Makalah Leni
Makalah Leni
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatnya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam pembuatan tugas malkalah ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi.
Oleh karena itu, saya ingin berterima kasih kepada pihak pihak atau sumber yang
telah membantu saya menyelesaikan malkalah ini.
Di zaman sekarang ini, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan Internet,Internet
sangat berguna dalam kehidupan kita, banyak hal yang dapat kita ambil dari
internet, termasuk dalam bidang pendidikan, oleh karena itu dalam malkalah ini,
saya akan mengambil tema tentang Peranan Internet Dalam Dunia Pendidikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Kata
Pengantari
Daftar Isi..ii
BAB I Pendahuluan
1. Latar Belakang....1
2. Rumusan Masalah............1
3. Tujuan...1
BAB II Pembahasan
1. Peran dan Fungsi Internet.....5
2. Pemanfaatan Internet Dalam Dunia Pendidikan.......9
3. Internet Sebagai Media Pembelajaran Multimedia..13
4. Pengaruh Internet Terhadap Proses Pendidikan......14
Daftar Pustaka...18
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan infrastruktur jaringan dan internet saat ini telah merambah ke
berbagai daerah. Semakin banyak daerah yang bisa menikmati kehadiran internet.
Baik di kota maupun di desa, internet sudah bisa dinikmati melalui berbagai
jaringan. Begitu banyak peranan dari kehadiran internet ini. Salah satu peranan
yang cukup besar disumbangkan adalah internet dalam pendidikan.
Ada banyak manfaat yang dapat diraih dari kehadiran internet ini. Namun perlu
disadari pula internet juga mempunyai dampak negatif. Kebebasan informasi yang
ditawarkan oleh internet harus bisa disaring sedemikian rupa sehingga tetap dapat
memberikan manfaat secara maksimal. Peranan orang tua, guru dan pihak terkait
dibutuhkan agar internet dalam pendidikan tetap di dalam koridornya.
Dengan perkembangan teknologi jaringan komputer yang ada sekarang ini, siswa
SD pun dapat belajar dengan menggunakan jaringan internet sebagai sumber
belajar, tentu saja dengan bimbingan guru atau pendampingan orang tua.
Oleh karena itu dalam malkalah ini, akan dibahas Fungsi dan Peranan Internet
dalam dunia Pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian diatas, permasalahan yang akan dibahas ialah apa
peranan,fungsi, manfaat serta pengaruh internet di dalam dunia pendidikan ?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan apa saja peranan,fungsi,
manfaat serta pengaruh di dalam dunia pendidikan.
BAB II PEMBAHASAN
A. Peran Dan Fungsi Internet Dalam Dunia Pendidikan
1. Peranan Teknologi Informasi dalam Pendidikan
Di dunia pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang telah berhasil
mengembangkan Teknologi Informasi dalam mendukung proses
pembelajarannya. Dunia, saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan
gencarnya inovasi teknologi dan peluang ekonomi yang belum pernah
terbayangkan sebelumnya. Perubahan-perubahan besar terjadi dalam bidang
teknologi, politik, sosial dan ekonomi. Segala perubahan ini telah menyebabkan
terjadinya pergeseran dalam berbagai bidang yang antara lain adalah :
Kemampuan chip komputer akan menjadi dua kali lipat setiap tahunnya.
Perangkat lunak semakin canggih.
Batas maya (virtual) tidak akan pernah tercapai.
Dalam dunia pendidikan, keberadaan sistem informasi dan komunikasi merupakan
salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pendidikan.
Dalam sebuah lembaga pendidikan harus memiliki komponen-komponen yang
diperlukan untuk menjalankan operasional pendidikan, seperti siswa, sarana dan
prasarana, struktur organisasi, proses, sumber daya manusia (tenaga pendidik),
dan biaya operasi.
Sedangkan sistem komunikasi dan informasi terdiri dari komponen-komponen
pendukung lembaga pendidikan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan
pihak pengambil keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan
(PUSTEKKOM,2006).
Peran-Peran Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan :
E-Learning
Menurut Onno W. Purbo (2002) e-Learning merupakan bentuk teknologi
informasi yang diterapkan dibidang pendidikan dalam bentuk maya. Melalui e-
Learning belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja. Belajar mandiri berbasis kreativitas peserta didik
yang dilakukan melalui e-Learning mendorong peserta didik untuk melakukan
analisa dan sintesa pengetahuan, menggali, mengolah, dan memanfaatkan
informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta didik
dirangsang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan.
e-Learning dilakukan melalui jaringan internet, sehingga sumber belajar bukan
hanya guru, tetapi juga siapa saja yang ada diberbagai belahan dunia. Fasilitas
yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui e-learning
diantaranya :e-book, e-library, interaksi dengan pakar, email, mailling list, news
group, world wide web, dan lain lain. Situs-situs yang menyediakan e-learning
beberapa diantaranya yaitu :pendidikan.net, edukasi.net, ilmu komputer, dan
banyak lagi situs lainnya.
Pelaksanaan e-Learning dapat dilakukan oleh berbagai pihak, perguruan tinggi
dan sekolah diharapkan mampu untuk menyelenggarakan e-Learning sendiri
Media Pembelajaran
Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui
pemanfaatan internet dalam e-learning maupun penggunaan komputer sebagai
media interaktif, diharapkan dengan penggunaan media ini dapat merangsang
pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa, sehingga
proses pembelajaran dapat terjadi.
Selain itu, proses pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan media
pembelajaran memungkinkan terjadinya hambatan dalam proses komunikasi guru,
peserta didik seperti hambatan fisiologis, psikologis, kultural dan
lingkungan. Para peneliti menemukan bahwa ada berbagai cara peserta didik
dalam memproses informasi belajar yang bersifat unik. Sebagian siswa
lebih mudah memproses informasi belajar secara visual, sebagian lain lebih
mudah memproses informasi melalui suara (auditorial), dan sebagian lain
lebih mudah memproses informasi belajar dengan cara melakukan sentuhan
(praktek) langsung atau kinestetik (Bobby DePorter & Mike Hernacki, 1999).
Efektifitas belajar sangat dipengaruhi gaya belajar dan bagaimana cara belajar.
Menurut Bobby DePorter (1999), 10 % informasi diserap dari apa yang kita baca,
20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang
kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita
katakan dan kita lakukan. Sesuai dengan hasil penelitian DePorter tersebut,
komputer memenuhi persyaratan sebagai media pembelajaran yang efektif, karena
komputer mampu menyuguhkan informasi yang berupa video, audio, teks, grafik,
dan animasi, serta penggunaannya melibatkan keterampilan kinestetik
Secara umum pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat
dikategorikan menjadi tiga kelompok. Pemanfaatan kelompok pertama,
memanfaatkan komputer sebagai media penyampaian materi ajar, yang biasa
dikenal dengan istilah Computer Assisted Instruksional (CAI) atau Computer
Bassed Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi (materi belajar)
yang hendak disampaikan kepada peserta didik dikemas dalam suatu perangkat
lunak (program), peserta didik kemudian dapat belajar dengan cara menjalakan
program atau perangkat lunak tersebut dikomputer. Bila dirancang dengan baik,
dapat diciptakan paket program pembelajaran untuk melakukan simulasi atau
materi praktek, yang juga dapat memberikan umpan balik secara langsung
terhadap kemajuan belajar peserta didik tersebut melalui rekaman hasil evaluasi
belajar. Pemanfaatan kelompok kedua, memanfaatkan teknologi informasi sebagai
media pendistribusian materi ajar melalui jaringan internet, materi ajar dapat
dikemas dalam bentuk webpage, ataupun program belajar interaktif (CAI)
tersambung ke internet. Sehingga dapat diambil oleh peserta didik baik dengan
menggunakan web browser atau tile transport protocol (aplikasi pengiriman file).
Pemanfaatan kelompok ketiga, memanfaatkan teknologi informasi sebagai media
komunikasi dengan pakar atau narasumber, atau peserta didik yang lainnya
(teleconferences).
Momen komunikasi ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak
bisa dimengerti atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh
peserta didik yang lain atau guru. Dengan demikian, peserta didik bisa mendapat
umpan balik dari pakar atau dari narasumber serta dari teman peserta didik yang
lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman materi ajar.
Memperluas cakrawala.
Belajar jarak jauh.
Mengembangkan inisiatif dan kreatifitas.
Kesempatan yang lebih luas.
Sebagai sumber tambahan Pelajaranyang belum di mengerti di Sekolah.
Masih banyak lagi peranan internet dalam pendidikan, seperti pembelajaran yang
interaktif, informasi yang terbaru dan aktual, perpustakaan yang tidak terbatas dan
lain sebagainya. Yang terpenting di dalam penggunaan internet adalah kesadaran
setiap siswa untuk mengambil sisi positif internet dan menjauhi segala pengaruh
negatif internet.
Akses ke perpustakaan;
Akses ke pakar;
Melaksanakan kegiatan kuliah atau sekolah secara online;
Menyediakan layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan;
Menyediakan fasilitas mesin pencari data;
Meyediakan fasilitas diskusi;
Menyediakan fasilitas direktori alumni dan sekolah;
Menyediakan fasilitas kerjasama;
Dan lain - lain.
D. Pengaruh Penerapan Teknologi Informasi terhadap Proses Pendidikan
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat
penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan
teknologi informasi, sekolah-sekolah di Indonesia sudah waktunya
mengembangkan pendidikan berbasiskan sistem informasi agar mampu mengikuti
perubahan jaman. Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan
berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan
perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan
mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio
visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah
satu diantaranya melalui jaringan Internet.
Keunggulan teknologi informasi yang salah satunya diperankan oleh Internet
dalam menyediakan informasi apa saja, yang ditayangkan secara multimedia,
telah membawa perubahan dalam budaya belajar khususnya dalam Proses Belajar
Mengajar (PBM). Saat ini, hanya lembaga pendidikan (berbagai negara, telah
menyelenggarakan pendidikan jarak jauh dengan menggunakan bantuan teknologi
informasi), pendidikan seperti ini dinamakan sebagai e-Education, e-Learning, e-
Campus, Tele-Educaton, Cyber-Campus, Virtual University, dan sebagainya.
yang juga dilengkapi dengan digital library termasuk diantaranya e-Book.
Yang perlu diperhatikan sejak awal adalah bahwa penggunaan teknologi
informasi tidak sama dengan otomatisasi. Teknologi informasi tidak hanya
memecahkan masalah dengan menggantikan pekerjaan yang selama ini dilakukan
dengan manual menjadi berbantuan teknologi. Jika paradigma berpikir itu yang
digunakan, maka pemanfaatan teknologi informasi tidak akan membawa
perubahan yang cukup signifikan. Pemahaman terhadap peran yang dapat
dimainkan oleh teknologi informasi atau potensi yang ditawarkan oleh teknologi
informasi merupakan modal awal dalam berpikir induktif. Dengan demikian,
teknologi informasi dapat dieksploitasi untuk mendapatkan manfaat yang
maksimal.
Keberhasilan pemanfaatan e-Learning environment yang terintegrasi tidak lepas
dari berbagai aspek seperti tools teknologi informasi yang digunakan, desain
content, metode serta perilaku belajar-mengajar mahasiswa maupun dosen dan
lain-lain.
Persoalan utama yang sering dihadapi oleh setiap universitas pada saat akan
mengembangkan e-Learning adalah keterbatasan bandwidth serta biaya
operasional yang sangat tinggi, sehingga sampai hari ini hanya beberapa
universitas besar saja di dunia yang mampu mengimplementasikan secara
maksimal.
Mungkin saja diera selanjutnya proses pembelajaran yang akan datang akan jauh
berbeda dengan ruang kelas seperti sekarang yaitu dalam bentuk seperti
laboratorium komputer di mana tidak terdapat lagi format anak duduk di bangku
dan guru berada di depan kelas. Ruang kelas di masa yang akan datang disebut
sebagai cyber classroom sebagai tempat anak-anak melakukan aktivitas
pembelajaran secara individual maupun kelompok dengan pola belajar yang
disebut interactive learning melalui komputer dan internet. Anak-anak
berhadapan dengan komputer dan melakukan aktivitas pembelajaran secara
interaktif melalui jaringan internet untuk memperoleh materi belajar dari berbagai
sumber belajar. Anak akan melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan
kondisi kemampuan individualnya sehingga anak yang lambat atau cepat akan
memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan dirinya. Kurikulum
dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk yang lebih fleksibel sesuai dengan
kondisi lingkungan dan kondisi anak sehingga memberikan peluang untuk
terjadinya proses pembelajaran maju berkelanjutan baik dalam dimensi waktu
maupun ruang dan materi serta guru bertindak sebagai fasilitator pembelajaran
sesuai dengan peran-peran yang dibutuhkan.
Sesuai gambaran tersebut secara ilustratif disebutkan mungkin di masa-masa
mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti
sekarang ini, akan tetapi berupa notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang
bermuatan materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat
atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara.
Meskipun teknologi informasi komunikasi dalam bentuk komputer dan internet
telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran anak secara lebih efektif
dan produktif, namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dari
sisi kegairahan kadang-kadang anak-anak lebih bergairah dengan bermain
internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari. Dapat juga
terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga mengurangi
pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak
terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga sangat berbahaya kalau
anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh.
Di masa depan, proses belajar akan semakin mandiri, diarahkan sendiri dan
dipenuhi sendiri. Ini berarti siswa perlu diberikan cukup ruang untuk
mengeksplorasi, bereksperimen dan mengajari dirinya sendiri. Model pendidikan
tradisional yang serius diganti dengan belajar mandiri, berdasarkan prinsip-prinsip
ilmu kognitif modern. Dengan model ini kecintaan belajar secara alami akan
tumbuh dalam diri setiap orang. Semangat otodidak dapat berkembang subur.
Setiap individu memiliki gaya belajar dan gaya bekerja yang unik, maka sekolah
semestinya dapat melayani setiap gaya belajar individu.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam dunia pendidikan, internet memiliki banyak peranan dan fungsi yang
sangat mendukung atau membantu dalam proses pembelajaran. Internet juga
memiliki banyak manfaat yang akan memudahkan kita dalam proses
pembelajaran. Disamping itu, internet juga mempunyai pengaruh tersendiri dalam
dunia pendidikan. Selama kita dapat memakai dan menggunakan internet dengan
baik, internet dapat menjadi alat bantu dalam proses pembelajaran yang sangat
baik, dan tentu nya dengan bimbingan orang tua atau guru.
Demikianlah makalah tentang Peranan Internet Dalam Dunia Pendidikan yang
telah dibahas. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atau
sumber yang telah membantu saya menyelesaikan makalah ini. Saya mohon maaf
jika terdapat kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA