Anda di halaman 1dari 4

Mengelola Suasana Hati

Diposkan oleh Blogger Limbangan di 07:13

Mengelola Suasana Hati


Mengelola suasana hati merupakan kemampuan emosional yang meliputi kecakapan untuk tetap
tenang dalam suasana apapun, menghilangkan yang timbul, serta mengatasi kesedihan ataupun
berdamai dengan segala sesuatu yang menjengkelkan. Seseorang yang cerdas secara emosi tidak
berada di bawah kekuasaan emosi. Ia cepat kembali bersemangat dalam berbagai situasi yang
menghadangnya, dan ia tau cara menenangkan diri.
Mengelola suasana hati bukan berarti menekan perasaan. Salah satu ekspresi emosi yang bisa timbul
pada setiap orang adalah marah. Menurut Aristoteles marah itu sangatlah mudah. Tetapi marah pada
orang yang tepat, tingkat yang tepat, serta pada waktu tepat, tujuan, dan cara yang tepat, hanya bisa
dilakukan oleh orang yang cerdas secara emosi.
Semua itu merupakan kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi-emosi pada diri sendiri
yang harus dimiliki oeleh orang-orang yang dikatakan cerdas secara emosi.

Kecerdasan Intelektual (IQ)


Diposkan oleh Blogger Limbangan di 00:29

Kecerdasan Intelektual (IQ)


Kecerdasan intelektual ialah kemampuan seseorang unntuk mengolah dan berfikir kognitif.
Kecerdasan ini merupakan sebuah kecerdasan yang memberikan kemampuan untuk
berhitung, berabalogi, berimajinasi, serta memiliki daya kreasi dan inovasi. Atau yang lebih
tepatnya yang diungkapkan oleh para pakar psikologi dengan istilah What I Think
Kecerdasan tersebut terletak di otak bagian cortex (kulit otak). Kecerdasan ini ditemukan
sekitar tahun 1912 oleh Wiliam Stern. IQ adalah kemampuan yang diperlukan untuk
menjalankan kegiatan mental. Unsur-unsur yang terdapat dalam IQ antara lain kecerdasan
numeris, pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran induktif,
visualisasi ruang, dan ingatan
Menurut David Wechsler, staff IQEQ intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak
secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkunganya secara efektif.
Kecerdasan intelektual adalah kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio. Kecerdasan
ini merupakan kecerdasan dalam menerima, menyimpan, dan mengolah informasi menjadi
fakta.

Kecerdasan Emosional (EQ)


Diposkan oleh Blogger Limbangan di 00:30

Kecerdasan Emosional (EQ)


Kecerdasan emosional digambarkan sebagai kemampuan untuk memahami suatu kondisi
perasaan seseorang, baik terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Kecerdasan emosional atau
emotional quotation (EQ) meliputi kemampuan mengungkapkan perasaan, kesadaran, serta
pemahaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya.
Kecerdasan tersebut mulai tren pada akhir abad ke-20. Kecerdasan ini berada pada otak
belakang manusia. Kecerdasan itu memang tidak mempunyai ukuran pasti seperti IQ, namun
anda bisa merasakan kualitas keberadaannya dalam diri anda. Oleh karena itu, EQ lebih tepat
diukur dengan feeling.
Ada lima unsur yang dapat membangun kecerdasan emosi
1. Memahami emosi-emosi pada diri sendiri
2. Mampu mengelola emosi-emosi pada diri sendiri
3. Memotivasi pada diri sendiri
4. Bisa memahami emosi-emosi pada diri-sendiri
5. Dapat membina hubungan sosial yang baik
Rahasia Musik Klasik
Diposkan oleh Blogger Limbangan di 03:54

Rahasia Musik Klasik

Musik adalah suatu hal yang sangat dekat dengan manusia. Diantara kita banyak yang menyukai
musik karena musik dapat merefleksikan perasaan dan membuat kita menjadi senang, tentram dan
nyaman. Kondisi tersebut tidak hanya menjadikan kita menyukainya, namun sampai menjadikannya
sebagian besar dari kehidupan kita.

Untuk menyeimbanngkan kecenderungan masyarakat terhadap otak kiri, perlu dimasukan musik dan
estetika dan dalam pengalaman belajar kita, dan memberikan umpan balik positif bagi kita. Semua itu
menimbulkan emosi positif, yang membuat otak kita lebih efektif. Emosi yang lebih positif
mendorong kearah kekuatan otak, yang berujung pada keberhasilan. Sehingga kita memperoleh
kehormatan diri yang lebih tinggi, yang membuat emosi kitapun menjadi lebih positif
Dalam belajar misalnya kita dapat berpikir sambil mendengarkan musik yang kita sukai. Dengan
ungkapan lain, mendengarkan musik yang kita sukai membuat kita terasa senang dan rilek sehingga
meranngsang fungsi belahan otak kanan, yang sangat membantu dalam proses belajar yang
menggunakan belahan otak kiri.
Telah diketahui beberapa penelitian bahwa musik dapat menyeimbangkan fungsi otak kanan dan kiri.
Sebenarnya tidak hanya mendengarkan musik yang membuat keseimbangan otak, memmainkannya
pun mempunyai manfaat yang sama.
Jong Ren Young, Pimpinan International Brain Academy (IBA) Indonesia berkomentar bahwa
memainkan musik klasik dapat menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan. Jadi anak yang terbiasa
mendengarkan atau memainkan musik akan lebih cerdas secara intelektual dan emosional. Dengan
demikian tidaklah berlebihan bila musik dianggap sebagai pendidikan humanis. Siswa yang terbiasa
mendapatkan pendidikan musik akan tumbuh menjadi orang yang berpikir logis, cerdas, kreatif,
mampu mengambil keputusan, serta mempunyai empati.
Selain itu musik juga dapat membantu mengembangkan kemampuan anak dalam mengkonstruksi
objek dua dan tiga dimensi, musik juga bias meningkatkan kreatifitas anak.
Musik juga dapat meluluhkan kekerasan. Anak yang nakal biasanya akan menjadi jinak setelah diajari
menyanyi. Musik juga bias merangsang pikiran memperbaiki konsentrasi dan ingatan, meningkatkan
aspek kognitif, serta membangun kecerdasan emosional.
Musik juga dapat menyehatkan jiwa, sebagai pendekatan belajar, dan mengajarkan sopan santun,
sehingga seorang anak mampu menyalurkan emosinya secara positif untuk mencegah terjadinya
tindak kekerasan. Dengan begitu niscaya kualitas sumberdaya manusia Indonesia dapat ditingkatkan.
Di Amerika siswa-siswa SD mendapatkan pelajaran musik selama 80 menit setiap minggu, mereka
sudah dapat membuat koor dengan arasemen-arasemen sulit dan memainkan beberapa instrument.
Di SMP pelajaran musik diperdalem sesuai dengan minat masing-masing siswa. Pendidikan musik di
SMA pun diterapkan untuk menyusun program-program musik
Tidak semua jenis musik dapat menyeimbangkan otak anak anda. Musik klasik lah yang mempunyai
manfaat demikian, lalu apa yang dimaksud musik klasik? Musik klasik merupak istilah luas yang
biasanya mengacu pada musik yang dibuat atau berakar dari tradisi kesenian barat. Musik kristiani,
dan musik orkestra, yang mencakup priode dari sekiitar abad ke-9 hingga abad ke-21
Karakteristik musik pada era klasik adalah homophonic yang melodinya diatas iringan chord, saat itu
banyak musik yang sangat indah dalam bentuk, proposi, keseimbangan, moderasi, dan kontrolnya.
Musik pada era ini dikenal sangat indah dan elegan dengan ekspresi dan struktur musik yang
dikerjakan secara sangat sempurna.

Anda mungkin juga menyukai