Anda di halaman 1dari 6

Batasi Pemakaian Sepatu Hak Tinggi

Share7

Kesehatan kaki seringkali diabaikan, bahkan dilupakan. Padahal, perawatan kaki sangat besar pengaruhnya

bagi kesehatan, juga bagi aktivitas Anda.

Seiring kemajuan zaman, peran perempuan di dunia karier pun semakin besar.
Aktivitas mereka semakin meningkat. Selain ke kantor, mereka juga masih tetap
menjadi ibu bagi anak-anak dan istri bagi suami mereka. Aktivitas berarti gerak.
Itu artinya, kaki mereka pun semakin panjang melangkah dan semakin lama
menahan tubuh. Oleh karena itu, meski tampaknya sepele, perawatan kaki
sungguh sangat penting. Perempuan harus benar-benar merawat kaki mereka
supaya bisa terhindar dari masalah kaki.

Yang perlu juga diperhatikan adalah wanita lanjut usia. Mereka memiliki lebih
banyak masalah dengan kakinya dibanding wanita yang berusia lebih muda.
Alasan sederhananya adalah, lapisan lemak yang ada di telapak kaki cenderung
berkurang seiring bertambahnya usia.

Salah satu kiat mengurangi masalah pada kaki adalah dengan menggunakan
alas kaki yang tepat. Misalnya, sepatu yang memiliki konstruksi yang baik, yang
memiliki bantalan dan bagian penutup lembut sesuai bentuk kaki. Wanita usia
lanjut juga butuh alas kaki kulit yang dapat bernapas dan mengurangi
kemungkinan terjadinya iritasi kulit kaki. Sol sepatu juga sebaiknya dipilih yang
berbahan ringan dengan fleksibilitas yang cukup, juga yang tidak licin.
Sepatu sol rendah jauh lebih stabil, mampu melindungi kaki, serta lebih
nyaman.

Nah, apa lagi yang sebaiknya Anda ketahui tentang perawatan kaki?

1. HINDARI HAK TINGGI


Salah satu yang ikut berperan dalam aktivitas seorang wanita adalah sepatu.
Pemakaian sepatu ber-hak tinggi (biasanya di atas 2 cm) merupakan salah satu
contoh bagaimana wanita justru mengundang masalah pada kakinya sendiri.
Dokter spesialis podiatric (ilmu tentang kesehatan kaki) biasanya tidak
merekomendasikan pemakaian sepatu ini, karena memang tidak sehat.

Sepatu ber-hak tinggi akan mengundang masalah pada lutut dan punggung,
berisiko mengakibatkan cidera akibat terjatuh, memperpendek otot betis, dan
membuat cara berjalan pemakainya menjadi kurang nyaman atau canggung.
Juga, mengakibatkan perubahan yang membuat fungsi kaki berkurang.
Sebagian besar wanita pun mengakui bahwa pemakaian sepatu ber-hak tinggi
menyebabkan sakit di kaki mereka. Namun, mereka terpaksa bertoleransi demi
kelihatan lebih tinggi, gaya, dan lebih profesional. Pada sebuah jajak pendapat,
37 persen wanita yang menjadi responden mengaku akan tetap memakai hak
tinggi, sekalipun mereka merasa tak nyaman.

Baiklah, jika Anda memang ngotot memakai sepatu ber-hak tinggi. Ada cara
untuk mengurangi dampaknya, yakni dengan membatasi waktu pemakaian, dan
menggantinya dengan sepatu ber-hak rendah atau sandal, misalnya. Cara lain
adalah dengan memilih sepatu yang berkualitas baik.

Alas kaki yang sangat ketat juga akan semakin menambah parah dampak yang
timbul. Kuncinya adalah menggunakan sepatu yang tepat untuk setiap kegiatan.
Di rumah misalnya, Anda tentu tak perlu menggunakan sepatu ber-hak tinggi.
Cukup dengan sandal rumah.

Sepatu yang baik bagi perempuan, dari sisi medis, adalah sepatu bertali, dengan
sol lebih lebar dan tinggi hak tak lebih dari satu setengah cm.

2. STOKING BIKIN IRITASI


Penggunaan stoking dari bahan nilon juga mengundang masalah. Nilon akan
menghambat pernapasan kaki, dan panas yang ditimbulkannya akan
menimbulkan keringat yang berlebih. Akibatnya, kaki pun akan lembab dan
hangat, lingkungan bagi berkembang-biaknya jamur penyebab infeksi. Oleh
karena itu, ada baiknya menghindari pemakaian stoking terus-menerus. Atau,
kalau pun harus menggunakannya, gunakan sesuai kebutuhan.

Stoking dari bahan yang tak bagus juga bisa menimbulkan masalah, pasalnya
tarikan yang dilakukan saat memakainya akan mengubah perkembangan normal
kaki pada saat berjalan, dan kemungkinan akan menarik ibu jari kaki ke
belakang ketika stoking ditarik. Tekanan stoking bisa membuat kuku jari kaki
tak tumbuh baik atau bahkan hammertoe (ibu jari kaki bengkok). Pilihlah
stoking dari bahan berkualitas bagus. Semakin nyaman stoking, semakin
nyaman juga kaki kita, sehingga kemungkinan keram bisa dihindari. Stoking
ukuran all-size bukan lagi pilihan tepat, karena kaki biasanya juga berkembang.

3. SOL LEBAR SAAT HAMIL


Wanita hamil juga harus merawat kaki demi menghindari keluhan atau rasa
sakit pada kaki selama hamil. Di masa hamil, tubuh mengalami perubahan dan
butuh keseimbangan tubuh yang baru. Oleh karena itu, wanita hamil
membutuhkan sepatu dengan sol lebar yang bisa menopang tubuh dengan
nyaman, sekaligus berfungsi untuk meredam tekanan tubuh. Ingat, selama
hamil, tubuh akan membengkak dan kaki butuh bantuan untuk menghadapi
perubahan ini.

Calon ibu biasanya juga mengalami pembengkakan pada kaki dan pergelangan
kaki. Bahkan bisa memburuk sampai ke radang atau iritasi. Kehamilan juga
memicu pelepasan hormon yang menambah lemahnya ligamen (jaringan
pengikat sendi), yang bisa memicu ketegangan otot. Jika masalah berkembang,
segera temui dokter.

Yang Perlu Diketahui tentang


SUNSCREEN

Share

Sunscreen termasuk salah satu kosmetik yang wajib


dimiliki, terutama untuk negara beriklim tropis seperti Indonesia yang dilimpahi
sinar matahari sepanjang tahun. Sinar matahari menimbulkan berbagai akibat
buruk pada kulit. Mulai dari menyebabkan pigmentasi, membuat kulit kering,
menyebabkan penuaan dini, dan yang paling menakutkan adalah menyebabkan
kanker kulit.
Untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar matahari, para ahli menganjurkan
mengoleskan sunscreen. Banyaknya sunscreen di masa kini mungkin membuat Anda bingung,
sebaiknya pilih yang mana. Berikut, beberapa hal yang perlu diketahui tentangsunscreen.
Bentuk

Sunscreen terdiri dari berbagai bentuk. Mulai dari lotion, gel, cream, stik wax, spray, dan tissue
basah. Orang-orang yang rentan jerawat bisa memilih sunscreen dengan formula dasar air, biasa
dalam sedian bentuk gel. Untuk yang berkulit sensitif, biasanya sediaan berbentuk cream biasanya
kurang mengiritasi dibandingkan gel atau lotion. Cream juga pilihan baik bagi Anda yang berkulit
kering. Orang-orang dengan reaksi alergi tertentu bisa menggunakan sunblock, biasanya
mengandungzinc oxide atau titanium oxide.
Rekomendasi:
Oriflame Sun Spray SPF 15
Oriflame Optimals Day Shield SPF 30
Oriflame Skindividual Day Fluid SPF 15
Sinar
Ada dua jenis radiasi matahari yang menjangkau kulit kita, yaitu sinar ultraviolet A (UVA), dan
ultraviolet B (UVB). Beda dengan pendapat sebelumnya, para ahli kini menemukan kedua jenis
sinar UV ini dapat menyebabkan kulit ternakar dan kanker kulit, terutama sinar UVB. Para ahli
menganjurkan menggunakan produk yang mencegah kedua sinar ini. FDA Amerika belum
menyetujui sistem penilaian untuk perlindungan UVA, tapi produk yang memblok paling banyak
UVB secara umum juga memblok sebagian UVA.

Kekuatan
Kekuatan sunscreen dinilai dalam SPF Sun Protection Factor, yang menunjukkan berapa lama
Anda dapat terpapar sinar matahari sebelum kulit terbakar. Dihitung dengan memnadingkan
waktu untuk sinar UVB membakar kulit yang tak terlindung.
Sebagai contoh, jika orang dengan kulit putih tak terlindung mulai terbakar dalam 10
menit,sunscreen dengan SPF 15 akan melindungi kulit orang tersebut selama 150 menit.

SPF 2 memblok 50% sinar UVB dan SPF 15 memblok 93%. Tapi hati-hati, SPF yang lebih tinggi
tidak selalu berarti lebih baik. SPF 30 misalnya, memblok 97% UVB, tapi SPF 50 atau 60 tidak
memberikan perlindungan lebih. American Academy of Dermatology (AAD) menganjurkan
menggunakan sunscreen dengan SPF paling sedikit 15, lebih disukai produk waterproof
atau water-resistant.
Ingredient (Komposisi produk)
Sunscreen terdiri dari 2 tipe utama: sunscreen zat kimia dansunscreen fisik. Sunscreen zat kimia
mengabsorp sinar UV, sedangkana sunscreen fisik mengabsorp, memblok, memantulkan atau
memancarkan sinar UV menjauh dari kulit. Ingredient yang memberikan perlindungan terhadap
sinar UVB dan UVA terdiri dari zat kimia benzophenones (oxybenzone), cinnamates (octylmethyl
cinnamate dan cinoxate), sulibenzone, salicylates dan sunscreen fisik;titanium oxide, zinc
oxide, helioplex, mexoryl, avobenzone (Parsol 1789). Para ahli dermatologi menganjurkan
produk sunscreen fisik untuk perlindungan terbaik terhadap UVA dan UVB.
Pengolesan
Paparan terhadap sinar matahari beberapa menit menghasilkan vitamin D. Tapi jika Anda akan
berada di luar selama 10 menit atau lebih, termasuk saat cuaca mendung, gunakan sunscreen.
Oleskan dlaam julah banyak pada kulit kering sekitar 20 sampai 30 menit sebelum keluar. Oleskan
pada kelopak mata, hidung , telinga, leher, tangan, dan kaki.
Oleskan ulang setiap 2 jam dan sesudah berkeringat dan berenang, kendatipun produk dilabeli
kata waterproof. Topi lebar dan busana yang ditenun padat dengan model longgar juga dapat
membantu.

Produk untuk Anak


Sampai saat ini belum diketahui apakah sunscreen aman digunakan pada bayi yang lebih muda
dari 6 bulan. Sebelum menggunakansunscreen diskusikan dulu dengan dokter anak Anda.

Untuk anak berumur di atas 6 bulan, gunakan sunscreen yang khusus diformulasikan untuk anak.
Rekomendasi:
Oriflame SunCream for Kids SPF 40
Jangan abaikan bibir dan mata
Lindungi bibir dnegan mengoleskan lip balm yang mengandung sunscreen dan oleskan ulang
setiap jam. Lindungi mata dengan mengenakan kacamata tabir surya.
Rekomendasi:
Oriflame Liplicous LipBalm SPF 12
Oriflame LipSPA Therapy SPF 8
Oriflame PopGlam Sunglasses
sumber: Tabloid Aura XII/33

Anda mungkin juga menyukai