JAWABAN :
Menurut UU Jamsostek, tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima
jaminan Kecelakaan Kerja. Dalam UU ini disebutkan bahwa yang dimaksud kecelakaan kerja
adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang
timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan
berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa
atau wajar dilalui.
Jika kecelakaan yang dialami oleh pekerja pabrik adalah dalam perjalanan pulang ke rumah
dari tempat kerjanya, maka tenaga kerja tersebut berhak menerima jaminan kecelakaan kerja
yang meliputi:
a. Biaya pengangkutan;
b. Biaya pemeriksaan, pengobatan, dan/atau perawatan;
c. Biaya rehabilitasi;
d. Santunan berupa uang yang meliputi:
Namun jika yang terjadi adalah meninggalnya buruh tersebut bukan akibat kecelakaan kerja,
keluarganya berhak atas Jaminan Kematian. Jaminan yang dimaksud meliputi biaya
pemakaman dan santunan berupa uang (Pasal 12 ayat [1] dan ayat [2] UU Jamsostek).
Mengenai besaran santunan kematian yang seharusnya diterima keluarga, diatur dalam PP
No. 76 Tahun 2007 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 1993
tentang Penyelenggaraan Program Jamsostek. Dalam peraturan itu tidak disebutkan adanya
hubungan uang santunan kematian dengan masa kerja. Pasal 22 PP No. 14 Tahun 1993
mengatur bahwa jaminan kematian dibayar sekaligus kepada janda atau duda atau anak, yang
meliputi:
Selain itu, pasal 166 UU Ketenagakerjaan mengatur dalam hubungan kerja berakhir karena
pekerja/buruh meninggal dunia, kepada ahli warisnya diberikan sejumlah uang yang besar
perhitungannya sama dengan perhitungan dua kali uang pesangon yang ditetapkan
berdasarkan masa kerja. Dalam hal ini, karena pekerja pabrik tersebut telah bekerja lebih dari
tujuh tahun tetapi kurang dari delapan tahun maka pekerja pabrik tersebut berhak
mendapatkan dua kali delapan bulan upah per bulan (pasal 156 ayat [2] UU
Ketenagakerjaan).
Selain dua kali uang pesangon, ahli waris juga berhak memperoleh satu kali uang
penghargaan masa kerja sebesar tiga bulan upah yang bergantung pada masa kerja (pasal 156
ayat [3] UU Ketenagakerjaan) dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima (pasal
156 ayat [4] UU ketenagakerjaan). Uang penggantian hak tersebut meliputi:
Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2007 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan
Pemerintah No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja