Anda di halaman 1dari 13

3.3.

1 Stator/Armature Coil

Stator termasuk komponen utama motor listrik karena komponen ini akan

bersinggungan langsung dengan kinerja motor. Stator merupakan lilitan tembaga statis yang
terletak mengililingi poros utama. Fungsi stator adalah untuk membangkitkan medan magnet
di sekitar rotor. Komponen ini terdiri dari lempengan besi yang dililit oleh tembaga yang
mana kemudian dihubungkan dengan sumber arus. Sehingga ketika lilitan tersebut dialiri arus
listrik, akan muncul medan magnet di sisi stator. Jumlah lilitan pada stator tergantung dengan
kapasitas motor yang diinginkan. Semakin banyak jumlah kumparan, maka semakin besar
medan magnet yang dihasilkan. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kecepatan motor.

Gambar 3.2 Stator

Bagian utama dari stator adalah,

a. Inti besi

Inti besi terbuat dari besi baja lunak yang berlapis-lapis dengan ketebalan 2-3 milimeter
yang berfungsi untuk mengurangi terjadinya arus pusar (eddy current). Fungsi dari inti besi
adalah untuk jalannya arus magnet dan dibuat dengan menggunakan bahan yang mempunyai
nilai hambatan magnet yang rendah. Di sekeliling bagian dalamnya dibuat alur-alur tempat
meletakkan kumpatan stator.

b. Kumparan stator
Kumparan stator adalah kumparan yang digunakan utuk mengubah arus listrik menjadi
medan magnet putar. Karena ada arus listrik tiga fase maka diperlukan tiga kumparan stator
dimana masing-masing kumparan diletakkan pada alur-alur yang berbeda dengan sudut
sebesar 120 derajat. Ketiga kumparan tersebut dapat dihubungkan dalam dua kemungkinan
yakni hubungan bintang ataupun hubungan delta. Hubungan pada motor tersebut harus
disesuaikan dengan tegangan listrik yang akan digunakan agar tidak terjadi kerusakan dan
motor dapat bekerja secara optimal.

3.3.2 Rotor Coil/Komutator

Rotor adalah bagian motor yang bergerak, berfungsi untuk merubah daya listrik
menjadi daya mekanik yang berupa putaran. Bagian rotor terdiri dari poros (shaft), batang
alumunium atau tembaga (bar), laminasi baja (steel laminations), dan ujung cincin (end
ring).

Gambar 3.3Konstruksi Rotor Squirrel Cage

Didalam rotor terdapat banyak disk yang terbuat dari baja (steel), biasa disebut dengan
laminasi. Medan magnet putar stator dan tegangan indusi pada batang rotor (rotor bars) juga
menyebabkan tegangan didalam core stator dan core rotor. Tegangan didalam core ini
menyebabkan arus sirkulasi sedikit untuk mengalir, arus ini disebut dengan eddy currents.
Untuk mengurangi arus ini, pada stator dan rotor terdapat laminasi. Laminasi ini dilapisi
dengan isolasi varnish dan di las dengan corenya. Laminasi ini hanya mengurangi eddy
current tapi tidak menghilangkannya.
Gambar 3.4Rotor

3.3.3 Bearing Housing

Bearing housing atau tutup samping merupakan bagian motor yang berada pada kedua
sisi motor. Tempat ini berfungsi untuk menopang rotor dengan menggunakan bearing sebagai
pemegang poros rotor agar tetap berada di tengah-tengah. Bearing juga berfungsi untuk
menggurangi gesekan. Untuk mengurangi gesekan maka setiap bearing harus diberi pelumas
sesuai suhu operasinya.

3.3.4 Bearing

Karena alat ini menghasilkan putaran, maka diperlukan komponen khusus yang akan
dijadikan bantalan agar putaran berlangsung dengan mulus. Inilah fungsi dari bearing,
sebagai bantalan antara permukaan poros dengan motor housing. Bearing umunya berbahan
aluminium yang memiliki gaya gesek ringan. Sehingga tidak menghambat putaran motor.

3.3.5 Main Shaft

Poros utama adalah komponen logam yang memanjang sebagai tempat menempelnya
beberapa komponen. Selain rotor coil, komponen yang menempel pada poros ini adalah drive
pulley. Umumnya poros utama terbuat dari bahan aluminium yang anti karat. Selain itu
komponen ini juga harus stabil pada putaran dan suhu tinggi.

3.3.6 Brush

Brush adalah sikat tembaga yang akan menghubungkan sumber arus litrik dengan rotor
coil. Sikat ini menempel pada rotor kecil yang terletak diujung rotor utama. Gesekan yang
terjadi akan mengalirkan arus dengan arah yang sama walaupun rotor berputar. Sehingga
putaran dapat sinkron dan kontinyu.

Gesekan ini akan didukung oleh pegas yang terletak dibelakang sikat tembaga. Pegas
ini akan selalu menekan brush sehingga sikat ini akan selalu menempel pada rotor walau
berputar pada RPM tinggi.

Dalam sebuah motor harus dilengkapi dua buah brush. Brush ini akan menyuplai arus
dan masa untuk rotor coil. Selain itu komponen ini menjadi penyebab populer yang
mengakibatkan motor listrik mati. Kerak yang menempel pada permukaan brush akan
menyebabkan aliran arus terhambat. Selain itu kondisi brush yang aus karena terus tergesek
juga bisa menghambat aliran arus terhambat.

3.3.7 Drive Pulley

Komponen ini terletak diujung bagian luar poros utama. Fungsinya untuk mentransfer
putaran motor menuju komponen lain. Komponen ini umumnya berbentuk gear atau pulley,
yang siap dihubungkan dengan komponen yang perlu digerakan dengan motor ini.

3.3.8 Motor Housing

Dibagian terluar motor listrik kita akan menemui sebuah plat besi yang digunakan
untuk melindungi semua komponen electric motor. Selain itu, motor housing juga berfungsi
untuk melindungi kita selaku pemakai dari putaran rotor yang sangat tinggi.

3.3.9 Name Plate


Plat Nama atau Name Plate memuat data-data spesifikasimekanisdanelektris. Bagian
inisangatpentingyang mana memiliki fungsi sebagaiinformasi yang
diperlukanjikakitaakanmengganti motor yang sudahada, ataumenggantidenganmerklain
atauspesifikasilain. Menggantidalamhalinibertujuanuntuk mencarimerkberbeda yang
lebihbaikkwalitas / effisien / murah / power lebih
kecil/besardll, tetapitidakmerubahdancocokdenganfondasi yangada.

Gambar 3.5 Name Plate

Berikut informasi yang ditampilkan di sebuah name plate sebuah motor :

3.3.9.1 Data Pabrikan


NomorKatalog

CAT.NO/PART.NO 120086.00

Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri
yang berupa Katalog. Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan/database. Pada
prinsipnya nomor tersebut mewakili spesifikasi motor tersebut, sehingga jika kita akan pesan
mungkin tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap, cukup menulis Cat.No.
Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain, jadi jika kita akan
mengganti dengan merk lain, nomor ini menjadi tidak penting.

Model motor

Model : C145T34FB2C

Biasanya tulisan yang memuat informasi ini terdiri dari kumpulan angka dan huruf. Nomor
ini dibuat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri. Nomor ini untuk
memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli. Pada prinsipnya nomor
tersebut mewakili semua spesifikasi motor tersebut, sehingga tidak harus menulis semua
spesifikasi secara lengkap, jika kita akan membeli dengan spesifkasi sama ke pabrikan yang
sama, karena setiap angka atau huruf sudah mewakili specifikasi secara lengkap. Untuk
mengetahui arti dari nomor tersebut kita harus mempunyai katalognya. Sekilas kita bisa
menebak bahwa 145T adalah ukuran frame. Nomor model sebuah pabrikan tidak sama
dengan pabrikan lain, karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-
beda.

3.3.9.2 Data Elektrik


Phase
Phase harusjelas di sebutkanjumlah, apakah 1 atau 3. Kebanyakanmotor dibuat 3 phase
dan juga di tulishubungandalamwindingnya,star atau delta ataugabungan dari keduanya.
Motor-motorkecildibawah I KW dibuatdengan 1 phase danlebihbesardari 1 KW
lebihekonomis di bauat 3phase.

Tegangan

Tegangan memiliki satuan Volt, beasarnya Volt ini menunjukkan pada tegangan berapa
motor dioperasikan.

ArahRotasi

Arah putaran dari motor induksi squirrel cage tergantung dari sambungan motor ke
sumber line. Rotasinya dapat mudah di balikan dengan merubah sambungan motor. Sebuah
motor dapat berputar searah jarum jam (CW/Clockwise) atau berlawanan arah dengan jarum
jam (CCW/Counter Clockwise).

Hz / Frequency

Hz 50/60

Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz. Di Amerika frekwensi


tenaga jaringan listrik memakai F=60Hzsedangkan di Indonesia, Eropa, Jepang dan negara
lain memakai F = 50Hz. Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang
dihasilkan oleh motor tsb. Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor.

Torsi dan Horsepower


Horsepower adalah nilai dari melakukan kerja. Untuk menentukan besarnya
Horsepower dapat diperoleh dari rumus :


=
5252

Dimana :

T = torsi (lb-ft)

N = kecepatan putar (rpm)

Kurva karateristik antara torsi dan kecepatan putar akan menunjukan hubungan keduanya
dari motor start hingga motor berjalan secara normal.

Gambar 3.6Kurva Torsi dan Kecepatan Motor NEMA Design B

Keterangan gambar :

Starting Torsi (Locked Rotor Torque) : Merupakan nilai torsi pada saat motor dalam
keadaan diam lalu diberikan power listrik atau pada saat motor distart. Nilai ini
biasanya beberapa kali lebih besar dari torsi kondisisudah jalan normal. Seperti
contoh diatas untuk design B torsi startingmencapai 200%.Juga disebut locked rotor
torque. Banyak usahauntuk memperkecil starting torque dengan system starting :
- star-delta starting
- pengubah frequensi/putaran
- fluid coupling
- system pembebanan bertahap.
- dll
Minimum Torsi (Pull-up Torque) : Merupakan nilai minimum torsi pada saat torsi
motor mengalami penurunan selama proses start.
Peak Torsi (Breakdown Torque) : Merupakan nilai torsi yang paling besar ketika
motor sudah selesai start dan akan menuju kondisi putaran normal.
Rated Load Torque : Merupakan nilai torsi pada saat motor sudah berjalan sebesar
100% beban.

Power Factor

Power Factor (PF) merupakan perbedaan sudut antara tegangan dan arus atau rasio
besarnya daya aktif (W) yang bisa kita manfaatkan terhadap daya tampak (VA) yang
dihasilkan sumber.

Service Factor

Service factor menunjukkan suatu nilai bila motor dioperasikan pada kecepatan dan
frekuensi rata-rata.

Efisiensi

Efisiensi merupakan rasio daya yang keluar dengan daya yang masuk.


= 100%

Power Input merupakan besarnya daya sistem yang masuk pada motor, sedangkan
Power Output merupakan besarnya daya yang digunakan oleh motor. Besarnya Power Output
akan sama dengan Power Input apabila efisiensi dari suatu motor adalah sebesar 100%, tetapi
kenyatannya adalah bahwa besarnya Power Output tidak akan sama dengan besar nya Power
Input, hal ini dikarenakan terdapat losses. Contoh losses diantaranya yaitu dapat berupa eddy
current losses atau dapat berupa panas (heat).

Class Insulation
a) Class A

Temperature Winding Stator: 105C.

Besarnya 105C, sudah termasuk Ambient Temperature 40 C, Rise of Temperature @ SF


1,0 60 C, dan allowance for hot spot winding 5C.

Material : Kapas, Kertas, Cellulous Acetate Films, Kabel Enamelcoated, dan material
organik.

b) Class B

Temperature Winding Stator: 130C.

Besarnya 130C, sudah termasuk Ambient Temperature 40 C, Rise of Temperature @ SF


1,0 80 C, dan allowance for hot spot winding 10 C.

Material : mica, glass fiber, asbestos, dan material lainnya yang bukan anorganik.

c) Class F

Temperature Winding Stator: 155C.

Besarnya 155C, sudah termasuk Ambient Temperature 40 C, Rise of Temperature @ SF


1,0 105 C, dan allowance for hot spot winding 10 C.

Material : mica, glass fiber, asbestos, dan material lainnya yang bukan anorganik.

d) Class H

Temperature Winding Stator: 180C.

Besarnya 180C, sudah termasuk Ambient Temperature 40 C, Rise of Temperature @ SF


1,0 125 C, dan allowance for hot spot winding 15 C.

Material : mica, glass fiber, asbestos, silicone elastomer dan material lainnya yang bukan
anorganik.

Lock Rotor Ampere


Menunujukan besarnya arus pada saat Starting motor. Lock Rotor Ampere juga bisa
disebut kVA/HP. Besarnya Lock Rotor Ampere biasanya 6 kali dari Full Load Ampere. Code
letter yang biasa terdapat pada nameplate sebuah motor menunjukan variasi dari besarnya
kVA/HP dari suatu motor.

Code letter kVA/HP

A 0 3,14

B 3,15 3,54

C 3,55 3,9

D 4,0 4,4

E 4,5 4,9

F 5,0 5,5

G 5,6 6,2

H 6,3 7,0

J 7,1 7,9

K 8,0 8,9

L 9,0 9,9

M 10,0 11,1

N 11,2 12,4

P 12,5 13,9

R 14,0 15,9

S 16,0 17,9

T 18,0 19,9
U 20,0 22,3

V 22,4 and above

Tabel 3.1 Code Letter

Besarnya Lock Rotor Ampere dapat dihitung menggunakan rumus dibawah ini:


1000 . . ( )
=
1,73 .

Klasifikasi NEMA Design Motor

Kelas Arus Torsi %


Torsi Breakdown Aplikasi
Desain Starting Starting Slip

Fan, Blower,
Pompa Rotary,
Kompressor
Maks
A Tinggi Menengah Tinggi Tidak Berbeban,
5%
Peralatan Mesin,
Beban Kecepatan
Stabil.

Fan, Blower,
Pompa Rotary,
Kompressor

Maks Tidak Berbeban,


B Menengah Menengah Tinggi Peralatan Mesin,
5%
Beban Kecepatan
Stabil.

Kelas Arus Torsi %


Torsi Breakdown Aplikasi
Desain Starting Starting Slip
Inersia Starting
Tinggi (Blower
Sentrifugal,
flywheel,
crusher).

Maks Beban Starting


C Menengah Tinggi Menengah
5% Tinggi (Pompa
Piston,
Kompressor,
Conveyor)

Beban Kecepatan
Stabil.

Inersia Sangat
Tinggi, Beban
Sangat 5 Tinggi,
D Menengah Rendah
Tinggi 13% Kecepatan Beban
Berubah-ubah
(Crane, Hoist).

Menengah Menengah - Menengah - Fan, Blower,


E 75%
- Tinggi Tinggi Tinggi Pompa.

Tabel 3.2 NEMA Design Motor


Gambar 3.7Perbandingan Kurva Karateristik (Torsi & Kecepatan)

3.3.9.3 Data Mekanis

Frame

Frame menggambarkan ukuran fisik motor, dengan melihat tabelstandard kita bisa
mengetahui ukuran fisik secara lengkap misal : tinggishaft, jarak baut, diameter shaft,
panjang shaft, tinggi/panjang motor . Standar yang biasanya digunakan untuk menentukan
jenis frame dibagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut :

a.) NEMA, (National ElectricalManufacturing Association) yaitu standard yang


dibuatolehorganisasipembuat motor. Standard ini banyak diikuti pabrik2 motor
dariAmerika.
b.) IEC (International Electrotechnical Commission) standardinibanyakdiikutioleh
pabrikan motor dari Eropa. Sebagianbesarpabrikanmembuat motor sesuaidengan
standard yang dimintapembeli. Sebetulnya untuk frame itu
dapatdikonversisatuterhadapyang lain, tetapitidak persis sama, makin besar motor
makinbesarbedaukuran.

Anda mungkin juga menyukai