PROTISTA
Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, puji syukur kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini penulis susun guna memenuhi Tugas Biologi yang diberikan oleh Guru
Mata Pelajaran. Dalam makalah ini materi yang penulis sajikan membahas tentang
PROTISTA. Walaupun makalah ini dapat selesai dengan baik, penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya.
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah bekerja sama
memantu saya dengan baik dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN . 4
A. Latar Belakang ... 4
B. Rumusan Masalah .. 4
C. Tujuan .. 4
BAB II PEMBAHASAN. 5
A. Protista Mirip Hewan (Protozoa) 5
B. Protista Mirip Tumbuhan (Alga).. 7
C. Protista Mirip Jamur 9
DAFTAR PUSTAKA .. 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Protista(yang paling pertama) berasal dari teori asal-usul makhluk hidup yang di
kemukakan oleh Aris Toteles Makhluk hidup berasal dari benda mati. Filum pada
Protista terdiri atas empat yaitu: (1) Rhizopoda/Sarcodina, (2) Cylliata/Cyilliophora,
(3) Flagellata/Mastidhopora dan, (4) Sporozoa
Dalam makalah ini membahas tentang Rhizopoda ( rhizo = akar, phodium=
kaki ) atau Sarcodina (sarkodes= berdaging). Rhizopoda Merupakan salah satu filum
dari protozoa yang bergerak dan makannya dengan menggunakan pseudopodia (
kaki semu ). Bersifat amoboid yaitu bentuk tubuh tidak tetap karena aliran
protoplasmanya bersifat pseudopodia ( kaki semu ). Hidup di laut, air tawar, dan di
dalam tubuh hewan atau manusia sebagai parasit. Contoh dari Rhizopoda yaitu
Amoeba, Ridiolaria, Arcella, diflugia dan Foraminifera
Dengan mempelajari Rhizopoda kita dapat lebih memahami morfologi,
fisiologis dan proses reproduksi dari Rhizopoda. Dan dapat mengetahui apa-apa
saja contoh- contoh rhizopoda yang merugikan dan yang menguntungkan.
2. Rumusan Masalah
1. Protista Mirip Hewan (Protozoa
2. Protista Mirip Tumbuhan (Alga)
3. Protista Mirip Jamur
3. Tujuan
1. Agar para siswa dapat memahami tentang protozoa
2. Agar para siswa dapat mengetahui dan memahami klasifikasi dari Protozoa
3. Agar para siswa dapat memahami pembagian kelas-kelas pada Rhizopoda
4. Agara para siswa dapat memahami proses perkembangbiakan pada Rhizopoda
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ciri-Ciri Protozoa:
Organisme uniseluler (bersel satu)
Eukariotik (memiliki membran nukleus
Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni
Umumnya tidak dapat membuat makananya sendiri (heterotof)
Hidup bebas, saprofit dan parasit
Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
Alat gerak berupa pseudopia , silia atau flagella
2. Klasifikasi protozoa
Berdasarkan struktur alat geraknya , filum protozoa dibedakan menjadi empat kelas:
Kelas Rhizopoda (sarcodina)
Kelas Ciliata
Kelas Flagellata
Kelas sporozoa
3. Kelas Rhizopoda
Kelas Rhizopoda Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan
penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Hidup
di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam
tubuh hewan atau manusia. Perkembangbiakan secara aseksual melalui
pembelahan biner dan pembentukkan kista. Jenis yang paling mudah diamati adalah
Amoeba.
1. Morfologi Amoeba
Ukuran antara 200-300 mikron
Bentuknya selalu berubah ubah setiap kali berpindah tempat
5
Sitoplasma dibagi menjadi dua endoplasma dan ektoplasma
Mempunyai 1 inti dan berbentuk bulat
Terdapat satu vakuola kontraktil dan vakuola makanan yang banyak ditentukan
oleh banyaknya makanan yang ada disekitarnya.
2. Fisiologi
Pernapasan berlangsung melalui permukaan sel secara difusi.
Bergerak dengan cara mengalirkan penjuluran protoplasma yaitu pseudopodia.
Proses penjuluran ini terjadi karena adanya pencairan sementara bagian luar
endoplasma yang kental.
Pencernaan makanan padat karena bersifat holozoik melalui pseudopodia dengan
cara merangkul, mengitarinya sehingga terbentuk vakuola makanan.
Struktur tubuh Amoeba: Sel dilindungi oleh membrane sel. Didalam selnya terdapat
organel organel, diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan.
Membrane sel atau membran plasma Membrane sel disebut juga plasmalema
dan berfungsi melindungi protoplasma. Sitoplasma dibedakan atas ekstoplasma dan
endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya
berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya ektoplasma merupakan
bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti,
satu vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan. Inti sel (nukleus) berfungsi
untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung di dalam sel. Rongga berdenyut
(Vakuola Kontraktil).rongga berdenyut disini berfungsi sebagai organ eksresi sisa
makanan. Vakuola kontraktil juga menjaga agar tekanan osmosis sel selalu lebih
tinggi dari tekanan osmosis di sekitarnya.
Rongga makanan (vakuola makanan ) Rongga makanan atau sering disebut dengan
vakuola makanan berfungsi sebagai alat pencernaan. Makanan yang tidak dicerna
akan dikeluarkan melalui rongga berdenyut.
6
terkenal dari Foraminifera ini adalah Globigerina, karena lapisan Foraminifera dapat
digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi.
4. Radiolaria
Merupakan organisme laut bertubuh bulat seperti bola dan memilki banyak duri yang
terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap
yang disebut dengan Lumpur radiolaria yang digunakan sebagai bahan alat
penggosok serta bahan peledak. Contoh genusnya : Achantometro dan
Collosphaera.
1. Ciri-ciri Alga
merupakan organisme Eukariotik
ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk
lembaran).
Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga memiliki
pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin
(warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan).
Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta.
Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan,
pembentukan spora) maupun seksual (dengan oogami dan isogami). oogami terjadi
jika antara sel betina dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran yang sama dan
sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan. Dari peleburan
dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot
akan terus berkembang menjadi individu baru
Habitat di perairan (tawar laut), tempat lembab. Ada yang menempel pada
batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai
(epifitik), dan menempel pada tubuh hewan (epizoik).
7
2. Klasifikasi Alga
Klasifikasi Protista mirip tumbuhan berdasarkan piqmen warna, meliputi :
a. Euglenophyta
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki sifat mirip
tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b,
juga ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis. Euglenophyta dianggap
mirip hewan karena dapat bergerak aktif dengan pertolongan satu atau beberapa
bulu cambuk (flagela) yang keluar dari selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia
dapat hidup di perairan, misalnya air tawar dan air tergenang.
Contoh : Euglena viridis
b. Phyrrophyta (Alga Api)
Sering disebut Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel. bersifat uniseluler, memiliki
piqmen berupa klorofil a dan c. Memiliki dinding sel berupa selulosa dan ada juga
yang tidak memiliki dinding sel. Disebut ganggang Api, karena mampu
memancarkan cahaya (bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di air laut dan ada
yang di air tawar
Contoh : Noctiluca sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp
c. Chlorophyta (Alga Hijau)
Ada yang uniseluler (soliter koloni) dan multiseluler. Tubuhnya mengandung
klorofil (klorofil a dan b), dan piqmen warna lain (karoten, xantofil). Hidup melayang-
layang di air tawar atau air laut sebagai fitoplankton. Memiliki dinding sel yang
tersusun atas selulosa dan lignin. Bentuk tubuh (benang, lembaran, dan berkoloni).
Ada yang bersimbiosis (mutualisme) dengan fungi membentuk lichenes (lumut
kerak).
Reproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk yang bersel satu
dan fragmentasi untuk yang berbentuk benang, pembentukan zoospora), dan
secara seksual dengan konjugasi. Konjugasi adalah perpaduan gamet yang
membentuk zigospora.
Contoh :
d. Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan)
Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak yang berflagel. Memiliki
piqmen warna yang dominan adalah karotin, fukosantin (coklat kuning) dan piqmen
warna lain klorofil a dan b. Sebagian besar kelompok ini adalah Diatom. Diatom
mempunyai bentuk kotak dan memiliki dinding sel. Sel tersusun atas dua belahan,
yaitu : wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka). Dinding sel mengandung zat kersik,
sehingga sering disebut ganggang kersik atau tanah diatom. Manfaat : untuk bahan
penggosok, bahan isolasi, bahan dasar kosmetik, dan penyekat dinamit, penyaring
kolam renang
8
Bersifat multiseluler, memiliki piqmen fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin (merah) dan
fikosianin (biru), klorofil. habitat di dasar laut, seperti rumput sehingga sering disebut
dengan rumput laut (sea weed). Reproduksi secara Vegetatif
dengan pembentukan spora, dan secara generatif dengan peleburan antar ovum
dan spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk bahan makanan (agar-agar) dan
kosmetika.
Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp, Gelidium sp, Gigartina
mammilosa, Erytrophylum sp, Macrocladia sp
Jamur ini memiliki beberap sifat yang mirip dengan jamur sejati. Struktur
vegetative jamur lendir disebut plasmodium, merupakan massa sitoplasma berinti
banyak dan tidak dibatasi oleh dinding yang kuat.
Ciri myxomycetesyang menyerupai fungi adalah pada waktu stadium badan
buah, sedangkan stadium vegetatifnya mirip protozoa(ameboid). Tetapi perlu
diketahui bahwa baik pada stadium miselium (pada waktu terbentuk badan buah)
maupun pada waktu stadium vegetative pada dasarnya strukturnya sama saja, yaitu
senositik dan tetap menunjukkan aliran sitoplasma. Walaupun pada stadium
miselium aliran sitoplasma ini dibatasi dalam dinding badan buahnya.
Contoh:
Physarum sp , merupakan jamur lendir tak bersekat, sel-selnya tidak dapat dipisahkan
2. Oomycota
Tubuh Oomycota (jamur air) trsusun atas benang hifa tidak bersekat dan
mengandung banyak nukleus. Oomycota dapat dengan mudah ditemukan pada
bingkai tubuh ikan atau bangkai tubuh hewan lainnya yang tergenang air sehingga
sering juga disebut dengan jamur. Oomycota berkembang biak secara seksual dan
aksesual. Beberapa Oomycota hidup di saproit dengan cara menguraikan zat
organik dari bangkai seperi Saprolegina. Beberapa di antaranya ad juga yang hidup
parasit pada individu lainnya seprti Phytophtora dan Plasmospara viticola.
3. Acrasiomycota
Acrasiomycota atau jamur kendir seluler adalah protista yang biasanya hidup
di kayu-kayu lapuk dan hidup di bahan organik yang membusuk. Contoh
Acrasiomycota adalah Dictyostelium. Sebagian besar hidupnya,organisme in
merupakan sel amoeboid soliter. Acrasiomycota memiliki tubuh yang menghasilkan
spora dan akan di gunakan saat melakukan reproduksi seksual
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Protozoa yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa (protos =
pertama, zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan eukariotik bersel tunggal
dan mikroskopis.
b. Berdasarkan struktur alaat geraknya, filum protozoa dibedakan menjadi empat,
yaitu kelas Rhizopoda, kelas Ciliata, kelas Flagellata dan kelas Sporozoa.
c. Kelas Rhizopoda bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan
penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa.
d. Perkembangbiakan rizopoda contohnya pada amoba terjadi melalui proses
pembelahan sel secara langsung, disebut pembelaha biner atau pembelahan
amitosis, yaitu dari satu sel akan membelah menjadi dua sel yang sama besar dan
mengandung materi genetic yang sama.
B. Saran
Semoga apa yang dijelaskan di dalam makalah kami dapat dipahami dan dipelajari
oleh pembaca. Selain itu, dengan makalah ini semoga kita dapat mengetahui lebih
jauh lagi tentang PROTISTA.
10
DAFTAR PUSTAKA
11