Anda di halaman 1dari 5

Ciri Umum Phylum Echinodermata

Phylum Echinodermata merupakan golongan hean invertebrate yang berkulit duri.


Echinodermata berasal dar kata latin echinos = duri dan Derma = kulit. Adapun yang termasuk
dalam golongan ini antara lain adalah teripang laut, bintang laut, bintang ular,bulu babi dan lili
laut. Echinodermata memiliki cirri khas yaitu susanan tubuh radial, skeleton terbebntuk dari
CaCO3, hidupnya tidak berkoloni, alat gerak berupa system ambulakral, semua hidup dilaut atau
banyak ditemukan dilaut(kuncoro.2004). Menurut (Campbell.2003) Echinodermata adalah
hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hhewan dewasa. Bagian internal dan
eksternal hewan ini menjalar dari tengah atau pusat, sering kali berbentuk lima jari. Kulitnya
yang tipis menutupi eksoskeleton yang terbuat dari lempengan kertas. Sebagian besar dari hewan
ini bertubuh kasar karena adanya tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi.
Hewan ini memiliki kaki tabung yang berfungsi sebagai makan dan pertukaran gas .

Echinodermata tubuhnya triploblastis, coelomata dengan permukaan oral dan aboral yang
jelas tanpa kepala dan tidak bersegmen. Ukuran tubuhnya sedang sampai besar tetapi tidak ada
yang mikroskopis. Bentuk tubuh bundar sampaisilindris atau bentuk bintang dengan tangan
sederhanah yang tersebar dari diskus sentra atau tanga-tangan bercabang-cabangseperti bulu
muncul dari tubuh sentral.permukaan tubuh agak haus, tertutup oleh 5 ruangan secara simetris
memancar berupa alur berlekuk yang disebut ambulacra diselingi 5 inter-radii atau inter-
ambulacra. Dinding tubuh terdiri atas epidermis di sebelah luar, dermis di tengah dan disebelah
dalam adalah peritoneum. Endoskeleton tersusun dari lempeng-lempeng yang membentuk
cangkang, bisanya disebut theca (kastawi.2003)

Habitat Echinodermata

Habitat Echinodermata dapat ditemui hampir semua ekosistem laut. Namun ekosistem
yang paling tinggi terdapat pada terumbu karang di zona intertidal. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor fisik dan kimia pada masing-masing daerah. Nybakken (1992) mengemukakan bahwa dari
semua pantai intertidal, pantai berbatu yang tersusun dari bahan keras merupakan daerah yang
paling padat mikroorganismenya dan mempunyai keanekaragaman terbesar baik untuk spesies
hewan maupun tumbuhan. Diketahui bahwa komunitas hewan Echinodermata di alam bebas
memiliki ukuran populasi yang tidak sama karena dalam komunitas itu terjadi interaksi spesies
yang tinggi

Anatomi Oral dan Aboral

Contoh dari hewan Echinodermata adalah bintang laut (Asterias) merupakan spesies
Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga
sering disebut bintang laut. Bintang laut umumnya memiliki lima lengan, tetapi kadang-kadang
lebih yang memanjang dari suatu cakram pusat. Permukaan bagian bawah lengan itu memiliki
kaki tabung yang dapat bertindak seperti cakram untuk menyedot. Bintang laut mengkoordinasi
kaki tabung tersebut untuk melekat di batuan dan merangkak secara perlahan-lahan sementara
kaki tabung tersebut memanjang, mencengkeram, berkontraksi, melemas, memajang, kemudian
mencengkeram lagi. Bintang laut menggunakan kaki tabungnya untuk menjerat
mangsanyaseperti remis dan tiram. Lengan bintang laut mengapit bivalvia yang menutup,
kemudian mengeluarkan lambungnya melalui mulut dan memasukkannya ke dalam celah sempit
bivalvia kemudian mengekresikan getah pencernaan dan mencerna bivalvia di dalam
cangkangnya(Campbell, 2003). Menurut kastawi (2003) tubuh pada bintang laut berbentuk
bintang, terdiri atas satu discus sentralis dan lima ridii. Dataran yang biasanya disebelah bawah
di mana terdapat mulut atau actinostoma disebut dataran oral sedangkan disebelah atas disebut
aboral.

Menurut kastawi (2003) pada permukaan oral terdapat bentukan-bentukan berikut :

1. Mulut : pada permukaan oral, ditengah dari diskus sentral yang pentagonal adalah
berupa lubang yang disebut actinosome atau mulut. Dia adalah sebuah lubang
pentagonal dengan lima sudut, masing-masing dihubungkan kea rah lengan. Mulut
dikelilingi oleh membrane yang lunak atau lembut disebut mwmbran peristonial atau
pristome dan dilindungi oleh lima duri-duri oral atau papilla-papila mulut.
2. Celah ambulakral : msing-masing sudut mulut memancar sebuah alur sempit diebut
celah ambulakral yang berjalan sepanjang tengah-tengah dari permukaan oral dari
masing-masing lengan.
3. Kaki tabung atau podia: masing-masing celah ambulakral terdiri atas 4 baris
kakitabung atau podia yang berfungsi untuk pergerakan, penangkapan
makanan,organ-organ respirasi dan asesori
4. Duri-duri ambulakral : msing-masing celah ambulaakral dilindungi oleh 2 atau 3baris
duri ambulakral di bagian lateralnya yang dapat digerakkan dan dapat menutup celah.
5. Organ-organ sensori : organ-organ sensori termasuk lima tentakel-tentakel terminal
yang tidak berpasangan dan lima bintik mata yang tidak berpasangan.

Pada permukaan aboral yang menghadap ke atas adalah cembung dan berwarna orange
terang sampai keungu-unguan disebut permukaan aboral atau abactinal. Menurut kastawi

(2003) pada permukaan aboral terdapat bentukan-bentukan sebagai berikut :


1. Anus : suatu lubang kecil disebut anus terletak di dekat pusat diskus sentral dari
permukaan aboral.

2. madreporit : pada permukaan aboral dari diskus sentral, datar, sub-circural, lempengan
asimetris dan beralur disebut lempengan madreporit atau madreporit terletak diantara
dua dari lima lengan. Permukaan madreporit ditandai oleh sejumlah alur menjari, sempit
berombak, ramping atau lurus dengan lubang-lubang padanya. Madreporit merupakan
lempengan berlubang-lubang seperti ayakan dan menuju saluran batu dari sistem
vaskular (sistem pembuluh air).
Jumlah madreporit setiap individu meskipun umumnya satu, tetapi ada yang memiliki
lebih dari satu pada beberapa species untuk menambah jumlah lengan melebihi jumlah
normal dari lima. Dua lengan mempunyai madreporit di antara dasar-dasarnya secara
bersama-sama disebut sebagai bivium dan tiga lengan yang lain sebagai trivium. Posisi
asimetris dari madreporit, kemudian, mengubah simetri radial menjadi simetri bilateral
pada Asterias
3. Duri-duri: seluruh permukaan aboral ditutup oleh sejumlah duri-duri atau tubercle
kalkareus yang pendek, keras, tumpul. Duri-duri bervariasi dalam ukuran dan tersusun
dalam barisan yang tidak teratur berjalan paralel sampai sepanjang sumbu dari lengan-
lengan. Duri-duri diperkuat oleh lempeng-lempeng kalkareus berbentuk tidak teratur atau
ossicle-ossicle yang terpendam di dalam integument dan membentuk endoskeleton.
4. Papulae atau insang: antara ossicle dari integument ada sejumlah besar lubang-lubang
dermal yang kecil. Melalui masing-masing lubang dermal menyembul suatu sangat
kecil, halus, berbentuk tabung atau kerucut, seperti jari atau seperti benang, berdinding
tipis, bersifat membran dan bersifat retractile disebut branchia derma atau insang atau
papula. Papula merupakan pelekukan dari dinding tubuh, dibatasi oleh epithelium
coelomic, berfungsi respiratori dan ekskretori.
5. Pedicellaria: di samping duri-duri dan insang-insang seluruh permukaan aboral ditutupi
oleh rahang-rahang atau supit-supit sangat kecil seperti duri berwarna keputihan disebut
pedicellaria. Permukaan oral juga terdapat pedicellaria. Masing-masing pedicellaria
terdiri atas bentukan panjang atau pendek, kuat, tangkai fleksibel tidak ditunjang oleh
kalkareus internal. Tangkai mempunyai tiga ossicle kalkareus atau lempeng-lempeng
kalkareus.

System Ambulakral

Sistem ambulakral terdiri atas: canalis circumoralis / ring canal, canalis radialis/radial
canal, canalis madreporicus/stone canal, ampulla dan podia/tube foot.
Canalis circumoralis ialah suatu pipa yang melingkari mulut, di sebelah permukaan oral
dari skeleton. la mempercabangkan lima canalis radialis, yang masing-masing berjalan di
dalam sulcus ambulacralis. Tiap canalis radialis pada ujung radius bagian oral berakhir
sebagai tentakel. Melalui tiap porus ambulacralis berjalan suatu pipa yang
menghubungkan suatu kantong yang disebut ampulla yang terdapat di dalam radius
dengan satu pipa yang berakhir buntu. Bentukan yang terdapat di dalam sulcus
ambulacralis disebut podium. Tiap pipa penghubung ampulla dengan podium
berhubungan dengan satu canalis radialis.

Di dalam dinding ampulla terdapat serabut-serabut otot melingkar. Bila serabut otot ini
berkontraksi, ampulla mengecil, dan air yang ada di dalamnya dialirkan ke dalam
podium, sehingga podium memanjang. Di dalam dinding podium terdapat serabut-serabut
otot longitudinal. Jika serabut-serabut otot tersebut berkontraksi, podium memendek dan
air yang ada di dalamnya dialirkan ke dalam ampulla, sehingga ampulla
membesar.Canalis ini dipercabangkan inter-radial dan menuju ke aboral untuk berakhir
pada madreporit. Di sini is bermuara ke luar melalui lubang-lubang yang ada di dalam
madreporit (Kastawi, 2003).

System Respirasi

Menurut kastawi (2003) Organ respirasi pada Asterias adalah insang, atau papula dan
kaki tabung. Papula merupakan organ respirasi yang utama. Mereka adalah sederhana, kontraktil,
transparan, hasil pertumbuhan dari dinding tubuh pada permukaan aboral mempunyai epithelium
bersilia pada permukaan sebelah luar dan sebelah dalamnya. Itu merupakan derivat atau
perubahan lanjut dari coelom dan sisa lumennya berhubungan langsung dengan coelom.
Pertukaran O2 dan CO2 terjadi di antara air laut dan cairan tubuh dari insang-insangnya. Silia
pada epithelium mempunyai peranan vital dalam menggerakkan cairan coelom dan dalam
menciptakan air untuk pernapasan keluar masuk di dalam air taut. Di samping dindingnya tipis,
kaya akan percabangan dan bagian-bagian tubuh lembab, juga bertindak sebagai organ-organ
respirasi .

System pencernaan

Menurut kastawi (2003) tractus (saluraan pencernaan makanan) dimulai dari mulut yang
berbentuk pentagonal yang disebut actinostoma. Tractus digestivus terdirir atas peristoma
,esophagus, ventrikulus , intestinum , berakhir pada anus. Esophagus merupakan pipa pendek ,
sedangkan ventrikulus terbagi dalam pars cardiac dan pars pyloric.sepasang cacea polyrica
menonjol ke dalam satu radius. Intestine juga pendek dan mempunyai lima pasang cacea
intestinalia yang pendek yang terletak inter-radial. Anus bermuara pada bagian aboral discus.

System sirkulasi

Pada asterias tidak adaa system sirkulasi yang sebenarnya: namun demikian sisttem yang
dapat merespon peredaan makanan keberbagai rgan tubuh sering disebut sistemsirkulasi ..
system sirkulasi terdiri atas system perihemalis dan system hemlis (kustawi.2003). system
perihemalis terdiri atas sinus perihemalis circumoralis ,sinus perihemalis radialis ,sinus axialis
,sinus perihemalis abrolis.sinus perihemmalis radialis berjalan oral dari canalis dan
dipecabangkan oleh sinus perihemalis circumoralis. Circum axialis berjalan bersama dengan
canalis madreporicus kea rah aboral dan dipercabangkan oleh sinus perihemalis circumoralis.
Sinus axialis bermuara ke dalam sinus perihemalis aboralis yang berjalan melingkar dekat bagian
aboral disebelah dalam dri skeleteon. Sebagai lanjutan dari sinus axialis ada pipa yang bermuara
ke luar melalui suatu lubang di dalam madreporit.pada dinding pipa baik dari system ambulakral
maupun system perihemalis berpangkal cilia

System hemali atau system lacunar tersususn atas jaringan pengikat gelatinosa yang
berongga-rongga (lacuna) dengan banyak leucocyt. Ia terdiri atas system lacunare circumoralis,
funiculus radialis,organ axialis , rachis genitalis serta cabang-cabangnya.sistem lacunar
circumoralis terdapat didalam sinus perihemalis circumoralis dan membaginya menjadi pas
eksterna dan pas interna.(kastawi.2003)

System eksresi

Bintang laut tidak memiliki organ khusus eksretori. Sisa eksretori metabolic yang
mengandung nitrogen biasanya berisi senyawa ammonium. Sampah tersebut akan diambil oleh
sel-sel amoeboid dan dibuang secara dufusi mnelalui dermal branchia.caecum intestine dan kaki
tabung dapat pulaberfungsi sebagai tempat pengeluaran sisa-sisa metabolism. Mereka melalui
berbagai jaringan sampai ke cairan coelom dan dari sini kemudian berdifusi melalui dinding
yang tipis dari caeca rectal, kaki tabung dan insang.(kastawi.2003)

DAFTAR RUJUKAN

Campbell, N. A. 2003.Biologi Edisi Kelima Jilid II.Jakarta: Erlangga.

Kuncoro ,E.B., 2004.Akuarium Laut.Kanisus.Jakarta

Nybakken, A. J. 1992. Biologi Laut (Terjemahan oleh Dr. Ir. Dietrich G. Bengen DEA,
Dr. Ir. Koesobiono, Prof, Rd. Ir. Eidman, DEA) PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai