Anda di halaman 1dari 22

ANALISA PERHITUNGAN TEBAL LAPIS

PERKERASAN LENTUR ( FLEXIBEL PAVEMENT)


PADA PAKET PENINGKATAN STRUKTUR
JALAN SIPIROK - PAL XI (KM. 114.70 KM. 115.80)

LAPORAN

Ditulis untuk Menyelesaikan


Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI
Pendidikan Program Diploma III

oleh

ESRA DESI MANIK


NIM : 1105022089

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tugas Akhir yang berjudul ANALISA PERHITUNGAN TEBAL
LAPIS PERKERASAN LENTUR ( FLEXIBEL PAVEMENT) PADA
PAKET PENINGKATAN STRUKTUR JALAN SIPIROK - PAL XI (KM.
114.70 KM. 115.80) ini merupakan satu syarat yang harus dilaksanakan untuk
menyelesaikan pendidikan program studi Diploma III Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Medan
Sesuai dengan judulnya, dalam laporan ini akan dibahas mengenai
perhitungan tebal lapis perkerasan lentur pada proyek pelebaran jalan Sipirok
Pal IX dengan menggunakan 2 (dua) metode yang berbeda.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis menghadapi berbagai
kendala, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka Tugas
Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu sudah selayaknya
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak M.Syahruddin,S.T.,M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan.
2. Bapak Ir. Samsudin Silaen, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Medan.
3. Bapak Ir.Sudarto, M.T., Kepala Program Studi Teknik Sipil Politeknik Negeri
Medan.
4. Ibu Efri Debby Ekinola Ritonga, S.T., Dosen Pembimbing Matakuliah Tugas
Akhir.
5. Bapak Dohar Sinabutar, S.T., M.T., Dosen Wali Kelas Sipil 6B Politeknik
Negeri Medan.
6. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Medan yang telah banyak membantu penyusunan dalam menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini.
7. Pegawai SNVT P2JN Sumatera Utara.

iv
8. Bapak Indra Syahputra, S.T,.
9. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara moral
maupun materil.
10. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam moril
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menulis dan
menyelesaikan Tugas Akhir ini, namun tidak tertutup kemungkinan masih
terdapat kesalahan-kesalahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, untuk itu
penulis sangat mengharapkan masukanmasukan, segala kritik, saran dan
pendapat yang bersifat membangun guna memperbaiki Tugas Akhir ini.
Laporan Tugas Akhir ini adalah benar hasil karya penulis, bukan merupakan
plagiat.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah turut membantu dalam penyusunan laporan ini, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2014

Hormat penulis,

ESRA DESI MANIK


NIM. 1105022089

v
ABSTRAK

ANALISA PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN


LENTUR ( FLEXIBEL PAVEMENT) PADA PAKET
PENINGKATAN STRUKTUR JALAN SIPIROK - PAL IX
(KM. 114.70 KM. 115.80)
Oleh: Esra Desi Manik (1105022089)

Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan yang


sangat penting dalam sektor perhubungan dan menunjang laju pertumbuhan
ekonomi rakyat. Pada perencanaan konstruksi jalan raya, tebal perkerasan harus
ditentukan sebaik mungkin sehingga jalan yang direncanakan dapat memberikan
pelayanan semaksimal mungkin kepada lalu lintas sesuai dengan fungsi dan umur
rencananya.
Jalan Akses Kota Sipirok Pal IX sudah tidak mampu lagi menampung
kenderaan yang lewat, maka dengan itu jalan harus di perlebar. Berdasarkan
uraian diatas maka penulis mengambil judul Tugas Akhir yaitu ANALISA
PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR ( FLEXIBEL
PAVEMENT) PADA PAKET PENINGKATAN STRUKTUR JALAN SIPIROK
- PAL IX (KM. 114.70 KM. 115.80).
Evaluasi perhitungan tebal lapis perkerasan ini menggunakan Metode
Standar Nasional Indonesia (SNI) 2002 Pt-T-01-2002-B dan Metode SNI-1732-
1989-F . Hasil evaluasi tebal lapis perkerasan dengan menggunakan kedua metode
dalam Tugas Akhir ini berbeda karena adanya perbedaan parameter-parameter
yang dipakai dari kedua metode tersebut. Tetapi data-data yang digunakan dalam
perhitungan ini umumnya hampir sama. Pengambilan data dari P2JN Sumatera
Utara dan, antara lain : Rekapitulasi Data Lalulintas, susunan lapisan perkerasan,
Data CBR, Typical Cross Section dan Long section.

Kata kunci: Tebal Lapis Perkerasan, perencanaan tebal lapis perkerasan SNI Pt-T-
01-2002-B, SNI-1732-1989-F.

vi
DAFTAR ISI
Halaman

LEMBAR JUDUL ..................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi
DAFTAR RUMUS ................................................................................... xii
DAFTAR ISTILAH ................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xviii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Topik Pembahasan ............................................................ 3
C. Pembatasan Masalah ......................................................... 3
D. Tujuan Pembahasan .......................................................... 3
E. Manfaat Pembahasan ........................................................ 4
F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ..................... 5
G. Jadwal Persiapan,Pelaksanaan dan Penulisan Tugas
Akhir .. .............................................................................. 6
H. Sistematika Penulisan ....................................................... 7

BAB II. TINJAUAN UMUM PROYEK


A. Latar Belakang Proyek ..................................................... 8
B. Maksud dan Tujuan Proyek .............................................. 9
C. Sasaran Proyek ................................................................. 9
D. Data Umum Proyek .......................................................... 9

vii
BAB III. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Umum ............................................................................. 13
B. Sejarah Perkerasan Jalan ................................................ 15
C. Klasifikasi Jalan Sesuai Dengan UU RI No.38 2004 .... 17
D. Perkerasan Jalan ............................................................. 22
E. Lapisan Perkerasan pada Perkerasan Lentur ................. 24
F. Kriteria Konstruksi Perkerasan Lentur Jalan ................. 33
G. Dasar Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur ................. 34
H. Metode Analisa Komponen SNI 1732-1989-F .............. 43
I. Metode SNI 2002 Pt-T-01-2002-B ................................ 57
J. Resume Perbedaan antara Analisa Komponen dengan
SNI 2002 Pt-T-01-2002-B ............................................. 70
BAB IV. ANALISA PERHITUNGAN
A. Pengolahan Data Perencanaan ....................................... 71
B. Analisa Perhitungan Tebal Perkerasan Metode SNI
2002 Pt-T-01-2002-B ..................................................... 76
C. Analisa Perhitungan Tebal Perkerasan dengan Metode
Analisa Komponen SNI-1732-1989-F ........................... 87
D. Perbandingan Hasil Perhitungan .................................... 97
E. Hasil Perhitungan Tebal Lapis Perkerasan ................... 98

BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................... 99
B. Saran ............................................................ ................... 100

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan


Tabel 3.1 Pembagian Kelas Jalan Tipe 1
Tabel 3.2 Pembagian Kelas Jalan Tipe II
Tabel 3.3 Klasifikasi Jalan Menurut LHR
Tabel 3.4 Klasifikasi jalan menurut Muatan Sumbu Terberat (MST)
Tabel 3.5 Perbedaan Antara Perkerasan lentur dengan perkerasan Kaku
Tabel 3.6 Tebal Minimal Rancangan Campuran Aspal
Tabel 3.7 Jumlah Jalur Rencana Berdasarkan Lebar Perkerasan
Tabel 3.8 Koefisien Distribusi Kendaraan (C)
Tabel 3.9 Angka Ekivalen (E) beban sumbu kendaraan
Tabel 3.10 Nilai Faktor Regional
Tabel 3.11 Indeks Permukaan Akhir Umur Rencana (IP)
Tabel 3.12 Indeks Permukaan Awal Umur Rencana (IPo)
Tabel 3.13 Koefisien Kekuatan Relatif
Tabel 3.14 Batas-batas Minimum Tebal Lapis Permukaan
Tabel 3.15 Batas Minimum Tebal Pondasi Atas
Tabel 3.16 Rekomendasi Tingkat Realibilitas Untuk Bermacam-Macam
Kondisi Jalan
Tabel 3.17 Nilai Penyimpangan normal Standar
Tabel 3.18 Faktor Distribusi Lajur (DL)
Tabel 3.19 Defenisi kualitas Drainase (m)
Tabel 3.20 Koefisien drainase ( m ) untuk memodifikasi koefisien
kekuatan relative material untreatedbase dan subbase pada
perkerasan lentur
Tabel 3.21 Indeks Permukaaan Pada Akhir umur rencana (IPt)
Tabel 3.22 Indeks permukaan pada awal umur rencana (IPo)
Tabel 3.23 Tebal minimum untuk Lapis Permukaan Berbeton aspal dan
Lapis Pondasi Agregat
Tabel 3.24 Perbedaan Antara Analisa Komponen dengan SNI 2002

ix
Tabel 4.1 Data Lalu lintas Harian Rata Rata 2013
Tabel 4.2 Data CBR secara Grafis
Tabel 4.3 Nilai R
Tabel 4.4 Nilai CBR per 100 m
Tabel 4.5 Data Lalu lintas Harian Rata Rata 2013
Tabel 4.6 Perhitungan LHR awal
Tabel 4.7 Perhitungan LHR akhir
Tabel 4.8 Angka Ekivalen Kendaraan
Tabel 4.9 Perhitungan ekivalen Permulaan (LEP)
Tabel 4.10 Perhitungan Ekivalen Akhir (LEA)
Tabel 4.11 Koefisien Kekuatan Relative Bahan (a).
Tabel 4.12 Perbandingan Tebal Lapisan Perkerasan Hasil Perhitungan Penulis

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Susunan tebal perkerasan yang direncanakan


Gambar 3.1 Penyebaran beban roda melalui lapisan perkerasan jalan
Gambar 3.2 Perkerasan Macadam
Gambar 3.3 Perkerasan Telford
Gambar 3.4 Susunan Lapis Perkerasan Lentur
Gambar 3.5 Susunan Lapis Perkerasan Kaku
Gambar 3.6 Lapisan Konstruksi Perkerasan Jalan
Gambar 3.7 Lapisan Tanah Dasar
Gambar 3.8 Distribusi beban sumbu dai berbagai jenis kendaraan
Gambar 3.9 Nomogram untuk menentukan ITP
Gambar 3.10 Grafik untuk memperkirakan koefisien kekuatan relative
lapis permukaan beton aspal bergradasi rapat (a1)
Gambar 3.11 Variasi koefisien kekuatan relative lapis pondasi granular (a2)
Gambar 3.12 Variasi koefisien kekuatan relative lapis pondasi granular (a3)
Gambar 4.1 Diagram Pertumbuhan Lalu Lintas
Gambar 4.2 Grafik CBR
Gambar 4.3 Susunan Lapisan Perkerasan dengan metode SNI 2002 Pt
T-01-2002-B
Gambar 4.4 Grafik Koefisien Kekuatan Lapis Permukaan Atas
Gambar 4.5 Grafik Koefisien Kekuatan Lapis Pondasi Atas
Gambar 4.6 Grafik Koefisien Kekuatan Lapis Pondasi Bawah
Gambar 4.7 Susunan Lapisan Perkerasan dengan metode analisa komponen
SNI-1732-1989-F
Gambar 4.8 A-A Typical

xi
DAFTAR ISTILAH

Jalur Rencana adalah salah satu jalur lalu lintas dari suatu sistem jalan raya,yang
menampung lalu lintas terbesar. Umumnya jalur rencana adalah salah satu jalur
dari jalan raya dua jalur tepi luar dari jalan raya berjalur banyak.

Umur Rencana (UR) adalah jumlah waktu dalam tahun dihitung sejak jalan
tersebut mulai dibuka sampai saat diperlukan perbaikan berat atau dianggap perlu
untuk diberi lapis permukaan yang baru.

Indeks Permukaan (IP) adalah suatu angka yang dipergunakan untuk menyatakan
kerataan / kehalusan serta kekokohan permukaan jalan yang bertalian dengan
tingkat pelayanan bagi lalu lintas yang lewat.

Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) adalah jumlah rata-rata lalu-lintas kendaraan
bermotor beroda 4 atau lebih yang dicatat selama 24 jam sehari untuk kedua
jurusan.

Angka Ekivalen (E) dari suatu beban sumbu kendaraan adalah angka yang
menyatakan perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintasan
beban sumbu tunggal kendaraan terhadap tingkat kerusakan yang ditimbulkan
oleh satu lintasan beban standar sumbu tunggal seberat 8,16 ton(18.000 lb).

Lintas Ekivalen Permukan (LEP) adalah jumlah lintas ekivalen harian rata-rata
dari sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb) pada jalur rencana yang diduga
terjadi pada permulaan umur rencana.

Lintas Ekivalen Akhir (LEA) adalah jumlah lintas ekivalen harian rata-rata dari
sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb) pada jalur rencana yang diduga terjadi
pada akhir umur rencana.

xiii
Lintas Ekivalen Tengah (LET) adalah jumlah lintas ekivalen harian rata-rata dari
sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb) pada jalur rencana pada pertengahan
umur rencana.

Lintas Ekivalen Rencana (LER) adalah suatu besaran yang dipakai dalam
nomogram penetapan tebal perkerasan untuk menyatakan jumlah lintas ekivalen
sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb) jalur rencana.

Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau
permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar
untuk perletakan bagian-bagian perkerasan lainnya.

Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi
dan tanah dasar.

Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan
dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan
lapis pondasi bawah).

Lapis Permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas.

Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) adalah suatu skala yang dipakai dalam
nomogram penetapan tebal perkerasan untuk menyatakan kekuatan tanah dasar.

Faktor Regional (FR) adalah faktor setempat, menyangkut keadaan lapangan dan
iklim, yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan, daya dukung tanah dasar
dan perkerasan.

Indek Tebal Perkerasan (ITP) adalah suatu angka yang berhubungan dengan penentutan tebal
perkerasan.

xiv
Lapis Aspal Beton (LASTON) adalah merupakan suatu lapisan pada konstruksi
jalan yang terdiri dari agregat kasar, agregat halus, filler dan aspal keras, yang
dicampur, dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu.

Lapis Penetrasi Macadam (LAPEN) adalah merupakan suatu lapis perkerasan


yang terdiri dari agregat pokok dengan agregat pengunci bergradasi terbuka dan
seragam yang diikat oleh aspal keras dengan cara disemprotkan diatasnya dan
dipadatkan lapis demi lapis dan apabila akan digunakan sebagai lapis permukaan
perlu diberi laburan aspal dengan batu penutup.

Lapis Asbuton Campuran Dingin (LASBUTAG) adalah campuran yang terdiri


dari agregat kasar, agregat halus, asbuton, bahan peremaja dan filler(bila
diperlukan) yang dicampur, dihampar dan dipadatkan secara dingin.

Hot Rolled Asphalt (HRA) merupakan lapis penutup yang terdiri dari campuran
antara agregat bergradasi timpang, filler dan aspal keras dengan perbandingan
tertentu, yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu.

Laburan Aspal (BURAS) adalah merupakan lapis penutup terdiri dengan ukuran
butir maksimum dari lapisan aspal taburan pasir 9,6 mm atau 3/8 inch.

Laburan Batu Satu Lapis (BURTU) adalah merupakan lapis penutup yang terdiri
dari lapisan aspal yang ditaburi dengan satu lapis agregat bergradasi seragam.
Tebal maksimum 20 mm.

Laburan Batu Dua Lapis (BURDA) adalah merupakan lapis penutup yang terdiri
dari lapisan aspal ditaburi agregat yang dikerjakan dua kali secara berurutan.
Tebal maksimum 35 mm.

xv
Lapis Aspal Beton Pondasi Atas (LASTON ATAS) adalah merupakan pondasi
perkerasan yang terdiri dari campuran agregat dan aspal dengan perbandingan
tertentu, dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas.

Lapis Aspal Beton Pondasi Bawah (LASTON BAWAH) adalah pada umumnya
merupakan lapis perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar
jalan yang terdiri dari campuran agregat dan aspal dengan perbandingan tertentu
dicampur dan dipadatkan pada temperatur tertentu.

Lapis Tipis Aspal Beton (LATASTON) adalah merupakan lapis penutup yang
terdiri dari campuran antara agregat bergradasi timpang, filler dan aspal
kerasdengan perbandingan tertentu yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan
panas pada suhu tertentu. Tebal padat antara 25 sampai 30 mm.

Lapis Tipis Aspal Pasir (LATASIR) adalah merupakan lapis penutup yang terdiri
dari campuran pasir dan aspal keras yang dicampur, dihampar dan dipadatkan
dalam keadaan panas pada suhu tertentu.

Aspal Makadam adalah lapis perkerasan yang terdiri dari agregat pokok dan /atau
agregat pengunci bergradasi terbuka atau seragam yang dicampur dengan aspal
cair, diperam dan dipadatkan secara dingin.

Structual Number (SN) merupakan Indeks yang diturunkan dari analisis lalu-
lintas, kondisi tanah dasar, dan lingkungan yang dapat dikonversi menjadi tebal
lapisan perkerasan dengan menggunakan koefisien kekuatan relatif yang sesuai
untuk tiap-tiap jenis material masing-masing lapis struktur perkerasan.

Koefisien Drainase yaitu faktor yang digunakan untuk memodifikasi koefisien


kekuatan relatif sebagai fungsi yang menyatakan seberapa baiknya struktur
perkerasan dapat mengatasi pengaruh negatif masuknya air ke dalam struktur
perkerasan.

xvi
Reliability (probability) bahwa jenis kerusakan tertentu atau kombinasi jenis
kerusakan pada struktur perkerasan akan tetap lebih rendah atau dalam rentang
yang diizinkan selama umur rencana.

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 F-2 Kartu Bimbingan Mahasiswa


Lampiran 2 Data-data Perencanaan :
Grafik Koefisien (a1, a2, a3)
Nomogram Perencanaan
Nomogram Korelasi DDT dan CBR
Nomogram 1 Penentuan ITP
LHR Sipirok Pal IX
CBR Lapangan
Gambar Typikal Potongan Melintang Jalan
Gambar Tata Letak Proyek
Gambar Potongan Memanjang dan Melintang
Data Curah Hujan wilayah Sipirok Pal IX
Lampiran 3 Peta Lokasi Proyek
Peta Lokasi Quarry Provinsi Sumatera Utara
Peta Lokasi AMP
Strip Map
Standar Rambu Lalu Lintas
Lampiran 4 Foto Dokumentasi

xviii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemilihan Judul


Transportasi darat adalah satu diantara banyak sarana transportasi yang
memiliki peran penting guna meningkatkan pembangunan suatu daerah. Oleh
karena itu, jalan merupakan aspek yang sangat penting yang tidak boleh
diabaikan keberadaannya. Kebutuhan akan prasarana jalan yang baik
merupakan sesuatu yang diharapkan oleh pemakai jalan / masyarakat dan
merupakan sarana penunjang lancarnya mobilitas serta perekonomian serta
kemajuan pembangunan daerah yang terus meningkat yang harus didukung
dengan sarana dan fasilitas yang memadai disegala bidang.
Dalam hal pembangunan dan perawatan jalan, baik dalam segi
perencanaan maupun pelaksanaannya adalah suatu kesatuan yang saling
berkaitan yang teramat penting guna tercapainya efektifitas dan mutu yang di
harapkan. Mengingat kondisi sarana jalan yang ada saat ini banyak kerusakan
baik yang diakibatkan oleh faktor alam, maupun faktor manusia dalam hal ini
kendaraan sehingga perlu diadakan perbaikan dan peningkatan guna memenuhi
kebutuhan traffic yang saat ini semakin tinggi.Oleh karena itu pembangunan
jalan sangat penting untuk diperhatikan baik dari segi perencanaan maupun
perawatan jalan tersebut.
Di dalam proses perencanaan dimana sebagai dasar untuk pelaksanaan
perlu di perhatikan faktor-faktor tingkat kenyamanan, keamanan, lingkungan,
serta faktor lain yang mendukung perencanaan yang matang dan terencana.
Maka perhitungan tebal lapis perkerasan merupakan suatu unsur penting dalam
perencanaan jalan yang ikut menentukan kemampuan jalan dalam
pemanfaatannya untuk mendukung sistem transportasi darat.
Pada pembangunan Jalan yang perlu diperhatikan adalah perencanaan,
pelaksanaan, dan pemeliharan jalan tersebut. Oleh sebab itu pembangunan
jalan tidak hanya bertujuan membangun jalan baru saja tetapi juga

1
melaksanakan pemeliharaan / peningkatan jalan yang sudah dibangun
sebelumnya.
Dengan alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas
perhitungan tebal lapis perkerasan dan tebal lapis tambah sesuai data-data yang
telah penulis dapatkan. Dengan didukung data-data yang lengkap dan
pengalaman di lapangan saat melakukan Praktik Kerja Lapangan serta teori
pelajaran di bangku perkuliahan dengan waktu yang cukup lama, penulis yakin
akan dapat lebih mengerti dan memahami judul laporan Tugas Akhir yang
penulis angkat dengan judul Analisa Perhitungan Tebal lapis Perkerasan
Lentur ( Flexibel Pavement) pada Paket Peningkatan Struktur Jalan Sipirok
Pal XI

Adapun isi daripada laporan ini, penulis memaparkan proses dari


Perhitungan tebal lapis Perkerasan lentur dengan metode perencanaan tebal
lapis perkerasan lentur dengan metode Standar Nasional Indonesia 2002 Pt T-
01-2002-B dimana metode ini belum pernah dibahas sebelumnya di kegiatan
perkuliahan sebelumnya, oleh karena itu penulis merasa tertarik dan yakin
untuk mengkaji bahan ini dan membandingkannya dengan metode Analisa
Komponen SNI -1732-1989-F yang telah dipelajari dan dibahas sebelumnya di
perkuliahan.

2
B. Topik Pembahasan
Topik pembahasan atau permasalahan yang dibahas dalam laporan Tugas
Akhir ini adalah :
1. Menghitung dan mengetahui tebal lapis perkerasan lentur pada proyek
Peningkatan Struktur jalan Sipirok Pal XI dengan menggunakan metode
Standar Nasional Indonesia (SNI) 2002 Pt-01-2002-B.
2. Menghitung dan mengetahui tebal lapis perkerasan lentur pada proyek
Peningkatan Struktur Jalan Sipirok Pal XI dengan menggunakan metode
Analisa Komponen SNI 1732-1989-F.

C. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan permasalahan diatas, maka pembatasan masalah yang
diambil oleh penulis adalah membandingkan hasil perhitungan tebal lapis
perkerasan jalan antara metode SNI 2002 Pt-01-2002-B dan Analisa
Komponen SNI 1732-1989-F.
Penulis tidak membahas mengenai pengolahan data yang dilakukan
oleh pihak perencana, penulis hanya membandingkan hasil tebal lapis
perkerasan oleh pihak perencana dengan hasil tebal lapis perkerasan yang
didapat oleh penulis atau disesuaikan dengan kelengkapan perolehan data.

D. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah :
1. Untuk mengetahui berapa hasil perhitungan tebal lapis perkerasan lentur
pada proyek Peningkatan Struktur Jalan Sipirok Pal XI dengan
menggunakan metode Standar Nasional Indonesia (SNI) 2002 Pt-01-2002-
B dan metode Analisa Komponen SNI 1732-1989-F.
2. Untuk mengetahui berapa hasil perhitungan tebal lapis perkerasan lentur
yang didapat oleh penulis dan juga untuk mengetahui perbandingan hasil
tebal lapis perkerasan atara penulis dengan perencana pada proyek ini.

3
E. Manfaat Pembahasan
Adapun manfaat dari penyusunan Laporan Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
a. Untuk menambah wawasan dan pengalaman penulis agar dapat
melaksanakan pekerjaan yang sama ketika bekerja secara langsung di
lapangan kerja.
b. Sebagai arsip atau dokumen di perpustakaan Politeknik Negeri Medan
dan sebagai pedoman mahasiswa untuk membantu penyusunan Laporan
Tugas Akhir.
2. Secara Praktis
a. Agar penulis dapat merencanakan dan menghitung tebal lapis
perkerasan lentur.
b. Penulis dapat mengetahui urutan perhitungan tebal lapis perkerasan
lentur dengan metode Standar Nasional Indonesia (SNI) 2002 Pt-01-
2002-B.
c. Penulis dapat mengetahui urutan perhitungan tebal lapis perkerasan
lentur dengan metode Analisa Komponen SNI 1732-1989-F.

4
F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Adapun teknik dan pengolahan data untuk menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mendapat data dari SNVT
Pelaksanaan Jalan Nasional 1 Sumatera Utara
Data yang diperoleh antara lain :
a. Rekapitulasi data lalu lintas
b. Susunan lapisan perkerasan
c. Long section
d. Cross section
e. Data LHR
f. Data CBR
g. Strip Map
h. Existing lokasi proyek

2. Teknik Pengolahan Data


Adapun sistem pengolahan data adalah dengan menggunakan
metode perencanaan tebal lapis perkerasan lentur Standar Nasional
Indonesia (SNI) 2002 Pt-01-2002-B dan dengan metode Analisa
Komponen SNI 1732-1989-F.

5
G. Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan Tugas Akhir
Tabel 1.1. Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan

MINGGU
NO KEGIATAN
10 11 12 13 14
A. Persiapan:
1 Survey Objek TA (Perencanaan) dan mendapatkan
judul
2 Mendapatkan Dosen Pembingbing TA.
3 Bimbingan Penulisan Laporan TA
4 Mendapatkan izin pengambilan Data.
5 Bimbingan untuk pelaksanaan TA dari Dobing
B. Pelaksanaan
6 Bimbingan untuk pengumpulan data
7 Pengumpulan data (ke kantor P2JN Metropolitan Cs)
8 Bimbingan Pengolahan data
9 Pengolahan data
C. Pelaporan
10 Bimbingan untuk penulisan Bab I
11 Koreksi dan perbaikan Bab I (Pendahuluan)
12 Bimbingan untuk penulisan Bab II dan Bab III
13 Penulisan Bab II(Tinjauan Singkat Mengenai
Perusahaan) dan BAB III ( Tinjauan Kepustakaan )
14 Koreksi dan perbaikan BAB II dan BAB III
15 Bimbingan untuk penulisan Bab IV
16 Penulisan Bab IV
17 Bimbingan untuk penulisan Bab V
18 Penulisan Bab V (Kesimpulan dan Saran)
19 Bimbingan tahap akhir (penyempurnaan TA)
20 Penyempurnaan laporan Tugas Akhir

6
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi : Latar Belakang, Topik Pembahasan, Tujuan Pembahasan,
Manfaat, Permasalahan, Pembatasan Masalah, Metode Pengumpulan
dan Pengolahan Data, Jadwal Persiapan, Pelaksanaan dan Penulisan
Tugas Akhir, dan Sistematika Penulisan Tugas Akhir.
BAB II TINJAUAN PROYEK
Meliputi : Latar belakang proyek, data umum proyek, data teknis, dan
data perencana.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Meliputi : Perkerasan Jalan, Perencanaan Tebal Lapisan Perkerasan,
Parameter Perencanaan Tebal Lapis Perkerasan, Kondisi Lingkungan,
Metode SNI Pt T-01-2002-B dan Metode Analisa Komponen SNI 1732-
1989-F.
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN
Meliputi : Metode SNI Pt T-01-2002-B dan Metode Analisa Komponen
SNI 1732-1989-F. Perbandingan Hasil Perhitungan Penulis.
BAB V PENUTUP
Meliputi : Kesimpulan dan Saran.

Anda mungkin juga menyukai