Anda di halaman 1dari 12

Prohilila(Produksi.....

, Shalahuddin, Farida, Rohani, Shibghatun, Tiara

PROHILILA(PRODUKSI HIDROGEN DARI LIMBAH


LABORATORIUM) SEBAGAI MEDIATOR ENERGI
PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN METODE FUEL CELL

Shalahuddin Al Madury, Farida Fakhrunnisa, Rohani


Panjaitan, Shibghatun Nimah, Tiara Permata Chandra.
Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA

ABSTRAK

Laboratorium merupakan sarana dalam pengembangan ilmu pengetahuan


khususnya dalam bidang keilmuan dalam menunjang keberhasilan penemuan
hal-hal baru melalui penelitian. Mengingat banyaknya jenis limbah lab FMIPA
UII yang berbahaya, termasuk juga limbah cair dari laboratorium yang bersifat
toksik yang memiliki unsur logam berat sehingga mencemari lingkungan serta
bepengaruh pada kesehatan manusia. Maka diperlukan upaya untuk pengatasan
serta memberikan inovasi baru dari limbah cair kimia. Salah satunya dilakukan
pengelolaan menggunakan teknik fuel cell yang merupakan energi masa depan
yaitu sistem elektrokimia yang dapat mengubah energi kimia dari hidrogen dan
oksigen yang langsung menjadi energi listrik. Keuntungannya pembakaran lebih
konvensional yang berbasis teknologi dan tidak memancarkan emisi pada saat
operasi, merupakan green house gases mengatasi polusi udara. Pemanfaatan
limbah laboratorium dengan metode fuel cel ini bertujuan agar pencemaran
lingkungan oleh zat kimia dapat diminimalkan dan dapat mengubahnya menjadi
daya energi listrik. Untuk mendukung gagasan ini, maka perlu dilakukannya
studi lebih lanjut mengenai proses pemanfaatan limbah menjadi energi listrik
menggunakan metode fuel cell. Dimana dengan menggunakan fuel cell, satu
kg H2 dapat menghasilkan 33,9 kWh energi listrik atau sama dengan 33.900
watt per jam. Prediksi hasil dari pemanfaatan limbah ini yaitu terbentuknya
kemandirian untuk memenuhi kebutuhan listrik terutama di laboratorium hingga
dapat memberikan solusi untuk menghasilkan energi yang terbarukan.

Keywords: fuel cell, limbah cair, pembangkit listrik

PENDAHULUAN layaknya kondisi di industri yang


Latar Belakang merupakan salah satu kegiatan
Kegiatan laboratorium seperti penting bagi mahasiswa dalam
kegiatan praktikum mahasiswa pengembangan ilmu pengetahuan
sebagai pembelajaran kurikulum dan penelitian pada bidang masing-

55
KHAZANAH, Vol. 6 No.2 Januari 2014

masing. Urgensi kegiatan praktikum tersebut yang lebih berbahaya adalah


ini menunjang pakar keilmuan dari pada limbah cair sisa zat kimia.
pengetahuan dengan melakukan Tanjung (2002) menyatakan bahwa
penelitian.Salah satu contoh sebagai limbah yang sangat ditakuti adalah
objek dalam kegiatan praktikum limbah dari logam industri kimia yang
mahasiswa terletak di Laboratorium mengandung berbagai macam unsur
Fakultas Matematika dan Ilmu logam berat dan beracun atau toksik
Pengetahuan Alam Universitas Islam sehingga berbahaya bagi kesehatan
Indonesia di Yogyakarta yang memiliki manusia.
peranan penting dalam mendukung Untuk pengatasan limbah cair di
program pembelajaran. Hal ini terbukti laboratorium FMIPA UII sendiri selama
dari persentase banyaknya praktikum ini hanya sebatas pada pengumpulan
dengan mata kuliah yang ada di kemudian dinetralkan agar tidak toksik
FMIPA UII, berdasarkan buku panduan dan dibuang melalui serapan tanah.
akademik FMIPA UII menunjukkan Upaya pengatasan limbah seperti
bahwa untuk program studi farmasi ini tentunya masih menimbulkan
mencapai 27% praktikum per kehawatiran, mengingat bahaya yang
semesternya, untuk prodi ilmu kimia dapat ditumbulkan dari limbah cair
25%, sedangkan untuk prodi D3 analis zat kimia sangat banyak diantaranya
mencapai 33% (Anonim, 2011). penyakit yang timbul seperti gangguan
Persentase diatas menunjukkan pernapasan (penyempitan bronkus)
intensitas kegiatan praktikum di lab atau terkena kanker paru yang
FMIPA dikategorikan cukup sering. menyebabkan kematian bahkan
Setiap praktikum menggunakan bahan- penyakit kardiovaskular dan timbul
bahan kimia, tentu akan menghasilkan cacat bawaan serta penyakit kulit
limbah kimia juga. Berbagai macam akibat tersebar ke perairan rumah
jenis limbah yang bersumber dari tangga menyebabkan penyakit
laboratorium diantaranya, limbah kulit(Thomas,2005). Meskipun
padat yang seperti sisa pemakaian dengan adanya penetralan, masih
bahan kimia padat, masker, sarung di khawatirkan limbah cair dari zat
tangan, kertas, plastik, dan kaca. kimia yang mengandung unsur logam
Begitu juga denganlimbah cair, yang berat meliputi Sulfur, Nitrogen Oksida,
bersumber dari sisa air buangan Merkuri yang memiliki dampak
laboratorium, bahkan limbah zat kimia negatif bagi lingkungan serta dapat
sisa dari penelitian dilaboratorium menimbulkan kerusakan sumber daya
yang apabila dikumpulkan satu lab alam yang menurunkan kualitas hidup
FMIPA setiap semester menghasilkan karena lingkungan menjadi kotor dan
lebih dari 300 liter.Kedua jenis limbah tercemar(Supraptini,2002).

56
Prohilila(Produksi....., Shalahuddin, Farida, Rohani, Shibghatun, Tiara

Banyak cara yang dapat dilakukan secara kimia biasanya dilakukan untuk
untuk mengelola limbah cair. Indonesia menghilangkan partikel-partikel yang
sendiri sejauh ini pengolahan limbah tidak mudah mengendap (koloid),
cair dilakukan melalui beberapa logam-logam berat, senyawa fosfor,
metode. Metode yang digunakan dan zat organik beracun dengan
dalam pengolahan air limbah adalah membubuhkan bahan kimia tertentu
kunci dalam memelihara kelestarian yang diperlukan.
lingkungan. Adapun macam teknologi Penyisihan bahan-bahan tersebut
pengolahan air limbah industri yang pada prinsipnya berlangsung melalui
dibangun harus dapat dioperasikan perubahan sifat bahan-bahan tersebut,
dan dipelihara oleh perusahaan yaitu dari tak dapat diendapkan
setempat. Berbagai teknik pengolahan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-
air buangan untuk menyisihkan koagulasi), baik dengan atau tanpa
bahan polutannya telah dicoba dan reaksi oksidasi-reduksi, dan juga
dikembangkan selama ini.Teknik- berlangsung sebagai hasil reaksi
teknik pengolahan air buangan yang oksidasi, dan ketiga pengolahan
telah dikembangkan tersebut secara secara biologi yang ditinjau dari segi
umum terbagi menjadi 3 metode lingkungan proses penguraian secara
pengolahan. biologi dapat dibedakan dengan
Pertama, pengolahan secara dua jenis yaitu proses aerob yang
fisika yaitu dilakukan terhadap air berlangsung hadirnya oksigen dan
buangan agar bahan tersuspensi yang proses anaerob yang berlangsung
berukuran besar mudah mengendap tanpa oksigen. Apabila BOD air
atau bahan yang terapung disisihkan buangan tidak melebihi 400 mg/l,
dengan cara penyaringan. Parameter proses aerob masih dapat dianggap
pengendapan ini adalah kecepatan lebih ekonomis dari anaerob. Pada
mengendap partikel dan waktu retensi BOD lebih tinggi dari 4000 mg/l,
pengendapan yang sebelumnya proses anaerob menjadi lebih
dilakukan pemisahan cair dengan ekonomis(Anwar,2007). Salah satu
padatan melalui proses flotasi untuk metode pengolahan secara fisika yaitu
menyisihkan bahan yang mengapung, secara fuel cell.
preses filtrasi untuk menyisihkan Fuel cell adalah suatu sistem
bahan yang tersuspensi, proses elektrokimia yang mengubah energi
adsorbsi untuk menyisihkan senyawa kimia dari hidrogen dan oksigen
aromatik,dan teknologi membran langsung menjadi energi listrik. Fuel
untuk menggunakan kembali air yang cell (sel bahan bakar) sebagai salah
diolah. Kedua, pengolahan secara satu energi alternatif dapat menjadi
kimia yaitu pengolahan air buangan pembangkit energi pada dunia otomotif

57
KHAZANAH, Vol. 6 No.2 Januari 2014

dan mungkin akan bersaing bahkan pengolahan limbah cair labora


akan menggeser tiga pilihan energi torium sebagai pembangkit listrik
konvensional yang kini berkompetisi, dengan metode fuell cell?
yaitu; mesin pembakaran internal, 2. Pihak-pihak mana saja yang dapat
mesin baterai isi ulang (rechargeable), membantu pengimplementasian
dan mesin hibrida (Hasan, 2007). pengolahan limbah cair laboratorium
Fuel cell memiliki potensi untuk sebagai media pembangkit listrik
efisiensi tinggi dan dapat mengubah dengan metode fuell cell ?
sampai 75 persen energi pada 3. Bagaimana langkah-langkah stra
bahan bakar alam. Fuel cell memiliki tegis proses pengolahan limbah
beberapa keuntungan pembakaran cair laboratorium menjadi energi
lebih konvensional berbasis teknologi listrik?
saat ini yang digunakan dibanyak
pembangkit listrikdankendaraan Tujuan Penelitian
umum. Sistem energi terbarukan ini Dari latar belakang diatas, tujuan
tidak memancarkan emisi pada saat percobaannya adalah sebagi berikut:
operasi, termasuk green house gases 1. Memanfaatkan limbah cairan di
dan polusi udara yang mengakibatkan Laboratorium Terpadu FMIPA
berbagai masalah kesehatan. Selain Universitas Islam Indonesia
itu fuel cell merupakan teknik yang unik sebagai Pembangkit Listrik
dalam hal berbagai potensi aplikasinya, 2. Memberikan solusi penghematan
teknik tersebut dapat memberikan listrik yang ekonomis dan
energi untuk sistem yang besar terjangkau
seperti pembangkit listrik dan laptop. 3. Mengurangi pencemaran
Pada siklus dasar, jika hidrogen murni lingkungan oleh limbah cairan
digunakan sebagai bahan bakar, fuel 4. Membantu pemerintah dalam
cell hanya memancarkan panas dan mengatasi krisis listrik yang ada di
air sebagai produk sampingan. Oleh Indonesia
karena itu, pemanfaatan limbah cair Manfaat Penulisan
menjadi energi listrik dengan metode Manfaat penulisan gagsan tertulis
fuel cell menjadi alternatif terbaik ini diharapakan dapat memberikan
menanggulangi pencemaran dan wawasan ilmu pengetahuan dalam
toksisitas limbah cair laboratorium. bidang teknologi pemanfaatan limbah
Berdasarkan latar belakang cair dengan penggunaan limbah
diatas, penelitian ini diharapkan dapat cair hasil praktikum sebagai media
menjawab rumusan masalah sebagai penghasil energi listrik yang dapat
berikut: meminimalisirkan jumlah penggunaan
1. Bagaimana proses kerja listrik berbayar.

58
Prohilila(Produksi....., Shalahuddin, Farida, Rohani, Shibghatun, Tiara

Adapun manfaat penulisan gaga Good Laboratory Practice(GLP)


san tertulis ini adalah sebagai berikut: dengan baik.Laboratorium yang ada
1. Bagi mahasiswa dapat men di Indonesia sebagian telah memiliki
ciptakan kreatifitas dan menum sertifikasi Komite Akreditasi Nasional
buhkan semangat untuk berperan (KAN) namun sebagian juga belum.
aktif dalam kegiatan pemanfaatan Fungsi dari Komite Akreditasi Nasional
pengolahan limbah cair hasil mengukur kemampuan laboratorium
praktikum menjadi engergi listrik dan memantau pengecekan
2. Bagi pengelola praktikum tidak keakurasian dan kepresisian dari alat
kesulitan dalm pembuangan yang digunakan. KAN yang mewakili
limbah hasil praktikum yang ada BSN(Badan Standarisasi Nasional)
3. Bagi pemerintah dapat dijadikan yang bertanggung jawab dalam
solusi dalam rangka Indonesia bidang akreditasi khusus menentukan
Hemat Listrik kompetensi laboratorium dengan
pedoman SNI-19-17025-2000 yang
TINJAUAN PENELITIAN diadopsi dari standar internasional
Kondisi Kekiniaan Limbah di ISO/IEC 17025-2000 yang merupakan
Laboratorium FMIPA standar sistem mutu oleh laboratorium
Kriteria laboratorium yang baik penguji(Keputusan Ka.BAPEDAL
untuk menentukan kandungan bahan No.113 Tahun 2000).
pencemar dalam suatu sampel, Laboratorium FMIPA UII Yogyakarta
berdasarkan ketepatan dan nilai akurasi dari observasi dari tahun 2008 yang
sangat penting untuk diperhatikan. memiliki kemampuan penanganan
Faktor yang mempengaruhi dan lingkungan terhadap limbah cair (zat
menentukan validitas dari laboratorium kimia yang bersifat asam maupun basa
antara lain : berupa logam berat seperti Metanol,
1. Kelengkapan dan state of the art Eter, Sulfur, Merkuri yang paling sering
dari peralatannya dan sangat berbahaya, limbah padat
2. Kemampuan dan pengalaman dari seperti (sarung tangan, masker, jarum
operator atau analisisnya suntik, dan pecahan-pecahan gelas
3. Petunjuk analisis baku atau kaca, bahan alam, jas laboratorium,
prosedur baku atau SOP yang dan obat-obatan kadaluwarsa
digunakan maupun limbah gas (CO2, NO2, SO2)
4. Kemampuan mengontrol mutu yang paling sering dan berbahaya.
(Quality Control) dan pengendalian Laboratorium FMIPA mempunyai
mutu (Quality Assurance) terhadap enam laboratorium yaitu Lab.Biologi
pekerjaan dan hasil analisis. Farmasi, Lab. farmasetika, Lab.
Laboratorium harus menerapkan Farmakoterapi, Lab. Kimia Farmasi,

59
KHAZANAH, Vol. 6 No.2 Januari 2014

Lab.Mikrobiologi, Lab.Tekhnologi masalah limbah di Laboratorium


Farmasi. Maka dapat disimpulkan dengan cara dinetralkan saja tidak
bahwa limbah yang dihasilkan sangat cukup memberikan jaminan kepada
banyak dan merugikan lingkungan, massyarakat sekitar. Karena limbah
dan sampai saat ini pihak laboran yang mengalir melalui aliran tanah
belum ada penanganan lebih jauh dapat mempengaruhi intensitas
terhadap limbah laboratorium FMIPA dan kualitas air sumur, sehingga
UII. Terutama limbah cair laboratorium jika hal ini dibiarkan akan menjadi
yang mengalir melalui aliran tanah ancaman yang serius. Oleh karena itu,
dapat mempengaruhi intensitas dan dibutuhkan solusi yang dapat menjadi
kualitas air sumur, mencemarkan alternatif persoalan dari limbah cair
lingkungan dan dapat menyebabkan laboratorium.
kematian makhluk hidup. sehingga Solusi yang ditawarkan disini yaitu
jika hal ini dibiarkan akan menjadi dengan pemanfaatan metode fuel cel.
ancaman yang serius. Oleh karena itu, Metode ini diharapkan dapat menjadi
dibutuhkan solusi yang dapat menjadi pilihan terbaik pemanfaatan limbah
alternatif persoalan dari limbah cair laboratorium yang semula tidak
laboratorium. memiliki nilai guna ataupun ekonomi,
Solusi yang Pernah Ditawarkan dengan dimanfaatkan sebagai energi
Sebelumnya pembangkit listrik dapat mengurangi
Solusi yang pernah ditawarkan jumlah limbah dan tentunya zat toksik
sebelumnya bagi pihak laboran di senyawa kimia yang terdapat pada
Laboratorium FMIPA UII sejauh ini limbah menjadi tidak berbahaya
dalam penanganan limbah laboratorium bagi manusia dan lingkungan.
terkait limbah cair kimia/anorganik Sehingga diharapkan solusi ini dapat
hanya sebatas dengan pengumpulan memberikan tawaran kepada pihak
limbah dalam satu bulan mencapai 25 laboran dan memberikan jaminan
liter dari masing-masing laboratorium kepada masyarakat sekitar lab karena
kimia dan mikrobiologi,kemudian lingkungan masyarakat tidak akan
hanya dilakukan penetralan bagi tercemar kembali.
limbah yang memiliki sifat toksik Kondisi Kedepan
kemudian pembuangan. Hal ini belum Konsumsi listrik Indonesia setiap
menyelesaikan masalah, karena tidak tahunnya terus meningkat sejalan
bisa dipastikan jika limbah cair yang dengan peningkatan pertumbuhan
sudah dinetralkan kemudian dibuang ekonomi nasional. Prakiraan
ke tanah sudah bebas dari zat kimia kebutuhan listrik jangka panjang di
yang berbahaya. Indonesia sangat diperlukan agar
Mengenai kondisi ini, pengendalian dapat menggambarkan kondisi

60
Prohilila(Produksi....., Shalahuddin, Farida, Rohani, Shibghatun, Tiara

kelistrikan saat ini dan masa datang. FMIPA Universitas Islam Indonesia
Diketahuinya perkiraan kebutuhan dapat memasok pasokan listrik
listrik jangka panjang antara tahun sendiri untuk kebutuhan laboratorium.
2003 hingga tahun 2020 akan dapat Ini berarti tidak ada pembebanan
ditentukan jenis dan perkiraan biaya listrik lagi terhadap pihak
kapasitas pembangkit listrik yang Universitas. Alokasi biaya listrik dapat
dibutuhkan di Indonesia selama kurun dimanfaatkan untuk pembiayaan
waktu tersebut. kebutuhan Universitas yang lainnya.
Dewasa ini kebutuhan listrik di Jika sudah bisa menghasilkan energi
Indonesia semakin meningkat. Tidak listrik sendiri, Laboratorium akan lebih
hanya untuk penggunaan rumah mandiri dan tidak ada gangguan pada
tangga, juga dalam penggunaan saat praktikum karena listrik padam.
industri terus meningkat. Hal ini
menyebabakan pemerintah selaku RANCANGAN PENELITIAN
aparat negara harus memikirkan Adapun rancangan pengolahan
bagaimana memenuhi kebutuhan limbah menjadi energi listrik dengan
listik untuk seluruh Indonesia. Adanya metode Fuel Cell dalam percobaan ini
gagasan ini, Laboratorium Terpadu adalah sebagai gambar berikut:

Desain karya Pengolahan limbah dengan metode fuell cell.


Oleh: Shalahuddin dkk, Universitas Islam Indonesia.

61
KHAZANAH, Vol. 6 No.2 Januari 2014

PEMBAHASAN satu Perguruan Tinggi dalam masa


Proses Kerja Pengolahan praktikumnya dapat menghasilkan
Limbah Cair Laboratorium sebagai 30-35 Liter/ bulan limbah cair maka
Pembangkit Listrik dengan Metode dapat kita hitung berapa watt kita akan
fuell cell. hemat listrik dari limbah yang semula
Adapun Proses kerja fuel cell ini tidak berguna.
melalui reaksi sebagai berikut: Adanya gagasan ini, kedepannya
Anoda : H2 2H+ + 2e- diharapkan Laboratorium yang
Katoda : O2 + 2e-O2- ada di setiap Universitas dapat
Redoks Total : H2 + O2H2O mensuplai energi listrik dari hasil
Fuel masuk anoda, kemudian pemanfaatan limbah cair laboratorium
oleh katalis dioksidasi menghasilkan yang dihasilkan setiap praktikum
elektron dan H+. H+ langsung bergerak dengan menggunakan limbah cair.
menuju katoda melalui eletrolit Apabila metode pengolahan limbah
sedangkan elektron melakukan work laboratorium menjadi energi listrik ini
pada load kemudian menuju katoda. dapat diterapkan, dapat dipastikan
Disisi lain, udara yang masuk katoda bahwa pencemaran lingkungan karena
direduksi katalis menghasilkan ion O2-. limbah tidak akan terminimalisir. Begitu
O2- bereaksi dengan H+ membentuk juga dengan kekhawatiran masyarakat
H2O yang mengalir disel . Sel yang tentang zat toksik dari limbah praktikum
disuplai dengan hydrogen dan oksigen, akan terjawab dengan aman. Sehingga
maka akan menghasilkan listrik. akan tercipta laboratorium yang
Melalui pemanfaatan ini, limbah cair mandiri dengan pemanfaatan limbah
praktikum tidak dibuang sembarangan hasil praktikum sendiri, yang nantinya
sehingga tidak membuat pencemaran akan menghemat pengeluaran biaya
lingkungan yang notabene sebagai listrik. Hal ini tentunya dapat membantu
habitat manusia dimuka bumi ini yang Indonesia dalam memenuhi kebutuhan
apabila tercemar tentunya dapat listrik setiap tahunnya.
menganggu kelangsungan makhluk
hidup tersebut. Daerah Kabupaten Pihak- Pihak yang Dapat
Sleman terdapat empat Perguruan Membantu Pengimplementasian
tinggi yang mana masing-masingnya Pengolahan Limbah Cair
mempunyai Laboratorium dan akan Laboratorium sebagai Media
menghasilkan limbah. Diharapkan Pembangkit Listrik dengan Metode
ke empat Perguruan Tinggi tersebut Fuell cell.
mampu mengolah limbah cair hasil Adapun pihak-pihak yang
praktikum dan memanfaatkannya dapat membantu proses
sebagai sumber energi listrik. Jika pengimplementasian gagasan ini,

62
Prohilila(Produksi....., Shalahuddin, Farida, Rohani, Shibghatun, Tiara

diantaranya mahasiswa FMIPA yang untuk dikumpulkan dalam satu


nantinya menjadi pelaku utama tempat yang akan siap untuk
dalam proses pemanfaatan limbah proses berikutnya.
laboratorium menjadi pembangkit 2. Netralisasi
listrik. Kemudian laboran yang Limbah cair laboratorium
mengurusi lab, untuk bekerjasama mengandung banyak zat-zat
agar limbah lab bisa dimanfaatkan kimia yang tidak diketahui dan
dalam penelitian ini.Kemudian berbahaya karena bersifat toksik/
fakultas, dan universitas untuk dapat racun.Mengingat tidak semua
memanfaatkan limbah lab cair di setiap praktikan membuang limbah
fakultas untuk mendukung program hasil praktikumnya pada tempat
pembangkit listrik tenaga limbah cair. yang dibedakan antara yang
Gagasan ini dapat diterapkan oleh asam dan basa. Oleh karena itu,
semua universitas yang mempunyai diperlukan proses penetralan
laboratorium kimia.Kerjasama dengan untuk menetralkan limbah cair
masyarakat sekitar untuk juga dapat laboratorium agar tidak toksik.
mengalirkan manfaat dari energi listrik Proses penetralan limbah cair ini
yang dihasilkan. Mengenai hal ini, juga dapat menggunakan arang aktif
dapat bekerjasama dengan PLN dan Arang aktif adalah suatu bentuk
pemerintah pada khususnya untuk karbon yang mempunyai sifat
pengembangan tenaga listrik dalam absorptive terhadap larutan
skala yang lebih besar dalam upaya ataupun uap sehingga bahan
penghematan listrik di Indonesia. tersebut dapat berfungsi sebagai
penjernihan larutan, penghisap
Langkah-langkah Strategis gas/racun dan penghilang warna.
Proses Pengolahan limbah cair Arang aktif telah digunakan secara
laboratorium menjadi energi listrik luas di dalam industri kimia,
Proses pengolahan limbah cair makanan, dan farmasi seperti untuk
laboratorium menjadi energi listrik pembuatan minyak makan, obat
meliputi beberapa tahapan atau sakit perut, penjernihan air minum,
proses yaitu: pembuatan gula pasir, masker dan
1. Pengumpulan limbah cair lain-lain (Sudrajat, 1985).
Proses pengumpulan limbah 3. Elektrolisis
berlangsung setiap hari, ketika Elektrolisis ini merupakan
berlangsungnya praktikum pemecahan limbah cair yang
mahassiswa di laboratorium FMIPA sudah dinetralkan menggunakan
UII, kemudian setiap bulan sekali elektroda platina. Limbah cair yang
ada mengumpulan dari setiap lab sudah dinetralkan mengandung

63
KHAZANAH, Vol. 6 No.2 Januari 2014

molekul air akan dipecah menjadi laboratorium dengan metode fuel cell
senyawa H2 dan O2 dimana sebagai upaya untuk memanfaatkan
dalam setiap pemecahan yang limbah yang biasanya hanya dibuang
menghasilkan H2 akan dihasilkan pada tanah resapan. Pemanfaatan
pula energi listrik sebesar 1.23 Volt. limbah ini dirasa sangat penting
Semakin banyak kolam elektrolisis mengingat limbah yang dihasilkan
yang dibuat akan semain banyak oleh laboratorium bersifat toksik dan
dan cepat juga pemecahan molekul dapat merusak lingkungan sekitar
air. Sehingga energi listrik yang pembuangan limbah.
dihasilkan juga semakin banyak. Realisasi dari gagasan ini adalah
4. Mengalirkan ke sumber listrik dilakukannya kajian untuk mengetahui
Energi listik yang dihasilkan dari lebih lanjut produksi hydrogen
elektrolisis kemudian di gabungkan dengan metode fuel cell dengan
atau diakumulasikan sehingga bahan bakar limbah laboratorium
energinya semakin besar. Jumlah yang telah dinetralisasi. Hal tersebut
energi total yang dihasilkan sama merupakan salah satu alternative
dengan jumlah yang cukup. untuk menghasilkan energi listrik dan
Selanjutnya di alirkan ke sumber sebagai upaya untuk mengurangi
tegangan listrik. Limbah cair jumlah limbah toksik yang dibuang
laboratorium dari praktikum dapat ke lingkungan.Selain itu juga sebagai
menghasilkan 30-35 Liter/ bulan. upaya penghematan penggunaan
Dari data tersebut dapat dihasilkan energi listrik.
3.33 kg H2 dan dikonversikan Teknik Pengimplementasian
menjadi 112870 watt per jamnya. Implementasi yang dilakukan
Hasil konversi ini didapat melalui adalah dengan melakukan studi
reaksi berikut lebih lanjut mengenai cara proses
Redoks Total : H2 + O2H2O pemanfaatan limbah menjadi energi
Satu molekul H 2O dapat listrik menggunakan metode fuel
menghasilkan 1666.67 mol H2O yang cell. Sehingga dapat menguatkan
setara dengan 3.33 kg H2. satu kg H2 gagasan yang ada untuk benar-benar
dapat menghasilkan 33,9 kWh energi dapat terealisasi dengan lancar,
listrik atau sama dengan 33.900 watt untuk memberikan solusi yang tepat,
per jam. selain itu juga dapat dimanfaatkan
untuk memanfaatkan limbah cair
PENUTUP laboratorium sebagai energi listrik
Gagasan yang Diajukan terbarukan yang dapat mencegah
Gagasan yang kami ajukan yaitu efek toksik yang dihasilkan dari zat-
memproduksi hidrogen dari limbah zat kimia yang terkandung dalam

64
Prohilila(Produksi....., Shalahuddin, Farida, Rohani, Shibghatun, Tiara

limbah cair laboratorium. Setelah data limbah cair, sehingga dapat


yang dikumpulkan lengkap, langkah dimanfaatkan dalam daya yang
selanjutnya yaitu menerapkan data besar.
tersebut untuk dapat diwujudkan 2. Diharapkan penelitian lebih
dalam bentuk yang nyata. Sehingga lanjut untuk menggunakan
sumbangan pemikiran dari ide kreatif limbah lain, sehingga metode
ini dapat bermanfaat. Energi yang fuell cell dapat meminimalkan
dihasilkan dari metode fuel cell ini, efek negative dari pencemaran
nantinya dapat digunakan untuk limbah.
energi alat komunikasi seperti laptop, 3. Perlu dilakukan inovasi dari
handphone, televisi, alat penerangan desain alat agar dapat dibuat
laboratorium sampai eskalator atau lift lebih sederhana dan efisien.
yang ada digedung laboratorium.
Prediksi Hasil DAFTAR PUSTAKA
Prediksi hasil yang akan dicapai Anonim.2011. Panduan Akademik
dari gagasan produksi hydrogen 2011/ 2012 FMIPA. Yogyakarta:
dari limbah laboratorium dengan UII Press.
metode fuel cell yaitu memberikan Anonim. 2000. Keputusan Kepala
kemandirian kepada laboratorium BAPEDAL No. 113 Tahun 2000
untuk menghasilkan energi listrik tentang Pedoman Umum dan
dengan memanfaatkan limbah yang Pedoman Teknis Laboratorium
diproduksi. Selain itu juga sebagai Lingkungan.
inovasi dalam mengembangkan Anwar Hadi. 2007. Prinsip Pengelolaan
teknologi fuel cell yang dapat Pengambilan Sampel
digunakan sebagai pembangkit tenaga Lingkungan.
listrik nasional yang efisien. Dan Hasan, A. 2007.Aplikasi Sistem Fuel
juga sebagai program penyelamatan Cell Sebagai Energi Ramah
lingkungan akibat kerusakan yang Lingkungan di Sektor Transportasi
disebabkan oleh pencemaran dan Pembangkit, Jurnal Teknik
limbah cair kimia serta menjamin Lingkungan. Vol. 8 No.3.
pemerintah dalam memberikan solusi Kardono. 2008. Persyaratan
untuk menghasilkan energi yang Laboratorium Lingkungan dan
terbarukan. Kondisinya di Indonesia, Jakarta:
J.Tek.Ling.Vol.9 No.2. Hlm113-
REKOMENDASI 115.
1. Penelitian selanjutnya Sudarjat, dkk. 2011. Pengaruh Grain
diharapkan untuk meningkatkan Size Arang Aktif dari Bahan
daya yang dapat dihasilkan dari Limbah Industri Sagu Aren

65
KHAZANAH, Vol. 6 No.2 Januari 2014

terhadap Penyerapan Polutan Pusat Studi Lingkungan Hidup.


Limbah Batik , Jurnal Ilmiah Yogyakarta: Universitas Gajah
Semesta Teknika. Vol. 14, No. 1: Mada Press.
86-93. Thomas, Timmreck C. 2005.
Supraptini.2007. Pengaruh Limbah Epidemiologi: suatu pengantar
Industri Terhadap Lingkungan Edisi 2. Jakarta: EGC.
Di Indonesia.Media Litbang
Kesehatan Volume XII Nomor 2 ----------------------------------------
tahun 2002. Penelitian ini dibimbing Oleh: Arba
Tanjung S, Djalal. 2002. Dasar-Dasar Pramundita Ramadhani M.Sc Apt dan
Ekologi Lingkungan Hidup Riyanto Phd * Dosen FMIPA UII.

66

Anda mungkin juga menyukai