Musik adalah suatu hal yang sangat dekat dengan manusia. Diantara kita banyak yang menyukai
musik karena musik dapat merefleksikan perasaan dan membuat kita menjadi senang, tentram dan
nyaman. Kondisi tersebut tidak hanya menjadikan kita menyukainya, namun sampai menjadikannya
sebagian besar dari kehidupan kita.
Untuk menyeimbanngkan kecenderungan masyarakat terhadap otak kiri, perlu dimasukan musik dan
estetika dan dalam pengalaman belajar kita, dan memberikan umpan balik positif bagi kita. Semua itu
menimbulkan emosi positif, yang membuat otak kita lebih efektif. Emosi yang lebih positif
mendorong kearah kekuatan otak, yang berujung pada keberhasilan. Sehingga kita memperoleh
kehormatan diri yang lebih tinggi, yang membuat emosi kitapun menjadi lebih positif
Dalam belajar misalnya kita dapat berpikir sambil mendengarkan musik yang kita sukai. Dengan
ungkapan lain, mendengarkan musik yang kita sukai membuat kita terasa senang dan rilek sehingga
meranngsang fungsi belahan otak kanan, yang sangat membantu dalam proses belajar yang
menggunakan belahan otak kiri.
Telah diketahui beberapa penelitian bahwa musik dapat menyeimbangkan fungsi otak kanan dan kiri.
Sebenarnya tidak hanya mendengarkan musik yang membuat keseimbangan otak, memmainkannya
pun mempunyai manfaat yang sama.
Jong Ren Young, Pimpinan International Brain Academy (IBA) Indonesia berkomentar bahwa
memainkan musik klasik dapat menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan. Jadi anak yang terbiasa
mendengarkan atau memainkan musik akan lebih cerdas secara intelektual dan emosional. Dengan
demikian tidaklah berlebihan bila musik dianggap sebagai pendidikan humanis. Siswa yang terbiasa
mendapatkan pendidikan musik akan tumbuh menjadi orang yang berpikir logis, cerdas, kreatif,
mampu mengambil keputusan, serta mempunyai empati.
Selain itu musik juga dapat membantu mengembangkan kemampuan anak dalam mengkonstruksi
objek dua dan tiga dimensi, musik juga bias meningkatkan kreatifitas anak.
Musik juga dapat meluluhkan kekerasan. Anak yang nakal biasanya akan menjadi jinak setelah diajari
menyanyi. Musik juga bias merangsang pikiran memperbaiki konsentrasi dan ingatan, meningkatkan
aspek kognitif, serta membangun kecerdasan emosional.
Musik juga dapat menyehatkan jiwa, sebagai pendekatan belajar, dan mengajarkan sopan santun,
sehingga seorang anak mampu menyalurkan emosinya secara positif untuk mencegah terjadinya
tindak kekerasan. Dengan begitu niscaya kualitas sumberdaya manusia Indonesia dapat ditingkatkan.
Di Amerika siswa-siswa SD mendapatkan pelajaran musik selama 80 menit setiap minggu, mereka
sudah dapat membuat koor dengan arasemen-arasemen sulit dan memainkan beberapa instrument.
Di SMP pelajaran musik diperdalem sesuai dengan minat masing-masing siswa. Pendidikan musik di
SMA pun diterapkan untuk menyusun program-program musik
Tidak semua jenis musik dapat menyeimbangkan otak anak anda. Musik klasik lah yang mempunyai
manfaat demikian, lalu apa yang dimaksud musik klasik? Musik klasik merupak istilah luas yang
biasanya mengacu pada musik yang dibuat atau berakar dari tradisi kesenian barat. Musik kristiani,
dan musik orkestra, yang mencakup priode dari sekiitar abad ke-9 hingga abad ke-21
Karakteristik musik pada era klasik adalah homophonic yang melodinya diatas iringan chord, saat itu
banyak musik yang sangat indah dalam bentuk, proposi, keseimbangan, moderasi, dan kontrolnya.
Musik pada era ini dikenal sangat indah dan elegan dengan ekspresi dan struktur musik yang
dikerjakan secara sangat sempurna.