Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokaatuhu

Alhamdulillahirabbil aalamin Wassolatuwassalaamu alaasyrafilanbiyaaiwalmursaliin


Sayyidina muhammadin Wa alaa Alihiasohbihiiajmain ammaabadu

.
Para Alim Ulama, kepala sekolah serta guru-guru yang saya hormati

Dan tidak lupa pula teman-teman sekalian yang saya sayangi

Puji syukur Alhamdulillah, kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wataala, dimana pada
kesempatan ini kita dapat berkumpul ditempat yang sangat mubarokah ini.

Sholawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurah limpahkan keharibaan baginda Nabi
Muhammad SAW. Karena dengan perjuangan beliaulah kita dapat terangkis dari alam
kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Hadirin sekalian yang berbahagia

Disini saya akan membahas tentang JIHAD UNTUK WARGA ALEPPO

Aleppo kembali dicekam. Konflik yang terjadi di kota terbesar kedua setelah Damaskus ini
berada pada titik yang cukup tragis. Sebagian besar wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh
para muhajidin kembali dikuasai oleh tentara rezim syiah Bashar Assad. Ribuan kaum
muslimin terancam menjadi korban pembantaian masal.

Dari sejumlah pemberitaan ataupun informasi langsung dari warga Aleppo di sosial media,
menunjukkan betapa mengenaskan kondisi yang sedang terjadi disana. Mayat-mayat
bergelimpangan disepanjang jalan kota tersebut. Anak-anak tanpa dosa dibunuh dan para
wanita diperkosa sebelum dibunuh.

Perihnya penderitaan yang tengah mereka hadapi, menyebabkan para ulama di berbagai
penjuru dunia menyerukan umat islam untuk melaksanakan qunut nazilah. Dan tidak sedikit
diantara mereka yang menyatakan secara tegas bahwa hukum jihad membantu Aleppo adalah
wajib dengan cara apapun yang dapat kita lakukan.

Hadirin sekalian yang berbahagia


Namun dalam kondisi kita yang jauh atau belum mampu bergabung langsung, bukan berarti
kita berdiam diri dan tidak bergerak demi meringankan beban mereka. Kita tetap diwajibkan
untuk menolong saudara kita yang sedang dikepung musuh. Ada banyak hal yang dapat kita
lakukan agar kita dapat menjalankan jihad.

Syekh Hakim Al-Mathiri menuliskan bahwa, Jihad di jalan Allah untuk menolong kaum
muslimin yang terkepung di Aleppo saat ini adalah wajib hukumnya, baik dengan harta,
pemikiran ataupun lewat kata-kata. Allah taala berfirman :

Berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui. (QS. At-Taubah: 41)

Dalam ayat lain, Allah taala juga menjelaskan :

Kobarkanlah semangat orang-orang beriman untuk berperang. Mudah-mudahan Allah


menolak serangan orang-orang kafir itu. Allah sangat besar kekuatanNya dan sangat keras
siksaNya. (QS An-Nisaa: 84)

Makna jihad yang dimaksudkan dalam ayat al-quran adalah berperang dengan mengangkat
senjata. Tapi dalam amalan jihad, tidak semuanya harus mengangkat senjata. Ada peran-
peran penting lainnya yang dibutuhkan di medan jihad, misalnya tim medis yang mengobati
korban luka-luka atau wartawan yang memberitakan kondisi yang sebenarnya kepada kaum
muslimin di seluruh dunia mengenai perkembangan kondisi Aleppo, dan sebagainya.

Jihad melawan musuh melalui kata-kata atau dengan memaksimalkan media massa untuk
membentuk opini masyarakat, tidak kalah penting jika dibandingkan dengan jihad jiwa
merangkul senjata dan jihad harta.

Sahabat Hasan bun Tsabit, merupakan salah satu teladan dari kalangan para sahabat yang
berjihad melalui kata-kata. Saat itu, Hasan bin Tsabit diriwayatkan adalah sosok cukup ulung
dalam melawan kaum musyrikin lewat susunan syair yang beliau rangkai kata demi kata.

Mengenai keutamaan peran yang beliau lakukan, Nabi SAW bersabda :



Sesungguhnya jibril senantiasa menolongmu selama engkau membela Allah dan rasul-Nya.
(HR. Muslim)

Dalam riwayat Abu Hurairah menceritakan bahwa Umar bin Khatab pernah berjalan
melewati Hasan yang sedang melantunkan syair di masjid. Lalu Umar menegurnya dengan
pandangan mata. Tetapi hasan berkata : Dulu saya pernah melantunkan syair di Masjid ini,
yang ketika itu ada seseorang yang lebih mulia daripadamu yaitu (Rasulullah). Kemudian
Hasan menoleh kepada Abu Hurairah dan berkata; Saya bersumpah kepadamu dengan
nama Allah hai Abu Hurairah, pernahkah kamu mendengar Rasulullah berkata kepada saya,
Hai Hassan, balaslah syair orang-orang kafir untuk membelaku! Ya Allah ya Tuhanku,
dukunglah Hassan dengan Jibril! Abu Hurairah menjawab; Ya, Saya pernah
mendengarnya. (HR. Muslim)

Hadirin sekalian

Kisah Hasan bin Tsabit diatas menunjukkan bahwa termasuk jihad di jalan Allah adalah
menggunakan wasilah atau perangkat media untuk mengabarkan kepada masyarakat luas,
baik gambar, video, suara atau kata-kata untuk menolong kaum muslimin yang lemah,
membantu mereka serta memotivasi mereka untuk melakukan perlawanan terhadap musuh.
Rasulullah SAW bersabda :

Berjihadlah melawan kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lisan kalian. (HR. Abu
Dawud)

Dalam salah satu risalahnya yang berjudul Ittihaful `Ibad Bifadhoilil Jihad, Syaikh Abdullah
Azzam Azzam berkata, Jihad dengan lisan adalah menampilkan aksi jihad dengan gambaran
yang menarik dan membendung serangan media yang dikampanyekan terhadap jihad Afghan.
Bisa juga dengan berdiri melawan pencitraan buruk terhadap jihad atau merusak
kepribadiannya atau membunuh karakter para pemimpinnya. Juga dengan membantah para
pengembos, penyeleweng, penyinyir serta mereka yang menyebarkan berita bohong.
Syekh Hakim Al-Mathiri juga menegaskan, Tidak mau berjihad, walaupun hanya sekedar
lewat kata-kata, karena takut kepada musuh adalah bagian dari nifak amali (perbuatan).
sementara meninggalkan amalan jihad karena ingin menjauh dari amalan tersebut atau karena
meremehkan kewajiban tersebut adalah bentuk nifak qalbi (keyakinan).

Lalu ia melanjutakan, Barangsiapa yang mati sementara dia belum pernah berjihad dan
belum pernah berniat untuk berjihad maka dia mati dalam keadaan menjadi orang munafik.
Rasulullah bersabda;

,

,

Barangsiapa meninggal dunia sementara dia belum pernah berperang atau meniatkan diri
untuk berperang, maka dia mati di atas satu cabang dari kemunafikan. (HR. Muslim)

Hadirin sekalian yang berbahagia

Tidak ada udzur (toleransi hukum) bagi kaum muslimin di dunia ini untuk meninggalkan
jihad atau mengobarkan jihad untuk menolong kaum muslimin di Aleppo, atau di Syam
secara umum, Mereka sedang berperang melawan kezaliman koalisi salibis lewat kata-kata
karena takut dengan penguasa. Padahal hanya Allah lah yang berhak untuk ditakuti. Wallahu
alam bis shawab!

Dan demikian sambutan dari saya, kurang dan lebihnya saya mohon maaf yang sebenarnya.

Akhirulkalam, Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokaatuhu.

Anda mungkin juga menyukai