Anda di halaman 1dari 34

Praktikum Teknik Tenaga Listrik

DAFTAR ISI

Modul I Transformator Satu Fasa.2

Modul II Transformator Tiga Fasa.9

Modul III Mesin Arus Searah..14

Modul IV Mesin AC Tiga Fasa27

Modul V Motor Induksi Satu Fasa....33

MODUL I
1

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

TRANFORMATOR SATU FASA

A. Tujuan Praktikum
- Mengetahui karakteristik arus dan daya pada percobaan nol
- Mengetahui karakteristik arus pada hubung singkat
- Mengetahui karakteristik arus saat diberi beban resistif, kapasitif, dan induktif.
- Dapat menentukan efisiensi trafo

B. Alat-alat Praktikum
- 1 set trafo satu fasa
- 2 AC amperemeter
- 2 AC voltmeter
- 1 variabel AC
- 2 wattmeter
- 1 buah beban resistif, kapasitif, dan induktif
- Jumper

C. Dasar Teori

Transformator adalah suatu alat untuk mentransfer energi listrik bolak-balik (AC) dari
rangkaian primer ke sekunder, bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetis. Energi yang
ditransfer oleh trafo merupakan perkalian daya listrik dengan waktu. Daya listrik total (S)
adalah perkalian antara tegangan dan arus (V x I) dengan satuan Volt-Ampere [VA].

Daya yang ditransferkan oleh trafo ideal adalah tetap, yang berubah adalah besar
tegangan dan arusnya. Trafo yang menurunkan tegangan (menaikan arus) disebut trafo step
down, trafo yang menaikan tegangan(menurunkan arus) disebut trafo step up. Perumusan
dasar dapat dituliskan dengan persamaan berikut ini:

S1 = S2, V1.I1 = V2 I2;


V1/V2 = I2/I1 = N1/N2 = a;
a2 =Z1/Z2 disebut juga rasio impedansi;
a = (Z1/Z2)
Dimana: a = perbandingan transformasi daya
S1 =Daya primer; S2=Daya sekunder [VA]
V1= tegangan primer; V2 = tegangan sekunder [Volt]
I1 = Arus primer; I2 = Arus sekunder [Ampere]
N1= jumlah lilitan primer; N2 = jumlah lilitan sekunder

Dari persamaan di atas terlihat bahwa : Jika jumlah lilitan sekunder lebih sedikit dari
primer, maka pada sisi sekunder dihasilkan tegangan yang lebih kecil, tetapi arusnya yang
lebih besar sehingga diameter kawat yang diperlukan menjadi lebih besar dari pada primer.

Konstruksi dasar trafo terdiri dari inti besi yang dililiti kumparan primer dan
kumparan sekunder. Inti besi ini menghubungkan secara magnetis tetapi memisahkan secara
elektrik. Inti besi juga berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus
listrik yang melalui kumparan.

Bila pada kumparan primer diberi tegangan bolak-balik akan timbul fluks yang
mengalir pada inti besi dan menginduksikan tegangan pada kumparan sekunder (V 2). Jika
rangkaian sekunder dalam keadaan terbuka (I 2=0), maka trafo dikatakan tanpa beban atau
beban nol, skemanya dapat dilihat pada gambar 1.2.

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Gambar 1.2. Skema transformator tanpa beban

KEADAAN TRANSFORMATOR TANPA BEBAN

Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber tegangan V 1 yang
sinusoid, maka akan mengalir arus I 0 yang sinusoid dengan menganggap belitan N 1 reaktif murni. I0
akan tertinggal 900 dari V1. Arus primer I0 menimbulkan fluks () yang sefasa dan juga berbentuk
sinusoid.

= maks sin t

Fluks yang sinusoid akan menghasilkan tegangan induksi e1 ( Hukum Faraday)

e1=-N1 (d /dt) = -N1d( maks sin t)/dt = - N1 maks cos t

Diagram fasor e1 tertinggal 900 dari , seperti terlihat pada gambar.


e1 V1

Io

Gambar 1.3 Diagram fasor beban nol

Besar tegangan efektifnya: E 1= ( N1 2 f maks)/2 = 4,44 N1 2 f maks . Jika drop tegangan


pada lilitan primer diabaikan maka tegangan induksi E 1 memiliki besar yang sama tetapi arahnya
berlawanan dengan tegangan sumber V 1 .Pada rangkaian sekunder, fluks ( ) bersama tadi
menimbulkan:

E2= ( N21 2 f maks)/2 = 4,44 N21 2 f maks


Tegangan ini menimbulkan tegangan output pada terminal sekunder (V 2).

TRAFO BERBEBAN dan RANGKAIAN PENGGANTI

Pada saat trafo dibebani, maka akan timbul arus yang mengalir pada rangkaian sekunder(I 2).Besar
reaktans primer dinyatakan X1 dan reaktansi sekunder disebut X2. Sedang rugi tahanan ditunjukkan
dengan primer adalah R1 dan tahanan sekunder adalah R2. Dengan demikian model rangkaian
pengganti dapat dilukiskan seperti pada gambar 1.4.

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

I1 I2 I2

R1 X1 Io R2 X2

V1 IC Rc IM XM E1 E2
ZL V2

N1 N2
Gambar 1.4. Rangkaian ekivalen dalam keadaan berbeban

Sisi sekunder berbeban dan sisi primer diberi tegangan tetap. Dengan adanya beban pada sisi
sekunder, maka arus akan mengalir pada kedua kumparan trafo.Persamaan lain dapat diturunkan
sebagai berikut :
V1 =E1+ I1 (R1 + jX1 ) ;
I1=Io + I2
Io=Ic +IM
I2=I2/a

Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa arus primer merupakan fungsi dari arus beban. Perubahan
beban dari nol sampai beban nominal dibanding dengan tegangan sekunder beban nol pada tegangan
primer tetap dinamakan Pengaturan Tegangan yang dinyatakan dalam %.

Jika tegangan V1 dibuat tetap, maka didapat persamaan sebagai berikut :

V2 ' =V1 - I2 '(R + jX ) ( V2 ' = aV2 )

Dari persamaan tadi, dapat digambarkan diagram fasor untuk ketiga kondisi beban sbb:

V 2 ' = V 1 - I 2 ' ( R + jX )
b e b a n Z L b e rs ifa t re s is tif
V 2 ' s e fa s a d e n g a n I2 '
V2 '< V1

b e b a n Z L b e r s ifa t in d u k tif
I2 la g g in g te rh a d a p V 2 '
V2 '< V1

b e b a n Z L b e r s ifa t k a p a s itif
I2 le a d in g te rh a d a p V 2 '
V2 '> V1

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Gambar 1.5. Diagram fasor trafo dengan beban (a) resistif (b) induktif (c) kapasitif

Pembebanan daya reaktif akan mempengaruhi besar tegangan sekunder trafo secara dominan. Beban
induktif akan menyebabkan jatuh tegangan uang cukup signifikan pada sisi sekunder trafo (V 2).
Beban kapasitif akan menyebabkan tegangan sekunder (V 2) menjadi lebih besar dari tegangan
primernya (V1).

MENENTUKAN PARAMETER

Parameter transformator yang terdapat pada model rangkaian (rangkaian ekivalen) RC, XM, Rek, dan Xek,
dapat ditentukan besarnya dengan dua macam pengukuran (test) yaitu pengukuran beban nol dan
pengukuran hubungn singkat.

Pengukuran Beban Nol

Dalam keadaan tanpa beban bila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan V 1, seperti
telah diterangkan terdahulu maka hanya I0 yang mengalir. Dari pengukuran daya yang masuk (Po),
arus I0 dan tegangan V1 akan diperoleh harga

Rc =(V12)/Po

Z0 =V1/Io =(jXM.Rc)/(Rc+JXM)

Dari persamaan di atas harga XM dapat dihitung.


Dengan demikian dari pengukuran beban nol dapat diketahui harga RC dan XM
A W

V RC XM
Gambar 1.6. Rangkaian pengukuran pada beban nol
Untuk memudahkan analisis (perhitungan), model rangkaian tersebut dapat diubah menjadi seperti
dapat terlihat pada Gambar 1.6.

Harga-harga parameter Rc dan Xm dapat pula dicari dari rumus-rumus berikut :

So = V1.A1 (Daya total)


2 2
Qo= (So - Po ) (Daya reaktif)
Rc = (V1)2 /Po
Xm = (V1)2 /Qo

Percobaan Hubung Singkat:

Kumparan sekunder dihubung-singkatkan, arusnya diukur oleh Amperemeter. Sisi primer diberi
tegangan. Tegangan primer diatur sedemikian rupa sehingga arus sekunder mencapai nominalnya.
Tegangan primer ini disebut sebagai Tegangan Hubung Singkat yang dinyatakan dalam %.

Karena sisi sekunder dihubung singkat, maka R o>>R2 dan Xo>>R2 sehingga Io<<I2, dengan
demikian Io dapat diabaikan, sehingga dapat digambarkan seperti gambar 1.7

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Karena rugi besi sebanding dengan V 1 dan pada hubung singkat nilai V 1 sangat kecil, maka rugi besi
dapat diabaikan.

Dengan demikian akan didapat besarnya rugi-rugi tembaga pada percobaan hubung singkat. Maka
didapat hubungan :

Ihs

R1 X1 a2R2 a2X2

V1

Ih s R ek Xek

Vhs

Gambar 1.7. Rangkaian pengganti percobaan hubung singkat (Rek = R1 + a2R; Xek = X1 + a2X2)

Dari hasil percobaan beban nol (open circuit test) dan hubung singkat (short circuit test) maka
rangkaian ekivalen trafo pada keadaan berbeban yang ditransformasikan ke sisi primer dapat

digambarkan seperti pada gambar 1.8.

Gambar 1.8. Rangkaian ekivalen trafo berbeban dari hasil OC test dan SC test (Ro=Rc,Xo=Xm

PERCOBAAN :

1. Percobaan Beban Nol


2. Percobaan Hubung singkat
3. Percobaan Berbeban
6

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Percobaan beban nol


Tujuan nya untuk memperoleh:
Karakteristik arus beban nol sebagai fungsi tegangan primer, Io=Io(V1)
Karakteristik daya beban nol sebagai fungsi tegangan primer, Po=Po(V1)

Rangkaian Percobaan
Susun rangkaian percobaan. Perhatikan rating trafo pada sisi primer dan sekunder.
Hidupkan catu daya, atur tegangan masukan nilai dari nol secara bertahap.
Catat Io(A1), V2, Po untuk setiap kenaikan V1.
Setelah percobaan selesai, turunkan catu daya dan rapikan alat-alat serta meja percobaan.
W a ttm e te r
A1 A
+-
V
+-

V1
V2

Gambar 1.9. Rangkaian percobaan beban nol

Catat hasil pengukuran :


V1=
A1=
Po(wattmeter)=
Susun rangkaian percobaan.
Periksa kembali rangkaian dan pastikan tidak ada kesalahan pada rangkaian.
Hidupkan catu daya.
Atur catu daya agar tercapai I2=5 A lalu catat I1.
Catat V1, I2, dan Phs untuk setiap kenaikan I1 dengan mengatur catu daya.
Setelah percobaan selesai, turunkan catu daya dan rapikan alat-alat serta meja percobaan.

W a ttm e te r
A1 A
+-
V
+-

V1

Gambar 1.10. Skema pengukuran hubung singkat

1. Buat grafik untuk I1=I1(V1) Phs=Phs(V1)


2. Berikan analisa saudara untuk percobaan hubung singkat !
3. Berikan kesimpulan untuk percobaan hubung singkat !

Percobaan Berbeban
Tujuan untuk memperoleh:
Pengaturan tegangan trafo dengan beban resistif, induktif, dan kapasitif (V2 ' =V1 - I2' (R + jX ))

Efisiensi trafo dengan beban resistif, induktif, dan kapasitif ( )

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Rangkaian Percobaan berbeban

P1
W a ttm e te r
A1 A P2
+- W aA t t m e t e r
V A2
+- +-
V
+-
V1
V2

Gambar 1.11. Rangkaian percobaan trafo berbeban

Langkah Percobaan
Susun rangkaian percobaan.
Hidupkan catu daya sampai nominalnya (terlihat pada V1) dan dijaga konstan.
Hidupkan beban resistif secara bertahap lalu catat hasil pengukuran yang diperlukan.
Ulangi percobaan untuk jenis beban induktif dan kapasitif
Setelah percobaan selesai, padamkan catu daya dan rapikan alat-alat serta meja percobaan.

MODUL II

TRANFORMATOR TIGA FASA

A. Tujuan Praktikum

Mengetahui perbedaan trafo tiga fasa dengan satu fasa

Mengetahui polaritas trafo dan sumber 3 fasa

Mengetahui perbedaan hubungan wye dan delta

B. Alat alat praktikum

3 set trafo 1 fasa

1 buah AC amperemeter

2 buah AC voltmeter

3 set variabel AC 1 fasa

1 set variabel AC 3 fasa

C. Dasar Teori

Untuk memperbesar kapasitas dan meningkatkan efisiensi maka diperlukan trafo tiga
fasa.Salah satu cara pembuatan nya bisa dilakukan dengan menghubungan tiga buah trafo satu
fasa menjadi trafo tiga fasa. Ada dua jenis rangkaian tiga fasa yang biasa dipakai dalam sistem
8

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

kelistrikan yaitu hubungan Y (Wye) disebut juga hubungan bintang/star dan hubungan
(delta).

Dalam hubungan Y , tiga terminal saluran netral dihubungan bersama (ditandai "N"), dan tiga
terminal lainnya dihubungkan pada masing-masing fasa, fasa A, B dan C. atau di Indonesiea
lebih dikenal dengan fasa R,S dan T. Pada hubungan delta, seluruh fasa dihubungkan secara
seri membentuk sebuah loop tertutup seperti pada gambar 2.1

Gambar 2.1. Rangkaian tiga fasa hubungan Wye (Y ) dan delta.

Kombinasi hubungan trafo Wye (Y ) dan delta

Sebuah trafo tiga fasa dapat disusun dari tiga buah trafo satu fasa yang sama. Satu unit trafo
tiga fasa terdiri dari tiga lilitan yang membentuk hubungan Delta-delta, Y-Y, Delta-Y atau
pun Y-Delta pada kumparan primer-sekunder, seperti terlihat pada gambar 2.2

Gambar 2.2. Macam-macam hubungan trafo tiga fasa.


Gambar 2.2 menunjukkan besar tegangan dan arus yang dipasang pada trafo tiga fasa.
Tegangan saluran (V) dan arus saluran (I). Untuk hubungan delta tegangan saluran sama
dengan tegangan fasa, arus saluran kali arus fasa. Untuk hubungan hubungan bintang (Y)

arus saluran sama dengan arus fasa, tegangan antar saluran tegangan fasa. Lebih lengkap
dapat dilihat pada table 1 berikut ini.

Tabel 2.1. Besar tegangan dan arus pada trafo tiga fasa
PRIMER SEKUNDER

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Hubungan Saluran Fasa Saluran Fasa


Trafo Tegangan Arus Tegangan Arus Tegangan Arus Tegangan Arus
(Vf) (If) (Vf) (If)
- V I V V/a aI V/a
I/ aI/
V I V/a aI
Y -Y V/ I V/ a
V I V/a aI aI
Y - V I I V/a aI aI
V/ V/ a
I/ aI/
-Y V/ V/a

. a =perbandingan transformasi daya. (lihat pada modul 1)

POLARITAS
Hal-hal perlu dilakukan dalam membuat trafo tiga fasa tersebut adalah mengengetahui
polaritas trafo satu fasa terlebih dahulu .Dengan mempertimbangkan kesamaan arah fluks
magnetik yang dibangkitkan oleh arus kumparan primer serta sekunder, maka dapat
diturunkan kesepakatan tentang titik (dot convention) dari kumparan trafo, yang selanjutnya
dikenal juga sebagai polaritas kumparan trafo. Penentuan titik pada kumparan primer dan
sekunder didasarkan pada aturan tangan kanan. Sebagai contoh, pada gambar 2.3 (sebelah
kiri), pada kasus b jika arus masuk melalui kumparan primer, maka arah fluks magnetik yang
muncul dalam inti trafo adalah sama dengan jika arus dimasukan juga melalui kumparan
sekundernya (ingat aturan tangan kanan,kepalan jari-jari adalah arah arus,jempol adalah arah
fluks ). Sehingga polaritas pada kumparan primer adalah sama dengan pada kumparan
sekunder. Untuk selanjutnya pada kumparan primer dan sekunder diberi tanda titik (seperti
pada gambar 2.3, sebelah kiri).

a.

b.

Gambar 2.3. a. polaritas penjumlah b. Polaritas pengurang

Polaritas trafo sangat penting untuk diketahui untuk memparalelkan trafo, men-serikan
trafo, untuk meningkatkan tegangan trafo ataupun menggabungkannya untuk membuat trafo
tiga fasa seperti ditunjukan gambar-gambar berikutnya.

Vo TR1
TR 1 V in

TR2

TR2

h u b u n g a n s e ri
h u b u n g a n p a r a le l

10

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

r R

TR1 TR1

S
s

TR2 TR2

t T

TR3 TR3

n e tra l N e tra l

Gambar 2.4. Penyambungan dua trafo menjadi paralel, seri dan tiga buah trafo satu fasa menjadi trafo
tiga fasa hubungan D-Y dan Y-D

PERCOBAAN-PERCOBAAN:

1. Percobaan Polaritas
2. Percobaan Parallel
3. Percobaan Seri
4. Hubungan Tiga Fasa

1. Pengujian polaritas :
a. Pada sumber 3 fasa
Masukkan kabel power 3 fasa ke sumber, lalu gunakan voltmeter (jangan lupa sumber adalah
listrik bolak balik atau AC) untuk mengukur tegangan antar steker (salah satu lubang steker 1
ke salah satu lubang steker 2 dan begitu juga dengan steker 3)
Jika pada voltmeter terbaca 220 V, maka fasa dan netral belum dapat diketahui karena itu
merupakan hubungan fasa netral
Jika pada voltmeter terbaca 380 V, maka kedua lubang steker tsb adalah fasa
Jika pada voltmeter terbaca 0 V, maka kedua lubang steker tsb adalah netral
Tandai fasa pada tiap steker tersebut dengan R, S, T dan semua netral pada tiap steker ditandai
dengan N
b. Pada trafo
Gunakan trafo yang tersedia di Laboratorium:
Merk Vililizer buatan Jepang.
Spesifikasi yang tertera pada name plate-nya sebagai berikut:

Trafo Step Up-Down Transformer


INPUT 100-110-120/200-220-240
OUTPUT 200-220-240/100-110-120
CAPACITY 500 W FREQ 50,60 Hz

Primer Sekunder

Ambilah beberapa trafo dan dengan menggunakan testpen, beri tegangan sampai lampu
testpen menyala.
Maka tandai terminal yang menyebabkan testpen menyala. Titik itulah dijadikan sebagai
saluran fasa yang mengandung tegangan, sedangkan terminal yang tidak menyala, dianggap
sebagai netral.
Cobalah fasa dan netral sumber dibalik, maka apa yang terjadi, apakah polaritasnya berubah?
Beri kesimpulan dari percobaan tersebut,Apakah termasuk trafo penjumlah atau pengurang ?

11

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Note :
Belum dicoba karena tidak ada testpen

2. Percobaan parallel, serial.


Buat rangkaian percobaan parallel dan seri, ukur arus dan tegangannya:

A1 A1
TR1
Vs TR1
Vo

Vs TR2 Vo

TR 2

hu b u n g a n s e ri
h u b u n g a n p a r a le l
Gambar 2.4. Rangkaian percobaan parallel dan seri

Beri nilai tegangan yang kecil terlebih dulu.


Hubungan paralel
Vs =V
A1 = ..V
Vo = .V
Hubungan seri :
Vs =V
A1 = ..V
Vo = .V
Lakukan percobaan yang sama untuk trafo berbeban resistif, induktif,kapasitif (pilih salah
satu)

Matikan catu daya dari panel PLN, Ukur tahanan masing-masing terminal, catatkan dan
Kesimpulan : ..

3. Membuat trafo tiga fasa.

Buat trafo hubungan seperti berikut


R r R

TR1 TR1

S
S s

TR2 TR2

T
T t

TR3 TR3

N e tra l
n e tra l

Gambar 2. 5. Rangkaian percobaan tiga fasa dari trafo satu fasa

Masukkan bagian primer kepada sumber tegangan tiga fasa


Ukur tegangan output masing-masing fasa (antara fasa, dan fasa ke netral)
Beri kesimpulan.

12

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Matikan catu daya dari panel PLN, Ukur tahanan masing-masing terminal, catatkan dan
hidupkan catu daya PLN, Beri tegangan yang kecil (<50 V) untuk masing-masing fasa dan
ukur nilai nilai tegangan berikut ini :
VRS =
VST =
VRT =
VRN =
VTN =
VSN =
Lakukan percobaan yang sama untuk trafo berbeban resistif, induktif,kapasitif (pilih salah
satu)

Berilah kesimpulan.

Apakah besar tegangan yang terukur sama dengan teori?

Bagaimana hubungan antara besar tahanan dengan tegangan yang terukur?

MODUL III

MESIN ARUS SEARAH

TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan Praktikum Modul Mesin Arus Searah adalah sebagai berikut;
Menentukan tegangan jepit pada masing-masing percobaan;
Memahami perbedaan antara motor dan generator; dan
Mengetahui karakteristik motor saat diberi penguatan bebas, seri, dan paralel.

ALAT PRAKTIKUM
1. 2 Set DC Power Supply
2. 2 Set DC Motor/Generator
3. 2 Buah DC Volt Meter
4. 2 Buah DC Amperemeter
5. 1 Buah Tachometer
6. Jumper

I. PENDAHULUAN
Mesin Arus Searah (Selanjutnya disebut MAS) adalah mesin yang mengubah energi
listrik arus searah menjadi energi mekanis berupa putaran. Secara umum, MAS dapat
dibagi menjadi DUA jenis; Motor dan Generator, atau secara umum, MAS merupakan
13

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

mesin yang Multifungsi karena dapat berfungsi sebagai Motor atau sebagai Generator.
Motor adalah mesin yang mengubah Energi Listrik menjadi energi mekanik berupa
putaran, sedangkan Generator adalah sebaliknya, mengubah energi mekanik berupa
putaran menjadi energi Listrik.

Dalam aplikasinya, tidak sulit untuk


menemukan MAS di ingkungan sekitar kita. Motor Arus Searah sering dipakai
sebagai aplikasi-aplikasi Elektronik, seperti pemutar Kaset Tape, pemutar piringan
magnetik di Harddisk Komputer, dan Kipas pendingin komputer. Sementara
Generator Arus Searah secara umum sering digunakan sebagai pengkonversi energi,
seperti Generator Lampu pada Sepeda maupun sebagai pembangkit listrik pada Turbin
yang ada pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

II. KONSTRUKSI MESIN ARUS SEARAH


Secara umum, MAS memiliki konstruksi yang terbagi atas dua bagian; bagian Stator
(Bagian yang Diam) dan bagian Rotor (Bagian yang Bergerak/Berputar). Berikut
adalah Konstruksi MAS jika dilihat dari berbagai sudut pandang;

Gambar
1:

Konstruksi Stator pada MAS

14

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Gambar 2:
Konstruksi Bagian Rotor

Gambar 3: Konstruksi Utuh Mesin Arus Searah

Berikut adalah penjelasan dari Konstruksi diatas:

1. RANGKA ATAU GANDAR


Rangka motor arus searah adalah tempat meletakkan sebagian besar
komponen mesin dan melindungi bagian mesin. Untuk itu rangka harus
dirancang memiliki kekuatan mekanis yang tinggi untuk mendukung
komponen-komponen mesin tersebut.

Rangka berfungsi sebagai tempat mengalirkan fluksi magnet yang dihasilkan


oleh kutub-kutub medan. Rangka dibuat dengan menggunakan bahan
15

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

ferromagnetik yang memiliki permeabilitas tinggi. Rangka biasanya terbuat


dari baja tuang (cast steel) atau baja lembaran (rolled steel) yang berfungsi
sebagai penopang mekanis dan juga sebagai bagian dari rangkain magnet

2. KUTUB MEDAN
Kutub medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub. Sepatu kutub yang
berdekatan dengan celah udara dibuat lebih besar dari badan inti. Dimana
fungsinya adalah untuk menahan kumparan medan di tempatnya dan
menghasilkan distribusi fluksi yang lebih baik yang tersebar di seluruh jangkar
dengan menggunakan permukaan yang melengkung

Inti kutub terbuat dari laminasi pelat-pelat baja yang terisolasi satu sama lain.
Sepatu kutub dilaminasi dan dibaut ke inti kutub. Maka kutub medan (inti
kutub dan sepatu kutub) direkatkan bersama-sama kemudian dibaut pada
rangka. Pada inti kutub ini dibelitkan kumparan medan yang terbuat dari
kawat tembaga yang berfungsi untuk menghasilkan fluksi magnetik.
3. KUMPARAN MEDAN
Kumparan medan adalah susunan konduktor yang dibelitkan pada inti kutub.
Dimana konduktor tersebut terbuat dari kawat tembaga yang berbentuk bulat
ataupun persegi. Rangkaian medan yang berfungsi untuk menghasilkan fluksi
utama dibentuk dari kumparan pada setiap kutub

4. JANGKAR
Inti jangkar yang umumnya digunakan dalam motor arus searah adalah
berbentuk silinder yang diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat
melilitkan kumparan jangkar tempat terbentuknya ggl induksi. Inti jangkar
terbuat dari bahan ferromagnetik. Bahan yang digunakan untuk jangkar ini
merupakan sejenis campuran baja silikon

5. KUMPARAN JANGKAR
Kumparan jangkar pada motor arus searah merupakan tempat dibangkitkannya
ggl induksi. Pada motor DC penguatan kompon panjang kumparan medan
serinya diserikan terhadap kumparan jangkar, sedangkan pada motor DC
penguatan kompon pendek kumparan medan serinya diparalel terhadap
kumparan jangkar.

6. KOMUTATOR
Untuk memperoleh tegangan searah diperlukan alat penyearah yang disebut
komutator dan sikat. Komutator terdiri dari sejumlah segmen tembaga yang
berbentuk lempengan-lempengan yang dirakit ke dalam silinder yang
terpasang pada poros. Dimana tiap-tiap lempengan atau segmen-segmen
komutator terisolasi dengan baik antara satu sama lainnya. Bahan isolasi yang
digunakan pada komutator adalah mikaa, dan gar dihasilkan tegangan arus
searah yang konstan, maka komutator yang digunakan hendaknya dalam
jumlah yang besar.

16

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

7. CELAH UDARA
Celah udara merupakan ruang atau celah antara permukaan jangkar dengan
permukaan sepatu kutub yang menyebabkan jangkar tidak bergesekan dengan
sepatu kutub. Fungsi dari celah udara adalah sebagai tempat mengalirnya
fluksi yang dihasilkan oleh kutub-kutub medan.

8. SIKAT-SIKAT
Sikat adalah jembatan bagi aliran arus ke lilitan jangkar. Dimana permukaan
sikat ditekan ke permukaan segmen komutator untuk menyalurkan arus listrik.
Sikat memegang peranan penting untuk terjadinya komutasi. Sikat-sikat
terbuat dari bahan karbon dengan tingkat kekerasan yang bermacam-macam
dan dalam beberapa hal dibuat dari campuran karbon dan logam tembaga.
Sikat harus lebih lunak daripada segmen-segmen komutator supaya gesekan
yang terjadi antara segmen-segmen komutator dan sikat tidak mengakibatkan
ausnya komutator.

III. TEORI PENUNJANG


Mesin arus searah pada dasarnya sama dengan mesin arus bolak-balik, hanya pada
mesin arus searah dilengkapi dengan komutator yang berfungsi mengalihkan aliran
arus dari suat rangkaian ke rangkaian lain. Arus bolak-balik setelah melewati
komutator dan sikat-sikat menjadi searah.

Bagian yang tidak berputar disebut stator yang menonjol berbentuk kutub sepatu dan
dikelilingi oleh kumparan. Jika kumparan ini dialiri arus searah makan akan
menghasilkan medan magnet ( ). Kumparan medan terbuat dari kawat tembaga yang
dililitkan dengan ukuran tertentu pada sebuah inti yang terbuat dari lembaran besi
tuang atau baja tuang. Sedangkan bagian yang bergerak di sebut rotor, pada rotor
dililitkan kumparan yang disebut kumparan jangkar.
Bila MAS berfungsi sebagai generator, medan magnet ( ) memasuki kumparan
jangkar yang berputar dengan kecepatan (n),maka dibangkitkan tegangan induksi
pada kumparan jangkar (Ea) berlaku hubungan :

dimana ;

Ea = tegangan induksi antar sikat [volt]


c = konstanta mesin
n = kecepatan putar rotor [rpm]
= fluks/kutub
p = jumlah kutub
a = lintasan paralel konduktor jangkar
z = jumlah konduktor jangkar

17

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Gambar 4: Tampak melintang dan simbol penghasil medan (field)


dan penghasil tegangan Ea pada jangkar (armature)
Bila MAS berfungsi sebagai motor,kuat medan magnet B yang dihasilkan oleh
kumparan medan akan memotong jangkar yang berarus I, menimbulkan gaya F= B i l
(Biot Savart), gaya tersebut akan menggerakan rotor dengan torsi T = F. r (r jari-jari
rotor).Dengan demikian terjadilah perputaran pada motor.

IV. RANGKAIAN PENGGANTI DAN RUMUS DASAR


Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, mesin arus searah
dibagi menjadi 2 bagian ; Penguat terpisah (separately excited field) dan Penguat
sendiri (self excited field)

1. Penguat Terpisah / Bebas


MAS disebut berpenguat terpisah atau penguat bebas karena rangkaian jangan
dan medan berasal dari sumber yang terpisah, seperti tampak pada Gambar 3.
merupakan rangkaian mesin arus searah bepenguat terpisah.

Arah panah keluar menunjukkan bahwa mesin berfungsi sebagai generator,


dapat menghasilkan arus listrik menuju beban. Vt tegangan keluaran yang
dihasilkan oleh generator.

Arah panah ke dalam menunjukkan bahwa mesin berfungsi sebagai motor.


Tegangan masukan Vt menimbukan arus menuju ke jangkar mesin.
G en
Va=I x Ra

n M ot


If Ea Vt

DC

Gambar 5. Rangkaian motor arus searah berpenguat terpisah


18

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Pada generator berlaku rumus penguatan terpisah:


Ea = Vt + IaRa
Vf = IfRf

Sedangkan pada motor berpenguat terpisah, tanda positif menjadi negatif


sehingga persamaan menjadi sebagai berikut ini :

Ea = Vt - IaRa
Ea = Cn
n = (Vt IaRa)/C
T = CIa
Dengan;
Ia : arus jangkar
C: konstanta

Dari persamaan-persamaan terlihat pada putaran motor n dapat diatur dengan


mengatur tegangan masuk (Vt), besaran flusksi( ) yang tergantung pada besar
if,juga tergantung pada Torsi yang berbanding lurus dengan Ia.

Hubungan lain antara kopel elektromagnetik dengan daya mekanik yaitu :

EaIa = Tm
m = 2 n /60
m : putaran motor dalam rad/s

2. Penguat Sendiri
MAS berpenguat sendiri dapat dibagi menjadi MAS parallel (shunt), seri,
kompon panjang, dan kompon pendek.MAS Berpenguatan Sendiri shunt dan
seri terlihat pada gambar 6.

G
Va=I x Ra
G
Va=I x R a
n M

n M


If Ea Vt

If

a) shunt b)seri

19

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Gambar 6. MAS penguatan sendiri a) shunt dan b)seri

V. TORSI, DAYA MESIN, DAN EFISIENSI


Berikut adalah hubungan antara Torsi, Daya Mesin, dan Efisiensi;

dimana :
Vf = tegangan eksitasi (Volt)
If = arus penguat (Ampere)
Ia = arus jangkar (Ampere)
n = kecepatan rotor (rpm)
T = torsi (Nm)
Pin = daya input (Watt)
Pout = daya output (Watt)
= Effisiensi

Dari persamaan-persamaan di atas tampak bahwa :

n berbanding terbalik dengan If dan sebanding dengan Ia


T berbanding lurus dengan Ia
Torsi penguatan seri berbanding lurus dengan kuadrat Ia
(Karena arus medan If besarnya sama dengan arus jangkar Ia)

Dengan persamaan-persamaan tersebut di atas, dapat dilakukan beberapa percobaan


motor berpenguat terpisah, sehingga diperoleh karakteristik motor berpenguat terpisah
yaitu :

T d ,P d D a y a ,P d

T o r s i. T d

P e n g u a t a n t e r p is a h

A r u s ja n g k a r , Ia
Ia ,If

A ru s m e d a n , If
P u ta ra n ,n
T o rs i T e ta p D a y a te ta p

20

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Gambar. Karakteristisk motor arus searah penguatan terpisah

T d ,P d
D a y a ,P d

P e n g u a ta n S E R I

T o r s i. T d

A r u s ja n g k a r , I a
P u ta ra n ,n

T o rs i T e ta p D a y a te ta p

Gambar . Karakteristisk motor arus searah penguatan SERI


VI. TAHAP MENJALANKAN DAN PEMBEBANAN MOTOR
Start Motor
1. Perhatikan dan catat rating motor yang diuji (tegangan masuk, arus jangkar,
arus penguat dan tegangan penguat).
2. Perhatikan rating generator yang merupakan beban motor (tegangan, arus
jangkar, arus penguat, tegangan penguat, dan kopel).
3. Naikkan MCB yang ada pada panel ke posisi ON
4. Atur arus penguatan sampai diperoleh A1 (If) maksimum.
5. Putar pengatur tegangan modul power supply secara perlahan sampai tegangan
tertentu dimana V1 (V) dibawah nilai 220 V.
6. Turunkan nilai A1 sampai nilai tertentu.
7. Motor berputar dalam keadaan beban nol.

Mengatur Putaran Motor


1. Perhatikan putaran motor.
2. Dengan mengatur V1 dan A1 dapat ditentukan putaran motor yang
diinginkan.

Pembebanan Motor
1. Beban motor adalah generator arus searah.
2. Atur Arus field generator sampai Vout generator bernilai 220 V.

Mematikan Motor
1. Atur field sehingga A1 menunjukan nilai maksimum.
2. Atur pengatur tegangan modul power supply sehingga V1 menunjukan nilai 0.

TAHAP MENJALANKAN GENERATOR


Start Generator
1. Kumparan jangkar generator tidak berhubung dengan beban
2. Atur Arus field rheostat sampai Vout generator (V2) bernilai 220 V

21

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

3. Dengan mengatur catu daya (arus penguat/Ip) mulai harga minimum sampai
maksimum, maka generator dalam keadaan beban nol

Pembebanan Generator
1. Tahanan beban Rb pada posisi maksimum
2. Naikkan tuas dc breaker pada posisi 1
3. Dengan mengatur Rb maka generator dalam keadaan berbeban

Mematikan Generator
1. Atur field rheostat sehingga A1 menunjukkan nilai maksimum
2. Atur pengatur tegangan modul power supply sehingga V1 menunjukkan 0

1 PERCOBAAN-PERCOBAAN MOTOR ARUS SEARAH

Karakteristik Beban Nol


Tujuan
a. Menentukan karakteristik putaran sebagai fungsi arus penguat If pada
tegangan V tetap dan kopel T = 0. (n = n (If), V = C, T = 0)
b. Menentukan karakteristik putaran sebagai fungsi tegangan jangkar (sebanding
V) pada arus penguat tetap dan kopel T = 0. (n = n (V), If = C, T = 0)

Langkah-langkah Percobaan
a. Menentukan n = n (If), V = C, T = 0.
1. Start motor
2. Atur pengatur tegangan modul power supply sampai nilai V1 tertentu dan
selama percobaan dijaga tetap.
3. Atur field rheostat dan catat nilai A1 dan n untuk setiap perubahan A1.
b. Menentukan n = n (V), If= C, T = 0
1. Atur Arus field untuk A1 tertentu dan selama percobaan dijaga tetap.
2. Atur pengatur tegangan modul power supply dan catat nilai V1 dan n untuk
setiap perubahan V1.

Karakteristik Pengaturan Putaran (berbeban)


Tujuan
a. Menentukan karakteristik putaran sebagai fungsi arus penguat If pada
tegangan V dan kopel tetap.
n = n (If), V = C, T = C.
b. Menentukan karakteristik putaran sebagai fungsi tegangan jangkar V pada arus
penguat If dan kopel T tetap.
n = n (V), If = C, T = C.

Langkah-langkah Percobaan
a. Menentukan n = n (If), V = C, T = C.
1. Start motor
2. Bebani motor dengan kopel tertentu dan nilai kopel ini selama percobaan
dijaga konstan.
3. Atur pengatur tegangan modul power supply sampai nilai V1 tertentu dan
selama percobaan dijaga tetap.
22

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

4. Untuk nilai kopel tertentu atur field rheostat dan catat nilai A1 dan n untuk
setiap perubahan A1.
b. Menentukan n = n (V), If = C, T = C.
1. Atur field rheostat sampai nilai A1 tertentu dan selama percobaan dijaga tetap.
2. Untuk nilai kopel tertentu, atur pengatur tegangan modul power supply, catat
nilai V1 dan n untuk setiap perubahan V1.

Catatan: untuk menjaga kopel konstan dengan mengatur Arus field generator
dan Rb.

Gambar 3.11. Rangkaian percobaan motor dan generator arus searah

PERCOBAAN-PERCOBAAN GENERATOR ARUS SEARAH

A. Percobaan Beban Nol


Tujuan
Menentukan besarnya tegangan jepit (V) sebagai fungsi arus penguat (If)
pada putaran tetap dan tanpa beban
V = V(If), n = C, Ia = 0
Menentukan besarnya tegangan jepit (V) sebagai fungsi putaran (n) pada
arus penguat tetap dan tanpa beban.
V = V(n), If = C, Ia = 0
Pada percobaan beban nol ini, rangkaian jangkarnya terbuka sehingga tidak
ada arus mengalir. Tegangan terminal sama dengan GGL yang dibangkitkan.
V = E Ia.Ra
Eo = k.n.
Eo = Eo (If)

dimana : E = GGL yang dibangkitkan


V = Tegangan terminal
If = Arus penguat
Ia = Arus jangkar

23

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Ea

D a e ra h
lin ie r

If

k a r a r a k t e r is t ik
p e m a g n e ta n
Gambar 3. 11. Karakteristik pemagnetan generator
Langkah-langkah Percobaan

a. Menentukan V = V(If), n = C, Ia = 0
Pasang rangkaian sesuai dengan Gambar 3.11.
Start motor
Putaran motor dijaga tetap dan catat nilainya.
Ubah nilai A4 dengan mengatur Rp kumparan medan generator sampai nilai
tertentu kemudian catat untuk perubahan nilai A4 dan V2.

b. Menentukan V = V(n), If = C, Ia = 0
Pasang rangkaian sesuai dengan Gambar 3.11.
Start motor
A4 dijaga tetap dan catat nilainya.
Ubah nilai n dengan mengatur V1 atau A1 motor sampai nilai tertentu
kemudian catat untuk perubahan nilai n dan V2.

Percobaan Berbeban
Tujuan
Menentukan besarnya tegangan jepit (V) sebagai fungsi arus beban (Ib) pada
putaran dan arus penguatan tetap.
V = V(Ib), n = C, If = C

Langkah-langkah Percobaan

a. Pasang rangkaian sesuai dengan Gambar 3. 11.


b. Start motor
c. Putaran motor dijaga tetap dan catat nilainya.
d. Arus penguat generator (A4) dijaga tetap dan catat nilainya.
e. Tahanan beban Rb pada posisi maksimum.
f. Atur Rb dan catat nilai A1 dan V2 untuk seluruh perubahan Rb.

24

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

MODUL IV
MESIN INDUKSI TIGA FASA

2 Tujuan Praktikum
- Mengetahui karakteristik kerja motor asinkron
- Mengetahui % slip
- Mengetahui pengaruh wye dan delta terhadap putaran mesin
- Mengetahui pengaruh beban terhadap putan mesin

A. Alat-alat praktikum
- 1 set motor AC
- 1 set motor DC
- 1 AC amperemeter
- 1 AC voltmeter
- 1 set variable AC
- 1 star-delta switch
- 1 tachometer
- 1 variabel resistor
- Jumper

B. Dasar Teori

Mesin sinkron/serempak adalah mesin AC yang frekuensi putarannya sama dengan


frekuensi jala-jala listrik.

25

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Generator : mesin yang digunakan untuk mengubah daya mekanik menjadi daya
listrik.

Mesin asinkron/tidak serempak (mesin induksi) adalah mesin yang frekuensi


putarannya tidak sama dengan frekuensi jala-jala listrik.
Mesin asinkron disebut juga sebagai mesin induksi/motor induksi karena mesin
bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke rotor. Arus pada rotor merupakan
arus induksi akibat ada perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar yg
dihasilkan arus stator.

Motor : mesin yang digunakan untuk mengubah daya listrik menjadi daya mekanik.

Mesin induksi terdiri atas kumparan-kumparan stator dan rotor yang berfungsi
membangkitkan gaya gerak listrik akibat adanya arus AC yang melewati kumparan-
kumparan tersebut sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet antara stator
dan rotor.

Konstruksi Mesin Induksi

Gambar 4.1. Contoh Mesin Induksi dan kontruksi dalamnya

Mesin induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting sebagai berikut.

1. Stator : Bagian motor yang tidak bergerak dan dicatu dengan tegangan listrik.
2. Celah udara: Tempat berpindahnya energi dari startor ke rotor atau sebaliknya.
3. Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari
kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor. Rotor bertumpu pada
bantalan poros terhadap stator dan tidak dicatu.

Konstruksi stator mesin induksi pada dasarnya terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:

1. Rumah stator (rangka stator) dari besi tuang.


2. Inti stator dari besi lunak atau baja silikon.
3. Alur, bahannya sama dengan inti, dimana alur ini merupakan tempat meletakkan
belitan (kumparan stator).
4. Belitan (kumparan) stator dari tembaga.

Konstruksi rotor motor induksi terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:

26

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

1. Inti rotor, bahannya dari besi lunak atau baja silikon sama dengan inti stator.
2. Alur, bahannya dari besi lunak atau baja silikon sama dengan inti. Alur merupakan
tempat meletakkan belitan (kumparan) rotor.
3. Belitan rotor, bahannya dari tembaga.
4. Poros atau as.

Berdasarkan bentuk konstruksi rotornya, maka motor induksi dapat dibagi menjadi dua jenis
yaitu:

1. Motor induksi dengan rotor sangkar (squirrel cage).


2. Motor induksi dengan rotor belitan (wound rotor)

Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Fasa

Ketika stator dicatu dengan tegangan AC 3 fasa, maka pada kumparan-kumparan stator akan timbul
medan putar dengan kecepatan sebesar n s. Flux yang dihasilkan oleh medan putar ini akan memotong
kumparan-kumparan pada rotor dan menimbulkan arus induksi pada rotor. Arus induksi yang
mengalir ini akan mengakibatkan timbulnya medan pada rotor. Interaksi medan rotor dengan medan
putar pada stator ini akan menumbulkan torsi yang menyebabkan rotor berputar searah dengan arah
medan putar rotor. Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (S).

ns

ns : kecepatan putar stator (rpm)


nr : kecepatan rotor/kecepatan terukur (rpm)
f : frekuensi jala-jala listrik (Hz)
p : jumlah kutub pada motor

Pemilihan Motor Tiga Fasa

27

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Pada motor DC maupun AC terdapat nameplate untuk membantu kita memilih motor
sesuai dengan bebannya.

Beberapa faktor penting untuk memilih motor:


1. Tegangan input
Tegangan sumber disesuaikan dengan gulungan stator dan rotor. Pemberian
tegangan sumber yang tidak sesuai akan menyebabkan kerusakan, antara lain:
1. Kumparan rotor dan stator akan terbakar atau putus
2. Motor tidak akan bekerja sebagaimana mestinya
3. Daya pada motor akan menurun
4. Motor tidak dapat digunakan untuk menggerakkan beban.

2. Arus motor
Arus motor adalah arus yang diserap oleh kumparan-kumparan rotor dan
stator. Jika arus yang diberikan kurang maka motor tidak akan mampu bekerja
sesuai dengan beban yg diberikan.

3. Daya output
Beban yang diberikan pada motor harus disesuaikan dengan daya output
maksimal yang dapat dihasilkan motor. Jika beban yang diberikan lebih besar
dari daya maksimum motor maka motor akan mengalami kerusakan.

4. Putaran motor
Sesuaikan kecepatan putaran dengan kebutuhan beban.

5. Faktor daya
Faktor daya atau digunakan untuk mengetahui keadaan tegangan dan
arus pada kumparan rotor dan stator.
1. Bila =1 keadaan tegangan dan arus pada gulungan rotor
bersama-sama mencapai harga nol dan maksimum.
- Bila =0 keadaan arus tertinggal 90o

Starting
Ketika akan di-start, motor yang dalam keadaan diam memiliki slip maksimum. Akibatnya
tegangan induksi yang dibangkitkan pada kumparan rotor juga maksimum. Karena besar
impedansi lilitan rotor kecil, arus yang dihasilkan sangat besar. Apabila arus ini melebihi
ketahanan isolasi kawat, motor akan mengalami kerusakan. Salah satu cara untuk mengurangi
besar arus start adalah dengan menggunakan saklar Y-.
Perhitungan-perhitungan daya mesin yang dipakai adalah :

28

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

dimana : Po = daya keluaran (Watt)


T = torsi beban (Nm)
n = kecepatan motor (rpm)
I1 = arus masukan (A)
f = frekuensi listrik (Hertz)
pf = faktor daya

Percobaan 1 Mengetahui pengaruh Y- dan R terhadap perubahan kecepatan rotor

Langkah-langkah percobaan:

1. Wiring variable resistor (set pada 1 ohm), motor AC 3 fasa, dan star-delta switch
sesuai gambar.
2. Tracing hasil wiring untuk memastikan kesesuaiannya dengan gambar.
3. Hubungkan ke sumber tegangan 3 fasa.
4. Set star-delta switch pada .
5. Ukur kepatan rotor menggunakan tachometer pada resistansi 1 ohm sampai 6 ohm.
6. Set star-delta switch pada Y.
7. Ukur kepatan rotor menggunakan tachometer pada resistansi 1 ohm sampai 6 ohm.
8. Gambarkan grafik hubungan antara resistansi dan kecepatan rotor untuk keadaan
dan Y.

Percobaan 2 Mengetahui pengaruh nilai tegangan V dan R terhadap perubahan kecepatan


motor

Langkah-langkah percobaan:

1. Wiring variable resistor (set pada 1 ohm), motor AC 3 fasa, star-delta switch, variable
AC, dan multimeter sesuai gambar.
2. Tracing hasil wiring untuk memastikan kesesuaiannya dengan gambar.

29

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

3. Hubungkan ke sumber tegangan 3 fasa.


4. Set resistansi R = 1 ohm. Atur tegangan sumber dan ukur kecepatan rotor. Catat
perubahan kecepatan rotor untuk setiap perubahan tegangan sumber.
5. Set resistansi R = 3 ohm. Atur tegangan sumber dan ukur kecepatan rotor. Catat
perubahan kecepatan rotor untuk setiap perubahan tegangan sumber.
6. Gambarkan grafik hubungan antara V dan n untuk nilai R = 1 ohm dan R = 3 ohm.

Percobaan 3 Motor generator

Langkah-langkah percobaan:

1. Wiring seperti pada percobaan 2 lalu gabung motor DC dengan generator AC.
Hubungkan multimeter dengan generator untuk mengukur tegangan output.
2. Tracing hasil wiring untuk memastikan kesesuaiannya dengan gambar.
3. Hubungkan ke sumber tegangan 3 fasa.
4. Atur tegangan input kemudian catat perubahan Vout dan n untuk setiap perubahan
tegangan input.
5. Gambarkan grafik Vin dan Vout.

30

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

MODUL V
MOTOR INDUKSI SATU FASA

A. Tujuan Praktikum
- Mengetahui karakteristik kerja motor induksi satu fasa
- Menghitung efisiensi dan % slip
- Mengetahui pengaruh kapasitor pada motor induksi
- Mengetahui daya keluar optimal motor

B. Alat-alat Praktikum
- 1 set Motor induksi satu fasa (pompa air)
- 1 AC amperemeter
- 1 AC voltmeter
- 1 variabel AC
- 1 wattmeter
- 1 tachometer
- 3 kapasitor non polar
- jumper

C. Dasar Teori

Motor satu fasa adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak
dengan sumber tegangan satu fasa sebagai inputannya. Motor satu fasa biasanya digunakan
untuk aplikasi kecil. Misalnya pada mesin penggerak pompa air, mesin cuci, kipas angin,
bor listrik, mesin pengatur suhu ruang(air conditioner),mixer dan lain-lain. Prinsip kerja
motor satu fasa hampir sama dengan motor induksi tiga fasa. Motor satu fasa memiliki rotor
sangkar (mirip dengan motor induksi tiga fasa) dan stator.

31

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Bagian stator memiliki dua jenis lilitan,yakni lilitan utama(main winding) dan lilitan
bantu(auxiliary winding).Lilitan utama menghasilkan fluksi utama, keluar dari kutub utara
masuk ke ke kutub selatan.Lilitan bantu beroperasi pada selang waktu tertentu ketika
motor mulai akan berputar. Jumlah kutub lilitan utama sama dengan jumlah kutub yang
dimiliki lilitan bantu. Sepeti pada mesin induksi tiga fasa, motor satu fasa pun memiliki

kecepatan stator sebesar dan perbedaan kecepatan antara kecepatan putar

motor dan ns disebut slip (S) dinyatakan dengan :

dimana :
ns= kecepatan sinkron (rpm)
nr= kecepatan rotor (rpm)
f= frekuensi listrik (Hertz)
p= banyak kutub

Ada dua jenis motor induksi satu fasa :


a. motor fasa terpisah (split-phase motor)
b. motor kapasitor (capacitor start motor)

Pada motor fasa terpisah (split-phase motor), dipergunakanlah lilitan bantu(starting


winding) untuk membantu proses penyalaan. lilitan ini mempunyai resistansi yang lebih
tinggi dan reaktansi yang lebih rendah dari lilitan utama. Jika tegangan yang sama VT
dikenakan pada lilitan starting dan utama, arus pada lilitan utama (I M) tertinggal dibelakang
arus pada lilitan starting (IS). Sudut antara kedua lilitan mempunyai beda fasa yang cukup
untuk menimbulkan medan putar untuk menghasilkan torque awal (starting torque). Ketika
motor mencapai 70% hingga 80% dari kecepatan sinkron, saklar sentrifugal pada sumbu
motor membuka dan melepaskan lilitan starting.

Jika dua lilitan stator dengan impedansi yang tidak sama dipisahkan sejauh 90o listrik
dan terhubung secara parallel ke sumber satu fasa, medan yang dihasilkan akan tampak
berputar. Ini disebut dengan pemisahan fasa (phase splitting).

Gambar 5.1. Diagram skematik untuk motor fasa terpisah

32

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Gambar 5.2. Skema motor kapasitor dan kurva karakteristiknya

Gambar 5.3. Skema motor kapasitor parallel C1 dan kurva karakteristiknya

Percobaan 1 Menjalankan motor tanpa kapasitor

Langkah-langkah percobaan:

1. Wiring variabel AC, amperemeter, voltmeter, wattmeter dan motor seperti pada
gambar.
2. Tracing hasil wiring untuk memastikan kesesuaiannya dengan gambar.
3. Set variabel AC pada posisi nol, hubungkan dengan sumber tegangan satu fasa.
4. Naikkan tegangan input sampai motor mampu berputar.
5. Amati dan catat tegangan, arus, daya optimal, dan kecepatan putar motor.

Percobaan 2 Motor Kapasitor


Langkah-langkah:

1. Wiring sama seperti pada percobaan 1, pasang kapasitor non polar pada motor.
2. Lihat pengaruhnya terharap start motor
3. Amati dan catat tegangan, arus, daya optimal, dan kecepatan putar motor.

33

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom


Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Percobaan 3 Motor Kapasitor Pararel


Langkah-langkah:

1. Wiring sama seperti pada percobaan 2, hubungkan dua kapasitor non polar secara
pararel.
2. Lihat pengaruhnya terharap start motor
3. Amati dan catat tegangan, arus, daya optimal, dan kecepatan putar motor.

Referensi :

1. Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, ITB, 1991


2. Wildi T, Electrical Power Tecnology, John Wiley&Sons,1981
3. A. E. Fitzgerald, Electric Machinery, Sixth Edition,Mc Graw Hill,2003
4. Rasyid H M, Power Electronic,Prentice Hall,1988
5. Mod. Prak. TTL. LAB. KONVERSI ENERGI LISTRIK - UNIVERSITAS INDONESIA,2009

34

Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Teknik Fisika - Fakultas Sains - IT Telkom

Anda mungkin juga menyukai