Anda di halaman 1dari 9

EMOTIONAL

INTELLIGENCE
IN LEARNING

Supporting lecturer: Titin, S. Pd. Si, M. Pd


a h m a n i a
u r R
Aulia N 221061
F1071

MEMBERS
OF THE
Eli D
F107 elima
1221
035

GROUP 6:
Ruth Manalu
F1071221051
1.THE DEFINITION OF EMOTIONAL
INTELLIGENCE
Menurut Goleman (1999) dalam Ifham dan Helmi (2002) mengatakan bahwa kecerdasan
emosional adalah kemampuan seseorang yang lebih baik untuk memotivasi diri sendiri,
ketahanan terhadap kegagalan, pengendalian emosi dan penundaan kepuasan, dan
pengendalian keadaan pikiran. Dengan kecerdasan emosi ini, seseorang dapat
menempatkan perasaannya pada kompartemen yang tepat, menata kepuasan dan
menciptakan suasana. Goleman juga menyatakan bahwa kecerdasan emosional bukanlah
kebalikan dari kecerdasan intelektual, yang lazim disebut sebagai IQ, tetapi keduanya
berinteraksi secara dinamis.

Menurut Patton (1998) dalam Ifham dan Helmi (2002) mendefinisikan kecerdasan
emosional sebagai kemampuan menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai
tujuan, menciptakan hubungan yang produktif dan mencapai kesuksesan.
1.THE DEFINITION OF EMOTIONAL
INTELLIGENCE
Goleman (dalam Salovey, 1999) menempatkan kecerdasan pribadi Gardner dalam
definisi dasar tentang kecerdasan emosi yang dicetuskannya, seraya memperluas
kemampuan ini menjadi lima wilayah utama, antara lain :
• Recognize self-emotional (Mengenali emosi diri)
• Managing self-emotional (Mengelola emosi)
• Motivate self-emotional (memotivasi diri sendiri)
• Recognize other people's emotions (mengenali emosi orang lain)
• Build relationships (membina hubungan)
2. THE RELATIONSHIP BETWEEN
EMOTIONAL INTELLIGENCE AND THE
Kecerdasan emosionalLEARNING PROCESS
adalah kemampuan seseorang dalam mengontrol emosinya
dengan cerdas. Hal ini juga berkaitan dengan cara menjaga keseimbangan antara
emosi dan akal.Hal positif akan diperoleh bila anak diajarkan keterampilan dasar
kecerdasan emosional, secara emosional akan lebih cerdas, penuh pengertian,
mudah menerima perasaan-perasaan dan lebih banyak pengalaman dalam
memecahkan permasalahannya sendiri, sehingga pada saat remaja akan lebih
banyak sukses disekolah dan dalam berhubungan dengan rekan-rekan sebaya serta
akan terlindung dari resiko-resiko seperti obat-obat terlarang, kenakalan, kekerasan
serta seks yang rawan terjadi dikalangan remaja saat ini.
3. FACTORS AFFECTING EMOTIONAL
INTELLIGENCE
Internal factors eksternal factors
Internal factors are factors that arise from
External factors are intended as factors that
within the individual. Dipengaruhi oleh
come from outside the individual and influence
keadaan otak emosional seseorang. Otak
the individual to or change attitudes(dari luar
emosional dipengaruhi oleh keadaan
amigdala, neokorteks, sistem limbik, lobus individu untuk atau mengubah sikap). Misalnya
prefrontal, dan hal-hal lain yang berada pada melalui perantara media massa baik cetak
otak emosional maupun elektronik.
4 . E M O T I O N A L
INTELLIGE N C E 'S A S P E C T
1 3

Emotional literacy (literasi emosi), yang bertujuan Emotional depth (Kedalaman emosi), yang
untuk meningkatkan kepercayaan diri pribadi dalam mencakup komitmen untuk menyelaraskan
mengenali dan jujur ​terhadap perasaan seseorang. kehidupan dan pekerjaan dengan potensi dan
bakat unik.

2 4

Emotional sanity (kesegaran emosi), yang Emotional alchemy (alkimia emosional), yaitu
bertujuan untuk memperkuat semangat dan kemampuan kreatif untuk mengalir melalui
ketahanan menghadapi tantangan dan masalah dan tekanan tanpa
perubahan tersesat di dalamnya.
5. HOW TO DEVELOP EMOTIONAL
INTELLIGENCE IN LEARNING
Menyediakan lingkungan yang Membanttu peserta didik
kondusif menemukan solusi yang
dihadapinya

Melibatkan peserta didik secara


Menciptakan iklim
optimal dalam pembelajaran, baik
pembelajaran yang demokratis secara fisik, sosial maupun emosional

Mengembangkan sikap empati,


dan merasakan apa yang Menjadi teladan dalam menegakkan
dirasakan oleh peserta didik aturan dan disiplin dalam pembelajaran
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai