(fossa posterior cranial). Bagian otak ini terpisah dari lobus occipitalis cerebri oleh tentorium
cerebelli (duplikatura duramatris). Cerebellum juga bertetangga dengan pons (terletak di ventral cerebellum) dan
hanya terpisahkan oleh ventrikel quartus.
Sama seperti cerebrum, cerebellum juga punya substansia grisea yang menutupi area yang lebih besar dari
substansia alba. Kontur nya juga reguler dan berlipat-lipat, lipatan nya disebut folia. Beberapa folia lebih dalam
dari yang lain dan membentuk fisura.
Yang paling umum adalah herniasi lobus ekor dari vermis serebelar melalui foramen magnum ke aspek anterior
dari kanal tulang belakang.
Dalam foto di sebelah kiri, perhatikan penonjolan lobus ekor dari vermis serebelar (panah hitam) melalui
foramen magnum (dibatasi oleh garis hitam). Ini adalah penampilan khas dari vermis hernia dan kadang-kadang
disebut "coning" atau "Lipping" dari otak kecil. Hal ini lebih dihargai di otak sagittally dipotong di sebelah
kanan
Sekali lagi perhatikan "coning" dari lobus ekor dari vermis serebelar. Mengapa begitu memerah?
Trauma terkait perdarahan mungkin terjadi sebagai vermis didorong ke bawah dan ke luar melalui foramen
magnum sebagai otak membengkak. Nekrosis vermis juga akan terjadi sekunder untuk kompresi. Dapatkah
Anda memikirkan gejala sisa lainnya?
Ketika otak kecil dipindahkan ke bawah dan caudally oleh edema, otak kecil tekanannya pada medula. Tekanan
pada pusat-pusat pernafasan menyebabkan disfungsi mereka menyebabkan pernapasan dan kematian.
2. Pengertian Nekrosis
Nekrosis merupakan kematian sel sebagai akibat dari adanya kerusakan selakut atau trauma. kematian sel
tersebut terjadi secara tidak terkontrol yang dapat menyebabkan rusaknya sel, adanya respon peradangan dan
sangat berpotensi menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Akibat jejas yang paling ekstrim adalah kematian sel (cellular death). Kematian sel dapat mengenai seluruh
tubuh (somatic death) atau kematian umum dan dapat pula setempat, terbatas mengenai suatu daerah jaringan
teratas atau hanya pada sel-sel tertentu saja. Terdapat dua jenis utama kematian sel, yaitu apotosis dan nekrosis.
1. Apoptosis
Apoptosis adalah kematian sel yang terprogram (programmed cell death), adalah suatu komponen yang normal
terjadi dalam perkembangan sel untuk menjaga keseimbangan pada organisme multiseluler. Sel-sel yang mati
adalah sebagai respons dari beragam stimulus dan selama apoptosis kematian sel-sel tersebut terjadi secara
terkontrol dalam suatu regulasi yang teratur.
Informasi genetik pemicu apoptosis aktif setelah sel menjalani masa hidup tertentu, menyebabkan perubahan
secara morfologis termasuk perubahan pada inti sel. Kemudian sel akan terfragmentasi menjadi badan apoptosis,
selanjutnya fragmen tersebut diabsorpsi sehingga sel yang mati menghilang.
Perubahan morfologi dari sel apoptosis diantaranya sebagai berikut :
Sel mengkerut
Kondesasi kromatin
Pembentukan gelembung dan apoptotic bodies
Fagositosis oleh sel di sekitarnya
Nekrosis merupakan kematian sel sebagai akibat dari adanya kerusakan selakut atau trauma (misalnya:
kekurangan oksigen, perubahan suhu yang ekstrem,dan cedera mekanis), di mana kematian sel tersebut terjadi
secara tidak terkontrolyang dapat menyebabkan rusaknya sel, adanya respon peradangan dan sangatberpotensi
menyebabkan masalah kesehatan yang serius.Stimulus yang terlalu berat dan berlangsung lama serta melebihi
kapasitasadaptif sel akan menyebabkan kematian sel di mana sel tidak mampu lagimengompensasi tuntutan
perubahan. Sekelompok sel yang mengalami kematiandapat dikenali dengan adanya enzim-enzim lisis yang
melarutkan berbagai unsursel serta timbulnya peradangan. Leukosit akan membantu mencerna sel-sel yangmati
dan selanjutnya mulai terjadi perubahan-perubahan secara morfologis.
Nekrosis biasanya disebabkan karena stimulus yang bersifat patologis. Selainkarena stimulus patologis,
kematian sel juga dapat terjadi melalui mekanismekematian sel yang sudah terprogram di mana setelah
mencapai masa hiduptertentu maka sel akan mati. Mekanisme ini disebut apoptosis, sel akanmenghancurkan
dirinya sendiri (bunuh diri/suicide), tetapi apoptosis dapat juga dipicu oleh keadaan iskemia.
a. Perubahan Mikroskopis
Perubahan pada sel yang nekrotik terjadi pada sitoplasma dan organel-organel sel lainnya. Inti sel yang mati
akan menyusut (piknotik), menjadi padat, batasnya tidak teratur dan berwarna gelap. Selanjutnya inti sel hancur
dan meninggalkan pecahan-pecahan zat kromatin yang tersebar di dalam sel. Proses ini disebut karioreksis.
Kemudian inti sel yang mati akan menghilang (kariolisis).
a. Mekanisme nekrosis :
1. Pembengkakan sel
2. Digesti kromatin
3. Rusaknya membran (plasma dan organel)
4. Hidrolisis DNA
5. Vakuolasi oleh ER
6. Penghancuran organel
7. Lisis sel