PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam ilmu Fisika kita kenal yang namanya rangkaian searah dimana jika berbicara
masalah rangkaian searah kita mengenal elektronika. Elektronika adalah teknik yang
menerapkan kelakuan arus listrik yang mengalir dalam suatu devais seperti pada tabung
elektron dan devais semikonduktor (dioda, transistor, op-amp, gerbang elektronik, dll) akibat
medan listrik maupun medan magnet, seperti Hall Effect sensor dan Hall Effect switch.
Dalam elektronika, suatu devais (komponen) elektronika bisa dikelompokkan menjadi
komponen pasif dan komponen aktif (Sumarna).
Komponen pasif, yaitu komponen elektronik yang tidak terdapat sumber listrik (sumber
arus/tegangan). Beberapa contoh komponen pasif adalah hambatan, induktor, kapasitor,
termistor, fotoresistor, saklar (toggle, push-button, rotary), relay, moving coil konektor, dll.
Sedangkan Komponen aktif adalah komponen elektronika yang memiliki sumber listrik
internal (sumber tegangan, sumber arus). Beberapa contoh komponen aktif adalah devais
semikonduktor (misalnya dioda, transistor, UJT (uni junction transistor), FET (fieldeffect
transistor), op-amp, fototransistor, tabung elektron, dll ). Penggunaan devais elektronika
sering kali lebih unggul dibandingkan dengan devais mekanik maupun elektromekanik. Salah
satu keunggulan devais elektronik adalah pada devais elektronik tanggapan terhadap waktu
jauh lebih cepat dibandingkan dengan devais mekanik apapun. Seperti saklar elekronik
dibandingkan dengan saklar mekanik. Serta dapat memiliki sifat sebagai konduktor listrik
pada suatu arah tertentu dan bersifat sebagai isolator pada arah yang lainnya.
Devais elektronika beroperasi berdasarkan ide pengontrolan arus dari partikel bermuatan.
Dengan demikian material yang dipergunakan untuk devais elektronika harus mampu
menghasilkan sumber partikel bermuatan dan mudah dikontrol. Pada devais semikonduktor
partikel bermuatan itu adalah elektron dan hole, sedang pada tabung transistor adalah
elektron. Perpindahan muatan terjadi akibat drift dan difusi. Arus drift adalah perpindahan
muatan akibat adanya medan listrik, sedangkan arus difusi adalah perpindahan muatan akibat
distribusi muatan yang tidak uniform (gradien konsentrasi muatan). Perkembangan
elektronika itu demikian pesatnya, barangkali perkembangan elektronika bisa ditandai dengan
dengan penemuan tabung sinar katoda oleh Hittorf dan Crookes pada tahun 1869.
Perkembangan ini terus belanjut sampai saat ini sebagai akibat dari berbagai kontribusi oleh
para ilmuwan matematika, fisika, teknik dan para penemu lainnya (Ahmad Jayadin, 2007)
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut ;
1. Apa pengertian arus searah (DC) ?
2. Bagaimana resistor dalam rangkaian seri dan paralel ?
3. Menentukan macam-macam pembagi dalam rangkaian arus searah ?
4. Menjelaskan dan menentukan bunyi dari teorema Thevenin dan Norton ?
Gambar 1 : Rangkaian arus searah : a) Pemasangan komponen dan arah arus dan
b) Penambahan komponen saklar dan hambatan dalam.
Pada gambar b, telah ditambahkan dua komponen lain pada rangkaian, yaitu:
Sebuah saklar untuk memutus rangkaian.
Sebuah resistor dengan simbol r (huruf kecil) untuk menunjukkan fakta bahwa tegangan
baterai cenderung untuk menurun saat arus yang ditarik dari baterai tersebut dinaikkan.
Saklar mempunyai dua kondisi:
ON : Kondisi ini biasa disebut sebagai hubung singkat (shot circuit), dimana secara
ideal mempunyai karakteristik: V = 0 untuk semua harga I (yaitu R = 0)
OFF : Kondisi dimana arus tidak mengalir atau biasa disebut sebagai rangkaian
terbuka (open circuit), secara ideal mempunyai karakteristik: I = 0 untuk semua
harga V (yaitu R = ).
Untuk menganalisis lebih lanjut, rangkaian di atas perlu dipahami hukum dasar
rangkaian yang disebut hukum Kirchhoff. Terdapat beberapa cara untuk menyatakan hukum
Kirchhoff, kita coba untuk menyatakan supaya mudah diingat:
I = (+)
atau dari persamaan V = E - I r ini bahwa tegangan V merupakan hasil penurunan tegangan
akibat adanya beban yang dialiri arus. Simbul r disebut hambatan dalam baterai. Nampak
bahwa V merupakan bagian (fraksi) dari E. Rangkaian semacam ini biasa disebut sebagai
pembagi tegangan (akan dibicarakan lebih lanjut).
I3 =
3
dan
I = I1 + I2 + I3
1 1 1
=V ( + + )
1 2 3
1 1 1 1
= + +
1 2 3
atau
G G1 G2 G3
dimana G biasa disebut sebagai konduktansi, jadi G = 1/R, dinyatakan dalam satuan
siemen (dengan simbul S atau mho atau W-1).
v0 = v0/c i0 RP
dimana v0/c adalah besarnya tegangan vo tanpa adanya beban, yaitu saat i0 = 0 , dan
harga ini disebut sebagai tegangan keluaran saat rangkaian terbuka (open-circuit output
voltage) sebesar
2
v0/c = v1 1 +2
dengan
1 x R2
RP = 1 +2
disebut sebagai resistansi sumber, dimana harganya sama dengan resistansi R1 dan R2
yang dihubungkan secara paralel.
Harga v 0 / C atau RP tergantung pada sifat dari beban, sehingga efek v0 akibat besarnya
beban dapat dengan mudah dihitung dengan menggunakan penyederhanaan rangkaian
seperti terlihat pada gambar 6.
I0 = (3)
I1 = + (4)
2 1
Atau
0 1
=
2
1
dimana G = = konduktasi.
Persamaan diatas menunjukkan bahwa arus masukan terbagi menjadi dua bagian
( 0 i dan S i ), masing-masing sebanding dengan besarnya harga konduktansi yang
dilewati arus tersebut. Dari persamaan 3 dan 4 diperoleh:
I0 =
2
1
I0 = (1 ) ( )
2 1 + 2
2
I0 = I1 x
1 +2
2. Teorema Norton
Teorema ini merupakan suatu pendekatan analisa rangkaian yang secara
singkat dapat dikatakan sebagai berikut.
Jika suatu kumpulan rangkaian sumber tegangan dan resistor dihubungkan
dengan dua terminal keluaran, maka rangkaian tersebut dapat digantikan
dengan sebuah rangkaian paralel dari sebuah sumber arus rangkaian hubung
singkat IN dan sebuah konduktansi GN
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1. Rangkaian arus searah (DC, direct current) merupakan rangkaian listrik dengan arus
stasioner (dalam arti polaritas tetap) yang tidak berubah terhadap waktu. Elemen pada
rangkaian arus searah (DC) meliputi Baterai, hambatan dan kawat penghantar
2. Resistor dalam rangkaian seri dan parallel :
pada rangkaian seri semua resistor teraliri arus yang sama. Jika arus yang mengalir
sebesar I.
Pada rangkaian paralel masing-masing resistor mendapat tegangan yang sama.
3. Macam-macam pembagi dalam rangkaian arus searah yaitu :
Pembagi tegangan (potential divider)
Pembagi tegangan terbebani
Pembagi arus (current divider)
4. Teorema dalam rangkaian arus searah yaitu :
Teorema Thevenin
Teorema Norton
III.2 Saran
Dalam penulisan makalah selanjutnya, materi dalam rangkaian arus searah hendaknya
diperluas lagi dengan memakai referensi yang benar benar valid.
DAFTAR PUSTAKA