PTM ditekankan pada upaya mencegah masyarakat yang sehat agar tidak jatuh ke fasse yang beresiko
atau menjadi sakit berkomplikasi, dengan membangun kesadaran dan komitmen yang tinggi dari
berbagai pihak.
Jumlah kasus baru penyakit tidak menular di Kabupaten Aceh Utara terus meningkat. Kasus
hipertensi menempati angka tertinggi yaitu sebayak 4.096 kasus (50%), Kecelakaan Lalu Lintas
sebanyak 2616 kasus (32.2%), Diabetes Mellitus sebanyak 1.391 kasus (17.1%). Agar upaya tersebut
dapat berjalan secara optimal, diperlukan partisipasi masyarakat sehingga dikembangkan satu model
pengendalian PTM yang berbasis masyarakat yakni Posbindu-PTM. Posbindu PTM merupakan
bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian faktor resiko secara mandiri dan
berkesinambungan, sehingga pencegahan faktor resiko PTM dapat dilakukan sejak dini dan kejadian
PTM di Masyarakat dapat di tekan.
Pelayanan Poliklinik dan Posbindu-PTM merupakan kegiatan secara terintegrasi untuk
mencegah dan mengendalikan faktor resiko PTM berbasis masyarakat sesuai sumberdaya dan
kebiasaan masyarakat. Kegiatan mencakup deteksi dini dan tindak lanjut terhadap faktor resiko PTM
serta upaya promosi kesehatan melalui berbagai kelompok.

Anda mungkin juga menyukai