Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Proses persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang dapat hidup kedunia luar, dari dalam rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain
(Mochtar, Rustam. 1998)
Menurut tua (umur) kehamilan, persalinan dapat berlangsung pada usia kehamilan
kurang bulan (Preterm). Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan 37
minggu atau kurang, merupakan hal yang berbahaya karena mempunyai dampak yang
potensial meningkatkan kematian perinatal. (Prawirohardjo, Sarwono. 2005)
Resiko persalinan preterm adalah tingginya angka kematian, disamping dapat terjadi
pertumbuhan mental-intelektual dan fisik yang kurang menguntungkan sehingga dapat
menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara. Dengan demikian kelahiran preterm yang
mempunyai resiko tinggi diupayakan dapat dikurangi sehingga angka kematian perinatal
dapat diturunkan.
Salah satu penyebab terbesar terjadinya persalinan preterm ini adalah Ketuban Pecah
Dini (KPD). Ketuban Pecah Dini atau spontaneous/early/premature ruptured of the
membrane (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum in partu, yaitu bila pembukaan pada
primi kurang dari 3 cm dan pada multi kurang dari 5 cm.(Mochtar, Rustam. 1998)
Ketuban Pecah Dini merupakan penyebab terbesar persalinan premetur dengan
berbagai akibatnya. Oleh karena itu, untuk mengurangi resiko terjadimya KPD dan
persalinan preterm, serta untuk menekan kematian perinatal maka diperlukan asuhan
kebidanan yang intensif. Untuk itu, penulis tertarik untuk mengangkat kasus ibu hamil
dengan KPD dan persalinan preterm ini agar dapat digunakan dengan semestinya oleh
berbagai pihak.

Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam laporan ini adalah
Pengertian KPD dan persalinan Preterm
Etiologi
Patogenesis
Pengaruh
Prognosis
Diagnosa
Penanganan
Pimpinan persalinan
Komplikasi
Kasus KPD dan Persalinan preterm

Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
Mengetahui Pengertian Ketuban Pecah Dini dan persalinan preterm, etiologi,
Patogenesis, pengaruh, diagnosa, pimpinan persalinan, komplikasi, asuhan yang
diberikan dalam persalinan, serta penanganan kasus persalinan dengan KPD dan
persalinan preterm di RS Dr. M. Djamil Padang
Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan dapat melakukan pengumpulan data,
interpretasi data, menentukan masalah potensial, tindakan segera, melakukan
perencanaan, melakukan pelaksanaan asuhan sesuai rencana asuhan, dan mengevaluasi
asuhan yang telah diberikan kepada pasien.
Memenuhi tugas di Kamar Bersalin RS Dr. M. Djamil Padang

Metode Penulisan
Metode yang di gunakan dalam penyusunan laporan ini adalah dengan cara :
a. Melakukan pengamatan lapangan yaitu melibatkan diri dalam setiap kegiatan
praktek.
b. Mengumpulkan berbagai referensi.
BAB II

KONSEP TEORI

PERSALINAN DENGAN KPD ( Ketuban Pecah Dini )

1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Persalinan imatur adalah persalinan saat kehamilan 20 28 minggu dengan berat
janin antara 500 1000 gram.
Parsalinan premature adalah suatu partus dariu hasil konsepsi tang dapat hidup
tetapi belum aterm ( cukup bulan ). Berat janin antara 1000 2500 gram atau tua
kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu.
Persalinan post matures atau seriteinus adalah partus yang terjadi 2 minggu atau
lebih dari waktu partus yang di perkirakan

2. Ketuban Pecah Dini


Pengertian
- Ketuban Pecah Dini (KPD) atau spontaneous/early/premature ruptured of the
membrane (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum in partu, yaitu bila
pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multi kurang dari 5 cm.
(Mochtar, Rustam. 1998)
- Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda
persalinan, dan di tunggu 1 jam belum dimulainya tanda persalinan. (Manuaba,
Ida Bagus Gde. 1998)
- Sedangkan waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut
kejadian ketuban pecah dini (periode laten).
Etiologi
- Penyebab dari PROM masih belum jelas., maka preventif tidak dapat
dilakukan, kecuali dalam usaha menekan infeksi.
- Beberapa faktor penyebab terjadinya KPD adalah :
Serviks inkompeten
Ketegangan rahim berlebihan seperti pada kehamilan ganda, hidramnion
Kelainan letak janin dalam rahim seperti pada Let-su dan Let-li
Kemungkinan panggul sempit seperti perut gantung, bagian terendah belum
masuk PAP, sevalopelvik disproporsi
Kelainan bawaan dari selaput ketuban
Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban
dalam bentuk proteolotik sehingga memudahkan ketuban pecah
Nutrisi buruk
Status Sosial ekonomi lemah
Pertumbuhan berat badan maternal buruk
Berat badan prakehamilan kurang dari 45 kg
Zat kimia yang teratogen
Kelainan kromosom seperti trisomi
Infeksi virus/bakteri pada meternal
Abnormalitas genetik
Kehamilan ganda
Riwayat kehamilan IUGR terdahulu
Ibu yang merokok/menggunakan narkotika/peminum alkohol
Penyakit pada ibu anemia, DM, preeklampsia, penyakit jantung, penyakit
vaskuler
- Mekanisme terjadinya ketuban pecah dini dapat berlangsung sebagai berikut :
- Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan
vaskularisasi
- Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban sangat lemah dan mudah
pecah dengan mengeluarkan air ketuban
Patogenesis
- TAYLOR dkk. Telah menyelidiki hal ini, ternyata ada hubungannya dengan
hal-hal berikut :
- Adanya hipermotilitas rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban pecah.
Penyakit-penyakit seperti pielonefritis, sistitis, sevisitis dan vaginitis terdapa
bersama-sama dengan hipermotilitas rahim ini.
- Selaput ketuban terlalu tipis (kelainan ketuban)
- Infeksi (amnionitis atau korioamnionitis)
- Faktor-faktor lain yang merupakan predisposisi ialah multipara, malposisi,
disproporsi, cerviks inkompeten, dan lain-lain.
- Ketuban pecah dini artifisial(amniotomi), dimana ketuban dipecahkan terlalu
dini.
- PROM berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan. Jarak antara pecahnya
ketuban dan permulaan dari persalinan disebut periode laten (LP=Lag period).
Makin muda umur kehamilan makin memanjang LP-nya. Sedangkan lamanya
persalinan lebih pendek dari biasanya., yaitu pada primi 10 jam dan multi 6
jam.
Pengaruh
- Terhadap janin
Walaupun ibu belum menunjukkan gejala-gejala infeksi tetapi janin mungkin
sudah terkena infeksi, karena infeksi intrauterin lebih dahulu terjadi
(amnionitis, vaskulitis) sebelum gejala pada ibu dirasakan. Jadi akan
meninggikan mortalitas dan mobiditas perinatal.
- Terhadap ibu
Karena jalan telah terbuka, maka dapat terjadi infeksi intrapartal, apalagi bila
terlalu sering diperiksa dalam. Selain itu juga dapat dijumpai infeksi
puerpuralis (nifas), peritonitis, dan septikemia, serta dry-labor.
Ibu akan merasa lelah karena terbaring di tempat tidur, partus akan menjadi
lama, maka suhu badan naik, nadi cepat dan nampaklah gejala-gejala infeksi.
Hal ini akan meninggikan angka kematian dan angka morbiditas pada ibu.
Prognosis
- Ditentukan oleh cara penatalaksanaan dan komplikasi-komplikasi yang
mungkin timbul serta umur dari kehamilan.

Diagnosa

- TFU tidak sesuai dengan usia kehamilan


- Peningkatan Berat badan ibu kurang/ tidak ada

- Pada pemeriksaan USG lakukan pengukuran biparietal,panjang paha janin,


lingkaran abdomen

- Memeriksa adanya cairan yang berisi mekonium, verniks kaseosa, rambut


lanugo atau bila telah terinfeksi bau

- Inspekulo : dilihat apakah ada air ketuban keluar dari kanalis servikalis dan
apakah ada bagian yang sudah pecah

- Gunakan kertas lakmus

- Pemeriksaan pH forniks posterior. Pada KPD, pH adalah basa

- Pemeriksaan hispatologi air ketuban

- Aborization dan sitologi air ketuban

Penanganan

- Rawat di Rumah Sakit

- Jika ada perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta

- Jika ada tanda-tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau) berikan antibiotika

- Berikan antibiotika untuk mengurangi morbiditas ibu dan janin , yaitu


ampisilin 4x500mg selama 7 hari ditambah eritromisin 250 mg per oral 3 kali
per hari selama 7 hari
- Berikan kortikosteroid kepada ibu untuk memperbaiki kematangan paru janin,
yaitu betametason 12 mg IM dalam 2 dosis setiap 12 jam atau deksametason6
mg IM dalam 4 dosis setiap 6 jam
- Lakukan persalinan pada kehamilan 37 minggu
- Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm
- Jika tidak terdapat infeksi dan kehamilan > 37 minggu :
- Jika ketuban telah pecah >18 jam, berikan antibiotika profilaksis untuk
mengurangi risiko infeksi streptokoccus grup B yaitu ampisilin 2 gr IV setiap 6
jam atau penisilin G 2 juta unit IV setiap 6 jam sampai persalinan. Dan jika
tidak ada infeksi pasca persalinan, hentikan antibiotika
- Nilai serviks
- Jika serviks sudah matang, lakukan induksi persalinan dengan oksitosin
- Jika serviks belum matang, matangkan serviks dengan prostaglandin dan infus
oksitosin atau lahirkan dengan seksio caesarea
Pimpinan Persalinan
- Ada bermacam-macam pendapat mengenai penatalaksanaan dan pimpinan
persalinan dalam menghadapi PROM. Beberapa institut menganjurkan
penatalaksanaan untuk PROM sebagai berikut :

Bila anak belum viable (kurang dari 36 minggu), penderita dianjurkan


untuk beristirahat di tempat tidur dan berikan obat-obat antibiotika
profilaksis, spasmolitika, dan roboransia dengan tujuan untuk mengundur
waktu sampai anak viable.

Bila anak sudah viable (lebih dari 36 minggu), lakukan induksi partus 6-12
jam setelah lag phase dan berikan antibiotika profilaksis. Pada kasus-kasus
tertentu dimana induksi partus dengan PGE2 dan atau drips sintosinon
gagal, maka lakukanlah tindakan operatif.

- Jadi pada PROM penyelesaian persalinan bisa :


Partus spontan
Ekstraksi vakum
Ekstraksi forsep
Embriotomi bila anak sudah meninggal
Seksio caesarea bila ada mindikasi obstetrik
Komplikasi
- Pada anak
IUFD dan IPFD
Asfiksia
Prematuritas

- Pada ibu
Partus lama dan infeksi
Atonia uteri
Perdarahan post partum
Infeksi nifas
BAB III

LANDASAN MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang di gunakan sebagai


metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan,
ketrampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang
terfokus pada klien (varney,1997 ).

Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan yang di mulai
dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah langkah tersebut
membentuk kerangka yang lengkap yang bisa di aplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi
semua langkah tersebut bisa di pecah pecah ke dalam tugas tugas tertentu dan semuanya
bervariasi dengan kondisi klien.

Proses manajemen kebidanan terdiri dari langkah langkah berikut :


I. Tahap pengumpulan data dasar
Pada langkah pertama ini di kumpulkan semua in formasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

Untuk memperoleh data di lakukan dengan cara :


1. Anamnese
- Biodata
- Keluhan utama
- Riwayat penyakit yang lalu
- Riwayat kelahiran
- Pola hidup sehari hari
2. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda tanda
vital
3. Pemeriksaan khusus : inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
4. Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium
- Catatan terbaru dan sebelumnya.

II. Interpretasi data dasar

Pada langkah ini di lakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah


berdasarkan interpretasi yang benar atas data data yang telah di kumpulkan.
Data dasar yang telah di kumpulkan di interpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.

III. Identifikasi diagnose atau masalah potensial

Langkah III merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi


diagnosis atu masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya. Pada
langkah ini kitamengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial
berdasarkan diagnose/masalah yang sudah di identifikasi.

IV. Penetapan kebutuhan tindakan segera

Langkah ini merupakan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan


konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi
klien.

V. Penyusunan rencana asuhan yang menyeluruh

Pada langkah ini di rencanakan asuhan yang menyeluruh yang di tetapkan


berdasarkan langkah langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosis yang telah di
identifikasi atau antisipasi.

VI. Pelaksanaan asuhan

Pada langkah ke- 6 ini rencana asuhan menyeluruh seperti pada langkah ke-
5.
VII. Mengevaluasi

Pada langkah ini di lakukan eveluasi keefektifan yang sudah di berikan. Hal
yang sudah di evaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan
mengatasi diagnosis dan masalah yang telah di identifikasi.
BAB IV

PENERAPAN MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU BERSALIN DI RS HATIVE AMBON

No. Registrasi : -
Tgl. Anamnese : 8-03-2012
Jam : 18.30 wit
Oleh : Bidan Dan Mahasiswa
kebidanan
I. PENGUMPULAN DATA

A. DATA SUBJEKTIF
A.1 Identifikasi Klien

Nama Klien : Ny. M Nama Suami : Tn.G

Umur : 30 tahun Umur : 33 tahun

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buru Bangunan

Suku/Kebangsaan : Ambon/Indonesia Suku/Kebangsaan : Ambon/Indonesia

Agama : Kristen Protestan Agama : Kristen Prorestan

Alamat : passo Alamat : passo

No. Tlp/HP :- No. Tlp. HP :-

Status Pernikahan : sah

Pernikahan yang ke : pertama


Lamanya Pernikahan : 1,3 tahun

A.2 1.a. Keluhan utama pada waktu masuk

Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah dan dirasakan sampai ketulang
belakang, serta keluar lender bercampur darah.

b.Riwayat Keluhan Utama (tanyakan sejak kapan, ciri khas)

- Kontraksi (sejak kapan, frekuensi, interval, lokasi, reaksi ibu terhadap


nyeri):
- Sakit sejak semalam, frekuensi 2x dalam 10 menit, interval 4-5 detik, lokasi
perut bagian bawah menjalar ke pinggang, dirasakan terus menerus, ibu
tampak meringis kesakitan.
- Pengeluaran : lendir bercampur darah

2. Riwayat Menstruasi

Klien mengatakan menarche pada umur 12 tahun, siklus menstruasi 28 hari,


lama menstruasi 5 hari/bulan, warna merah, banyaknya: 2-3x ganti duk/hari,
bau amis, Dysmenorhoe : tidak, jika dysminorhoe : sebelum/sesudah
menstruasi, penanganan dysminorhoe : fluor albus : tidak.

HPHT : 17- 05- 2010

TP : 24 - 02 - 2011

1. Riwayat Kehamilan ini


a. Klien mengatakan bahwa ini adalah kehamilan yang pertama, dengan usia
kehamilan 9 bulan 14 hari. Gerak Fetus mulai terasa pada umur kehamilan 5
bulan bulan. Klien control kehamilan di puskesmas sebanyak 5x, Imunisasi TT
sebanyak 2 kali.

Pergerakan fetus dalam 24 jam (3 jam) terakhir 4 kali.


b. Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan)
Rasa lelah : ada.

Mual dan muntah yang lama : tidak ada

Nyeri perut: tidak ada

Panas, Menggigil : tidak ada

Lain-lain : tidak ada

c. Buang air besar dan buang air kecil (kapan terakhir, ciri khas)

BAB terakhir : 3 jam yang lalu ( konsistensi lunak, warna kuning, bau khas )

BAK terakhir : 15 menit jam yang lalu (konsistensi cair, warna kuning mudah,
bau pesing).

d. Pola makan dan minum (terakhir)


makan terakhir : 2 jam yang lalu (berupa nasi, ikan dan sayur)
minum terakhir : 10 menit yang lalu (berupa air putih 1 gelas.)
e. Pola tidur
Siang : 1-2 jam.
Malam : 7-8 jam.
2. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

Anak
Tgl/Thn Tempat Usia Jenis Penol Jenis Hidup/ Menetek
No
Persalinan Persalinan Kehamilan Persalinan ong Kela BB PB Meningg i
min al

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan Umum : Baik


b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda Vital : TD : 100/70 mmHg. Suhu : 36,5 0 C, Nadi : 82x/m, RR : 20x/m
d. Berat Badan sekarang : 62 kg,
e. Tinggi Badan : 159 cm
f. Pemeriksaan Fisik :
1. Rambut : bersih,tidak ada ketombe,penyebaran merata dan tidak rontok
2. Muka :
- Chloasma Gravidarum : tidak ada
- Odema : tidak ada,
3. Mata :
Kesimetrisan : simetris kiri kanan
Kelopak mata : tidak odema
Conjungtiva : merah muda
Sklera : tidak kuning
4. Telinga :
- Kesimetrisan : simetris kiri - kanan
- Kebersihan : bersih, tidak ada pengeluaran sekret
- Kelainan : tidak ada
5. Mulut dan gigi :
- Gigi : bersih tidak ada karies gigi
- Stomatitis : tidak ada
- Bibir Kering : tidak ada
- Gusi berdarah : tidak ada

6. Leher :

- Pembesaran vena jugularis : tidak ada


- Pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada

7. Payudara :

Bentuk : simetris kiri - kanan


Areola : adanya hiperpigmentasi areola
Putting susu : menonjol kiri - kanan
Pengeluaran : colostrum
Benjolan/tumor : tidak ada
Rasa nyeri : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada

8. Abdomen
Kebersihan : bersih
Pembesaran : sesuai umur kehamilan
Striae : albican
Linea : nigra
Luka bekas operasi : tidak ada
Bila ya : Jenis operasi :-
Keadaan kandung kemih : kosong

Palpasi :

Leopold I : (Menggunakan pita cm) :TFU 2 jari dibawah Px ,uk : 42 minggu


(35 cm), teraba bagian yang besar dan lunak pada daerah
fundus .

TBJ : ( 35 12 ) x 155 = 3565 gram ( Johnson dan tausak )


Leopold II : Teraba bagian yang datar, panjang seperi papan pada sebelah kiri
perut ibu ( PU-KI ).
Leopold III : Teraba bagian bulat dan keras pada bagian bawah janin
(let-kep).
Leopold IV : Kedua ujung jari tangan pemeriksa tidak dapat bertemu lagi
(Divergen).
Penurunan presentasi (perlimaan) : 4/5
Auskultasi : Irama : Teratur
Frekuensi : 148x/menit (dihitung selama 1 menit penuh)
Lokasi : Perut ibu bagian kiri bawah pusat.
9. Ekstremitas :

1) Atas : simetris kiri - kanan

2) Bawah : simetris kiri kanan, tidak ada odema, tidak ada varises,

reflex patella ( + ) kiri dan kanan.

2. Pemeriksaan Khusus

Vagina Toucher : Tanggal : 8-03-2012,jam : 7.00 wit, Oleh : Bidan dan


mahasiswa
Vulva : tidak ada odema, tidak ada tumor, tidak ada kondiloma, tidak ada
varises
Vagina : tidak ada odema, tidak ada tumor, tidak ada sikatrik, tidak ada
septum, suhu hangat.
Porsio : konsistensi lunak, tipis, tidak ada polip.
Serviks : pembukaan 1 cm
Kantong ketuban: pecah.
Presentasi : kepala.
Posisi (Ubun-ubun) : UUK kiri depan.
Penurunan bagian terendah : hodge II.
Kesan panggul : normal ( promontorium tidak teraba ).
Pengeluaran : lendir bercampur darah.

3. Pemeriksaan Laboratorium (tgl : - ,jam : - )

Darah : Gol. Darah : -, Hb : -.


Urine : Protein : -..
Reduksi : -.
Lain-lain : -.
Pengobatan yang diberikan (bila ada) : -.

II. INTERPRETASI DATA DASAR

Diagnosa : GI P0 A0, Umur Kehamilan 42 minggu, pu-ki, let-kep, janin hidup, tunggal
intrauterine, inpartu kala I fase aktif

Dasar :

- Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama dan tidak pernah keguguran.
- HPHT 19-05-2011 TP 26-02-2012
- Palpasi :
Leopold I : TFU 2 jari di bawah px,
Leopold II : teraba bagian yang memanjang pada perut ibu sebelah kiri,
leopold III : teraba bagian yang basar, bulat dan keras di atas simpisis dan
tidak dapat di gerakan lagi.
Leopold VI : kedua ujung jari-jari tangan pemeriksa tidak dapat bertemu lagi.
- Serviks : pembukaan 7 cm
- Kantong ketuban: kering
- Presentasi : kepala.
- Posisi (Ubun-ubun) : UUK kiri depan.
- Penurunan bagian terendah : hodge II.
- Auskultasi : DJJ (+), frekuensi 128 x/menit.
Masalah :

- gangguan rasa nyaman

Dasar :

- Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah dirasakan hingga ke tulang belakang
- Adanya kontraksi uterus.

Kebutuhan :

- Masasse lumbal dan perut


- Support
- Makan dan minum
- Teknik relaksasi

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL

Diagnosa / masalah Potensial : gawat janin dan infeksi

Dasar : ketuban pecah pada jam 05.30 wit 8-03-2012 dengan pembukaan 1 sampai jam
4.30 wit dengan pembukaan 7

IV. TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian anti biotic Profilaksis

V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH

Kala I :

Diagnosa : GI P0 A0, Umur Kehamilan 42 minggu, pu-ki, let-kep, janin hidup, tunggal
intrauterine, inpartu kala I fase aktif

Dasar :

- Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama dan tidak pernah
keguguran.
- HPHT 19-05-2011 TP 26-02-2012
- Palpasi :

Leopold I : TFU 2 jari dibawah px,


Leopold II : teraba bagian yang memanjang pada perut ibu sebelah kiri.
Leopold III: teraba bagian yang besar, bulat dan keras diatas simpisis.
Leopold VI: kedua ujung jari-jari tangan tidak dapat bertemu lagi.
- Serviks : pembukaan 7 cm
- Kantong ketuban: kering.
- Presentasi : kepala.
- Posisi (Ubun-ubun/Sakrum) : UUK kiri depan.
- Penurunan bagian terendah : hodge II.
- Auskultasi : DJJ (+), frekuensi 128x/menit.
Merencanakan asuhan yang menyeluruh :
memantau DJJ, TTV dan kontraksi uterus.
Rasional : Pemantauan dilakukan untuk mengetahui kondisi ibu, janin serta
kemajuan persalinan.
Observasi kandung kemih.
Rasional : kandung kemih yang penuh menggangu penurunan kepala janin,
selain itu juga dapat menambah rasa nyeri pada perut bagian bawah sehingga
perlu diobservasi untuk dilakukan pengosongan kandung kemih jika penuh.
Anjurkan ibu untuk tidur miring kiri.
Rasional : dengan tidur miring kiri sangat baik agar uterus tidak menekan
vena cava inferior sehingga pasokan oksigen melalui sirkulasi plasenta dapat
mencegah hipoksia pada janin.

Berikan support pada ibu dan jelaskan proses kemajuan persalinan


Rasional: Dengan memberikan support kepada ibu dapat membantu mengurangi
rasa takut dan cemas menjelang persalinan dan informasi tentang kemajuan
persalinan penting diketahui ibu karena dapat memberi kepuasan psikis.
Anjurkan ibu untuk makan dan minum.
Rasional : Dengan makan dan minum dapat menambah tenaga ibu yang
dibutuhkan untuk menghadapi persalinan nanti.
Siapkan alat dan obat-obatan yang diperlukan.
Rasional : Alat-alat yang disiapkan sesuai kebutuhan sangat membantu dalam
proses kelancaran persalinan.

VI. MELAKSANAKAN PERENCANAAN


KALA I PERSALINAN :

LEMBAR OBSERVASI PERSALINAN

Tanggal / Pembukaan
HIS DJJ TD/s/N/P Keterangan
jam Serviks
08-03-2012
Jam 02.30 3x dalam Frekuensi TD : Vt
wit 10 menit, 145x/mnt 110/70mmhg 1 cm
lamanya 35 S: 36,5 0 C,
detik, N : 82x/mnt
P : 23x/mnt

Jam 11. 30 3x dalam Frekuensi N : 80x/m Vt


wit 10 menit, 140x/menit 3 cm
lamanya 35
detik
Jam 15.30 3x dalam Frekuensi N : 84x/m Vt
wit 10 menit, 146x/m 3 cm
lamanya 37
detik.
Jam 19.00 4x dalam Frekensi N : 82x/m Vt
wit 10 menit, 146x/m 4 cm
lamanya 40
detit.
Jam 20.30 4 x dalam Frekuensi N : 85x/m
wit 10 menit 144x/m Vt
lamanya 43 6 cm
detik.

Jam 00.30 3x dalam Frekuensi N : 87x/m Vt


wit 10 menit, 144x/m 7 cm
lamanya 45
detik.
Jam 03.40 4 x dalam Frekuensi N : 87x/m Vt
wit 10 menit 128/x/m 7 cm
lamanya 45
detik.
Jam 04.30 rujuk rujuk rujuk rujuk
wit

Lama Kala I : 12 jam

Setelah di lakukan tindakan dan tidak berhasil maka pada jam 4.30 wib pasien di rujuk ke

RSUD.DR.HAULUSSY AMBON

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan bab sebelumnya dapat di simpulkan bahwa :
a. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup di
luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.
b. Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda
persalinan, dan di tunggu 1 jam belum dimulainya tanda persalinan.

c. Factor penyebab Penyebab dari PROM masih belum jelas., maka preventif tidak
dapat dilakukan, kecuali dalam usaha menekan infeksi.
B. SARAN
Penulis dapat menyarankan agar :
a. Kepada klien/ibu post partum
Di harapkan agar dapat mempersiapkan mental dan jasmani serta menjaga
kebersihan diri sehingga mencegah terjadinya perdarahan dan infeksi pada saat
bersalin pada masa post partum.
b. Kepada tenaga medis
Di harapkan agar lebih teliti dan berhati hati dalam menolong persalinan serta
menjaga dan meningkatkan sterilisasi sewaktu menolong persalinan.

DAFTAR PUSTAKA

Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan


bidan/atau ide bagus gede manuaba Jakarta : egc,1998

Prawiraharjo, Sarwono .2002. Pelayanan Kesehatan Matemal dan Neonatal . Jakarta:


Yayasan Bina Pustaka

Rukiyah Ai Yeyeh SSi.T, Yulianti Lia, Am.Keb, MKM.2002. Asuhan Kebidanan IV (Patologi
Kebidanan). Jakarta: Trans Info Media
LEMBARAN PENGESAHAN

MENGETAHUI PRESEPTOR

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING PRAKTIK


NIP. : NIP. :

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai sumber
dari segala ilmu pengetahuan yang telah melimpahkan berkat, rahmat serta akal budi, hikmat dan
kebijaksanaan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Adapun dalam laporan ini disusun berdasarkan hasil pemeriksaan Ibu Rumah Sakit RS.
HATIVE AMBON

Disadari sungguh bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki. Untuk itu, segala bentuk kritik, saran
dan masukan dari dosen pembimbing yang menaruh perhatian terhadap penulisan ini sangat
diharapkan demi penyempurnaannya kedepan.

Akhir kata,penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian laporan ini dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Ambon, Maret 2012


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II KONSEP TEORI PERSALINAN

A. PENGERTIAN PERSALINAN
B. KPD ( Ketuban Pecah Dini)

BAB III MANAJEMEN KEBIDANAN MENURUT VARNEY ( 1977 )

BAB IV PENERPAN MANAJEMEN ASUHAN KKEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DI


RS HATIVE

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU BERSALIN PATOLOGI

DENGAN KPD

DI RSUD HATIVE AMBON

DISUSUN OLEH :

NAMA :ALMA YATI KASONGAT

NIM : P07124010014

TINGKAT/SEMESTER : IIA / IV

KEMENTRIAN KASEHATAN RI

POLTEKKES KEMENKES MALUKU

JURSAN KABIDANAN

2012

Anda mungkin juga menyukai