Home
T h u r s d a y, M a y 2 3 , 2 0 1 3
Web Service adalah sekumpulan application logic beserta object-object dan method-method
yang dimilikinya yang terletak di suatu server yang terhubung ke internet sehingga dapat diakses
menggunakan protocol HTTP dan SOAP (Simple Object Access Pr otocol ).
Web service sebagai sekumpulan fungsi program untuk melakukan pekerjaan tertentu
yang dalam hal ini tentu manipulasi data mengambil, menambahkan atau mengubah
data. (Priambodo, 2010).
Web Service merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas
dan interaksi komunikasi antar sistem (aplikasi) dalam suatu jaringan. (Kurniawan, 2011).
Teknologi web service merupakan salah satu cara setiap fungsi bisnis untuk
berkomunikasi. Bukan seperti model client/server tradisional, seperti web server atau
sistem laman web, Web service tidak menyediakan GUI untuk para pengguna. Web service
hanya menyediakan business logic, proses, dan data dalam antarmuka pemrograman
antar jaringan. Web services tidak memerlukan browser atau HTML. Sehingga berikutnya
antar jaringan. Web services tidak memerlukan browser atau HTML. Sehingga berikutnya
Web service dapat ditambahkan ke sebuah GUI (seperti laman web atau aplikasi desktop).
Web service dibangun di atas bebera pa teknologi web seper ti XML, SOAP, WSDL, dan UDDI.
1. XML (Ekstensible Markup Language) digunakan untuk sumber daya data yang memiliki
interoperabilitas tinggi (dapat diakses dan didukung oleh berbagai aplikasi dan teknologi).
2. SOAP (Simple Object Access Protocol), protokol ringan untuk XML sehingga dapat
digunakan untuk menganalisa informasi dari request dan response pada Web service
sebelum dikirimkan melalui jaringan.
3. WSDL (Web Services Description Language), sebuah bahasa berbentuk XML yang
digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan dari Web service sebagai kumpulan dari
komunikasi-komunikasi y ang saling bertransaksi pesan.
4. UDDI (Universal Description, Discovery, and Integration), sebuah direktori yang
didistribusikan secara web based sehingga dapat mendaftarkan diri ke Internet sehingga
dapat dijelajahi.
Secara singkat dapat dijelaskan jika, XML untuk layanan data, SOAP untuk men-transfer data,
WSDL untuk menggambarkan services yang tersedia, dan UDDI untuk mendaftar services apa
saja yang tersedia.
Web service Sepenuhnya berdasarkan standard web dan xml. Web Service dapat
membantu:
Bayangkan fungsi-fungsi yang biasa kita buat dalam program kita untuk melakukan
pekerjaan yang berulang-ulang dan dapat diakses dari bagian manapun dalam program
kita. Begitu pula dengan web service. Bedanya, kalau fungsi dalam program kita hanya
bisa diakses dari dalam program, maka web service dapat diakses oleh program lain
melalui web.
Teknologi Web service memungkinkan sebuah aplikasi menjadi sangat kecil ukurannya,
karena kebanyakan datanya disimpan di web service sehingga tidak perlu disimpan secara
lokal. Web service ini juga memudahkan untuk memperbaharui data dalam aplikasi
karena perubahan hanya tinggal dilakukan di Web service dan semua aplikasi yang
terinstall secara lokal dan mengakses Web service ini pun akan secara otomatis mengikuti
perubahan ini. Teknologi Web service ini sangat cocok untuk diterapkan pada aplikasi
mobile dimana perangkatnya kebanyakan selalu terkoneksi dengan Internet dan
membutuhkan aplikasi-aplikasi yang ringan dalam sisi instalasi lokalnya.
C. Keuntungan Penerapan Web Service
Web service dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pengembangan aplikasi
N-tier, dimana dipisahkan antara server database, aplikasi dan client. Beberapa
keuntungan lain yang didapat dari penerapan web service yaitu:
1. Dengan format XML yang telah menjadi salah satu standar pertukaran data,
penggunaan web service akan banyak memudahkan untuk pertukaran data dalam
berbagai sistem dengan berbeda platform. Apabila kita membuat web service dengan
teknologi Java, maka fungsi-fungsi yang ada dalam web service tersebut dapat kita
baca dengan menggunakan sistem lain yang berbeda sama sekali dari Java, misalkan
menggunakan .Net ataupun PHP.
2. Web service di support oleh pemain utama dalam dunia TI seperti Microsoft (NET),
SUN (Open Net Environment - ONE), IBM (Web Service Conceptual Architecture -
WSCA), W3C (Web Service Workshop), Oracle (Web Service Broker), Hewlett-Packard
(Web Service Platform).
3. Dalam penerapan N-tier, untuk layer bisnis atau apllication logic dapat diterapkan
dengan web service, sehingga di sisi client kita tidak direpotkan dengan instalasi layer
bisnis seperti halnya dll, corba, atau jenis yang lain. Dengan web service, method
atau function yang telah kita buat dapat dipergunakan berulang kali bahkan untuk
keperluan aplikasi yang berbeda (reusable function). Penerapan lebih jauh dari web
service adalah Service Oriented Architecture (SOA) dengan web service sebagai
dasarnya.
4. Web service dibangun berdasarkan text base document dengan format XML,
sehingga untuk komunikasi data relatif lebih ringan dibandingkan dengan aplikasi
yang mengakses langsung database melalui suatu jaringan. Apabila kita menerapkan
web service untuk aplikasi yang menggunakan desktop application based, kita tidak
perlu melakukan instalasi konektor database seperti misalnya menggunakan ODBC,
OLEDB, ataupun jenis data provider lain. Dengan jumlah client yang cukup banyak,
tentunya akan sangat merepotkan apabila kita harus melakukan instalasi satu
persatu untuk konektor database. Dengan menggunakan web service kita cukup
menambahkan web service reference di client, sedangkan untuk koneksi
databasenya hanya perlu dilakukan di server web servicenya.
5. Komunikasi data melalui web service dilakukan melalui http atau Internet protocol
terbuka lainnya. Hal ini sangat memudahkan karena protocol tersebut adalah
protocol yang umum dipakai.
Keamanan pada Web service menjadi sebuah keunikan karena interaksi yang terjadi pada
Web service bukan interaksi antara manusia dan program, melainkan merupakan
interaksi antara program dan program. Maka keamanan di sini adalah keamanan seperti
pengontrolan akses, autentikasi, keamanan data, dan privasi. Skema keamanan yang
paling umum akhir-akhir ini adalah SSL (Secure Sockets Layer), tetapi ketika diterapkan
pada teknologi Web service maka akan muncul banyak keterbatasan dari SSL. Maka dari
itu teknologi Web service sudah mulai bergerak menuju skema keamanan yang XML-
based. Seperti XML Encryption, XKMS (XML Key Management Specification), SAML (Secure
Assertion Markup Language), WS-Security (Web Services Security), atau ebXML Message
Assertion Markup Language), WS-Security (Web Services Security), atau ebXML Message
Service.
Mengingat web service dibuat dengan memanfaatkan protocol http, maka web service
memiliki kerentanan yang sama seperti halnya website biasa. Hal ini dapat diatasi dengan
memperhatikan aspek-aspek keamanan pada saat kita membuat web service. Aspek-aspek
tersebut antara lain :
sumber :
http://ruangchupa.wordpress.com/2011/04/06/apa-itu-web-service/
http://blog.unsri.ac.id/sakalvin/kuliah/manfaat-web-service-dalam-sistem-informasi-
terintegrasi/mrdetail/62855
http://pranata.depkeu.go.id/data/kepustakaan/060098070/PENGGUN AAN%20WEB%20SERVICE
%20PADA%20SISTEM%20REGISTRA SI%20PPJK.pdf
Share
7 comments:
Replies
Reply
Mison Wenda October 2, 2016 at 5:43 AM
makasih ya salam dari papua
Reply
Replies
Reply
Replies
Reply
Powered by Blogger.