Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN ANALISIS JURNAL

KEPERAWATAN ANAK

PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU


TERHADAP RESPONS FISIOLOGIS BAYI PREMATUR

OLEH

DWI ERTIKA

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2017
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN ANAK

PADA BAYI Ny. R1 DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH


(BBLR)+GAMELY DI RUANG PERINATOLOGI RSUD PRINGSEWU

JUDUL JURNAL : PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU TERHADAP


RESPONS FISIOLOGIS BAYI PREMATUR

OLEH : Dwi Ertika

MENGETAHUI

Pembimbing Akademik

(Feri Kameliawati, S.Kep.,Ners.M.Kep)


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Neonatus atau bayi baru lahir (BBL) merupakan suatu fase kehidupan lanjutan dari
janin yang sebelumnya berasal dari intra uterin, sehingga keberadaannya dianggap
unik (Kosim dkk., 2008). Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat
lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. BBLR dapat terjadi pada
bayi kurang bulan (< 37 minggu) atau pada bayi cukup bulan (intrauterine growth
restriction) (Pudjiadi, dkk., 2010).

Salah satu cara perawatan pada bayi untuk menstabilkan fungsi fisiologis pada bayi
dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) dan prematur yaitu dengan cara metode
kanguru, dengan cara ini detak jantung bayi stabil dan pernapasannya lebih teratur,
sehingga penyebaran oksigen ke seluruh tubuhnya pun lebih baik. Selain itu, cara ini
mencegah bayi kedinginan. Bayi lebih tenang, lebih jarang menangis, dan kenaikan
berat badannya menjadi lebih cepat (Fandizal, 2007).

Metode Kanguru adalah metode perawatan dini dengan sentuhan kulit ke kulit antara
ibu dan bayi baru lahir dalam posisi seperti kanguru. Dengan metode ini mampu
memenuhi kebutuhan asasi bayi baru lahir prematur dengan menyediakan situasi dan
kondisi yang mirip dengan rahim ibu. Sehingga memberi peluang untuk dapat
beradaptasi baik dengan dunia luar. Perawatan kanguru ini telah terbukti dapat
menghasilkan pengaturan suhu tubuh yang efektif dan lama serta denyut jantung dan
pernafasan yang stabil pada bayi. Perawatan kulit ke kulit mendorong bayi untuk
mencari puting dan mengisapnya, hal ini mempererat ikatan antara ibu dan bayi serta
membantu keberhasilan pemberian ASI (Henderson, 2006). Di samping efek sentuhan
kulit, metode tersebut akan membuat bayi lebih tahan sakit daripada dengan
digendong memakai jarit. Berat badannya pun akan cepat naik (Azzam, 2009).

Perawat dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mampu memberikan


asuhan yang optimal pada bayi dengan memberikan posisi yang optimal saat
melakukan dan pemantauan terhadapat mmetode kanguru.
B. Tujuan Menganalisi Jurnal
Tujuan dari analisis jurnal ini adalah:
1. Mengengetahui seberapa besar pengaruh perawatan metode kanguru terhadap
respon fisiologis bayi premature.

C. Manfaat Analisis Jurnal


1. Dapat mengetahui pengaruh perawatan metode kanguru terhadap respon
fisiologis bayi premature.
2. Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan keperawatan di ruang perinatologi
RSUD Pringsewu dalam melakukan perawatan bayi baru lahir dengan berat badan
lahir rendah dan bayi prematur
BAB II
RESUME JURNAL

Nama Peneliti : Deswita

Judul Penelitian : Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap

Respons Fisiologis Bayi Premature

Tempat dan waktu Penelitian : Penelitian dilaksanakan di RSUP Fatmawati Jakarta,

RS anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita di ruang

perinatologi. Dan penelitian dilaksanakan selama 3

bulan yaitu bulan April-Juni tahun 2010.

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh perawatan metode kanguru terhadap

fungsi fisiologis pada bayi lahir prematur

Metode penelitian : Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuasi eksperimental dengan jenis one group pre-post-

test design.
Aplikasi Jurnal Lapangan dengan Didukung Oleh Beberapa Jurnal

Isi Jurnal : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang


bermakna dari perawatan Metode kanguru terhadap respons fisiologis
bayi prematur seperti peningkatan suhu tubuh ke arah suhu nornal
(pvalue = 0,000), peningkatan frekuensi denyut jantung ke arah normal
(pvalue =0,003), dan peningkatan saturasi oksigen ke arah normal
(pvalue = 0,023).

Hasil Di RSUD Pringsewu

Hasil dari proses penerapan jurnal pengaruh perawatan metode

kanguru terhadap respon fisiologis bayi prematur di RSUD Pringsewu

ruang Perinatalogi didapatkan hasil yang sama dengan hasil jurnal yaitu

terdapat pengaruh yang signifikan dalam melakukan menejemen pada

berat bayi lahir rendah untuk menstabilisasikan suhu tubuh dan frekuensi

denyut jantung. Penerapan metode kanguru dilakukan dalam 3 hari

berturut-turut, dalam sekali perawatan dilakukan selama 30menit.

Kenaikan fungsi fisologis selama 3 hari berturut-turut yaitu :

SUHU FREKUENSI DENYUT JANTUNG

Hari Ke Sebelum PMK Sesudah PMK Hari Ke Sebelum PMK Sesudah PMK

1 36,3 36,4 1 146 146

2 36,6 36,8 2 144 146

3 36,5 36,6 3 147 149


Hasil penelitian ini juga didukung oleh beberapa jurnal lain yaitu

1. Penelitian Nunik Yuli Astuti dengan judul jurnal pengaruh perawatan metode
kanguru dengan kestabilan tanda vital pada bayi berat badan lahir rendah dirumah
sakit An-Nisa Tangerang tahun 2014 didapatkan hasil : Hasil dari penelitian ini
memperoleh perbedaan yang bermakna pada observasi Suhu tubuh bayi, frekuensi
jantung, frekuensi nafas dan saturasi oksigen bayi Berat badan lahir Rendah sebelum
dan setelah dilakukan Perawatan metode Kangguru. Hasil suhu tubuh bayi BBLR
signifikan dengan (p=0.001; a=0.05), frekuensi jantung bayi BBLR signifikan dengan
(p=0.004; a=0.05), frekuensi nafas bayi BBLR signifikan dengan (p=0.004; a=0.05)
dan saturasi oksigen bayi BBLR signifikan dengan (p=0.011 ; a=0.05).

2. Penelitian Andi Fatmawati Syamsu dengan judul jurnal pengaruh perawatan metode
kanguru terhadap fungsi fisiologis bayi premature dan kepercayaan ibu dalam
merawat bayi didapatkan hasil : Terdapat perbedaan yang bermakna suhu tubuh bayi
prematur sebelum dan sesudah dilakukan PMK. Terdapat perbedaan yang bermakna
frekuensi denyut jantung bayi prematur sebelum dan sesudah dilakukan PMK.
Terdapat perbedaan yang bermakna Saturasi oksigen bayi prematur sebelum dan
sesudah dilakukan PMK. Terdapat perbedaan yang bermakna kepercayaan diri ibu
dalam merawat bayi prematur sebelum dan sesudah dilakukan PMK. Terdapat
perbedaan yang bermakna suhu tubuh, frekuensi denyut jantung dan saturasi oksigen
bayi prematur sebelum dan sesudah dilakukan PMK, pada hari I (pertama), hari II
(kedua), dan hari III (ketiga).

3. Penelitian Sri Abdi Lestari dengan judul Jurnal : pengaruh perawatan metode
kanguru/ kangaroo mother care terhadap stabilitas suhu tubuh bayi berat lahir
rendah diruang peristi RSUD Kebumen didapatkan hasil Hasil penelitian
menunjukan bahwa terdapat pengaruh perawatan metode kanguru/ kangaroo mother
care terhadap stabilitas suhu tubuh bayi berat rendah. Berdasarkan hasil tabulasi
silang diketahui bahwa 20 dari 20 (100%) responden dengan perlakuan perawatan
metode kanguru memiliki suhu tubuh normal, lebih tinggi dibandingkan 7 dari 20
(35,0%) responden tidak diberikan perlakuan perawatan metode kanguru memiliki
suhu tubuh normal. Dari hasil chi square diperoleh nilai p=0,000 (<0,05).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Metode Kanguru
Perawatan metode kanguru merupakan suatu cara khusus dalam merawat bayi BBLR
dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibuyang berguna
untuk membantu perkembangan kesehatan bayi melalui peningkatan kontrol suhu,
menyusui, pencegahan infeksi, dan kontak ibu dengan bayi (KMC India Network,
2004). Depkes RI (2004) mendefinisikan perawatan metode kanguru sebagai suatu
cara perawatan untuk bayi BBLR terutama dengan berat lahir < 2000 gram melalui
kontak kulit dengan kulit antara ibu dengan bayinya dimulai di tempat
perawatanditeruskan di rumah, dikombinasi dengan pemberian ASI yang bertujuan
agar bayi tetap hangat.

Manfaat PMK dapat mencegah terjadinya hipotermi karena tubuh ibu dapat
memberikan kehangatan kepada bayinya secara terus menerus dengan cara kontak
antara kulit ibu dengan kulit bayi. Selain itu manfaat PMK, dapat meningkatkan kasih
sayang antara ibu dan bayi, memudahkan bayi dalam memenuhi kebutuhan nutrisi,
mencegah infeksi dan memperpendek masa rawat inap sehingga dapat mengurangi
biaya perawatan (Shetty, 2007).
B. Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan dari perawatan metode kanguru adalah anatara lain bermanfaat pada ibu
dan bayi. Bagi bayi yaitu kefektifan termoregulasi, frekuensi denyut jantung yang
stabil, frekuensi nafas teratur termasuk menurunkan apnea, saturasi oksigen
meningkat dan penambahan berat badan bayi. Sedangkan keuntungan untuk ibu atau
orang tua bayi adalah meningkatkan produksi asi, menurunkan biaya perawatan bayi.
Adapun salah satu kerugian dari metode kanguru yaitu, waktu ibu cenderung lebih
banyak digunakan untuk metode ini, sehingga tidak dapat melakukan aktivitas lain
yang lebih berat (sangat aktif).

C. Analisis perbandingan kasus dengan jurnal


Berdasarkan hasil pengkajian pada kasus By.Ny.R1 dengan BBLR+Gamely didapat
data sebagai berikut :
DS: -
DO:
Kulit tipis transparan
Berat badan 1500 gram
Suhu : 36,3C, RR : 32x/m Nadi : 146
Kulit teraba dingin
Dari data tersebut diambil masalah resiko hipotermi b.d prematuritas
Hasil hasil penelitian di jurnal menunjukan bahwa terdapat pengaruh perawatn
metode kanguru dalam fungsi fisiologis ditunjukan dengan terdapat pengaruh yang
bermakna dari perawatan Metode kanguru terhadap respons fisiologis bayi prematur
seperti peningkatan suhu tubuh ke arah suhu nornal (pvalue = 0,000), peningkatan
frekuensi denyut jantung ke arah normal (pvalue = 0,003), dan peningkatan saturasi
oksigen ke arah normal (pvalue = 0,023).
Berdasarkan hasil penelitian dapat diterapkan pada kasus By.Ny.R1 dengan diagnosa
resiko hipotermi b.d prematuritas, dengan rencana keperawatan sebagai berikut :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selam 3 x 24 jam diharapkan termoregulasi
bayi dalam bbatas normal dengan criteria hasil:
Suhu tubuh dalam batas normal (36,5-37,0)
Nadi dan RR dalam batas normal
Intervensi

1. Berikan terapi metode kanguru 30menit dalam sehari


2. Monitor suhu dan denyut jantung sebelum dan sesudah PMK
3. Anjurkan keluarga klien mencuci tangan sebelum memegang bayi
4. Monitor status pernafasan saat PMK
5. Anjurkan berikan ASI atau pasi bila perlu
6. Berika selimut atau selendang yang tebal

Implementasi

1. Memberikan terapi metode kanguru 30menit dalam sehari


2. Memonitor suhu dan denyut jantung sebelum dan sesudah PMK
3. Menganjurkan keluarga klien mencuci tangan sebelum memegang bayi
4. Memonitor status pernafasan saat PMK
5. Menganjurkan berikan ASI atau pasi bila perlu
6. Memberikan selimut atau selendang yang tebal

Evaluasi

S:

O:

klien dilakukan PMK 30 menit dalam sehari


suhu tubuh 36,6 dan Nadi 149

A : Masalah keperawatan belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

Lakukan PMK selama 30 menit dalam sehari secara rutin


D. Analisa SWOT
Berdasarkan analisis dari jurnal pengaruh perawatan metode kanguru terhadap respon
fisiologis bayi premature, untuk di tetap di pertahankan pada bayi yang mengalami
BBLR atau premature yang berada diruang Perinatologi RSUD Pringsewu didapatkan
sebagai berikut:

Strength (kekuatan )
Perawat yang bekerja di Ruang perinatologi memiliki Pengalaman kerja yang sudah
lama sehingga dapat mengajarkan keluarga tentang metode kanguru yang dapat
dilakukan dirumah

Weaknesses ( Kelemahan)
Bayi yang dilakukan metode kanguru harus selalu di pantau posisi kepala dan
pernafasannya dan Tindakan metode kanguru membutuhkan waktu ibu yang
cenderung lebih banyak sehingga tidak dapat melakukan aktivitas lain.

Opportunities (Kesempatan)
Adanya mahasiswa yang praktek diruang Perinatologi RSUD Pringsewu untuk
memonitor ibu klien dalam melakukan metode kanguru.

Threats (Ancaman)
Ibu klien yang memiliki bayi dengan kondisi BBLR belum pernah melakukan metode
kanguru sehingga membuat ibu klien takut untuk melakukan metode kanguru saat
pulang kerumah
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil analisis jurnal pada penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa
metode kanguru berpengaruh terhadap fungsi fisiologis pada bayi bblr maupun bayi
premature sehingga metode kanguru dapat menjadi tehnik perawatan BBLR dan
prematur secara nonfarmakologi. Metode kanguru perlu diajarkan ke keluarga pasien
yang mengalami BBLR maupun bayi premature sehingga dapat dijadikan suatu
alternative perawatan untuk BBLR dan prematur saat dirumah karena metode kanguru
mempunyai manfaat yang banyak baik untuk bayi maupun untuk orang tua.

B. Saran
1. Bagi pihak ruang Perinatologi RSUD Pringsewu diharapkan lebih aktif lagi dalam
memberikan manajemen perawatan bayi BBLR dan premature dengan
menggunakan tehnik nonfarmakologi yaitu metode kanguru sebagai upaya atau
tindakan meningkatkan fungsi fisiologis pada bayi premature dan bblr.
2. Bagi keluarga pasien untuk dapat melakukan perawatan metode kanguru pada bayi
BBLR atau bayi prematur pada saat sudah pulang dari RS
DAFTAR PUSTKA

Azzam. 2009. Manfaat menggendong kanguru. Avilable on


http://azzamhusaini.miltipli.com/journal/item/41/manfaat_menggendong_metode_kangur
u.Fandizal, 2007. Konsep dasar metode kanguru. Available on
http://ferryefendy.blogspot.com/2007/11/konsep-dasar-metode-kanguru.html

Maryunani. 2009. Asuhan kegawatdaruratan dan penyulit pada neonates, bayi dan anak.
Jakarta: Trans info media

Pudjiadi, Antonius et al, 2010. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia Jilid
I.Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Shetty, A. 2007. Kangoro mother care. Nursing of Journal Of. Terdia dalam :
www.rguhs.ac.in

Surasmi, A. 2003. Perawatan bayi resiko tinggi. Jakarta : EGC

Fatmawati,Andi. 2012. Pengaruh perawatan metode kanguru terhadap fungsi fisiologis bayi
premature dan kepercayaan ibu dalam merawat bayi. Jurnal

Yuli, Nunik. 2014. pengaruh perawatan metode kanguru dengan kestabilan tanda vital pada
bayi berat badan lahir rendah dirumah sakit An-Nisa Tangerang tahun 2014. Jurnal

Abdi, Sri. 2012. pengaruh perawatan metode kanguru/ kangaroo mother care terhadap
stabilitas suhu tubuh bayi berat lahir rendah diruang peristi RSUD Kebumen. Jurnal

Anda mungkin juga menyukai