Anda di halaman 1dari 2

Karakteristik Pasien dengan Akses Vaskuler Hemodialisa

(Fistula A-V) di Rumah Sakit Saiful Anwar Periode Januari


2014 July 2017

Latar Belakang:
Insiden pasien gagal ginjal kronik (GGK) stadium akhir cenderung
meningkat. Hemodialisa telah diterima sebagai suatu metode perawatan
pada pasien GGK stadium 5. Akses vaskuler hemodialisa yang ideal
adalah akses yang mampu memfasilitasi dialisis yang adekuat, angka
patensi yang sempurna, sedikit komplikasi dan mudah dibuat. Fistula A-
V merupakan akses vaskuler yang paling mendekati ideal, sehingga
dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas pasien GGK.
Metode:
Penelitian retrospektif, dengan desain deskriptif. Data diperoleh dari
arsip form operasi fistula A-V di Divisi Vaskuler dan Endovaskuler
Departemen Ilmu Bedah FKUB-RSSA tahun Januari 2014-July 2017 dan
dari rekam medis pasien. Pengolahan data dilakukan dengan SPSS 16.0
Hasil:
Dari total 148 subjek penelitian yang diteliti, pasien pria, sebesar 64,2%.
Pada 116 subjek, yakni terdapat 4 orang (3,4%) pada kategori usia 11- 20
tahun, 9 orang (7,8%) usia 21-30 tahun, 12 orang (10,3%) usia 31- 40
tahun, 28 orang (24,1%) usia 41- 50 tahun, 35 orang (30,2%) usia 51- 60
tahun, 24 orang (20,7%) usia 61- 70 tahun, dan 4 orang (3,4%) usia 71 -
80 tahun. Penyebab utama gagal ginjal adalah hipertensi sebesar 37,9%,
diabetes mellitus sebesar 30,2%, batu ginjal (9%), genetik (4%),
autoimun (3%), dan penyebab lain (21%). Faktor risiko lain yang
menyertai penyebab utama adalah penyakit jantung (17,6%),
hiperkolesterolemia (8,4%), serta usia tua (7,6%). Dari subjek subjek
penelitian yang diteliti ini, 29 subjek (19,6%) sudah pernah dilakukan
pembuatan AV Shunt sebelumnya. Lokasi pembentukan AV shunt
pertama terbanyak adalah pada wrist kiri (33,3%). Lokasi lainnya adalah
cubiti kiri (30,3%), wrist kanan (6,1%) dan lainnya (30,3%). Kemudian
pada pembentukan AV Shunt kedua, lokasi AV shunt tersering adalah
cubiti kanan (36,4%). Lokasi lainnya adalah wrist kanan (27,3%), cubiti
kiri (9,1%), wrist kiri (9,1%) dan lainnya (18,2%). 69,6% pasien tidak
memakai double lumen, sisanyatidak memakai double lumen. Lokasi
double lumen terbanyak adalah jugular (45,9%), subclavia (32,4%) dan
lainnya (21,7%). Operator tindakan pemasangan AV Shunt oleh trainee
bedah vaskuler yaitu 53,4%, 36,3% oleh konsultan bedah vaskuler, dan
10,3% oleh residen bedah umum. Kondisi vena superficial, 85,6% baik,
sedangkan sisanya (14,4%) buruk. Sebanyak 6,6% subjek terdapat
kalsifikasi vena. Kondisi arteri, 91% baik, sedangkan 9% buruk. Pada 17
orang (12,4%) terdapat kalsifikasi pada arterinya, sisanya (87,6%) tidak
mengalami kalsifikasi. Diameter vena superfisialis terkecil adalah 1 mm,
terbesar 7 mm, rata -rata 2,9 mm dengan standard deviasi 1,17 mm.
Sedangkan diameter terkecil adalah 3 mm, terbesar 9 mm, rata - rata
3,4 mm dengan standard deviasi 1,44 mm. Anastomosis yang dilakukan,
88 orang (62%) pada direct elbow, 31 orang (21,8%) pada direct wrist,
16 orang (11,3%) direct access, dan lain - lain 7 orang (4,9%). Lamanya
operasi memakan waktu rata - rata 79 menit dengan standard
deviasi 38 menit.

Kata kunci: Gagal ginjal kronik stadium akhir, akses vaskuler


hemodialisa, fistula A-V

Anda mungkin juga menyukai