Makalah PPK
Makalah PPK
Disusun oleh :
1. Durochtul Rohmah 11140162000039
2. Dinda Nur Azizah 11140162000040
3. Mulyawati 11140162000043
4. Haditsty Sandra N. 11140162000045
JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. tak lupa pula shalawat
serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Ucapan
terima kasih kepada Ibu Luki Yunita, selaku dosen matakuliah Perencanaan
Pembelajaran Kimia yang berkenan membimbing kami sehingga makalah ini
dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kepada manusia melalui proses belajar mengajar (pembelajaran), harus diakui
bahwa tugas penting seorang guru adalah membelajarkan peserta didiknya
dengan menggunakan alat bantu (media) dan menjalankan metode yang cocok
untuk bahan yang diajarkan. Maka terjadilah interaksi edukatif yang
memberikan suasana yang sangat kondusif bagi peserta didik untuk
mendapatkan karunia ilmu dari yang maha pemilik Ilmu yaitu Allah swt.
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penyusunan makalah ini sebagai
berikut:
1. Untuk memahami pengertian metode pembelajaran.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi metode
pembelajaran.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis metode pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh guru
dalam proses pembelajaran yang hendak dicapai, semakin tepat metode yang
digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran akan semakin baik. Metode
berasal dari kata methodos dalam bahasa Yunani yang berarti cara atau jalan.
Sudjana (2005: 76) berpendapat bahwa metode merupakan perencanaan secara
menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak
ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu
pendekatan tertentu.
Menurut Sangidu (2004: 14) metode adalah cara kerja yang bersistem untuk
memulai pelaksanaan suatu kegiatan penilaian guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Salamun (dalam Sudrajat, 2008:7) menyatakan bahwa metode
pembelajaran ialah sebuah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil
pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda. Hal itu berarti
pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi pembelajaran
dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai. Berdasarkan pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan sebuah perencanaan yang
utuh dan bersistem dalam menyajikan materi pelajaran. Metode pembelajaran
dilakukan secara teratur dan bertahap dengan cara yang berbeda-beda untuk
mencapai tujuan tertentu dibawah kondisi yang berbeda.
3
1.2. Alasan Menentukan Metode Pembelajaran
Suatu metode pembelajaran dapat saja dianggap tepat dan baik oleh seorang
pelajar untuk menyampaikan suatu pokok bahasan tertentu dalam usaha mencapai
tujuan pembelajaran, tetapi ada kalanya tidak berhasil dengan baik manakala
digunakan oleh pengajar lain.
4
a. Tujuan yang akan dicapai
b. Bahan yang akan diberikan
c. Waktu dan perlengkapan yang tersedia
d. Kemampuan dan banyaknya murid
e. Kemampuan guru mengajar
5
prinsip) yang banyak serta luas. Menurut Abdul Majid (2009:138) secara
spesifik metode ceramah bertujuan untuk:
1. Menciptakan landasan pemikiran peserta didik melalui produk ceramah
yaitu bahan tulisan peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar
melalui bahan tertulis hasil ceramah.
2. Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahan yang terdapat
dalam isi pelajaran
3. Merangsang peserta didik untuk belajar mendiri dan menumbuhkan rasa
ingin tahu melalui pemerkayaan belajar
4. Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan penjelasan secara
gamblang.
6
5. Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi
lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam,
atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit.
Agar metode ceramah berhasil, maka ada beberapa hal yang harus
dilakukan, baik pada tahap persiapan maupun pada tahap pelaksanaan.
Menurut Sanjaya (2006: 149) langkah-langkah metode eksperimen sebagai
berikut:
1. Tahap persiapan
a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran adalah
proses yang bertujuan, oleh sebab itu merumuskan tujuan yang jelas
merupakan langkah awal yang harus dipersiapkan guru. Apa yang
harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran dengan ceramah
berakhir.
b. Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan. Oleh
karena itu, guru harus mempersiapkan pokok-pokok materi yang
akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai. Dalam penentuan pokok-pokok ini juga perlu dipesiapkan
7
ilustrasi-ilustrasi yang relevan untuk memperjelas informasi-
informasi yang akan disampaikan.
c. Mempersipakan alat bantu. Alat bantu sangat diperlukan untuk
menghindari kesalahan persepsi siswa. Alat bantu tersebut misalnya
dengan mempersiapkan transparansi atau media grafis lainnya untuk
meningkatkan kualitas ceramah.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan :
a. Langkah pembukaan
Langkah pembukaan pada metode ceramah merupakan langkah
yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat
ditentukan oleh langkah ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam langkah pembukaan ini.
1) Yakin bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai. Oleh
karena, itu guru perlu mengemukakan terlebih dahulu tujuan yang
harus dicapai oleh siswa.
2) Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi
pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan
disampaikan.
b. Langkah penyajian
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran
dengan cara bertutur. Agar ceramah kita berkualitas sebagai metode
pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap
terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan. Untuk
menjaga perhatian ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
1) Menjaga kontak mata secara terus-menerus dengan siswa. Kontak
mata adalah suatu isyarat dari guru agar siswa mau memperhatikan.
Selain itu, kontak mata dapat juga berarti sebuah penghargaan dari
guru kepada siswa.
2) Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh siswa.
8
3) Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-
loncat, agar mudah ditangkap oleh siswa.
4) Tanggapilah respons siswa dengan segera. Artinya, sekecil apapun
respons siswa harus kita tanggapi.
5) Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar.
c. Langkah mengakhiri atau menutup ceramah
Ceramah harus ditutup agar materi pelajaran yang sudah dipahami
dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-
kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi
pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk keperluan tersebut
di antaranya.
1) Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum
materi pelajaran yang baru saja disampaikan.
2) Merangsang siswa untuk dapat menganggapi atau memberi
semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah
disampaikan.
3) Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa
menguasai materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.
9
2. Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam
mengatasi setiap permasalahan.
3. Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan
secara verbal. Di samping itu, diskusi juga bisa melatih siswa untuk
menghargai pendapat orang lain.
1. Langkah Persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di
antaranya:
a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat
umum maupun tujuan khusus.
b. Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
c. Menetapkan masalah yang akan dibahas.
d. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis
pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala
10
fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan
tim perumus, manakala diperlukan.
2. Pelaksanaan Diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
diskusi adalah:
a. Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi
kelancaran diskusi.
b. Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya
menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi
sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
c. Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah
ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan
suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak
tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya.
d. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi
untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.
e. Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang
dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya
arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.
3. Menutup Diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi
hendaklah dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai
dengan hasil diskusi.
b. Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh
peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
11
1.4.3. Metode Eksperimen
12
1. Melatih disiplin diri peserta didik melalui eksperimen yang
dilakukannya terutama keitannya dengan keterlibatan, ketelitian,
ketekunan dalam melakukan eksperimen.
2. Siswa terlibat aktif mengumpulkan fakta dan informasi yang diperlukan
untuk percobaan.
3. Kesimpulan eksperimen lebih lama tersimpan dalam ingatan peserta
didik melalui eksperimen yang dilakukannya sendiri secara langsung.
4. Peserta didik akan lebih memahami hakikat dari ilmu pengetahuan dan
hakikat kebenaran secara langsung.
5. Mengembangkan sikap terbuka bagi peserta didik.
6. Metode ini melibatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik secara
langsung dalam pengajaran, sehingga mereka terhindar dari verbalisme.
7. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa
terobosan-terobosan baru dengan penemuan.
13
Agar penggunaan metode eksperimen dapat berjalan dengan tepat, perlu
diketahui langkah-langkah untuk mengimplementasikan metode eksperimen
ini. Langkah-langkah metode eksperimen sebagai berikut:
1. Tahap persiapan: tahap ini berupa penetapan tujuan yang sesuai,
penyediaan fasilitas, uji eksperimen sendiri dan menyusun skenario
pembelajaran serta perangkat pembelajaran yang menunjang.
2. Tahap pelaksanaan: guru dan siswa mendiskusikan mengenai prosedur
penelitian, alat dan bahan yang berbahaya, serta membimbing siswa
selama siswa melakukan percobaan. Bimbingan tersebut dilaksanakan
selama proses pembelajaran hingga siswa menarik kesimpulan
3. Tindak lanjut: guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,
mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab
(Rusyan (1993) dalam Kurniawati, 2012).
14
mental process of assimilatig conceps and principles in the mind (Robert B.
Sund, 2001 dalam Nirwanti 2015).
15
g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
16
dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Fungai dari tahap ini sebagai
pembentuk konsep dan generalisasi.
e. Verification (pembuktian)
Menurut Bruner, verifikasi bertujuan agar proses belajar akan berjalan
dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman
melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
f. Generalization (menarik kesimpulan)
Tahap menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan
yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian
atau masalah yang sama, tentu saja dengan memperhatikan hasil
verifikasi. (Cahyo,2013 : 248-251)
17
4. Sewaktu mendapatkan satu masalah yang bagus yang dapat dipecahkan
dan didokumentasikan kurang dari tiga puluh menit, berikan masalah
tersebut kepada siswa. (Asumsikan bahwa siswa akan menyelesaikan
masalah tersebut selama satu jam).
5. Buatlah petunjuk atau perintah kerja dengan sangat jelas.
6. Berikan dan jelaskan evaluasi masalah-masalah kepada siswa.
7. Jelaskan kepada mereka bahwa ini bukan tes, ulangan, atau kuis.
8. Berikan waktu yang layak kepada siswa untuk mengerjakan tugas ini.
9. Setelah siswa mengerjakan tugas, guru mengumpulkannya dan siap
untuk melakukan koreksi atau evaluasi dengan kriteria yang sudah
dibuat.
10. Setelah dikoreksi, guru mengembalikannya kepada siswa. (Cahyo,
2013: 264-265)
18
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa
kelebihan, di antaranya: (Sanjaya, 2006:152)
1. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari,
sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang
dijelaskan.
2. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya
mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
3. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki
kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan
demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
a. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses
demonstrasi berakhir.
b. Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilakukan.
c. Lakukan uji coba demonstrasi.
19
2. Tahap Pelaksanaan
a. Langkah pembukaan.
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, di antaranya:
1) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
2) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
3) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa,
misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang
dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
b. Langkah pelaksanaan demonstrasi.
1) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui
pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga
mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
2) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari
suasana yang menegangkan.
3) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi
dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
4) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari
proses demonstrasi itu.
c. Langkah mengakhiri demonstrasi.
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran
perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian
tujuan pembelajaran.
20
21
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
22
aplikasi tersebut dan tahap kedua memperhatikan prosedur
aplikasinya.
e. Metode pemecahan masalah adalah satu metode yang mendorong
siswa mengawasi langkah-langkah yang mereka gunakan dalam
memecahkan suatu masalah.
f. Metode demostrasi adalah cara mengajar instruktur atau guru
menunjukkan atau memperlihatkan suatu proses. Peran penggunaan
metode demonstrasi mampu mengkomunikasikan sesuatu yang ingin
disampaikan oleh pemberi kepada penerima.
3.2. Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Zaini, Hisyam, Bermawy Muthe dan Sekar Ayu. 2008. Strategi Pembelajaran
Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
24