Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS INDONESIA

RINGKASAN PRIBADI CHAPTER 1 HAL 26-30

KOMUNIKASI KESEHATAN

KELOMPOK 8
1. Rini Kurniawati 1606945333

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DEPOK SEPTEMBER 2017
CHAPTER 1

Overview of Key Communication Areas


Ikhtisar Area Komunikasi Kunci

Komunikasi kesehatan global adalah istilah yang semakin sering digunakan untuk
memasukkan perbedaan pendekatan komunikasi dan area aksi, seperti komunikasi
interpersonal , mobilisasi sosial dan masyarakat, dan advokasi (Haider,2005; Waisbord
dan Larson, 2005).
Program Komunikasi kesehatan terencana bergantung pada perpaduan antara area
tindakan yang berbeda yang seharusnya dipilih berdasarkan pertimbangan perilaku dan
hasil sosial yang diharapkan (WHO, 2003; O'Sullivan, Yonkler, Morgan, dan Merritt,
2003; Komunikasi Kesehatan Kemitraan, 2005a).
Hasil jangka panjang akan berhasil melalui proses keterlibatan yang melibatkan
kelompok kunci dan pemangku kepentingan, menerapkan pendekatan partisipatif untuk
penelitian, dan menggunakan budaya, saluran komunikasi sebagai area tindakan yang
tepat. Intinya komunikasi kesehatan tidak bisa disulap.
efek keberhasilan / efek bola salju dalam komunikasi kesehatan dipengaruhi oleh pesan
berulang, frekuensi, pengiriman pesan dengan banyak cara, sumber, pemberi materi yang
dapat memotivasi orang untuk merubah perilaku yang di inginkan. Misalnya memberikan
imunisasi pada anak, memakai kelambu anti malaria dan mencoba untuk berhenti
merokok.

Beberapa bentuk komunikasi kesehatan:

1. Komunikasi interpersonal,
Komunikasi antar individu atau kelompok yang didasarkan atas keaktifan mendengar,
kemampuan bersosialisasi dan berperilaku, mampu mengidentifikasi kebutuhan audiens,
menguasai budaya serta memahami kebiasaan mereka termasuk konseling pribadi/selling
personal. (WHO, 2003,hal. 2), yang berlangsung selama pertemuan dengan anggota
kelompok kunci dan pemangku kepentingan utama lainnya, serta selama acara kelompok
dan di lokasi di mana bahan dan layanan tersedia. Ini juga termasuk komunikasi provider-
pasien-yang telah diidentifikasi sebagai salah satu dari bidang komunikasi kesehatan
yang paling penting (US Department of Health dan Human Services, 2005) dan harus
bertujuan untuk meningkatkan hasil kesehatan dengan mengoptimalkan hubungan antara
penyedia layanan dengan pasien mereka, dan dialog komunitas, yang merupakan contoh
komunikasi interpersonal pada skala dan digunakan dalam penelitian dan praktik untuk
mengumpulkan masukan masyarakat dan melibatkan pemberdayaan peserta selama
proses komunikasi.

2. Media massa dan komunikasi media baru.


Bergantung pada kemampuan penggunaan media yang kompeten dan kompetensi sesuai
dengan budaya,media baru, dan media sosial, serta saluran komunikasi lainnya.

3. Mobilisasi komunitas dan keterlibatan warga


bottom-up dan proses partisipatif yang terkadang lebih formal mencakup metode untuk
konsultasi publik dan keterlibatan warga. Dengan menggunakan beberapa saluran
komunikasi , mobilisasi masyarakat melibatkan pemimpin masyarakat dan masyarakat
luas dalam menangani masalah kesehatan, berpartisipasi dalam menentukan langkah-
langkah kunci untuk perubahan perilaku atau perubahan sosial, atau melatih perilaku
yang diinginkan.

5. Komunikasi medis profesional.


Pendekatan peer-to-peer (teman sebaya/ teman sejawat) dimaksudkan untuk menjangkau
dan melibatkan profesional perawat kesehatan yang bertujuan untuk
Mempromosikan penerapan praktik medis dan kesehatan terbaik;
Mendirikan konsep baru dan standar perawatan;
Mempublikasikan temuan medis terkini, keyakinan, parameter, dan kebijakan;
Mengubah atau mendirikan prioritas medis baru ; dan
Memajukan perubahan kebijakan kesehatan dalam hal tujuan.

6. Hubungan konstituensi dan kemitraan strategis dalam komunikasi kesehatan.


Komponen penting dari semua bidang komunikasi kesehatan lainnya serta area
komunikasi tersendiri. Hubungan konstituensi mengacu untuk proses:
Menciptakan konsensus di antara pemangku kepentingan utama masalah kesehatan
dan solusi potensial mereka,
Memperluas jangkauan program dengan melibatkan konstituen kunci,
Mengembangkan aliansi,
Mengelola dan mengantisipasi kritik dan penentang, dan
Menjaga hubungan kunci dengan organisasi kesehatan atau pemangku kepentingan
lainnya. Konstituensi yang efektif Hubungan sering mengarah pada kemitraan
strategis dan multisektoral.

7. Komunikasi kebijakan dan advokasi publik


Yang meliputi hubungan pemerintah, pengarahan dan komunikasi kebijakan, publik
advokasi, dan advokasi media dan menggunakan banyak saluran komunikasi, tempat dan
media untuk mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku pembuat kebijakan, dan
akibatnya adopsi, implementasi, dan berkelanjutan berbagai kebijakan dan aliran
pendanaan untuk isu-isu spesifik.

The Health Communication Cycle


Apa yang bisa dan tidak bisa Komunikasi Kesehatan lakukan
Komunikasi kesehatan tidak bisa bekerja dalam vacum sendirinya, biasanya
merupakan bagian penting dari kesehatan masyarakat atau intervensi pengembangan
masyarakat atau upaya dari suatu perusahaan. upayanya Karena kompleksnya masalah
kesehatan, mungkin saja "Tidak sama efektifnya dalam mengatasi semua permasalahan atau
mengandalkan semua pada pesan kesehatan" (National Cancer Institute di National Institutes
of Health, 2002, hal 3), setidaknya dalam jangka waktu tertentu.

Komunikasi kesehatan tidak bisa

Menggantikan kekurangan infrastruktur lokal.(seperti taman, transportasi yang


memadai sistem, fasilitas rekreasi, program berbagi sepeda, dan toko yang menjual
makanan bergizi).
Kemampuan (seperti jumlah yang tidak memadai dari penyedia layanan kesehatan
sehubungan dengan ukuran populasi yang ada ).
Mengimbangi solusi medis yang tidak memadai untuk mengobati,mendiagnosis,
atau mencegah penyakit apapun.
Tapi bisa membantu mengadvokasi perubahan dan menciptakan lingkungan yang baik
untuk menunjang pembangunan yang pelayanan kesehatan baru atau tambahan alokasi dana
untuk medis dan penemuan ilmiah, atau akses terhadap perawatan atau layanan masyarakat
yang ada atau perekrutan tenaga profesional kesehatan di bidang kesehatan lainnya atau pada
wilayah yang kurang terlayani. Dengan berbuat demikian, ini membantu mengamankan
komitmen politik, stakeholder, dan melibatan masyarakat untuk mendorong perubahan,
merancang solusi spesifik masyarakat, dan memperbaiki outcome kesehatan.

Karena berkembangnya fungsi komunikasi kesehatan, penulis lainnya dan beberapa


organisasi telah menentukan potensi kontribusi komunikasi kesehatan pada pelayanan
kesehatan dan kesehatan masyarakat. Sebagai contoh, US National Cancer Institute di National
Institutes of Health (2002) memiliki publikasi tentang topik tersebut.

Memahami peran dan potensi dampak komunikasi kesehatan, sangat penting untuk
memanfaatkan sepenuhnya kontribusi komunikasi kesehatan terhadap kesehatan dan hasil
sosial terkait serta untuk menetapkan target yang realistis tentang apa yang bisa dicapai oleh
anggota tim, mitra, kelompok sasaran, dan pemangku kepentingan. Tabel 1.3 memberikan
contoh apa yang bisa dan tidak bisa komunikasi lakukan.

Ringkasan:
1. Komunikasi kesehatan tidak dapat jalan dengan sendirinya, ia merupakan bagian
dari kesehatan masyarakat atau pengembangan masyarakat atau upaya yang
dilakukan oleh suatu perusahaanan.
2. Komunikasi kesehatan tidak bisa menggantikan kurangnya fasilitasi kesehatan yang
ada baik infrastruktur dan tenaga kesehatan.
3. Komunikasi kesehatan dapat digunakan sebagai alat advokasi dalam menciptakan
lingkungan yang mendukung peningkatan kesehatan.
4. Komunikasi kesehatan membantu terwujudnya komitmen politik yang ada,
stakeholder, dan melibatkan masyarakat untuk mendorong perubahan, merancang
solusi spesifik masyarakat, dan memperbaiki outcome kesehatan.
Tabel 1.3 Apa yang bisa dan tidak bisa komunikasi kesehatan lakukan

Komunikasi Kesehatan dapat membantu Komunikasi Kesehatan tidak dapat


untuk
Meningkatkan kesadaran akan masalah Bekerja sendiri, terlepas dari intervensi
kesehatan dan akar permasalahannya untuk kesehatan masyarakat, perawatan kesehatan,
mendorong perubahan tindakan dan pemasaran, dan pengembangan masyarakat
kebijakan
Melibatkan dan memberdayakan masyarakat Mengganti kekurangan dari infrastruktur,
dan kelompok kunci pelayanan dan kemampuan lokal
Mempengaruhi prioritas dan agenda Mengimbangi tidak adanya perawatan atau
penelitian serta mendukung kebutuhan dana diagnosis atau pencegahan yang memadai
tambahan untuk penemuan medis dan ilmiah
Meningkatkan pemahaman tentang factor- Sama efektifnya dalam menjawab semua
faktor sosial yang mempengaruhi kesehatan masalah atau menyampaikan semua pesan,
dan penyakit sehingga dapat ditangani secara setidaknya dalam jangka waktu yang sama
memadai di tingkat populasi dan masyarakat
Mendorong kolaborasi diantara sektor-sektor
yang berbeda seperti kesehatan masyarakat,
pengembangan masyarakat dan perawatan
kesehatan
Mendukung pemangku kepentingan
kesehatan dan isu-isu social terkait
Mempengaruhi persepsi, kepercayaan dan
sikap yang dapat merubah norma-norma
social (National Cancer Institute at the
National Institutes of Health, 2002, hal.3)
Mempromosikan data dan isu-isu kesehatan
yang muncul untuk menetapkan standar
perawatan yang baru
Meningkatkan permintaan produk dan
pelayanan kesehatan (National Cancer
Institute at the National Institutes of Health,
2002, hal.3)
Menunjukkan manfaat and mendorong
perubahan perilaku
Menunjukkan keterampilan hidup sehat
(National Cancer Institute at the National
Institutes of Health, 2002, hal.3)
Memprovokasi diskusi publik untuk
mendorong diagnosis, pengobatan atau
pencegahan penyakit
Menyarankan dan bertindak cepat
(National Cancer Institute at the National
Institutes of Health, 2002, hal
.3)
Membangun konsistensi mendukung
perubahan social dan kesehatan melalui
sector-sektor dan komunitas yang berbeda.
Advokasi untuk mendapatkan akses yang
sama terhadap produk dan pelayanan
kesehatan yang ada
Memperkuat hubungan dengan pihak ketiga
Meningkatkan/memperbaiki kepatuhan dan
hasil pasien

Anda mungkin juga menyukai