LAPORAN
oleh
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tugas Akhir yang berjudul ANALISA PERHITUNGAN TEBAL
LAPIS PERKERASAN LENTUR ( FLEXIBEL PAVEMENT) PADA
PAKET PENINGKATAN STRUKTUR JALAN SIPIROK - PAL XI (KM.
114.70 KM. 115.80) ini merupakan satu syarat yang harus dilaksanakan untuk
menyelesaikan pendidikan program studi Diploma III Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Medan
Sesuai dengan judulnya, dalam laporan ini akan dibahas mengenai
perhitungan tebal lapis perkerasan lentur pada proyek pelebaran jalan Sipirok
Pal IX dengan menggunakan 2 (dua) metode yang berbeda.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis menghadapi berbagai
kendala, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka Tugas
Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu sudah selayaknya
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak M.Syahruddin,S.T.,M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan.
2. Bapak Ir. Samsudin Silaen, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Medan.
3. Bapak Ir.Sudarto, M.T., Kepala Program Studi Teknik Sipil Politeknik Negeri
Medan.
4. Ibu Efri Debby Ekinola Ritonga, S.T., Dosen Pembimbing Matakuliah Tugas
Akhir.
5. Bapak Dohar Sinabutar, S.T., M.T., Dosen Wali Kelas Sipil 6B Politeknik
Negeri Medan.
6. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Medan yang telah banyak membantu penyusunan dalam menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini.
7. Pegawai SNVT P2JN Sumatera Utara.
iv
8. Bapak Indra Syahputra, S.T,.
9. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara moral
maupun materil.
10. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam moril
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menulis dan
menyelesaikan Tugas Akhir ini, namun tidak tertutup kemungkinan masih
terdapat kesalahan-kesalahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, untuk itu
penulis sangat mengharapkan masukanmasukan, segala kritik, saran dan
pendapat yang bersifat membangun guna memperbaiki Tugas Akhir ini.
Laporan Tugas Akhir ini adalah benar hasil karya penulis, bukan merupakan
plagiat.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah turut membantu dalam penyusunan laporan ini, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Hormat penulis,
v
ABSTRAK
Kata kunci: Tebal Lapis Perkerasan, perencanaan tebal lapis perkerasan SNI Pt-T-
01-2002-B, SNI-1732-1989-F.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Topik Pembahasan ............................................................ 3
C. Pembatasan Masalah ......................................................... 3
D. Tujuan Pembahasan .......................................................... 3
E. Manfaat Pembahasan ........................................................ 4
F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ..................... 5
G. Jadwal Persiapan,Pelaksanaan dan Penulisan Tugas
Akhir .. .............................................................................. 6
H. Sistematika Penulisan ....................................................... 7
vii
BAB III. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Umum ............................................................................. 13
B. Sejarah Perkerasan Jalan ................................................ 15
C. Klasifikasi Jalan Sesuai Dengan UU RI No.38 2004 .... 17
D. Perkerasan Jalan ............................................................. 22
E. Lapisan Perkerasan pada Perkerasan Lentur ................. 24
F. Kriteria Konstruksi Perkerasan Lentur Jalan ................. 33
G. Dasar Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur ................. 34
H. Metode Analisa Komponen SNI 1732-1989-F .............. 43
I. Metode SNI 2002 Pt-T-01-2002-B ................................ 57
J. Resume Perbedaan antara Analisa Komponen dengan
SNI 2002 Pt-T-01-2002-B ............................................. 70
BAB IV. ANALISA PERHITUNGAN
A. Pengolahan Data Perencanaan ....................................... 71
B. Analisa Perhitungan Tebal Perkerasan Metode SNI
2002 Pt-T-01-2002-B ..................................................... 76
C. Analisa Perhitungan Tebal Perkerasan dengan Metode
Analisa Komponen SNI-1732-1989-F ........................... 87
D. Perbandingan Hasil Perhitungan .................................... 97
E. Hasil Perhitungan Tebal Lapis Perkerasan ................... 98
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................... 99
B. Saran ............................................................ ................... 100
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
Tabel 4.1 Data Lalu lintas Harian Rata Rata 2013
Tabel 4.2 Data CBR secara Grafis
Tabel 4.3 Nilai R
Tabel 4.4 Nilai CBR per 100 m
Tabel 4.5 Data Lalu lintas Harian Rata Rata 2013
Tabel 4.6 Perhitungan LHR awal
Tabel 4.7 Perhitungan LHR akhir
Tabel 4.8 Angka Ekivalen Kendaraan
Tabel 4.9 Perhitungan ekivalen Permulaan (LEP)
Tabel 4.10 Perhitungan Ekivalen Akhir (LEA)
Tabel 4.11 Koefisien Kekuatan Relative Bahan (a).
Tabel 4.12 Perbandingan Tebal Lapisan Perkerasan Hasil Perhitungan Penulis
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR ISTILAH
Jalur Rencana adalah salah satu jalur lalu lintas dari suatu sistem jalan raya,yang
menampung lalu lintas terbesar. Umumnya jalur rencana adalah salah satu jalur
dari jalan raya dua jalur tepi luar dari jalan raya berjalur banyak.
Umur Rencana (UR) adalah jumlah waktu dalam tahun dihitung sejak jalan
tersebut mulai dibuka sampai saat diperlukan perbaikan berat atau dianggap perlu
untuk diberi lapis permukaan yang baru.
Indeks Permukaan (IP) adalah suatu angka yang dipergunakan untuk menyatakan
kerataan / kehalusan serta kekokohan permukaan jalan yang bertalian dengan
tingkat pelayanan bagi lalu lintas yang lewat.
Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) adalah jumlah rata-rata lalu-lintas kendaraan
bermotor beroda 4 atau lebih yang dicatat selama 24 jam sehari untuk kedua
jurusan.
Angka Ekivalen (E) dari suatu beban sumbu kendaraan adalah angka yang
menyatakan perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintasan
beban sumbu tunggal kendaraan terhadap tingkat kerusakan yang ditimbulkan
oleh satu lintasan beban standar sumbu tunggal seberat 8,16 ton(18.000 lb).
Lintas Ekivalen Permukan (LEP) adalah jumlah lintas ekivalen harian rata-rata
dari sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb) pada jalur rencana yang diduga
terjadi pada permulaan umur rencana.
Lintas Ekivalen Akhir (LEA) adalah jumlah lintas ekivalen harian rata-rata dari
sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb) pada jalur rencana yang diduga terjadi
pada akhir umur rencana.
xiii
Lintas Ekivalen Tengah (LET) adalah jumlah lintas ekivalen harian rata-rata dari
sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb) pada jalur rencana pada pertengahan
umur rencana.
Lintas Ekivalen Rencana (LER) adalah suatu besaran yang dipakai dalam
nomogram penetapan tebal perkerasan untuk menyatakan jumlah lintas ekivalen
sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb) jalur rencana.
Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau
permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar
untuk perletakan bagian-bagian perkerasan lainnya.
Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi
dan tanah dasar.
Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan
dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan
lapis pondasi bawah).
Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) adalah suatu skala yang dipakai dalam
nomogram penetapan tebal perkerasan untuk menyatakan kekuatan tanah dasar.
Faktor Regional (FR) adalah faktor setempat, menyangkut keadaan lapangan dan
iklim, yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan, daya dukung tanah dasar
dan perkerasan.
Indek Tebal Perkerasan (ITP) adalah suatu angka yang berhubungan dengan penentutan tebal
perkerasan.
xiv
Lapis Aspal Beton (LASTON) adalah merupakan suatu lapisan pada konstruksi
jalan yang terdiri dari agregat kasar, agregat halus, filler dan aspal keras, yang
dicampur, dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu.
Hot Rolled Asphalt (HRA) merupakan lapis penutup yang terdiri dari campuran
antara agregat bergradasi timpang, filler dan aspal keras dengan perbandingan
tertentu, yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu.
Laburan Aspal (BURAS) adalah merupakan lapis penutup terdiri dengan ukuran
butir maksimum dari lapisan aspal taburan pasir 9,6 mm atau 3/8 inch.
Laburan Batu Satu Lapis (BURTU) adalah merupakan lapis penutup yang terdiri
dari lapisan aspal yang ditaburi dengan satu lapis agregat bergradasi seragam.
Tebal maksimum 20 mm.
Laburan Batu Dua Lapis (BURDA) adalah merupakan lapis penutup yang terdiri
dari lapisan aspal ditaburi agregat yang dikerjakan dua kali secara berurutan.
Tebal maksimum 35 mm.
xv
Lapis Aspal Beton Pondasi Atas (LASTON ATAS) adalah merupakan pondasi
perkerasan yang terdiri dari campuran agregat dan aspal dengan perbandingan
tertentu, dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas.
Lapis Aspal Beton Pondasi Bawah (LASTON BAWAH) adalah pada umumnya
merupakan lapis perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar
jalan yang terdiri dari campuran agregat dan aspal dengan perbandingan tertentu
dicampur dan dipadatkan pada temperatur tertentu.
Lapis Tipis Aspal Beton (LATASTON) adalah merupakan lapis penutup yang
terdiri dari campuran antara agregat bergradasi timpang, filler dan aspal
kerasdengan perbandingan tertentu yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan
panas pada suhu tertentu. Tebal padat antara 25 sampai 30 mm.
Lapis Tipis Aspal Pasir (LATASIR) adalah merupakan lapis penutup yang terdiri
dari campuran pasir dan aspal keras yang dicampur, dihampar dan dipadatkan
dalam keadaan panas pada suhu tertentu.
Aspal Makadam adalah lapis perkerasan yang terdiri dari agregat pokok dan /atau
agregat pengunci bergradasi terbuka atau seragam yang dicampur dengan aspal
cair, diperam dan dipadatkan secara dingin.
Structual Number (SN) merupakan Indeks yang diturunkan dari analisis lalu-
lintas, kondisi tanah dasar, dan lingkungan yang dapat dikonversi menjadi tebal
lapisan perkerasan dengan menggunakan koefisien kekuatan relatif yang sesuai
untuk tiap-tiap jenis material masing-masing lapis struktur perkerasan.
xvi
Reliability (probability) bahwa jenis kerusakan tertentu atau kombinasi jenis
kerusakan pada struktur perkerasan akan tetap lebih rendah atau dalam rentang
yang diizinkan selama umur rencana.
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1
melaksanakan pemeliharaan / peningkatan jalan yang sudah dibangun
sebelumnya.
Dengan alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas
perhitungan tebal lapis perkerasan dan tebal lapis tambah sesuai data-data yang
telah penulis dapatkan. Dengan didukung data-data yang lengkap dan
pengalaman di lapangan saat melakukan Praktik Kerja Lapangan serta teori
pelajaran di bangku perkuliahan dengan waktu yang cukup lama, penulis yakin
akan dapat lebih mengerti dan memahami judul laporan Tugas Akhir yang
penulis angkat dengan judul Analisa Perhitungan Tebal lapis Perkerasan
Lentur ( Flexibel Pavement) pada Paket Peningkatan Struktur Jalan Sipirok
Pal XI
2
B. Topik Pembahasan
Topik pembahasan atau permasalahan yang dibahas dalam laporan Tugas
Akhir ini adalah :
1. Menghitung dan mengetahui tebal lapis perkerasan lentur pada proyek
Peningkatan Struktur jalan Sipirok Pal XI dengan menggunakan metode
Standar Nasional Indonesia (SNI) 2002 Pt-01-2002-B.
2. Menghitung dan mengetahui tebal lapis perkerasan lentur pada proyek
Peningkatan Struktur Jalan Sipirok Pal XI dengan menggunakan metode
Analisa Komponen SNI 1732-1989-F.
C. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan permasalahan diatas, maka pembatasan masalah yang
diambil oleh penulis adalah membandingkan hasil perhitungan tebal lapis
perkerasan jalan antara metode SNI 2002 Pt-01-2002-B dan Analisa
Komponen SNI 1732-1989-F.
Penulis tidak membahas mengenai pengolahan data yang dilakukan
oleh pihak perencana, penulis hanya membandingkan hasil tebal lapis
perkerasan oleh pihak perencana dengan hasil tebal lapis perkerasan yang
didapat oleh penulis atau disesuaikan dengan kelengkapan perolehan data.
D. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah :
1. Untuk mengetahui berapa hasil perhitungan tebal lapis perkerasan lentur
pada proyek Peningkatan Struktur Jalan Sipirok Pal XI dengan
menggunakan metode Standar Nasional Indonesia (SNI) 2002 Pt-01-2002-
B dan metode Analisa Komponen SNI 1732-1989-F.
2. Untuk mengetahui berapa hasil perhitungan tebal lapis perkerasan lentur
yang didapat oleh penulis dan juga untuk mengetahui perbandingan hasil
tebal lapis perkerasan atara penulis dengan perencana pada proyek ini.
3
E. Manfaat Pembahasan
Adapun manfaat dari penyusunan Laporan Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
a. Untuk menambah wawasan dan pengalaman penulis agar dapat
melaksanakan pekerjaan yang sama ketika bekerja secara langsung di
lapangan kerja.
b. Sebagai arsip atau dokumen di perpustakaan Politeknik Negeri Medan
dan sebagai pedoman mahasiswa untuk membantu penyusunan Laporan
Tugas Akhir.
2. Secara Praktis
a. Agar penulis dapat merencanakan dan menghitung tebal lapis
perkerasan lentur.
b. Penulis dapat mengetahui urutan perhitungan tebal lapis perkerasan
lentur dengan metode Standar Nasional Indonesia (SNI) 2002 Pt-01-
2002-B.
c. Penulis dapat mengetahui urutan perhitungan tebal lapis perkerasan
lentur dengan metode Analisa Komponen SNI 1732-1989-F.
4
F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Adapun teknik dan pengolahan data untuk menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mendapat data dari SNVT
Pelaksanaan Jalan Nasional 1 Sumatera Utara
Data yang diperoleh antara lain :
a. Rekapitulasi data lalu lintas
b. Susunan lapisan perkerasan
c. Long section
d. Cross section
e. Data LHR
f. Data CBR
g. Strip Map
h. Existing lokasi proyek
5
G. Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan Tugas Akhir
Tabel 1.1. Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan
MINGGU
NO KEGIATAN
10 11 12 13 14
A. Persiapan:
1 Survey Objek TA (Perencanaan) dan mendapatkan
judul
2 Mendapatkan Dosen Pembingbing TA.
3 Bimbingan Penulisan Laporan TA
4 Mendapatkan izin pengambilan Data.
5 Bimbingan untuk pelaksanaan TA dari Dobing
B. Pelaksanaan
6 Bimbingan untuk pengumpulan data
7 Pengumpulan data (ke kantor P2JN Metropolitan Cs)
8 Bimbingan Pengolahan data
9 Pengolahan data
C. Pelaporan
10 Bimbingan untuk penulisan Bab I
11 Koreksi dan perbaikan Bab I (Pendahuluan)
12 Bimbingan untuk penulisan Bab II dan Bab III
13 Penulisan Bab II(Tinjauan Singkat Mengenai
Perusahaan) dan BAB III ( Tinjauan Kepustakaan )
14 Koreksi dan perbaikan BAB II dan BAB III
15 Bimbingan untuk penulisan Bab IV
16 Penulisan Bab IV
17 Bimbingan untuk penulisan Bab V
18 Penulisan Bab V (Kesimpulan dan Saran)
19 Bimbingan tahap akhir (penyempurnaan TA)
20 Penyempurnaan laporan Tugas Akhir
6
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi : Latar Belakang, Topik Pembahasan, Tujuan Pembahasan,
Manfaat, Permasalahan, Pembatasan Masalah, Metode Pengumpulan
dan Pengolahan Data, Jadwal Persiapan, Pelaksanaan dan Penulisan
Tugas Akhir, dan Sistematika Penulisan Tugas Akhir.
BAB II TINJAUAN PROYEK
Meliputi : Latar belakang proyek, data umum proyek, data teknis, dan
data perencana.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Meliputi : Perkerasan Jalan, Perencanaan Tebal Lapisan Perkerasan,
Parameter Perencanaan Tebal Lapis Perkerasan, Kondisi Lingkungan,
Metode SNI Pt T-01-2002-B dan Metode Analisa Komponen SNI 1732-
1989-F.
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN
Meliputi : Metode SNI Pt T-01-2002-B dan Metode Analisa Komponen
SNI 1732-1989-F. Perbandingan Hasil Perhitungan Penulis.
BAB V PENUTUP
Meliputi : Kesimpulan dan Saran.