Anda di halaman 1dari 2

Inovasi Teknologi Pengolahan Biogas Sebagai

Alternatif Energi Terbarukan dan Ramah


Lingkugan
November 19, 2015
| No Comments
Oleh : Yusmar
Kondisi Kekinian dan Permasalahan di Indonesia

Energi yang paling banyak digunakan untuk aktifitas manusia adalah energi minyak bumi dan energi listrik.
Energi minyak bumi yang banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah minyak tanah, bensin dan
solar. Energi diperlukan untuk pertumbuhan kegiatan industri, jasa, perhubungan dan rumah tangga (Widodo
dkk, 2005). Permintaan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia baik itu untuk keperluan industri,
transportasi dan rumah tangga dari tahun ketahun semakin meningkat. Menyebabkan ketersediaan bahan bakar
menjadi terbatas, atau harga menjadi melambung. Terkait dengan masalah tersebut, salah satu kebijakan
pemerintah ialah dengan pemanfaatan limbah kotoran ternak sapi sebagai energi alternatif (biogas) skala rumah
tangga yang ramah lingkungan untuk memenuhi keperluan rumah tangga itu sendiri.

Biogas merupakan salah satu dari banyak macam sumber energi terbarukan, karena energi biogas dapat
diperoleh dari air buangan rumah tangga, kotoran cair dari peternakan ayam, sapi, babi, sampah organik dari
pasar, industri makanan dan limbah buangan lainnya. Produksi biogas memungkinkan pertanian berkelanjutan
dengan sistem proses terbarukan dan ramah lingkungan. Pada umumnya, biogas terdiri atas gas metana (CH 4)
sekitar 55-80%, dimana gas metana diproduksi dari kotoran hewan yang mengandung energi 4.800-6.700
Kcal/m3, sedangkan gas metana murni mengandung energi 8.900 Kcal/m 3. Sistem produksi biogas mempunyai
beberapa keuntungan seperti: (a) mengurangi pengaruh gas rumah kaca, (b) mengurangi polusi bau yang tidak
sedap, (c) sebagai pupuk, dan (d) produksi daya dan panas (Sri Wahyuni, 2009).
Pengolahan kotoran sapi menjadi energi alternatif biogas yang ramah lingkungan merupakan cara yang sangat
menguntungkan, karena mampu memanfaatkan alam tanpa merusaknya sehingga siklus ekologi tetap terjaga.
Selain mendapatkan energi alternatif pengganti BBM pembuatan biogas dapat mendukung usaha tani
penyediaan pupuk organik sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, sehingga ada
kemandirian dalam penyediaan pupuk. Limbah kotoran sapi untuk dua ekor sapi mampu menghasilkan biogas
yang bisa dimanfaatkan untuk memasak sama dengan dua liter minyak tanah. Sehingga bila ditotalkan dalam
satu tahun, masyarakat bisa menghemat hingga jutaan rupiah.
Teknologi kotoran sapi sangat membantu peternak, selain memenuhi kebutuhan energi sendiri juga bisa
mendapatkan dari penjualan pupuk. Limbah pengolahan biogas kotoran sapi, baik yang padat maupun yang cair
sangat cocok atau bagus untuk dijadikan pupuk tanaman, baik itu untuk tanaman bunga hias dan lainnya.
Secara teknis, prinsip pembuatan biogas adalah memanfaatkan gas metana, yaitu gas yang mudah
terbakar yang terdapat didalam kotoran sapi dimana dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, terutama untuk
konsumsi keluarga. Untuk itu, tentu selain perlu adanya hewan sapi sebagai pemasok kotoran, juga perlu sarana
penampungan kotoran itu agar dapat berproses menghasilkan gas metana.

Teknologi Biogas sudah cukup mapan dan terbukti dapat memproduksi energi non BBM yang sekaligus ramah
lingkungan.biogas termasuk teknologi yang memiliki efisiensi tinggi tinggi dan ramah lingkungan karena residu
proses biogas juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk berkualitas tinggi dan mengurangi efek rumah kaca. Dari
sudut pandang itulah dapat disimpulkan bahwa teknologi biogas termasuk teknologi ramah lingkungan.

Tangki penampung kotoran hewan terbuat dari fibreglass yang disebut Biodigester. Didalam Biodigester yang
tertutup rapat, kotoran hewan diencerkan dengan air. Ini untuk mempercepat proses keluarnya gas dari kotoran
hewan. Dengan memanfaatkan tekanan gas di dalam Biodigester, gas metan yang terbentuk dialirkan ke
penampungan gas. Tempat penampungan gas itu ada berupa kantong plastik berukuran besar, tapi ada pula
berbentuk tabung dari fibreglass. Dari wadah penampungan ini, gas metan dapat dialirkan langsung ke kompor
yang ada di dapur. Oleh karena itu perlu dirancang sebuah inovasi teknologi pembuatan biogas sebagai alternatif
energi terbarukan dan ramah lingkugan.
Manfaat Biogas bagi Kehidupan Manusia
Dalam perkembangannya biogas di Indonesia mulai banyak dikembangkan oleh penduduk desa mereka
memanfaatkan seperti limbah pertanian dan peternakan yang mereka miliki menjadi bahan bakar gas. Pada
umumnya,biogas dimanfaatkan pada skala rumah tangga, namun tidak menutup kemungkinan untuk
dimanfaatkan pada skala yang lebih besar (komunitas). Beberapa keuntungan bagi rumah tangga dan komunitas
antara lain:
1. Mengurangi penggunaan bahan bakar lain (minyak tanah, kayu, dsb) oleh rumah tangga atau komunitas
2. Menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi sebagai hasil sampingan
1. Menjadi metode pengolahan sampah (raw waste) yang baik dan mengurangi pembuangan sampah ke
lingkungan (aliran air/sungai)
2. Meningkatkan kualitas udara karena mengurangi asap dan jumlah karbodioksida akibat pembakaran
bahan bakar minyak/kayu bakar
3. Secara ekonomi, murah dalam instalasi serta menjadi investasi yang menguntungkan dalam jangka
panjang.
Solusi

Salah Satu solusi berdasarkan permasalah diatas dengan membuat suatu inovasi teknologi pengolahan limbah
feses ternak menjadi biogas dengan bentuk penampungan pada tabung gas sebagai bahan bakar alternatif
ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan masyarkat khususnya rumah tangga dan dapat dijadikan
suatu usaha entrepreneur.
Inovasi teknologi ini, muncul sebuah harapan untuk menjadi salah satu solusi alternatif bahan bakar terbarukan
dan ramah lingkungan yang dapat meringankan operasi beban masyarakat khususnya pada rumah tangga untuk
kelangsungan hidup mereka. Selain itu, inovasi teknologi ini dapat mengubah pandangan dunia Internasional
yang melihat bahwa Indonesia adalah negara yang tidak bergantung pada sumber bahan bakar fosil. Namun
tujuan utama dari inovasi teknologi ini adalah merancang sebuah penampungan biogas dalam bentuk tabung
gas, sehingga diharapkan dapat mengatasi biaya operasional yang mahal dalam memenuhi keperluan rumah
tangga dan dapat dijadikan suatu usaha entrepreneur bagi masyarakat umum. Selain itu, inovasi teknologi ini
mampu mengurangi polusi dengan penggunaan energi alternatif ramah lingkungan berbasis sel bahan bakar
tersebut.
Kesimpulan

Dengan pemaparan solusi dan teknik inovasi dan realisasi di atas terhadap permasalahan yang dihadapi, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi teknologi biogas dapat menjadi salah satu alternatif dan solusi atas
permasalahan yang terjadi pada masyarakat umum khususnya rumah tangga.

Biogasdapat menjadi salah satu sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar konvensional yang
masih bergantung pada minyak bumi. Penerapan dari Inovasi Teknologi biogassendiri tidak terlalu sulit
mengingat piranti yang dibutuhkan cukup sederhana, namun disini mungkin akan terkendala oleh pembuatan
tabung gas yang masih sulit karna inovasi teknogi ini terbilang baru di Indonesia. Selain itu, untuk penggunaan
dalam skala besar dan luas di masyarakat, akan lebih efektif dan efisien jika ditambahkan dengan inovasi untuk
penyuplai hidrogen tanpa harus menggunakan bahan baku gas metana.

Diharapkan nantinya ada tindak lanjut dari pemerintah tentang inovasi teknologi biogas pada masyarakat luas
mengingat urgenitas dan kebutuhan para masyarakat

Anda mungkin juga menyukai