Contoh Proposal
Contoh Proposal
OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
TOMOHON
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia dewasa ini banyak menawarkan berbagai macam hiburan guna untuk
menyemarakan kehidupan manusia. Salah satu yang menonjol yaitu adanya
game/permainan. Game sendiri terdiri dari bermacam-macam tipe dan juga dapat
dimainkan dari berbagai macam alat, seperti computer, handphone, maupun
konsol game seperti play station. Dengan teknologi yang semakin canggih, game
juga bisa dimainkan secara online. Indonesia sendiri juga terdapat banyak sekali
pemain game. Selain sekedar hiburan, ada kalanya diadakan kompetisi game
untuk menyemarakan suatu event dengan hadiah yang menarik pula.
Perkembangan teknologi khususnya di bidang elektronik di dunia dewasa ini
semakin maju setiap waktu. Hal ini juga secara tidak langsung memberikan
pengaruh yang besar pada perkembangan game yang ada didunia. Perkembangan
game sampai pada saat ini sudah berkembang dari game dua dimensi hingga multi
dimensi. Game adalah salah satu penerapan teknologi dalam bidang elektronik
yang mampu memberikan hiburan tersendiri bagi para Gamers.
Jika pada awalnya game dibuat untuk sekedar permainan sederhana yang
menguji ketangkasan ataupun kecepatan reaksi pemain, tetapi berjalan dengan
seiringnya waktu game sudah menjadi sebuah bagian dari bisnis.
Dalam perkembangannya, game pada jaman dulu hanyalah sebuah permainan
yang dikonsumsi oleh anak-anak saja. Dengan berjalannya waktu, sebagian besar
konsumen produk game pada saat ini justru para remaja bahkan orang tua
sekalipun. Namun dalam sudut pandang orang tua terkadang ada yang berbeda,
bagi mereka game merupakan musuh yang harus dikalahkan, karena kebanyakan
dari mereka menganggap jika anaknya sering bermain game, maka akan
menimbulkan hal-hal negative seperti: malas belajar dan kurang bersosialisasi.
Para orang tua yang memusuhi game karena alasan-alasan tersebut hanyalah orang
tua yang kurang wawasan, sebagai contoh kasus banyak anak-anak yang
menirukan salah satu adegan kekerasan dari game, padahal setiap game yang
dirilis memiliki rating tersendiri.
1
Kota Manado dengan kepadatan penduduk 430.790 merupakan salah satu kota
yang sangat berpotensial untuk menjalankan bisnis game. Kota Manado memiliki
fasilitas yang dibutuhkan bagi para gamers, mulai dari para gamers, biro game,
maupun media game. Hal ini terlihat pada banyaknya pertumbuhan tempat-tempat
untuk bermain game. Namun tempat-tempat ini belum mencerminkan sebuah
pusat dari game itu sendiri yang sesungguhnya, sehingga fasilitas yang ditawarkan
masih sangat minim. Perkembangan gamer yang ada di kota Manado dari hari ke
hari selalu bertambah dan terus meningkat. Game Center yang ada pada saat ini
lebih cenderung sebagai tempat bermain tanpa ada unsur pendidikan. Dengan
melihat hal tersebut, maka dibutuhkan suatu wadah yang memiliki fasilitas yang
memadai dan dapat menunjang bagi para gamers pada arah positif.
Berkaitan dengan tema yang ingin diwadahi, yaitu sebuah mall selain sebagai
pusat perbelanjaan dapat juga menjadi pusat informasi dan hiburan dengan
perkembangan teknologinya yang begitu cepat, maka untuk memberikan adanya
suatu identitas pada bangunan maka komposisi bangunan memperhatikan
perancangan fasad bangunan yang mencerminkan kemajuan teknologi dan fantasi
game yang komunikatif dan menarik. Sehingga karakteristik bangunan lebih
ditekankan pada bentuk tampilan modern, bukan melalui pendekatan tradisional.
Pendekatan bentuk tampilan modern lebih diarahkan pada karakteristik kebebasan
kreatifitas. Yang kemudian diterjemahkan melalui analogi dalam bermain game
yang dianggap sebagai tempat penyaluran ekspresi dan emosi para gamer
sehingga mampu mencerminkan kesesuaian tema yang ingin diangkat. Dari
pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengadaan suatu bangunan yang
secara spesifik berfungsi sebagai Game Venue harus dapat mewadahi kegiatan
informasi game (melalui majalah, display perkembangan game), promosi produk-
produk game melalui pameran tetap maupun temporer, dan kegiatan perkantoran
khusus bagi developer game sebagai sarana kegiatan pemasaran. Pengembangan
Game Venue lebih berorientasi pada fisik bangunan yang lebih akrab bagi para
gamers untuk memperkuat guna dan citra. Maka, bentuk Game Venue lebih
mengacu pada sesuatu yang akrab dengan para gamers, yaitu kesan modern dan
fantasi dari sebuah game.
2
1.2 Rumusan Permasalahan
3
4. Biaya operasional sepenuhnya dibiayai oleh pihak swasta.
A. Pendekatan Tematik
Tema yang diterapkan dalam perancangan Mall dan Game Venue adalah
High Tech Architecture, menurut Colin Davies tema perancangan ini bermuara
pada ide gerakan arsitektur modern yang membesar-besarkan kesan struktur
dan teknologi suatu bangunan.
B. Pendekatan Tipologi Objek
Pendekatan melalui tipologi objek merupakan pemahaman tipe bangunan yang
akan dihadirkan baik dari segi fungsi, bentuk dan langgam. Pemahaman
tipologi dibagi dalam 2 tahapan yaitu identifikasi dan pengolahan tipologi
bangunan.
C. Pendekatan Analisis Tapak dan Lingkungan
Pendekatan ini meliputi pemilihan lokasi dan tapak berdasarkan RTRW yang
dimiliki Kota Manado, serta analisis tapak dan lingkungan. Pendekatan ini
dimaksudkan untuk mengolah tapak ataupun menyesuaikan bangunan
terhadap tapak yang menjadi lokasi bangunan berada.
4
dilakukan, maka data-data yang ada akan dianalisa dengan tujuan untuk mendapatkan
masalah dan bagaimana tanggapan terhadap masalah yang ada. Tanggapan yang
muncul akan menjadi pemikiran dasar untuk melahirkan konsep bangunan nantinya.
Berdasarkan penjelasan singkat mengenai kerangka pikir dalam perancangan
maka kerangka pikir yang digunakan adalah sebagai berikut:
LATAR
BELAKANG
LOKASI : MANADO
ANALISIS PERANCANGAN
5
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Memberikan gambaran umum mengenai latar belakang, maksud, tujuan dan
sasaran, rumusan masalah, serta menguraikan sistematika penulisan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya maka yang menjadi judul proyek Tugas
Proposal ini adalah :
a. Mall1
Mall adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan
tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan-jalan yang teratur
sehingga berada di antara antar toko-toko kecil yang saling berhadapan.
b. Game
Permainan yang mengindikasikan ada yang kalah dan ada yang menang2.
Kegiatan yang dilakukan manusia untuk mendapatkan hiburan3.
c. Venue4
Venue adalah sebuah kata dalam bahasa Inggris dan dapat berarti sebuah tempat atau
lokasi.
d. Di Manado
Di Manado adalah keterangan kota dimana objek akan dibangun. Manado merupakan
ibu kota dari provinsi Sulawesi utara dengan luas 15.726 Ha dengan jumlah penduduk
434.845 jiwa pada tahun 2009.
1
http://id.wikipedia.org/wiki/Mal
2
http://www.sp18.com/berita-umum/club_penggemar _dunia_cyber-934.html
3
http://www.rekamatra.com/RV5
4
https://en.wikipedia.org/wiki/Venue
7
2.1.2 Pemahaman Objek Perancangan
Dari pengertian masing-masing kata yang membentuk objek dapat disimpulkan suatu
pemahaman tentang judul Mall dan Game Venue di Manado, yaitu: sebuah tempat
pusat perbelanjaan tertutup yang didalamnya menyediakan segala hal yang berhubungan
dengan game seperti aksesoris, arena lomba, game center, pameran game yang ada di
kota Manado.
5
Barry Maitland, Shopping Mall: Planning and Design, Langman Group Limited, New York,
1985, p 1-36.
8
lingkungan. Jalan-jalan yang dahulu dipakai bersantai sambil berbelanja tidak dapat
ditemui. Hampir semua jalan-jalan tersebut berubah menjadi jalan yang dipadati
beraneka ragam transportasi. Dengan adanya fenomena tersebut, maka orang rindu
akan suasana yang dahulu ada, sehingga timbul gagasan untuk mengembalikan bentuk
mall tersebut ke dalam pusat perbelanjaan.
Mall tersebut ditutup dengan bahan penutup yang tembus cahaya matahari (sky light).
Sehingga orang yang ada didalam mall tersebut seperti berada di alam bebas atau
terbuka. Dengan didukung alat pengontrol iklim dan keamanan, maka pembeli dan
pengunjung benar-benar dapat berbelanja dengan santai. Konsep inilah yang
mendasari adanya mall.
B. Jenis-Jenis Mall6
Secara global, ditinjau dari luas dan macam-macam desainnya, mall dapat
digolongkan ke dalam tiga tipe, yaitu:
a. Full Mall
Full mall adalah sebuah jalan yang diubah menjadi
pedestrian way yang dilengkapi dengan paving, pohon-
pohon, bangku, pencahayaan, dan fasilitas-fasilitas
lainnya, di mana jalan tersebut sebelumnya digunakan
untuk lalu lintas kendaraan. Sekarang ini Full Mall
diartikan sebagai daerah tertutup dengan pertokoan.
Gambar 2.1. Full Mall
6
Nadine Beddington, Design for Shooping Centre, Butterworth Scientific, London, 1982
9
b. Transit Mall
Transit mall adalah jalan dimana lalu lintas kendaraan dibatasi atau hanya dikhususkan
untuk kendaraan publik, sepeda, atau pejalan kaki. Area parkir direncanakan tersendiri
dan menghindari sistem parkir pada jalan (on-street parking), jalur pejalan kaki
diperlebar dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti paving, bangku, pohon-
pohon, pencahayaan, patung, air mancur dan lain-lain. Transit mall telah dibangun di
kota-kota dengan rata-rata ukurannya lebih besar dari full mall maupun semi mall.
C. Bentuk Mall7
Ditinjau dari bentukan arsitekturnya, mall dapat dibagi 3, yaitu:
a. Mall terbuka (Open Mall)
Semua jalan yang direncanakan mengutamakan
kenyamanan pejalan kaki, letaknya dapat di pusat kota,
sistem penghawaan menggunakan penghawaan alami. Mall
terbuka kurang cocok untuk daerah yang beriklim panas
7
Nadine Beddington, Design for Shooping Centre, Butterworth Scientific, London, 1982
10
b. Mall Komposit (Integrated Mall)
Mall dengan bagian terbuka dan tertutup, bagian yang tertutup diletakan di tengah
sebagai pusat dan menjadi magnet yang menarik pengunjung untuk masuk ke mall.
11
b. Bentuk L
c. Bentuk T
E. Unsur-unsur Mall9
a. Anchor (Magnet)
Merupakan transformasi dari nodes, berfungsi sebagai landmark dengan
perwujudan berupa plaza
b. Secondary Anchor
Merupakan transformasi dari district, berupa toko-toko pengecer, retail,
supermarket, superstore dan bioskop.
c. Street Mall
Merupakan transformasi dari paths, berupa pedestrian way yang menghubungkan
magnet-magnet.
d. Landscaping
Merupakan transformasi dari edges, berupa pembatas pusat pertokoan di luar
ruangan.
9
M.Rubenstein, Harvey, Central City Mall,. A Wiley Intersciene Publication, New York, 1978
12
F. Cara Pelayanan Mall10
Berikut ini beberapa cara pelayanan yang ada pada tipe mall:
a. Shopping Existing Personal Services
Pembeli dilayani langsung oleh seorang pelayan, dapat dari depan atau belakang
counter. Setelah selesai transaksi, pelayang langsung meminta pembayaran dan
membungkus barang tersebut. Sistem ini lebih sesuai untuk barang-barang bernilai
tinggi seperti perhiasan, alat elektronika, Hp, dan lain-lain.
b. Self Selection
Pembeli dapat memilih dan mengambil barang-barang kemudian mengumpulkan ke
pelayan dan meminta bon pembayaran, kemudian ke kasir untuk pembayaran serta
mengambil barang. Sistem ini umumnya diterapkan pada variety store dan
department store.
c. Self Service
Pembeli dapat memilih dan mengambil barang-barang yang dibutuhkan kemudian
diletakkan pada keranjang atau kereta dorong yang telah disediakan. Apabila telah
selesai langsung dibawa ke kasir untuk pembayaran dan pembungkusan. Jalur masuk
dan keluar dipisah serta dijaga. Sistem ini uumnya dipakai untuk supermarket dan
hypermarket.
10
Nadine Beddington, Design for shopping centre, Butterworth Scientific, London, 1982, p.6.
11
Nadine Beddington, Design for shopping centre, Butterworth Scientific, London, 1982, p.6.
13
f. Self Service
Pembeli dapat memilih dan mengambil barang-barang yang dibutuhkan kemudian
diletakkan pada keranjang atau kereta dorong yang telah disediakan. Apabila telah
selesai langsung dibawa ke kasir untuk pembayaran dan pembungkusan. Jalur masuk
dan keluar dipisah serta dijaga. Sistem ini uumnya dipakai untuk supermarket dan
hypermarket.
Magnet Primer
Retail
Koridor Utama
Koridor Tambahan
Gambar 2.10 Tata Ruang Mall
Sumber: Design for Shopping Center (1982)
c. Dengan semakin sempit dan tingginya harga lahan, maka parkir pada suatu shopping
mall dapat dibuat dengan parkir bertingkat atau basement di samping parkir secara
konvensional.
14
d. Mall dapat berupa satu lantai, dua lantai atau lebih. Setiap lantai mall harus
menghindari kemiringan yang curam untuk menjaga agar tidak terjadi kecelakaan.
Mall dan retail dalam satu lantai dengan parkir rata samping
Mall dan retail dalam dua lantai dengan parkir rata tiap lantai
15
I. Kesimpulan
Bentuk rancangan objek mall dan game venue akan menggunakan komposisi bentuk
I dengan jenis Full Mall tertutup untuk mengutamakan kenyamanan pengunjung dari
keadaan iklim tropis yang panas dan curah hujan tinggi. Walaupun merupakan bangunan
tertutup, bangunan mall harus memiliki pencahayaan alami agar pengunjung marasa berada
di tempat terbuka seperti ciri khas mall yang pada awalnya berada di jalan-jalan kota.
Untuk penataan dalam ruang, setiap unsur mall dibuat mengikut komposisi bentuk
mall dengan pedestrian way sebagai jalur penghubung Secondary Anchor ke Anchor yang
diletakan di tengah mall untuk menarik pengunjung. Parkir dapat ditata menurut tipe retail
dengan tata parkir multi decked, basement, dan parkir konvensional.
Untuk fisibilitas objek, kehadiran objek perancangan yaitu Mall dan Game Venue
dapat dihadirkan di Kota Manado. Adanya minat masyarakat Manado khusunya anak-anak
muda terhadap bidang game online dilihat dari banyaknya event-event maupun lomba yang
diselenggarakan dan dengan didukung oleh perkembangan ekonomi masyarakat yang
meningkat. Oleh karena itu objek rancangan Mall selain merupakan tempat jual beli dapat
menjadi sarana rekreasi bagi pecinta bidang game online khususnya Dota 2 dengan adanya
warnet khusus untuk memainkan game Dota 2, arena tempat perlombaan game, kuliner,
lifestyle, serta sarana pendukung hiburan lainnya. Hal-hal itulah yang dapat menarik
pengunjung dan mendukung fungsi dari Mall sebagai bangunan Capital Investment.
16
2.4 Studi Komparasi Proyek
2.4.1 KeyArena, Seattle, Washington
KeyArena (sebelumnya Washington State Pavilion, Washington State
Coliseum dan Seattle Center Coliseum) adalah multi
tujuan arena di Seattle . Tempat ini terletak di utara pusat kota di kompleks hiburan
74-acre (300.000 m 2) dikenal sebagai Seattle Center , situs dari 1962 Pameran Dunia,
yaitu Century 21 Exposition. Tempat ini digunakan untuk tujuan hiburan,
seperti konser, pameran es, sirkus, dan acara olahraga.
Bangunan ini memiliki kapasitas tempat duduk 17.072 untuk olahraga bola
basket, 15.177 untuk hoki es dan pertunjukan es, 16.641 untuk end-stage konser, dan
17.459 untuk konser terbuka dan boxing. Memiliki 7.440 kursi pada tingkat atas dan
7.741 pada tingkat bawah dengan luxury suites sampai dengan 1.160 kursi.
AEON Mall merupakan sebuah mall bernuansa jepang yang terletak di BSD
City, Tangerang. AEON Mall dibuka pada tahun 2015 yang lalu. AEON Mall
merupakan salah satu milik dari perusahan besar jepang yaitu AEON. AEON Mall
memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan menghadirkan pusat
rekreasi hiburan bagi masyarakat.
18
budaya, bioskop, fashion, dan lain-lain. Pembagian zona bangunan AEON Mall
adalah sebagai berikut.
19
Plaza Atrium dulunya dikenal dengan The Atrium Shopping Centre ini menjadi
bagian dari satu konsep kawasan superblock dibawah pengelolaan PT. Segitiga Atrium. Luas
lahan untuk Plaza Atrium ini sebesar 16.559m dengan luas bangunan 64.474m dan memiliki
7 lantai.
Sumber: http://titinwulan.files.wordpress.com/
Sumber: RTRW 2006-2016
20
2.4.4 Kesimpulan
1. Fungsi
Dalam kategori fungsi, objek A, B,dan C dapat dijadikan preseden khususnya untuk
kajian fungsi sebagai bangunan yang mewadahi kegiatan dalam hal ini mengenai
sebuah mall.
2. Bentuk
Dalam kategori bentukkan objek B dengan bentuk yang menarik dari Arsitektur
modern dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengolah bentukkan pada objek
rancangan.
3. Ruang
Untuk kategori ruang, penataan ruang objek A dan objek B memiliki kualitas ruang
yang saling berkaitan antara bentuk dan fungsi yang ada. Tata Ruang objek A dapat
dijadikan acuan pola penataan ruang Mall dan Game Venue di Manado dan
Pembagian zona dari objek C dapat digunakan dalam zoning vertikal Mall dan Game
Venue di Manado.
4. Fasade
Dalam kategori fasade, fasade objek B dapat dijadikan preseden, dimana konsepsi
olahan fasade bangunan yang eksploratif dan unik.
5. Struktur
Pada preseden objek A mewakili preseden struktur yang ideal.
21
BAB III
LOKASI SITE
3.1 Lokasi dan Tapak
a. Tinjauan Kota
Sebagian besar penduduk Kota Manado bekerja sebagai pegawai negeri sipil
(PNS), guru atau pegawai swasta (41,44%), sebagai wiraswasta (20,57%), pedagang
(12,85%), petani/peternak/nelayan (9,17%), buruh (8,96%). Sisanya bergerak di sektor
jasa dan lain-lain (7%). Manado mencakup 9 wilayah kecamatan dan 87 wilayah
kelurahan. Luas wilayah kota Manado 157,26 km2 yang dibatasi oleh :
22
Wilayah daratan kota Manado didominasi oleh kawasan berbukit dengan sebagian
dataran rendah di daerah pantai. Interval ketinggian dataran antara 0-40% dengan puncak
tertinggi di gunung Tumpa. Curah hujan rata-rata 3.187 mm/tahun dengan iklim terkering di
sekitar bulan Agustus dan terbasah pada bulan Januari. Intensitas penyinaran matahari rata-
rata 53% dan kelembaban nisbi 84 %.
Berdasarkan pembagian wilayah kota Manado, maka lokasi alternatif harus sesuai
dengan pertimbangan dan kriteria pemilihan lokasi.
Dengan melihat beberapa pertimbangan maka didapat 2 alternatif lokasi, yaitu alternatif
1 di Kecamatan Mapanget dan alternatif 2 di Kecamatan Malalayang.
23
Gambar 3.2 Kecamatan Mapanget
Sumber:
Sumber: RTRW
RTRW 2006-2016
2006-2016
c. Eksisting / Aksesibilitas
Alternatif 1: Kecamatan Mapanget
25
H
D
E
26
Alternatif 2: Kecamatan Malalayang
H
G
E
D
F
Gambar 3.7 Aksesibilitas Kecamatan Malalayang Sumber: RTRW 2006-2016
Sumber:
NAMARTRW 2006-2016
TEMPAT ESTIMASI JARAK TEMPUH
27
Untuk memperoleh lokasi yang tepat untuk pengembangan objek rancangan perlu
dilakukan studi penentuan lokasi dengan menetapkan kriteria berdasarkan tuntutan fungsi dan
karakteristik objek rancangan. Kriteria tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan
penentuan lokasi dari alternatif yang ada dan dilakukan melalui sistem pembobotan untuk
masing-masing kriteria berdasarkan tingkat baik sampai kurang baik.
TOTAL 78.5 73
Keterangan
Indeks Bobot
90: baik 40%: Baik
70: cukup 30%: cukup
50 : kurang
Setelah melihat nilai total tabel pemilihan lokasi di atas, Kecamatan Mapanget
sebagai Alternatif 1 mendapatkan nilai total 78.5 sedangkan Kecamatan Malalayang
sebagai Alternatif 2 mendapat nilai total 73.
28
3.1.2 Tapak Objek Rancangan
a. Tinjauan Lokasi
Kecamatan Mapanget adalah salah satu dari 9 Kecamatan yang ada di Kota
Manado. Di Kecamatan ini terdapat Wilayah ini masuk dalam kawasan pertumbuhan
ekonomi karena pada wilayah ini terdapat Kasiba (Kawasan siap bangun), Kawasan
siap bangun yang dimaksud yaitu wilayah Ring road yang saat ini sementara dalam
proses perkembangannya, baik dari segi penataan bangunan, sistem ulititas, dan
infrastruktur.
Secara administratif Kecamatan Mapanget dibagi menjadi 9 Kelurahan
dengan total luas wilayahnya mencapai 1.318,2 Ha.
b. Pemilihan Tapak di dalam Lokasi
Sesuai arahan rencana tata ruang wilayah kota Manado, berdasarkan peruntukan lahan
untuk Kecamatan Mapanget, lokasi yang sesuai untuk objek Mall dan Game Venue di
Manado ini berlokasi di daerah pembangunan jalan Ring Road tahap 2.
Alternatif 1 Alternatif 2
ALTERNATIF
KRITERIA
BOBOT ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2
PEMILIHAN
INDEKS NILAI INDEKS NILAI
AKSES PENCAPAIAN
KAWASAN 30% 80 24 70 21
(AKSESBILITAS)
29
Dilihat dari hasil total, site alternatif 2 mendapatkan nilai 80.5 sehingga site ini
menjadi site terpilih untuk pembangunan Mall dan Game Venue.
30