Anda di halaman 1dari 9

PANAS BUMI

Pengertian Panas Bumi (Geothermal Energy)

Pada dasarnya, istilah geothermal berakar dari bahasa Yunani dimana kata, geo berarti
bumi dan thermal yang artinya berarti panas, gabungan dari keduanya menjadi geothermal yang
juga sering disebut panas bumi. Panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung
didalam air panas, uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara
genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk
pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Panas bumi merupakan salah satu bentuk
sumber energi terbarukan yang dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Pada dasarnya
sistem panas bumi terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatusumber panas ke
sekelilingnya yang terjadi secara konduksi dan secara konveksi.Perpindahan panas secara
konduksi terjadi melalui batuan, sedangkan perpindahan panassecara konveksi terjadi karena
adanya kontak antara air dengan suatu sumber panas.
Energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Italy sejak tahun 1913
dan di New Zealand sejak tahun 1958. Pemanfaatan energi panas bumi untuk sektor nonlistrik
(direct use) telah berlangsung di Iceland sekitar 70 tahun. Meningkatnya kebutuhan akan energi
serta meningkatnya harga minyak, khususnya pada tahun 1973 dan 1979, telah memacu negara
negara lain, termasuk Amerika Serikat, untuk mengurangi ketergantungan mereka pada minyak
dengan cara memanfaatkan energi panas bumi. Saat ini energi panas bumi telah dimanfaatkan
untuk pembangkit listrik di 24 Negara, termasuk Indonesia. Disamping itu fluida panas bumi
juga dimanfaatkan untuk sektor nonlistrik di 72 negara, antara lain untuk pemanasan ruangan,
pemanasan air, pemanasan rumah kaca, pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan tanah,
pengeringan kayu, kertas dll.
Di Indonesia usaha pencarian sumber energi panasbumi pertama kali dilakukan di daerah
Kawah Kamojang pada tahun 1918. Pada tahun 1926 hingga tahun 1929 lima sumur eksplorasi
dibor dimana sampai saat ini salah satu dari sumur tersebut, yaitu sumur KMJ3 masih
memproduksikan uap panas kering atau dry steam. Pecahnya perang dunia dan perang
kemerdekaan Indonesia mungkin merupakan salah satu alasan dihentikannya kegiatan eksplorasi
di daerah tersebut.
Energi panas di inti bumi sebagian besar berasal dari peluruhan radioaktif dari berbagai
mineral di dalam inti bumi. Energi geothermal merupakan sumber energi bersih bila
dibandingkan dengan bahan bakar fosil karena sumur geothermal melepaskan sangat sedikit gas
rumah kaca yang terperangkap jauh di dalam inti bumi, ini dapat diabaikan bila dibandingkan
dengan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Energi geothermal memiliki lebih dari cukup potensi untuk memainkan peran penting di
pasar energi global masa depan. Kemajuan teknologi dan iptek harus membantu membuat biaya
modal untuk proyek panas bumi menjadi turun sehingga listrik tenaga geothermal terjangkau di
berbagai area di seluruh dunia. Ada cukup energi geothermal di dalam inti bumi, lebih dari
kebutuhan energi dunia saat ini. Namun, sangat sedikit dari total energi panas bumi yang
dimanfaatkan pada skala global karena dengan teknologi saat ini hanya daerah di dekat batas-
batas tektonik yang menguntungkan untuk dieksploitasi. Setelah dibangun, pembangkit listrik
geothermal membutuhkan biaya pemeliharaan yang relatif rendah, dan tidak memerlukan banyak
sumber daya air. Namun, memerlukan biaya modal yang tinggi untuk pengeboran. Pengeboran
sumur geothermal menyumbang lebih dari setengah dari biaya modal.

Istilah Pada Energi Panas Bumi (Geothermal)


Klasifikasi potensial energi panas bumi adalah pengklasifikasian potensi energy panas
bumi berdasarkan hasil penyelidikan geologi, geokimia dan geofisika teknik reservoir
serta estimasi kesetaraan listrik.
Cadangan panas bumi adalah jumlah kandungan panas yang tersimpan dibawah
permukaan dan diesrimasikan dengan ilmu ilmu kebumian, kelistrikan yang dapat
dimanfaatkan dalam waktu tertentu.
Daerah panas bumi adalah daerah yang mempunyai indikasi adanya potensi panas bumi
Fumarol adalah hembusan uap air (H2O) melalui lubang atau celah, umumnya didaerah
vulkanik.
Kubangan lumpur panas adalah jenis manifestasi panas bumi yang berupa kubangan
lumpur dengan suhu lebih besar darinsuhu air setempat di permukaan
Lapangan Panas Bumi adalah daerah yang berpotensi panas bumi dan memungkinkan
untuk diusahakan secara komersial.
Mata air panas adalah tempat keluarnya air tanah yang bersuhu lebih tinggi daripada suhu
udara sekitarnya, yang keluar secara alami dipermukaan.
Manifestasi panas bumi adalah gejala dipermukaan yang merupakan ciri terdapatnya
potensi energy panas bumi
Natural heat loss adalah nilai kehilangan panas dari sumber panas bumi dipermukaan.
Peta geologi pendahuluan adalah peta yang dibuat pada tahap penyelidikan pendahulian
lanjutan dengan skala 1:25.000 sampai dengan 1:50.000
Peta geologi rinci adalah peta geologi yang dibuat pada tahap penyelidikan rinci dengan
skala 1:5.000 sampai dengan 1:10.0000
Peta geologi tinjau adalah peta geologi yan dibuat berdasarkan hasil peninjauan lapangan
Reservoar panas bumi adalah wadah di bawah permukaan yang bersifat sarang dan
berdaya lulus terhadap fluida, dapat menyimpan fluida panas serta mempunyai
temperature dan tekanan dari sistem panas bumi.
Potensi energi panas bumi adalah besarnya energy yang tersimpan pada suatu daerah atau
lapangan panas bumi setelah diestimasi dengan ilmu ilmu kebumian dan pengujian
sumur.
Sistem panas bumi adalah sistem energi panas bumi yang memenuhi criteria geologi,
hidrogeologi dan heat transfer yang cukup, terkonsentrasi untuk membentuk sumber daya
energy.
Solfator adalah hembusan gas gunung api terutama mengandung gas H2S dan endapan
belerang.
Steaming ground adalah suatu jenis manifestasi panas bumi yang berupa tanah panas
beruap.
Sumber daya panas bumi adalah besarnya potensi panas bumi yang ditentukan dengan
dasar estimasi parameter terbatas, untuk dibuktikan menjadi potensi cadangan.
Uji sumur adalah pengujian parameter fisik dan kimia fluida yang dilakukan pada sumur
panas bumi yang dimulai dari saat sumur dinyatakan selesai pengeboran hingga sumur
dibuka.

Terjadinya Sumber Energi Panas Bumi


Terjadinya sumber energi panas bumi di Indonesia serta karakteristiknya dijelaskan oleh
Budihardi (1998) sebagai berikut : Ada tiga lempengan yang berinteraksi di Indonesia, yaitu
lempeng Pasifik, lempeng IndiaAustralia dan lempeng Eurasia. Tumbukan yang terjadi antara
ketiga lempeng tektonik tersebut telah memberikan peranan yang sangat penting bagi
terbentuknya sumber energy panas bumi di Indonesia.
Tumbukan antara lempeng IndiaAustralia di sebelah selatan dan lempeng Eurasia di
sebelah utara mengasilkan zona penunjaman (subduksi) di kedalaman 160210 km di bawah
Pulau JawaNusatenggara dan di kedalaman sekitar 100 km (Rocks et. al, 1982) di bawah Pulau
Sumatera. Hal ini menyebabkan proses magmatisasi di bawah Pulau Sumatera lebih dangkal
dibandingkan dengan di bawah Pulau Jawa atau Nusatenggara. Karena perbedaan kedalaman
jenis magma yang dihasilkannya berbeda. Pada kedalaman yang lebih besar jenis magma yang
dihasilkan akan lebih bersifat basa dan lebih cair dengan kandungan gas magmatic yang lebih
tinggi sehingga menghasilkan erupsi gunung api yang lebih kuat yang pada akhirnya akan
menghasilkan endapan vulkanik yang lebih tebal dan terhampar luas. Oleh karena itu, reservoir
panas bumi di Pulau Jawa umumnya lebih dalam dan menempati batuan vulkanik, sedangkan
reservoir panas bumi di Sumatera terdapat di dalam batuan sedimen dan ditemukan pada
kedalaman yang lebih dangkal.

Sistem Reservoir Panas Bumi


Sistim reservoir panasbumi secara umum terdiri dari empat bagian utama (Facca, 1977),
yaitu sumber panas alami, suplai air yang cukup, akuifer dan batuan penutup.
a. Sumber panas alami
Sumber panas suatu daerah panas bumi adalah intrusi magma ke dalam kerak bumi yang
memiliki temperatur 600-900oC pada kedalaman sekitar 7-15 km dari permukaan bumi. Panas
dari intrusi magma ini dihantarkan secara konduktif oleh batuan menuju akuifer, untuk
selanjutnya dihantarkan secara konvektif oleh fluida dalam akuifer. Karena itu, daerah
panasbumi umumnya berlokasi di sekitar daerah vulkanis (gunung berapi). Di Indonesia, daerah
produktif maupun potensial panasbumi terletak di sepanjang zona subduksi dan gunung berapi.
b. Suplai air yang cukup
Pada awalnya, para ahli geologi menduga bahwa sumber air (fluida) panasbumi berasal
dari air magmatik, yaitu air yang dilepaskan dari magma cair ketika tekanannya berkurang.
Namun dengan ditemukannya aplikasi teknik isotop alam dalam panasbumi telah membuktikan
bahwa sumber fluida tersebut adalah air meteorik (air hujan), hanya sebagian kecil daerah
panasbumi yang sumber fluidanya berasal dari air magmatik. Air meteorik tersebut masuk ke
dalam reservoir melalui patahan dan dipanasi oleh batuan melaui proses konduktif dan konvektif.
Jika suatu reservoir panasbumi dieksploitasi, maka ketersediaan suplai air harus diperhatikan
agar produksi dapat berkelanjutan.
c. Akuifer
Akuifer adalah suatu formasi geologis yang dapat menyimpan air. Batuan permeabel
merupakan media yang baik untuk menyimpan air. Reservoir panasbumi berupa akuifer dengan
batuan permeabel yang berbeda-beda. Sistem reservoir dengan sifat permeabilitas yang tinggi
akan menghasilkan uap dari sumur yang dapat memproduksi paling sedikit 20 ton/jam, bahkan
beberapa sumur panasbumi dapat memproduksi uap hingga ratusan ton/jam. Contoh berbagai
jenis batuan reservoir yang dapat menghasilkan produksi uap yang baik antara lain
batuan greywackei pada lapangan Geyser (Amerika Serikat), batuan karbonat pada Larderello
(Italia),ignimbrite pada Wairakei (Selandia Baru) dan tufa vulkanik pada Cerro Prieto (Meksiko).
d. Batuan penutup (cap rock)
Batuan penutup merupakan batuan dengan permeabilitas yang rendah yang menyebabkan
fluida tidak dapat menembusnya, kecuali melalui patahan yang ada. Contoh jenis batuan penutup
(cap rock) pada berbagai lapangan panasbumi seperti formasi flysc di Larderello,
formasi lucustrine huka di Wairakei dan deltaic clay di Cerro Prieto. Dengan persyaratan
penampakan geologis tersebut energi panasbumi dapat diproduksi hingga 50 tahun atau lebih.

Secara singkat sirkulasi fluida dalam sistem panas bumi dapat dijelaskan sebagai berikut.
Air hujan yang memiliki temperatur relatif rendah dan densitas relatif tinggi masuk ke dalam
bumi melalui patahan-patahan dan mencapai akuifer (berupa batuan permeabel), dimana dalam
akuifer tersebut fluida menerima transfer panas yang berasal dari intrusi magma secara
konduktif. Air yang terpanasi (dapat juga berupa uap) memiliki densitas yang lebih rendah
sehingga bergerak ke atas melalui patahan yang terdapat dalam batuan penutup (cap rock)
dengan permeabilitas rendah, mengalir menuju permukaan bumi dan keluar berupa manifestasi
panasbumi seperti fumarol, heated pool dan mata air panas.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dan Prinsip kerja


Sistim panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistem hidrothermal yang
mempunyai temperatur tinggi (>225oC), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai
temperatur sedang (150225oC). Pengalaman dari lapanganlapangan panas bumi yang telah
dikembangkan di dunia maupun di Indonesia menunjukkan bahwa sistem panas bumi
bertemperatur tinggi dan sedang, sangat potensial bila diusahakan untuk pembangkit listrik.
Potensi sumber daya panas bumi Indonesia sangat besar, yaitu sekitar 27500 MWe, sekitar 30
40% potensi panas bumi dunia. Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) pada prinsipnya
sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat di
permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir panas bumi.
Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke
turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan
memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik.

Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran fluida dua fasa (fasa uap
dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal ini
dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan
dari fasa cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian dialirkan ke
turbin.

Apabila sumberdaya panas bumi mempunyai temperatur sedang, fluida panas bumi masih dapat
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dengan menggunakan pembangkit listrik siklus binari
(binary plant). Dalam siklus pembangkit ini, fluida sekunder (isobutane, isopentane or ammonia)
dipanasi oleh fluida panasbumi melalui mesin penukar kalor atau heat exchanger. Fluida
sekunder menguap pada temperatur lebih rendah dari temperatur titik didih air pada tekanan
yang sama. Fluida sekunder mengalir ke turbin dan setelah dimanfaatkan dikondensasikan
sebelum dipanaskan kembali oleh fluida panas bumi. Siklus tertutup dimana fluida panas bumi
tidak diambil masanya, tetapi hanya panasnya saja yang diekstraksi oleh fluida kedua, sementara
fluida panas bumi diinjeksikan kembali kedalam reservoir.

Masih ada beberapa sistem pembangkitan listrik dari fluida panas bumi lainnya yang telah
diterapkan di lapangan, diantaranya: Single Flash Steam, Double Flash Steam, Multi Flash
Steam, Combined Cycle, Hybrid/fossilgeothermal conversion system.

Kendala kendala dalam industri panas bumi


Dalam pengembangannya di Indonesia, upaya pengelolaan energi panas bumi banyak mengalami
hambatan diantaranya:
1. Biaya instalasi mahal
Pembangunan instalasi pembangkit listrik panas bumi memakan biaya yang tidak murah.
Biaya pembuatan satu sumur panas bumi saja dapat mencapai 5 juta Dollar AS belum
termasuk turbin pembangkit dan infrastruktur penunjang lain.
2. Lokasinya jauh di hutan pegunungan
Sumber-sumber panas bumi umumnya berada di daerah pegunungan dan aksesibilitas
sangat jauh. Hal ini menjadi kendala dalam pengembangan PLTP. Selain itu hal paling
sensitif lainnya adalah soal lingkungan. Karena daerahnya yang berada di pegunungan
maka pembangunan fasilitas panas bumi akan merusak tutupan lahan di atasnya. Menurut
Kementrian Kehutanan sebagian besar lokasi sumur panas bumi di Indonesia berlokasi di
wilayah hukum hutan lindung. Maka dari itu menghilangkan vegetasi di hutan lindung
merupakan tindakan melanggar hukum. Hal tersebut merupakan kendala bagi
pengembangan pembangkit panas bumi.
3. Kurangnya minat investor
Proyek pembangunan pembangkit panas bumi memerlukan waktu lama dan resiko yang
sangat besar. Modal akan kembali dalam jangka waktu lama sehingga investor kurang
tertarik menjajaki usaha ini. Menurut data berbagai sumber, perusahaan listrik tenaga
panas bumi di Indonesia saat ini baru ada 3 yaitu Chevron sekitar 525 MW (Mega Watt),
Star Energi sebesar 350 MW, dan Pertamina Gheotermal sebesar 225 MW.
Daftar Pustaka

Facca, G., 1977, The Structure and Behavior of Geothermal Fields, dalam: Armstead, C., H.,
Geothermal Energy, Review of Research and Development, Unesco, Paris
Dickson, M. A., Fanelli, M., 2001, What is Geothermal Energy? International Geothermal
Association, website:http://iga.igg.cnr.it/geo/geoenergy.php
https://geochemist.wordpress.com/2008/10/09/sistem-reservoir-panasbumi/. diakses pada tanggal 29
februari 2016.
http://geothermal.itb.ac.id/sites/default/files/public/Sekilas_tentang_Panas_Bumi.pdf. diakses pada
tanggal 29 februari 2016.
https://www.scribd.com/doc/285712234/94898663-tahapan-eksplorasi-panas-bumi-pdf. diakses pada
tanggal 03 Maret 2015

Anda mungkin juga menyukai