3. Epidemiologi
a. Insomnia : persepsi subjektif mengenai ketidakmampuan kronis dalam mendapatkan
kualitas tidur yang memadai. Sebab Insomnia :
1. Fisik : Nyeri.
2. Psikologis : Cemas.
3. Lingkungan : Ruang bising.
b. Hipersomnia : Tidur berlebihan, teruatama siang hari, sebab hipersomnia :
1. Fisik : ganguan pada ginjal, liver, dan lain-lain
2. Psikologis : mekanisme koping seseorang ketika tidak memiliki keinginan untuk
menjalani keinginan.
3. Kerusakan otak.
c. Narkolepsi
Perasaan mengantuk yang menyerang tiba-tiba, bisa terjadi beberapa kali
meskipun sudah tidur malam harinya, sebab Narkolepsi belum di ketahui.
d. Apnea Tidur
Gangguan yang di cirikan dengan kurangnya aliran uadara melalui hidung dan
mulut selama periode 10 detik atau lebih pada saat tidur. Klien mengalami apnea tidur
seringkali tidak memiliki tidur dalam yang signifikan.
1. Apnea tidur obstruktif : hilangnya nafas scara periodic saat tidur karena obstruktif
(mengecilnya ) jalan nafas .
2. Apnea tidur central : hilangnya nafas secara periodic saat tidur karena gangguan
neurologius pusat respirasi di batang otak.
3. Apnea tidur campuran : campuran apnea central dan obstruktif.
BISING
Sering memberontak
Apatis
Halusinasi
Deprivasi tidur
Narkolepsi
Ketidakmampuan konsentrasi
Keletihan
Gelisah
Lesu
Deprivasi tidur
7. Gejala klinis
a. Obat rileks, reflex tidak ada
b. Terdapat penurunan pada HR, BP, RR suhu, dan BMR
c. REM atau mata bergerak cepat
d. Muncul mimpi
e. Peningkatan sekresi gaster
f. Penurunan TTV yang signifikan
8. Pemeriksaan fisik
a. Penampakan wajah
1. Area gelap disekitar mata
2. Kelopak mata bengkak
3. Mata sayu
4. Ekspresi wajah terbatas
b. Perilaku
1. Iritabilitas
2. Tampak lelah
3. Acuh tak acuh
4. Bicara lamban
5. Postur tubuh tidak tegak
6. Tremor
7. Menguap
8. Menggosok mata
9. Menarik diri
10. Bingung
11. Koordinasi tubuh terganggu
c. Tingkat energi
1. Lemah secara fisik
2. Latergi
3. Lelah
d. Devisi seprum
e. Leher bengkak/besar
f. Obesitas
9. Pemeriksaan diagnostik
a. Polisomnografi, memiliki EEG, elektromigram, elektrokulogram
b. Monitor suara nafas dan aliran udara
c. EKG
d. Gerakan kaki
e. Saturasi O2
10. Pragnosis
Siklus tidur berlangsung 1-2 jam, rata-rata 50 menit.
a. Sekitar 20-3- menit : tahap 1,2,3
b. Sekitar 30 menit : tahap 4
c. Sekitar 10 menit : 3, tahap 2
d. Sekitar 10 menit : REM
12. Penatalaksanaan
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman
1. Kurangi distrasi lingkungan
2. Beri lingkungan tidak berisik
3. Beri lingkungan yang nyaman
4. Kurangi gangguan saat pasien tidur
b. Berikan lagu tidur yang longgar
c. Bantu pasien mencuci muka/ gosok gigi sebelum tidur
d. Beri massage punggung
e. Beri posisi yang nyaman
f. Kaji pengobatan
g. Berikan analgesik pada pasien nyeri
h. Berikan bronkadilator pada pasien gangguan pernafasan
i. Perhatikan keluhan pasien
j. Lakukan aktivitas yang cukup disiang hari
k. Hindari alcohol dan makanan yang mengantuk kafein
l. Gunakan obat tidur dengan bijaksana
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat Keperawatan
1. Masalahn tidur yang pernah di alami
2. Riwayat penyakit tidur
a. Apakah sering mengalami gangguan tidur seperti mengompol, ereksi saat tidur
dan gangguan nafas saat tidur
b. Bagaimana frekuensi saat pengkajian
3. Gaya hidup
a. Merokok, keluarga perokok, dan lingkungan kerja dengan perokok
b. Keluhan utama di kumpulkan untuk menetapkan prioritas intervensi keperawatan dan
untuk mengkaji tingkat pemahaman klien tentang kondisi kesehatannya saat ini.
c. Data subjektif
1. Cemas
2. Gelisah
3. Kelelahan
4. Sakit kepala
5. Nyeri dada saat tidur
d. Data objektif
1. Insomnia
2. Hipersomnia
3. Narkolepsi
4. Apnea tidur
5. Parasomnia
6. Deprikasi tidur
5. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan adalah melaksanakan intervensi keperawatan
6. Evaluasi keperawatan
a. Gangguan pola tidur (sulit tidur)
1. Klien tertidur 30 menit
2. Klien menggunakan tehnik relaksasi setiap malam
3. Klien melaporkan perasaan segar di saat terbangun dari tidur di pagi hari
b. Gangguan pola tidur (sulit terbangun)
1. Klien dapat tertidur dalam waktu 30 menit tanpa mengonsumsi obat-obatan yang
membantu dalam tidur
2. Klien merasa puas dengan kualitas tidurnya
c. Gangguan pertukaran gas selama tidur
1. Klien bangun dengan badan segar
2. Klien tidak terbangun karena sulit bernafas
DAFTAR PUSTAKA
Mengetahui Mengetahui
Mengetahui
Pembimbing akademik
( )