Anda di halaman 1dari 5

KANDIDIASIS VAGINA YANG MENDAPAT TERAPI SISTEMIK DAN TOPIKAL:

SEBUAH LAPORAN KASUS


Dewa Made Rendy Sanjaya, IGK Darmada, Luh Made Mas Rusyati
Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Udayana /
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar
ABSTRAK
Kandidiasis vulvovaginitis ialah penyakit jamur candida yang mengenai mukosa vagina dan
vulva.Penyebabnya yang tersering biasanya adalah candida albicans.Gejala klinis Kandidiasis
Vulvovaginitis ialah gatal didaerah vulva, dan pada yang berat terdapat rasa panas,
dispaneuria.lesi eritema, hiperemis dilabia mayora, dan vagina 1/3 bawah. Dilaporkan satu kasus
seorang wanita. berumur 26 tahun dengan keluhan keputihan pada daerah vagina serta
mengalami kegatalan dan rasa nyeri terjadi sejak 2 minggu yang lalu. Pada gambaran klinis
tampak dinding vagina eritema, erosi dengan secret putih kental. Pada pengecatan gram dari
secret mukosa vagina didapatkan leukosit blastopsora dan pseudohifa. Pemerikaan KOH 10%
dari sekret vagina didapatkan blastopore dan pesudohifa.Penanganan yang diberikan adalah obat
sistemik dengan flukonazol 1x150 mg dosis tunggal dan topical diberikan ketokenazol cream.
Prognosis kasus tersebut adalah baik..
Kata Kunci :Kandidiasis, vulva, vagina

VAGINAL CANDIDIASIS WHICH IS TREATED BY SYSTEMIC AND TOPICAL


TREATMENT: A CASE REPORT

ABSTRACT

Vulvovaginitis Candidiasis is a fungal disease that affects vaginal and vulvar mucosa. The most
common cause is candida albicans. Clinical symptoms of vulvovaginitis Candidiasis is itchy
vulva area, and in which there is a severe burning sensation, dispaneuria, lesions of erythema,
hyperemia in the labia mayora, and one third area of vagina. In this study, we reported one case
of a woman 26 years old with complaints of vaginal discharge in the vaginal area as well as
experience irritation and pain occurred since 2 weeks ago. In the clinical picture appears vaginal
wall erythema, erosions with thick white secret. Gram's staining of vaginal mucosa obtained
blastopsora, leukocytes and pseudohyphae. Probes KOH 10% of vaginal secret obtained
blastopore and pesudohifa. The patient was treated by single dose of 150 mg fluconazole and
topical was applied ketokenazol cream. The prognosis of this case is good.

Key words: candidiasis, vulva, vagina


PENDAHULUAN timbul erosi. Sisa jaringan nekrotik, sel-sel
epitel dan jamur akan membentuk gumpalan
Kandidiasis adalah penyakit jamur bewarna putih diatas daerah yang eritema
yang bersifat akut atau subakut disebabkan yang disebut flour albus.3,5. Gejala klinis
spesies candida, biasanya oleh spesies Kandidiasis Vulvovaginitis terdiri dari
candida albicans dan dapat mengenai mulut, gejala subjektif dan gejala objektif yang bisa
vagina, kulit, kuku, bronki atau paru, ringan sampai berat.Gejala subjektif yang
kadang-kadang menyebabkan septikemia, utama ialah gatal didaerah vulva, dan pada
endokarditis atau meningitis.Penyakit ini yang berat terdapat pula rasa panas, nyeri
terdapat di seluruh dunia, dapat menyerang sesudah miksi dan dispaneuria.Gejala
semua umur, baik laki-laki maupun objektif yang ringan dapat berupa lesi
perempuan.Jamur penyebabnya terdapat eritema dan hiperemis dilabia mayora,
pada orang sehat sebagai saprofit.Gambaran introitus vagina dan vagina 1/3
klinisnya bisa bermacam-macam sehingga bawah.Sedang pada yang berat labia mayora
tidak diketahui data-data penyebaran tepat.1 dan minora edema dengan ulkus-ulkus kecil
Kandidiasis vulvovaginitis ialah penyakit bewarna merah disertai erosi serta sering
jamur candida yang mengenai mukosa bertambah buruk oleh garukan dan
vagina dan vulva.Penyebabnya yang terdapatnya infeksi sekunder. Tanda
tersering biasanya adalah candida albicans. khasnya adalah flour albus bewarna putih
Nama lain dari penyakit ini adalah kekuningan disertai gumpalangumpalan
kandidosis vulvovaginitis atau Mycotic seperti kepala susu.1 Diagnosis ditegakkan
Vulvovaginitis. Kandidiasis vulvovaginitis berdasarkan anamnesis yaitu didapatkan
dapat terjadi apabila ada faktor predisposisi adanya rasa gatal dan panas pada vulva yang
baik eksogen maupun endogen.Faktor kadang-kadang diikuti nyeri sesudah miksi
eksogen untuk timbulnya kandidiasis dan dispaneuria serta adanya faktor
vulvovaginitis adalah kegemukan, DM, predisposis seperti kegemukan, DM,
kehamilan, dan Infeksi kronik dalam servik kehamilan, infeksi di servik dan vagina,
atau vagina. Sedangkan faktor eksogennya kelembapan yang meningkat dan higyeni
iklim, panas dan kelembaban yang yang buruk. Gambaran klinis berupa eritema
meningkat serta higyeni yang buruk.1,2 dan hiperemis yang dapat disertai edema
Patogenesis kandidiasis vulvovaginitis pada labia mayora dan minora, adanya
dimulai dari adanya faktor predisposisi ulkus-ulkus dan daerah erosi serta flour
memudahkan pseudohifa candida menempel albus bewarna kekuningan. Diagnosis juga
pada sel epitel mukosa dan membentuk disertai dengan pemeriksaan penunjang
kolonisasi. Kemudian candida akan antara lain kerokan kulit atau usapan
mengeluarkan zat keratolitik (fosfolipase) mukosa diperiksa dengan larutan KOH 10%
yang menghidrolisis fosfolopid membran sel atau dengan pewarnaan gram. Pada
epitel, sehingga mempermudah invasi jamur pewarnaan gram terlihat sel lagi, blastospora
kejaringan. Dalam jaringan candida akan dan hifa semu. Bisa juga dengan
mengeluarkan faktor kemotaktik neutrofil pemeriksaan biakan yang menggunakan
yang akan menimbulkan raksi radang akut media agar dekstrosa glukosa sabaroud yang
yang akan bermanifestasi sebagai daerah ditumbuhi antibiotik (kloramfenikol).1,2,3
hiperemi atau eritema pada mukosa vulva
dan vagina. Zat keratolitik yang dikeluarkan LAPORAN KASUS
candida akan terus merusak epitel mukosa
sehingga timbul ulkus-ulkus dangkal. Yang Seorang perempuan, usia 26 tahun,
bertambah berat dengan garukan sehingga suku Bali, warga Negara Indonesia ,dengan
nomor rekam medis CM 9.49.66.32 datang Kandidiasis Vaginalis merupakan
ke poliklinik kulit dan kelamin RSUP suatu infeksi yang disebabkan oleh jenis
Sanglah Denpasar pada tanggal 5 Oktober mikroorganisme yaitu jamur Candida,
2013 dengan keputihan pada bagian terutama Candida albicans, sering terjadi
vagina.Keluhan utama pasien saat pada seseorang yang memiliki sistem
dikonsulkan adalah adanya keputihan pada kekebalan normal, tetapi infeksi ini lebih
daerah vagina serta mengalami kegatalan sering ditemukan atau merupakan infeksi
dan rasa nyeri sejak 2 minggu yang lalu. yang menetap pada penderita diabetes atau
Pasien adalah seorang pegawai AIDS dan pada wanita hamil. Pada kasus
swasta.Pasien tidak pernah mengalami adalah seorang perempuan berusia 26 tahun
keluhan serupa sebelumnya. Riwayat yang bekerja sebagai pegawai
keluarga tidak ada yang mengalami penyakit swasta.Gambaran klinis kandidiasis
yang sama. Penderita tidak pernah terkena vaginalis adalah keluarnya kental berwarna
penyakit seperti ini sebelumnya dan putih berbau asam.pada pemeriksaan KOH
penderita tidak ada alergi obat dan 10 % pada secret vagina mengeluarkan
makanan.Pada pemeriksaan fisik mukosa, pseudohifadan blastospora pada
rambut, fungsi kelenjar keringat, kelenjar pemeriksaan kultur ditemukan Candida
limfe, saraf didapatkan hasil dalam batas albican. Pada kasus gambaran klinis nya
normal. Pada pemeriksaan venerologi adalah ditemukan tubuh putih kental seperti
menggunakan spekulum untuk melihat pada gumpalan susu pecah dan pada pemeriksaan
bagian serviks uteri terlihat adanya eritema, KOH 10% ditemukan pseudohifa dan
erosi dan secret yang putih dan kental .Pada blastospora.Pemeriksaan penunjang
bagian mukosa vagina terlihat adanya pengecatan gram dan pemeriksaan fisik
eritema dan secret yang putih dan berguna untuk menunjang diagnosis.Pada
kental.Pemeriksaan penunjang pengecatan kasus pasien kandidiasis pemeriksaan
gram endoserviks didapatkan leukosit 1- penunjang dilakukan untuk mengetahui
2/lpb, basil kokus (+), dan diplokokus gram apakah ada spora pada bagian labia minora
negative (-). Pengecatan gram mukosa pasien yang dimana Candida albicans
vagina didapatkan leukosit 2-5/lpb, basil memperbanyak diri dengan membentuk
kokus (+),blastospora (+).dan pseudohifa blastospora (budding cell). Blastospora akan
(+). Pemeriksaan dengan larutan KOH 10 % saling bersambung dan bertambah panjang
didapatkan blastospora (+) dan pesudohifa sehingga membentuk pseudohifa. Bentuk
(+).Diagnosis kerja adalah kandidiasis pseudohifa lebih virulen dan invasif dari
vagina dengan penatalaksanaan pada spora.Hal itu dikarenakan pseudohifa
menggunakan obat sistemik dan berukuran lebih besar sehingga lebih sulit
topical.Sistemik menggunakan flukoazol difagositosis oleh makrofag.Selain itu,
1x50mg dosis tunggal. Sedangkan topical pseudohifa mempunyai titik-titik
menggunakan Ketokenazol dengan cara blastokonidia multipel pada satu filamennya
dioleskan pada bagian lesi.KIE disarankan sehingga jumlah elemen infeksius yang ada
sebaiknya tidak melakukan hubungan lebih besar.Bedasarkan anamnesa
seksual sebelum dinyatakan sembuh atau ,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
menggunakan kondom.Pasangan juga perlu penunjang pasien didiagnosis dengan
diperiksa dan diobati apabila terbukti kandidiasis vaginalis. pasien, Kemudian
menderita kandidiasis. Prognosis dari pasien diterapi dengan obat topical dan
penyakit kandidiasis vagina ini adalah baik sistemik. Obat topical yang digunakan
Ketokenazol 2% dioleskan pada bagian lesi
DISKUSI
di labia minora. Ketokenazol cream ini dan didukung dengan pengobatan lokal pada
digunakan untuk infeksi jamur di kulit tak daerah yang terinfeksi.
berambut seperti dermatofita, dengan dosis
dan lamanya pengobatan tergantung dari
kondisi biasanya diberikan selama 2-4
DAFTAR PUSTAKA
minggu dan dioleskan 1-2 kali sehari. Obat
sistemik yang digunakan adalah flukonazol
1x150 mg (single dose) ,Flukonazol ini
digunakan karena secara invitro flukonazol 1. Casari, E. (2010). Gardnerella,
memperlihatkan aktivitas fungistatik Trichomonas vaginalis, Candida.
terhadap candida albican.Tindakan
pencegahan sangat disarankan untuk 2. Discipline of Gynecology and
menjaga agar daerah kewanitaan ini dalam Obstetrics,Faculdade de
keadaan bersih dan tidak lembab dengan Medicina,Brazil. (n.d.). Incidence of
menggunakan pakaian dalam yang cukup Gardnerella vaginalis, Candida sp
menyerap keringat atau terbuat dari jenis and human paviloma virus n
kain katun.Penggunaan cairan pembasuh cytological smears.
vagina harus dilakukan secara bijaksana
dengan mengetahui suatu prinsip bahwa 3. Gispen, W. (2007). Leiden Cytologi
lingkungan vagina bersifat asam yang juga and pathology Laboratory Leiden
merupakan lingkungan normal bagi flora Netherland. Vulvovaginal Candida,
normal (mikroorganisme yang dalam jumlah 41-60.
normal tidak menyebabkan penyakit) di 4. Kelestemur, N. (2012). Department of
vagina.Adanya perubahan lingkungan Parasitology, Faculty of Medicine,
normal tersebut, misalnya dengan Frat University. The Frequency of
penggunaan cairan pembilas vagina yang Trichomonas vaginalis, Gardnarella
bersifat basa / alkali (mengandung sabun) vaginalis and Candida ssp. Among
dapat memicu pertumbuhan kuman secara Infertile Men and Women with
abnormal yang salah satu akibatnya adalah Vaginitis,
keputihan.Prognosis dari kelainan ini adalah
baik dengan perawatan yang teliti dan rutin 5. Melbourne Sexual Health Centre.
karena penyakit jamur termasuk penyakit (2010, July). RECURRENT
yang sulit untuk disembuhkan, karena itu VULVO VAGINAL
membutuhkan ketelatenan dan pengobatan CANDIDIASIS.
yang relatif cukup lama yaitu sekitar sebulan
untuk dapat menyembuhkan penyakit ini 6. www.projectinform.org. (2011,
secara tuntas.Pengobatan-nya pun tidak January). Vaginal candidiasis and
boleh sembarangan, biasanya diobati dengan HIV disease.
dua jalan, yaitu obat jamur yang di-minum

Anda mungkin juga menyukai