Anda di halaman 1dari 4

SANGKURIANG

JIN
Sepasang jin di dalam gua. Berencana merusak kehidupan orang lain.

Perburuan
Suatu hari Dayang Sumbi meminta daging rusa pada Sangkuriang.

Dayang Sumbi
Anakku Sangkuriang, aku ingin seekor rusa yang segar. Bisakah kau memburunya untuk
ibundamu ini?

Sangkuriang
Baik ibunda.

***

Di hutan, Sangkuriang mengejar sepasang kijang bersama Tumang, peliharaannya yag


ternyata adalah saudara ibunya yang terkutuk. Kedua kijang tersebut ternyata adalah jelmaan jin.
Mereka sangat gesit, sangat susah bagi Sangkuriang menombak mereka. Sampai-sampai tak
sengaja Tumang menyandung kaki sangkuriang. Sontak Sangkuriang yang tempramental marah
kepada Tumang. Ia membunuhnya. Dibawalah daging tumang segar ke hadapannya.

Sangkuriang
Ini bunda, aku mencarinya dengan peluhku sendiri bunda.

Dayang Sumbi
Terima kasih anakku. Namun, apakah kau melihat Tumang anakku? Aku pikir ia berangkat
berburu bersamanya.

Sangkuriang
Sebenarnya daging yang ibunda makan adalah daging tumang bunda...

Dayang Sumbi
Apaaa.... ketahuilah ankku, sesungguhnya tumang adalah kakekmu. Ia dikutuk sehingga berubah
menjadi wujud yang sekarang ini. Aku ingin kau pergi dari sini...

Sontak karena kemarahannya, Dayang Sumbi memukul kepala Sangkuriang dengan


centong yang sedang dipegangnya.

Dua ekor jin tertawa karena kesuksesannya menjahili manusia.

Sekian Waktu kemudian Dayang Sumbi ingin mencari awet muda


Dayang Sumbi bertandang ke rumah penyihir guna membuat dirinya awet muda.
Diberikanlah ramuan yang dapat menjaga kecantikannya. Ternyata penyihir tersebut merupakan
jelmaan jin. Iapun memberikan ramuan tersebut.

Penyihir
Wah-wah, sepertinya kau ingin awet muda yah, hehehe.

Dayang Sumbi
bagaimana anda tahu nyonya,...

Penyihir
hihihi, bahkan sebelum kau datang aku sudah tahu,ahahahah

Perjalanan sangkuriang

Setelah sekian lama berkelana, Sangkuriang berniat kembali ke tempatnya berasal. Ketika
sampai pasar, ia bertemu seorang wanita yang cantik jelita yang tak lain adalah Dayang Sumbi.
Sontak ia jatuh hati pada pandangan yang pertama.

Sangkuriang
wahai wanita cantik, siapakan namamu?

Dayang Sumbi
Rarasati, tuan....

Sangkuriang
Begitu eloknya tubuhmu, wahai Rarasati. Perkenalkan, aku adalah seorang pujangga yang tak
sengaja melewati tempai ini. Maukah kita bertemu di lain tempat suatu saat nanti?

Dayang Sumbi
Baik, besok kita akan bertemu di sini setelah tenggelam matahari.

Pertemuan dayang Sumbi dengan Sangkuriang

Keesokan paginya Dayang Sumbi bersolek untuk mempersiapkan pertemuannya dengan


pemuda tampan yang ia sukai.Pada jam yang telah di tentukan mereka bertemu di tempat yang
sama.

Sangkuriang
Betapa cantiknya dirimu wahai rarasati...

Dayang Sumbi
teimakasih wahai pujangga.

Sangkuriang
ini bunga untukmu Raras... maukah kau ku pinang?
Tak sengaja Dayang Sumbi melihat bekas luka pada dahi Sangkuriang.

Dayang Sumbi
Tunggu dulu, sebenarnya saiapa namamu?

Sangkuriang
namaku sangkuriang, sebenarnya ada apa Raras?

Dayang Sumbi
Aku adalah ibumu, Dayang Sumbi. Aku tak akan pernah jadi milikmu..!

Sangkuriang
Tidak mungkin, ibuku pastinya sudah sangat tua, mengingat lamanya aku pergi. Sekarang aku
ulangi, bagaimana jawaban dari pertanyaanku tadi?

Dayang Sumbi
tidak, pokoknya aku tak akan menjadi milikmu..! mana mungkin seorang ibu bisa menikahi
anaknya.

Sangkuriang
Tidak, aku tak mau tahu yang pentaing kau akan menjadi milikku!

Dayang Sumbi
baiklah aku tidak akan menikahimu kecuali kau membuatkan bendungan dan kapal untuk kita
berlayar di atasnya dlam waktu semalam.

Sangkuriang
baiklah

Pembuatan Jembatan

Sangkuriang dalam upayanya mengerjakan tugas dari Dayang Sumbi memanggil


sepasang jin yang sanggup membantu pekerjaannya.

Sangkuriang
aku takmau tau yang penting semuanya akan selesai dalam satu malam

Mereka mengerjakan bendunga dan kapal bersama. Sampai akhir menjelang pagi, mereka
sudah hampir selesai

UPAYA dayang sumbi menghentikan

Dayang Sumbi yang panik menumbuk padi guna membangunkan ayam supaya berkokok.
Untuk menghentikan tindakan Sangkuriang tadi.
Jin-jin yang mendengar kokokan ayam ketakutan dan sontak menghentikan pekerjaannya.
Di saat itulah Dayang Sumbi datang untuk memintai pertanggungjawaban Sangkuriang.

Dayang Sumbi
bagaimana? Kau tidak bisakan menyelesaikan tugas yang keberikan?

Sangkuriang
tidak, ini ulahmu raras, kau yang membangunkan ayam kan supaya berkokok? Kamu memang
sejatinya tidak mau denganku kan?

Dayang sumbi
tidak ankku... aku tidak akan menikahi anakku sendiri

Sangkuriang,
tidak, kau bukan ibuku.. ibuku pasti sudah menua...

Dayang Sumbi
terserah kalau kau tidak percaya, tapi faktanya berkata demikian. Kau tidak dapat menolaknya
anakku. Kini marilah kita menjadi keluarga yang utuh seperti dulu lagi anakku. Ketahuilah,
bekas luka di dahimu adalah bekas centong yang aku pukulkan ke kepalamu.

Sangkuriang
Tidak...

Sangkuriang menendang kapal yang telah ditendangnya, lalu membunuh Dayang sumbi...

Setelah sadar kalau dirinya salah, Ia menangis karena kehilangan ibunya.

Anda mungkin juga menyukai