Anda di halaman 1dari 7

NAMA : DYAH AYU NUROHMAWATI H.

NIM : 150514604135

PRODI : S1 TEKNIK MESIN / E1 / 2015

MATKUL : MKE 1

JUDUL : AIR CONDITIONING SYSTEM, STUDENT GUIDE

PENGARANG : PT. TRAKINDO UTAMA TRAINING CENTER CILEUNGSI

PENERBIT : PT. TRAKINDO UTAMA TRAINING CENTER CILEUNGSI

DAFTAR ISI : TOPIK 1. PRINSIP AIR CONDITIONING

TOPIK 2. SYSTEM AIR CONDITIONING MACHINE

TOPIK 3. PERALATAN SERVICE AIR CONDITIONING

TOPIK 4. SYSTEM AIR CONDITIONING 300 SERIES EXCAVATOR

RINGKASAN :

TOPIK 1

Definisi Air Conditioning adalah proses pendinginan, pembersihan, sirkulasi, dan pengontrolan
kualitas dan kuantitas udara. Dengan kata lain temperature, kelembaban, dan volume udara dikontrol
untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Konsep perpindahan panas yaitu secara alamiah panas selalu berpindah dari tempat yang lebih
panas ke tempat yang lebih dingin. Prinsip dasar dari semua system air conditioning adalah proses
pemindahan panas dari objek yang lebih panas menuju objek yang lebih dingin.

Tiga cara perpindahan panas yaitu :

1. Konduksi, panas yang berpindah melalui benda padat.


2. Konveksi, panas yang berpindah melalui zat seperi uap air, uap, dan udara.
3. Radiasi, merupakan perpindahan gelombang panas menuju daerah sekitarnya.
Jenis-jenis perpindahan panas :

1. Sensible Heat, merupakan jumalah panas yang diberikan ke suatu zat sehingga
mengakibatkan perubahan temperature yang dapat diukur menggunakan thermometer.
2. Latent Heat, merupakan panas yang tersembunyi dengan kata lain panas ini tidak dapat
dirasakan dan diukur dengan thermometer.

TOPIK 2

Berbagai zat yang digunakan dalam air conditioning disebut refrigerant. Syarat-syarat refrigerant
yang baik adalah tidak beracun, tidak mudah meledak, tidak bersifat korosif, tidak berbau, dan dapat
bercampur oli dengan baik.

Sistem dan komponen air conditioning :

1. Sistem Orifice Tube


2. Sistem Thermal Expansion Valve
3. Sistem H-Block

Komponen Sistem Orifice Tube :

-Kompressor, pada sistem ini ada kemungkinan refrigerant yang masih berwujud cairan ikut terhisap
oleh kompresor yang dapat mengkibatkan kerusakan kompresor karena sifat cairan yang
incompressible. Fungsi dari compressor adalah untuk meningkatkan teknan gas dari refrigerant pada
kondensor dan mensu=irkulasi refrigerant keseluruh sistem.

-Kondensor, fungsinya untuk memindahkan panas dari gas refrigerant menuju atmosphere dan
mengubah gas refrigerant menjadi cair dengan tekanan rendah dan bertemperatur tinggi.

-In-Line Dryer, fungsinya yaitu menyaring kotoran dari refrigerant yang cair.

-Evaporator, fungsinya memindahkan panas dari ruang operator untuk diserap oleh refrigerant pada
hal ini temperature refrigerant bertekanan rendah yang memasuki evaporator lebih dingin
dibandingkan udara dari blower fan yang mendoorng udara dingin ke ruang operator.
-Accumulator, berfungsi untuk menampung dan memisahkan campuran gas dan cairan refrigerant
untuk memastikan yang mengalir menuju kompresor hanya berwujud gas. Refrigerant masuk ke
accumulator dari sisi inlet yang berada diatas vapour line dan keluar dari sisi outlet.

1.Sistem Thermostat Expansion Valve

Fungsinya mengatur bukaan orifice guna mengahambat aliran refrigerant dan memungkinkan
kompresor meningkatkan tekanan di sisi bertekanan tinggi pada sistem AC dan mengontrol jumlah
cairan refrigerant yang memasuki evaporator.

2.Sistem H-Block Expansion Valve

Pada sistem ini fungsi thermostat digantikan oleh H-Block Expansion valve yaitu ketika H-Block
menuju evaporator dengan jumlah tertentu, refrigerant bertekanan rendah mendidih saat melewati
evaporator coil. Gas refrigerant menyerap sejumlah panas dari udara yang disirkulasikan oleh blower
fan.

TOPIK 3

Peralatan service Air Conditioning

-Electronic Leak Detector

-Refrigerant Tank

-Peralatan Penampung, Pemindah, dan Pengisian

-Vacuum Pump

-Refrigerant Charging Scale

-Refrigerant Analyser

-Air Conditioner Component Flusher

-Manifold Gauge Set

-Schader Valves
TOPIK 4

Sistem Air Conditioning 300 Series Excavaotor

Kompresor, kondensor dan accumulator terletak pada runga engine dibelakang kabin. Inline dryer
berada dibawah lantai pada bagian depan kabin dan evaporator (tidak terlihat) berada dibagian dalam
heater/air conditioner unit. Heater/air conditioner unit beada di dalam kabin dibelakang tempat duduk
evaporator.

Sistem air conditioning dibedakan menjadi dua sisi yaitu sisi bertekanan tinggi (high pressure) dan
sisi bertekanan rendah (low pressure). Sisi high pressure dimulai dari sisi keluaran compressor, dari
compressor gas refrigerant bertemperatur dan bertekanan tinggi menuju condenser. Pada condenser,
udara dari fan membuang panas dari gas refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi
menjadi cairan refrigerant yang hangat dan bertekanan tinggi. Refrigerant yang hangat dan
bertekanan tinggi mengalir melalui in-line dryer menuju orifice tube dan mengubhnya menjad
bertekanan rendah kemudian mengalir ke evaporator dimana cairan menjaadi bertekanan rendah.
Ciaran bertekanan rendah mengalir menuju accumulator. Di accumulator ini cairan dipisahkan
dengan gas, yang kemudian gas nya kembali ke compressor dan siklus akan berulang lagi.

Pada 300 series Excavator fungsi dari water valve yaitu untuk mengontrol aliran air dari engine
menuju water heater. Water heter memanaskan udara dari evaporator sesuai dengan temperature yang
diinginkan berdasarkan posisi temperature switch pada control panel.

PRESTASI KERJA MESIN

Semua zat mengandung sejumlah panas dimana secara teori temperature rendah yang dapat dicapai
adalah -459/-273 (tidak seorangpun pernah mencapai temperature ini). Segala sesuatu yang
temperaturnya lebih tinggi dari -459/-273 dianggap masih mengandung panas dan panasnya masih
dapat dipindahkan. Saat sistem AC pada alat berat diaktifkan temperature awal bernilai 32 dan
setelah beberapa lama panas dalam ruangan diserap oleh sistem AC dan suhu turun menuju nilai
tertentu.
NAMA : DYAH AYU NUROHMAWATI H.

NIM : 150514604135

PRODI : S1 TEKNIK MESIN / E1 / 2015

MATKUL : MKE 1

JUDUL : DASAR-DASAR ENGINE DIESEL

PENGARANG : PT. TRAKINDO UTAMA TRAINING CENTER CILEUNGSI

PENERBIT : PT. TRAKINDO UTAMA TRAINING CENTER CILEUNGSI

DAFTAR ISI : BAB 1. KONSEP SIKLUS 4 LANGKAH

BAB 2. BASIC ENGINE COMPONENT

BAB 3. ENGINE SYSTEM

BAB 1. Konsep Siklus 4 Langkah

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembakaran ada 3 antara lain volume udara yang dimampatkan,
jenis bahan bakar yang digunakan, jumlah campuran bahan bakar dan udara. Ruang pembakarann
dibentuk oleh : Cylinder Head, Piston, Intake Valve, Exhaust Valve, dan Cylinder Head.

Proses pembakaran diesel engine yaitu udara ditekan di dalam ruang pembakaran sampai cukup
panas untuk menyulut bahan bakar. Kemudian bahan bakar disemprotkan ke dalam ruangan panas
tersebut dan terjadilah pembakaran.

Cara Kerja Engine :

1. INTAKE STROKE (Langkah Hisap)


Siklus dimulai dari intake stroke. Mula-mula intake valve terbuka. Bersama dengan itu piston
bergerak menuju TMB (Titik Mati Bawah) yaitu merupakan titik terbawah yang mampu
dicapai pistondan akan menyedot udara ke dalam ruang pembakaran.Crankshaft berputar 180
atau setengah putaran, semstara exhaust valve tetap tertutup.
2. COMPRESSION STROKE (Langkah Kompressi/Tekan)
Pada langkah kompresi (compression stroke) intake valve menutup, menyekat ruang
pembakaran. Piston bergerak naik sampai posisi teratas pada cylinder liner. Posisi ini disebut
Titik Mati Atas atau TMA. Udara yang terperangkap akan tertekan dan menjadi sangat panas.
Perbandingan antara volume udara sebelum dan sesudah ditekan disebut perbandingan
kompresi (compression ratio). Umumnya Diesel Engine memiliki perbandingan kompresi
antara 13 : 1 sampai 20 : 1. Saat ini Crankshaft telah berputar 3600 atau satu putaran penuh.
Perbandingan Kompressi = Volume TMB
Volume TMA
3. POWER STROKE (Langkah Usaha)
Bahan bakar diesel disemprotkan menjelang akhir compression stroke. Ini menghasilkan
pembakaran dan dimulainya langkah tenaga (power stroke). Intake dan exhaust valve tetap
tertutup untuk mennyekat ruang pembakaran. Gaya dari hasil pembakaran mendorong piston
turun dan menyebabkan connecting rod memutar crankshaft 180 lagi.
4. EXHAUST STROKE (Langkah Buang)
Exhaust stroke adalah langkah terakhir dari Siklus 4 Langkah. Pada langkah buang (exhaust
stroke), exhaust valve terbuka, piston bergerak naik dan mendorong gas hasil pembakaran
keluar dari cylinder. Pada posisi TMA, exhaust valve menutup, intake valvemembuka, dan
siklus dimulai dari awal lagi
BAB 2. Komponen Utama Engine
1. Block Assembly, tempat dimana tenaga diciptakan. Berikut akan kita pelajari komponen
pembentuknya dan bagaimana mereka bekerja bersama-sama untuk menghidupkan engine.
2. Cylinder Head Assembly, komponennya dirancang untuk menjamin agar valve bisa membuka
dan menutup, selain juga agar bahan bakar bisa diinjeksikan pada saat yang tepat untuk
menjamin performa dan kinerja engine yang terbaik.
3. Gear Train Engine, serangkaian gear yang memindahkan tenaga dari crankshaft ke
komponen-komponen utama lainnya dalam sebuah engine. Letaknya bisa di bagian depan atau
belakang engine. menyelaraskan seluruh komponen dalam suatu engine agar bekerja sama di
setiap siklus pada proses pembakaran.
BAB 3. SYSTEM ENGINE
Sistem tersebut meliputi:
1. Cooling System (Sistem Pendingin), Sistem pendingin pada engine bertanggung jawab untuk
mempertahankan suhu engine yang sesuai. Jika sistem pendingin gagal, kerusakan berat bisa terjadi.
Prinsip kerjanya yaitu Sistem pendingin mensirkulasikan coolant ke seluruh bagian engine untuk
menyerap panas yang dihasilkan oleh pembarakan dan gesekan dengan memanfaatkan prinsip
perpindahan panas.
2. Lubrication System (Sistem Pelumasan), mengalirkan oli ke seluruh bagian engine. Oli harus
bersih, dingin dan mampu melindungi komponen-komponen engine dari keausan
3. Air Intake & Exhaust System (Sistem Pemasukan dan Pembuangan Udara), Diesel engine
membutuhkan banyak udara untuk membakar bahan bakar. Sistem Pemasukan Udara harus
mampu menyediakan udara bersih yang cukup untuk pembakaran, sementara sistem pembuangannya
harus mampu membuang panas dan gas hasil pembakaran. Aliran udara yang tidak mencukupi pada
sistem akan mengurangi performa engine.
4. Fuel System (Sistem Bahan Bakar), Jumlah bahan bakar yang dibakar oleh engine berhubungan
langsung dengan jumlah horsepower dan torque yang dihasilkan. Ada dua sistem yang digunakan
oleh Caterpillar dalam hal ini, yaitu :
a. Pump & Lines System, serta
b. Electronic Unit Injection System
5. Starting System, komponennya terdiri dari :
a. Battery Disconnect Switch
b. Battery
c. Circuit Breaker
d. Key Start Switch
e. Relay
f. Starter Solenoid
g. Connector
h. Wiring Harness
PRESTASI KERJA MESIN
Diesel engine lebih berat daripada gasoline engine karena ia harus mampu menahan tekanan dan
suhu tinggi pada saat proses pembakaran. Diesel Engine menggunakan rasio kompresi yang lebih
tinggi untuk memanaskan udara ke suhu pembakaran yang dibutuhkan. Umumnya berkisar antara
13:1 sampai 20:1.

Anda mungkin juga menyukai