LEMBAR PENGESAHAN I
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PJB UNIT PEMELIHARAAN WILAYAH TIMUR
GRESIK – JAWA TIMUR
SDM Pembimbing
Ketua Departemen
Teknik Instrumentasi FV-
ITS
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu sayapanjatkan ke hadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kegiatan dan laporan kerja praktek di PT. PJB UPHT Gresik ini
dapat berjalan dengan lancar dan selesai. Laporan kerja praktek
ini disusun berdasarkan data-data, diskusi serta literatur PT. PJB
UPHT Gresik yang di dapatkan di PT. PJB UPHT Gresik pada
tanggal 18 Juli 2017 hingga 18 Agustus 2017.
Pada kesempatan ini saya selaku penulis mengucapkan terima
kasih, atas segala dukungan dan bantuan sehingga kerja praktek
ini berjalan lancar, kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga laporan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
2. Kedua orang tua, saudara dan teman - teman yang senantiasa
memberikan dukungan dan do’a.
3. Bapak Dr. Ir. Purwadi Agus Darwito, Msc selaku Ketua
Departemen Teknik Instrumentasi FV-ITS Surabaya.
4. Ir. Apriani Kusumawardhani, MSc selaku dosen pembimbing
kerja praktek dari Jurusan Teknik Fisika FTI-ITS Surabaya.
5. Bapak Slamet Supriyanto, selaku Senior Supervisor Control
dan Instrumen PT. PJB UPHT Gresik.
6. Bapak Dody Awin Purjanto, selaku Pembimbing Lapangan
di PT.PJB UP Gresik.
7. Seluruh karyawan PT. PJB UPHT Gresik yang telah
membantu dalam melakukan kerja praktek.
Saya menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, oleh
karena itu kritik serta saran atas untuk laporan ini sangat saya
terima. Akhir kata semoga laporan kerja praktek ini bermanfaat
bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang......................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................2
1.3 Batasan Masalah..................................................................2
1.4 Realisasi Kegiatan Kerja Praktek.........................................2
1.5 Sistematika Laporan............................................................3
4.2 Thermocouple......................................................................16
4.2.1 Tipe – tipe Thermocouple...........................................17
4.3 Kalibrasi Thermocouple.......................................................18
4.3.1 Perhitungan Data Kalibrasi........................................21
4.4 Pembahasan.........................................................................22
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..........................................................................23
5.2 Saran....................................................................................23
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktik ini adalah untuk
memenuhi kriteria penilaian dari mata kuliah etika rekayasa
dan kerja praktik sesuai dengan kurikulum 2014-2019
program studi DIII Teknik Instrumentasi Departemen
Teknik Instrumentasi Fakultas Vokasi, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember
Untuk jadwal kegiatan yang lebih detail, dapat dilihat pada tabel
berikut;
Tabel 1. 1 Jadwal kegiatan
Minggu ke
No Bentuk Kegiatan
I II III IV V
1 Penyesuaian Program
a. Pengenalan PJB
b. Briefing Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
c. Presentasi Dasar – dasar
Instrumen
d. Materi Dasar Instrumen
Pembangkit
e. Overhaul PLTGU
f. Kalibrasi Pressuter
Transmitter, Pressure Switch,
Differensial Pressure
Transmitter dan Thermocouple.
g. Overhaul PLTU Unit 2
h .Pengambilasn Data
i. Pembahasan dan laporan
Penyusunan draft laporan keja
4
praktek
Penyerahan laporan kerja
5
praktek
4.1 Kalibrasi
Pengertian kalibrasi menurut ISO/IEC Guide
17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology
(VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk
hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen
ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah
diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur
dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, kalibrasi
adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran
konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan
ukur dengan cara membandingkan terhadap standar
ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar
nasional atau internasional.
Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai
ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat
dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih
tinggi/teliti (standar primer nasional dan /
internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak
terputus. Manfaat kalibrasi adalah sebagai berikut :
Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di
berbagai industri pada peralatan laboratorium dan
produksi yang dimiliki.
Dengan melakukan kalibrasi, bisa diketahui seberapa
jauh perbedaan (penyimpangan) antara harga benar
dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur. Hasil
Kalibrasi antara lain :
1. Nilai Obyek Ukur
16
2. Nilai Koreksi/Penyimpangan
3. Nilai Ketidakpastian Pengukuran (Besarnya kesalahan
yang mungkin terjadi dalam pengukuran, dievaluasi setelah
ada hasil pekerjaan yang diukur & analisis ketidakpastian
yang benar dengan memperhitungkan semua sumber
ketidakpastian yang ada di dalam metode perbandingan
yang digunakan serta besarnya kesalahan yang mungkin
terjadi dalam pengukuran)
4. Sifat metrologi lain seperti faktor kalibrasi, kurva kalibrasi.
Kalibrasi di Indonesia terdiri dari :
1. Kalibrasi Teknis, adalah kalibrasi peralatan ukur yang
tidak berhubungan langsung dengan dunia
perdagangan dan dilakukan oleh laboratorium
kalibrasi terakreditasi KAN (diakui secara nasional).
2. Kalibrasi Legal, adalah kalibrasi peralatan ukur untuk
keperluan perdagangan dan dilakukan oleh Direktorat
Metrologi-Deperindag.
Analisa Type A , ( Ua )
Pada tipe ini biasanya ditandai dengan adanya data
pengukuran, misalnya n kali pengukuran, maka
selanjutnya dari data tersebut, akan ditemukan nilai
rata-ratanya, standar deviasinya, dan atau
repeatabilitynya. Bentuk kurva dari tipe ini adalah
sebaran Gauss. Rumus umum ketidakpatian untuk tipe
A ini adalah:
Analisa type B, UB
Pada analisa tipe ini akan digunakan selain
metode statistik, sehingga dari contoh diatas, maka
nilai yang tepat untuk ketidakpastian kombinasi
termometer gelas resolusi alat digital adalah :
18
Derajat Kebebasan, v
Derajat kebebasan efektif dicari dengan dua cara,
yaitu:
Jika data dipeoleh dari pengukuran berulang sebanyak
n kali, maka derajat kebebsan adalah:
V = n-1..................................................................(3.3)
Pada contoh diatas didapat 10 kali pengulangan
pengukuran. Maka :
V = 10 – 1= 9
Jika data merupakan hasil perkiraan atau estimasi
dengan reliability ( R ), maka:
V = ½ ( 100 / R)2..................................................(3.4)
dimana R dalam satuan persen (%)
Pada contoh diatas, resolusi alat adalah 0,1 oC, dalam
hal ini batas kealahan mutlak adalah ½ x Resolusi,
yaitu 0,05 oC, dimana dalam hal ini bentuk kurvanya
adalah rectangular, maka nilai ketidakpastiannya
adalah 0,05 / √3 = 0,0289 oC
Dengan estimasi reliabilitynya adalah 10 %, maka:
V = ½ ( 100 / 10 )2
= 50
Faktor Cakupan , k
Faktor cakupan meruakan faktor pengali pada
ketidakpastian, sehingga membentuk cakupan logis
pada penggunaan keseharian. Faktor cakupan dicari
menggunakan tabel T-Student Distribution, yang
diberikan pada halaman akhir dari materi ini.
b) Ketidakpastian Kombinasi , Uc
Selanjutnya dari semua sumber ketidakpastian
tersebut diatas harus dikombinasikan / digabungkan
untuk memberikan gambaran menyeluruh
ketidakpstian dari hasil kalibrasi tersebut. Rumus
umum ketidakpastian kombinasi adalah:
Veff .....................................................(3.7)
Dimana:
Ci = koefisien Sensitifita pada Ketidakpastian Ke-I
Uc = Ketidakpastian kombinasi / gabungan
Ui = ketidakpastian individual ke-I
Vi = Derajat Kebebasan pada ketidakpastian
individual ke-I
c) Ketidakpastian Diperluas
Dalam pelaporan ketidakpastian hasil pengukuran /
kalibrasi yang dilaporkan adalah ketidakpatian yang
sudah dalam perluasan ( expanded ), sehingga hasil
tersebut sangat logis dalam kenyataan, selain itu
dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 %,
seperti lazimnya dipakai dlam pelaporan – pelaporan
saat ini, lain halnya jika ada pengecualian dengan
mengambil tingkat kepercayaan tertentu. Rumus
ketidakpastian diperuas ( expanded uncertainty )
adalah:
U95 = k Uc .....................................................(3.8)
Dimana:
U95 = Ketidakpatian diperluas ( expandedUncertainty )
K = Faktor cakupan ( caverage factor)
Uc = ketidakpastian kombinasi ( Combined uncertainty )
untuk mendapatkan komponen – komponen diatas, k dan uc
diperlukan pemahaman dan pencarian faktor lainnya.
4.2 Pemeliharaan
Pemeliharaan dan Inspeksi yang dilakukan oleh PT. PJB
UPHT termasuk jenis pemeliharaan dan inspeksi secara
ternecana.
4.2.1 Jenis – Jenis Pemeliharaan
Jenis pemeliharaan yang dilakukanoleh PJB UPHT
disebutdengan Overhaul. Overhaul adalah suatu
pemeliharaan menyeluruh semua peralatan sistem yang
termasuk dalam satu paket inspection untuk
mengembalikan pada keadaan semula. Overhaul
merupakan suatu paket pekerjaan besar yang terjadwal
untuk pemeriksaan yang luas dan perbaikan dari suatu
item atau peralatan besar untuk mencapai kondisi yang
layak. Dengan demikian cakupan Overhaul tidak hanya
bongkar pasang saja, tetapi termasuk inspeksi peralatan-
peralatan yang lain. Ruang lingkup peralatan overhaul
sudah distandartkan untuk tiap jenis Inspection.
B. Kalibrasi
1. Masukan thermocuople ke lubang yang sesuai di
temperature calibrator sesuai dengan gambar rangkaian.
2. Pasang multi meter pada kabel terminal thermocuople
(posisi m Volt DC atau ºC/ºF ).
3. Berikan besaran setting temperature calibrator sesuai
lembar kalibrasi (50ºC,100ºC, 200ºC, 300ºC ,400ºC,
500ºC, 600ºC) setelah power supply untuk temp
calibrator kondisi ”ON”.
4. Bandingkan nilai tersebut dengan nilai standard dan
hitung nilai errornya.
Rumus :
Error = penunjukan actual – standar X 100%
Range
5. Lakukan analisa kalibrasi.
6. Bandingkan nilai tersebut dengsn nilai standart dan
hitung errornya (untuk thermocouple yang jelek beri
rekomendasi untuk diganti baru pada kolom lembar
kalibrasi yang sudah tersediah dan lakukan pemasangan
kembali untuk thermocouple yang ber berkondisi baik).
7. Setelah melakukan kalibrasi dan analisa, untuk
penormalan temperature calibrator,berikan setting sesuai
temperatur ruangan, jika telah sama dengan temperatur
ruangan power supply bisa dikondisikan ”OFF”.
C. Penormalan
1. Pasang kembali Thermocouple yang baik pada thermo
probe/well-nya setelah membuka isolasi penutupnya.
2. Kencangkan nipple dan klem pengikat dengan kunci
pass/reng yang sesuai.
3. Buka penutup panel dan pasang kabel thermocouple di
terminalnya semula sesuai tandanya setelah membuka
isolasi pengaman dan tutup lagi penutup panel/terminal.
4. Pastikan sinyal thermocouple sampai di control room.
5. Rapikan peralatan dan bersihkan area kerja.
4.3.1 Perhitungan Data Kalibrasi
Berikut ini perbandingan nilai actual dengan nilai standar
pada FYI dan perhitungan error dengan rumus:
4.6 Pembahasan
Kalibrasi thermocouple dilakukan dengan menggunakan
temperature kalibrator dan multimeter pada posisi mVolt DC
atau ºC. Sebelum melakukan kalibrasi thermocouple terdapat
beberapa langkah yaitu membuka tutup thermocouple dan
memasang multi meter pada kabel terminal thermocouple.
Thermocouple memiliki banyak tipe dan yang paling sering
digunakan adalah thermocouple tipe K. Pengambilan data
dilakukan dengan cara mengatur set point pada temperatur
kalibrator lalu dilihat hasil pembacaannya pada multimeter.
Adapun set point yang digunakan tergantung range dari
thermocouple tersebut. Seperti pada thermocouple air heater
ini memiliki akurasi ± 2 0C dan range kerja sebesar 300 0C.
Untuk itu cukup dilakukan pengambilan data sebanyak 3 kali
dengan input standard sebesar 100 0C, 200 0C dan 300 0C.
Sedangkan hasil pembacaannya sebesar 99,2 0C, 200,8 0C
dan 301,1 0C. Berdasarkan spesifikasi dari thermocouple
tersebut dapat diketahui jika batas toleransi dari pembacaan
alat adalah ± 2 0C jadi hasil pembacaan alat tersebut masih
baik dan tidak perlu diganti karena pada thermocouple tidak
dilakukan adjustment.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Dari beberapa data referensi yang diperoleh dan survei
lapangan selama pelaksanaan kerja praktek di PT. PJB UPHT
32
LAMPIRAN