BERTINGKAT BANYAK
TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFIIYAH
2017
Latar Belakang Masalah
Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan
gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan
dan sesuai dengantahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka
penyediaan air bersih baik dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun
penyaluran air bekas pakai atau air kotor dariperalatan saniter ke tempat yang
ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam gedung atau lingkungan
sekitarnya.
Air kotor adalah air yang tidak hanya sadah, tetapi juga mengandung zat padat
atau cair hasil pembuangan limbah seperti sampah, bangkai, air bekas mencuci, limbah
rumah tangga, dll.Air kotor ini tidak dapat digunakan secara langsung apalagi untuk
dikonsumsi. Tetapi, bukan berarti air kotor tidak dapat dimanfaatkan, air ini bisa
digunakan setelah mengalami pengolahan.Seperti di kota-kota besar di mana warga sulit
mendapat air. Maka dengan pengolahan air sungai akan diperoleh air yang layak
digunakan dan juga dikonsumsi.
Air merupakan sebuah komoditas yang menjadi kebutuhan penting bagi seluruh
alam ini.Sebuah bangunan dikatakan nyaman jika memiliki cukup pasokan air bersih
yang memenuhi syarat dan memiliki pembuangan limbah yang lancar,baik limbah padat
maupun limbah cair.Oleh karena itu,dalam merencanakan sebuah gedung agar berfungsi
secara optimal,diperlukan sarana pendukung berupa sistem jaringan air bersih dan
sistem jaringan air kotor yang disiapkan sejak awal perencanaan.Hal ini merupakan
kewajiban seorang perencana dalam mendesain sebuah gedung,baik gedung yang
berfungsi sederhana maupun yang berfungsi kompleks.
1.Sistem Instalasi Pemipaan Air Kotor Pada Gedung Bertingkat Banyak
Sistem Air buangan, atau sering pula disebut limbah, adalah semua cairan yang
dibuang, baik yang mengandung kotoran manusia, hewan, bekas tumbuh-tumbuhan,
maupun yang mengandung sisa-sisa proses dari industri.
Air buangan dapat dibagi menjadi empat golongan:
1. Air kotor : air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet, dan air buangan
mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat plambing lainnya.
2. Air bekas : air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya, seperti bak
mandi (bath tub), bak cuci tangan, bak dapur dsb.
3. Air hujan : dari atap, halaman dsb.
4. Air buangan khusus : yang mengandung gas, racun, atau bahan-bahan berbahaya
seperti yang berasal dari pabrik, air buangan dari laboratorium, tempat pengobatan,
tempat pemeriksaan di rumah sakit, rumah pemotongan hewan, air buangan yang
bersifat radioaktif atau mengandung bahan radioaktif yang dibuang dari Pusat Listrik
Tenaga Nuklir atau laboratorium penelitian atau pengobatan yang menggunakan
bahan radioaktif. Air buangan yang mengandung banyak lemak berasal dari restoran,
akhir-akhir ini menjadi masalah dan dimasukkan dalam kelompok ini karena banyak
mengandung heksan.
Selain jenis-jenis tersebut, air kotor dan air bekas sering disebut air buangan sehari-
hari karena keduanya berasal dari kehidupan sehari-hari.
Tujuan utama dari system pembuangan adalah mengalirkan air buangan dari
dalam gedung keluar, ke dalam instalasi pengolahan atau riol umum, tanpa
menimbulkan pencemaran kepada lingkungannnya dalam gedung itu sendiri.
Prinsip Kerja Sistem pembuangan untuk air buangan yang berasal dari kloset,
urinal, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia dari alat plambing
lainnya ( black water ).
Sistem pembuangan air umumnya dibagi dalam beberapa klasifikasi menurut
jenis air buangan, cara membuang air, dan sifat-sifat lain dari lokasi di mana saluran itu
akan dipasang.
- Klasifikasi menurut jenis air buangan
1. Sistem pembuangan air kotor adalah sistem pembuangan, melalui mana air kotor dari
kloset, peturasan, dan lain-lain dalam gedung dikumpulkan dan dialirkan ke luar.
2. Sistem pembuangan air bekas adalah sistem pembuangan di mana air bekas dalam
gedung dikumpulkan dan dialirkan ke luar.
3. Sistem pembuangan air hujan adalah sistem pembuangan di mana hanya air hujan
dari atap gedung dan tempat lainnya di kumpulkan dan di alirkan ke luar.
Ukuran pipa harus sama atau lebih besar dengan ukuran lubang keluar perangkap alat
plambing dan untuk mencegah efek sifon pada air yang ada dalam perangkap, jarak tegak dari
ambang puncak perangkap sampai pipa mendatar di bawahnya tidak lebih dari 60 cm.
Perangkap yang sesuai harus dipasang sedekat mungkin dengan alat plambing yang di
layaninya, dengan maksud agar pipa pembuangan yang mungkin mengalami gangguan
sependek mungkin.
Konstruksinya harus mudah dibersihkan, dilengkapi dengan tutup yang mudah
dibuka dan letak dari penangkap dalam ruang sedemikian rupa sehingga sampah dari
perangkap mudah dibuang keluar ruang.Konstruksi perangkap harus mampu secara
efektif memisahkan minyak, lemak dan sebagainya dari air buangan.Konstruksi
perangkap umumnya juga merupakan perangkap, karena itu bila telah dipasang
perangkap dilarang memasang perangkap, sebab dapat terjadi perangkap ganda.
4.Komponen-komponen Sistem Instalasi Pemipaan Air Kotor Pada Gedung Bertingkat
Banyak (nama komponen,gambar dan fungsinya)
Panjang pipa Jarak antara alat plambing dengan pipa tegak air buangan usahakan
jangan terlalu panjang, tidal lebih dari 3 m. Pipa tegak air kotor letakkanlah sedekat
mungkin dengan WC.