LTM 1 Bentuk Pelayanan Keperawatan Demografi
LTM 1 Bentuk Pelayanan Keperawatan Demografi
Jumlah lansia di dunia dan di Indonesia pada khususnya meningkat dari tahun ke tahun.
Hal ini harus diantisipasi karena lansia dianggap sebagai beban karena sering sakit atau
menyusahkan keluarga. Namun, angka kesakitan dan ketergantungan lansia dapat dikurangi
dengan program pelayanan yang baik dan didukung oleh pemerintah, tenaga kesehatan, dan
masyarakat. Oleh karena itu, saya akan membahas tentang pelayanan kesehatan dan keperawatan
bagi lanjut usia serta demografi lanjut usia di Indonesia dan Depok.
2. Pelayanan kesehatan lanjut usia di masyarakat berbasis rumah sakit ( hospital based
community geriatric services )
Pada hospital based community geriatric services, rumah sakit berkewajiban
membina lansia di wilayahnya melalui pembinaan tehadap puskesmas sesuai wilayah kerja
rumah sakit. Selain itu, rumah sakit harus bersedia menjadi rujukan layanan kesehatan
lansia. Rumah sakit juga berkewajiban melakukan transfer of knowledge dengan memberi
pelatihan, simposium, ceramah baik kepada petugas kesehatan termasuk perawat maupun
orang awam.
3. Pelayanan kesehatan lanjut usia berbasis rumah sakit ( hospital based geriatric services)
Pada pelayanan ini, rumah sakit menyediakan pelayanan poliklinik lansia,
menyediakan ruang rawat untuk lansia yang menderita sakit akut, klinik siang terpadu,
ruang rawat untuk lansia yang sakit kronis, ataupun panti wreda ( nursing homes). Selain
itu, terdapat pelayanan pada rumah sakit jiwa yang menyediakan pelayanan seperti
kesehatan jiwa lansia. Pada tingkat layanan ini diperlukan kerjasama antara unit geriatri
rumah sakit umum dengan unit psikogeriatri dari rumah sakit jiwa untuk menangani
penderita sakit fisik dengan komponen gangguan psikis berat.
Gambar Proyeksi Presentasi Kelompok Umur Lansia Di Indonesia Dan Dunia (Kemenkes, 2013)
Pada tahun 2015, angka kesakitan lansia sebesar 28,62 % yang berarti setiap 100
orang lansia terdapat sekitar 28 orang diantaranya mengalami sakit. Berdasarkan tipe
daerah, angka kesehatan lansia di perkotaan lebih baik bila dibandingkan angka kesehatan
lansia di daerah pedesaan. Hahal ini dibuktikan oleh angka kesakitan lansia di perkotaan
26,89 % sedangkan di desa 30,14 %
2. Demografi lansia di Depok
Meningkatnya usia harapan hidup membuat jumlah penduduk berusia diatas 60
tahun bertambah di kota Depok. Jumlah lansia di Depok semakin bertambah setiap tahun.
Pada tahun 2012 peningkatan jumlah lansia mencapai 4,75 %, tahun 2013 mencapai 4,77
%, tahun 2014 naik 5,5 % dari jumlah penduduk Depok yang mencapai 2.033.508 jiwa.
Oleh karena itu, Depok mempersiapkan diri menadi kota ramah lansia ( Susan, 2015 ).
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik (2015). Statistik penduduk lanjut usia. Dipetik September 11, 2017 dari
https://www.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-Penduduk-Lanjut-Usia-2015--.pdf
Kementrian Kesehatan RI. (2013). Situasi dan analisis lansia. Dipetik September 11, 2017, dari
www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/.../infodatin-lansia.pdf
Muhith, A., & Sugiyo, S. (2016). Pendidikan keperawatan gerontik. Jakarta: Andi Offset.
Susan, R. (2015). Depok menuju kota ramah lansia - portal resmi pemerintah kota Depok. Dipetik
September 11, 2017, dari https://www.depok.go.id/12/03/2015/07-kependudukan-kota-depok/depok-
menuju-kota-ramah-lansia