Anda di halaman 1dari 3

1.

Vaksin aktif (live vaccine)


Vaksin aktif dan inaktif adalah penggolongan vaksin berdasarkan sifat hidup antigen. Vaksin aktif
mengandung antigen virus atau bakteri yang dilemahkan sehingga diharapkan mampu
memperbanyak diri di dalam tubuh hewan yang divaksin hingga dapat merangsang
sistem kekebalan tubuh hewan tersebut. Vaksin aktif sendiri memiliki kelebihan serta kekurangan
daintaranya sebagai berikut:
a. kelebihan vaksin aktif:
o Lebih cepat menghasilkan kekebalan
o Merangsang pembentukan sistem imun secara luas termasuk respon sel T dan respon mukosa IgA
b. Kerugian vaksin aktif:
o Dapat berubah menjadi virulen
o Tidak dapat dilakukan pada hewan yang masih memiliki antibodi maternal (diperoleh saat hewan masih di
dalam kandungan induknya atau melalui kolostrum susu dari induk)
o Vaksin aktif harus disimpan pada suhu rendah yaitu 4 C atau pada suhu yang lebih rendah untuk menjaga
potensi vaksin. Kesalahan dalam menyimpan atau memindahkan tempat dapat membunuh mikroorganisme
hidup pada vaksin. Perubahan suhu yang terlalu mendadak dan tinggi, sinar matahari dan ultraviolet, atau
radiasi juga dapat mematikan mikroorganisme hidup (virus atau bakteri) dalam vaksin serta dapat
menurunkan potensi vaksin.
o Lebih reaktogenik
2. Vaksin inaktif (killed vaccine)
Vaksin yang berisi mikroorganisme agen penyakit dalam keadaan mati (dimatikan) atau hasil-hasil
pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.). Biasanya vaksin inaktif di dalamnya
dicampurkan atau ditambahkan oil adjuvant untuk perpanjangan immunitas dan mengurangi jumlah
mikroorganisme yang digunakan. Ajuvant yang digunakan dapat berupa aluminium hidroksida,
aluminium fosfat untuk mengadsorpsi antigen pelarut atau lanolin untuk mengemulsikan antigen,
maupun -propiolakton.
a. Keuntungan vaksin inaktif:
o Aman karena tidak ada resiko jadi virulen
o Mudah diproduksi dan disimpan
o Toleransi lebih baik
b. Kerugian vaksin inaktif:
o Memerlukan penggunaan berulang (booster) untuk mempertahankan proteksi
o Rangsangan imunitas seluler dan mukosa kurang
o Pada keadaan tertentu dapat menimbulkan penyakit karena imbalans respon imun
Nah, yang menjadi pertanyaan mengapa virus yang telah dimatikan bisa menstimulasi pembentukan
antibodi? Ternyata, meskipun telah dimatikan namun sisi antigenik dari tubuh virus harus tetap utuh,
tidak boleh pecah atau rusak. Jika sisi antigenik ini rusak, misalnya karena vaksin telah disimpan di
freezer sehingga sempat membeku maka vaksin tidak bisa menstimulasi pembentukan antibodi
secara optimal. Untuk membedakan kedua jenis vaksin ini biasanya pihak produsen membuat
Kemasan yang berbeda, yaitu vaksin aktif biasanya dikemas dengan kemasan vial dan berbentuk
kering beku sedangkan vaksin inaktif dikemas dalam botol dan berbentuk suspensi atau emulsi.
Nah, kembali ke pokok pertanyaan yaitu mengapa perlu dilakukan vaksinasi aktif dan inaktif ND
secara bersamaan? Para peternak sekalian, ada beberapa sebab yang mendasari para praktisi
perunggasan menyarankan vaksin ND pertama yaitu di umur 4 hari menggunakan kombinasi vaksin
aktif (live) sekaligus inaktif (killed) yaitu diantaranya :
1. Stres vaksinasinya akan relatif lebih ringan dibandingkan jika vaksinasi dilakukan secara terpisah. Selain
itu,kedua vaksin tersebut (aktif dan inaktif) mempunyai cara kerja yang berbeda-beda (jalurnya masing-
masing) dalam menimbulkan kekebalan terhadap virus ND sehingga tidak mengganggu satu sama lain.
Vaksinasi ND aktif pertama yang diberikan secara tetes mata/ hidung/spray berperan sebagai priming
vaksinasi untuk menggertak pembentukan kekebalan lokal di saluran pernapasan bagian atas. Kekebalan
lokal ini berfungsi sebagai penjaga pintu gerbang masuknya virus ND ke dalam tubuh ayam. Sedangkan
vaksin ND inaktif berfungsi membentuk kekebalan spesifik yang beredar di dalam darah (kekebalan
humoral). Kekebalan spesifik ini beredar ke seluruh jaringan tubuh dan bekerja secara ekstraseluler. Jadi
virus ND yang lolos dari jurus vaksin aktif maka akan dapat dihambat dengan jurus vaksin inaktif.
2. Kombinasi kekebalan lokal dan humoral yang dibentuk oleh kedua jenis vaksin ini telah terbukti di
lapangan dapat memberikan perlindungan optimal pada ayam dari serangan virus ND. Terkait dengan
mekanisme pembentukan antibodi kedua vaksin tersebut, antibodi vaksin aktif akan mulai terbentuk pada
3-4 hari post vaksinasi dan mencapai standar protektif pada 2-3 minggu post vaksinasi. Sedangkan vaksin
inaktif mulai terbentuk pada 6-7 hari post vaksinasi dan akan mencapai standar protektif pada 3-4 minggu
post vaksinasi. Kekebalan hasil vaksinasi aktif cepat terbentuk tapi cepat turun, sedangkan kekebalan
vaksin inaktif lambat terbentuk tapi bertahan lebih lama. Oleh karena itu, saat vaksinasi menggunakan
vaksin aktif sekaligus inaktif, antibodi yang pertama bekerja berasal dari vaksin aktif, kemudian baru
dilanjutkan antibodi dari vaksin inaktif. Jadi, saat titer antibodi vaksin aktif mulai turun, titer antibodi hasil
vaksin inaktif masih di atas protektif (melindungi)

Kab. Ciamis Jawa Barat

Pada ayam berumur 4 hari biasanya divaksin ND dengan cara tetes mata/tetes hidung/spray. Cara
demikian bisa dilakukan peternak untuk tiap periode. Saya melakukan revaksinasi hanya dengan
tetes mata atau hidung sedangkan dengan spray belum pernah.

Berapakah jumlah air untuk mencampur vaksin, jika vaksin akan diberikan dengan cara spray untuk
populasi 1.000 ekor ?
Kapan waktu yang paling tepat untuk melakukan vaksinasi dengan cara spray ?
Air apa yang paling baik digunakan untuk mencampur vaksin yang akan diberikan dengan
cara spray ?

Jawab :

Vaksinasi ND pertama, yang biasanya dilakukan pada umur 1-4 hari bertujuan untuk menggertak
kekebalan lokal di saluran pernapasan bagian atas, yaitu dengan mengaktifkan kelenjar harderian.
Oleh karena itu cara atau aplikasi vaksinasinya dilakukan melalui tetes mata/tetes hidung/spray.
Vaksinasi ND dengan cara spray (semprot) masih relatif jarang dilakukan peternak.
Dalam penerapannya, cara vaksinasi spray memerlukan alat khusus yang disebut sprayer. Alat
ini telah diatur sedimikian rupa sehingga bisa menghasilkan butiran-butiran cairan vaksin
dengan ukuran tertentu, seperti fine spray (5-20 mikron) atau coarse spray (50 mikron). Jadi
tidak semua sprayer dapat digunakan untuk vaksinasi.
Perkiraan jumlah pelarut untuk vaksinasi semprot (spray) setiap 1.000 ekor ayam ialah :

Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan vaksinasi dengan cara spray, yaitu :

Pastikan sprayer yang digunakan sudah terbebas dari endapan, karat dan sisa-sisa desinfektan.
Lebih baik lagi jika sprayer hanya dipakai untuk vaksinasi. Perlu kita ingat bahwa desinfektan, logam
berat dapat mempengaruhi kualitas vaksin
Siapkan pelarut berupa aquades atau air bersih (tidak memakai larutan dapar) yang dingin, bebas zat
besi dan klorin
Larutkan seluruh isi vial vaksin ke dalam pelarut sampai tercampur rata, kemudian masukkan ke
dalam sprayerdengan hati-hati
Tutup semua pintu dan lubang ventilasi, matikan kipas angin
Semprotkan larutan vaksin ke seluruh ayam dengan jarak 30-40 cm dari atas kepalanya, lebih baik
dilaksanakan pada saat semua ayam mendekam
Kandang dibuka kembali dan kipas dinyalakan lagi 20-30 menit setelah penyemprotan
Perkiraan jumlah pelarut untuk vaksinasi semprot (spray) setiap 1.000 ekor ayam
Untuk keamanan, vaksinator (petugas penyemprotan) hendaknya menggunakan pelindung mata
(goggle), tutup hidung (masker) dan sarung tangan
Vaksinasi dengan cara spray pada ayam umur muda (sampai dengan 4 minggu) harus
menggunakan sprayeryang menghasilkan tetesan kasar/coarse spray (tampak oleh mata),
sedangkan pada ayam berumur lebih dari 4 minggu memakai sprayer yang menghasilkan tetesan
halus seperti kabut/fine spray (tidak tampak sebagai tetesan)

Vaksinasi spray dapat digunakan pada vaksinasi pertama maupun revaksinasi (vaksinasi ulang).
Vaksinasi denganspray hanya boleh dilakukan untuk vaksin aktif, sedangkan vaksin inaktif tidak bisa
menggunakan aplikasi ini. Waktu vaksinasi spray sebaiknya dilakukan 2-3 minggu sebelum kasus
serangan penyakit karena titer antibodi hasil vaksinasi aktif akan mencapai protektif pada 2-3
minggu post vaksinasi.

Air atau pelarut yang digunakan untuk vaksinasi dengan cara spray yaitu cairan aquades. Boleh juga
digunakan air biasanya hanya saja harus dipastikan bahwa air tersebut memiliki kualitas yang bagus,
diantaranya tidak mengandung logam berat, tidak sadah (mengandung kadar Ca, Mg yang tinggi), dll.
Selain itu, air itu juga tidak boleh terkontaminasi klorin. Kualitas air yang kurang bagus dapat
menganggu/merusak virus vaksin (potensi vaksin menurun), sehingga bisa berpengaruh terhadap
pemben-tukan kekebalan dalam tubuh ayam. Vaksinasi dengan cara spray tidak memakai larutan
dapar sebagai pelarutnya, larutan dapar digunakan secara khusus untuk vaksinasi dengan secara
tetes mata, hidung atau mulut.

Anda mungkin juga menyukai