KEL Komkes
KEL Komkes
KOMUNIKASI KESEHATAN
KELOMPOK 8
1. Rini Kurniawati 1606945333
Komunikasi kesehatan global adalah istilah yang semakin sering digunakan untuk
memasukkan perbedaan pendekatan komunikasi dan area aksi, seperti komunikasi
interpersonal , mobilisasi sosial dan masyarakat, dan advokasi (Haider,2005; Waisbord
dan Larson, 2005).
Program Komunikasi kesehatan terencana bergantung pada perpaduan antara area
tindakan yang berbeda yang seharusnya dipilih berdasarkan pertimbangan perilaku dan
hasil sosial yang diharapkan (WHO, 2003; O'Sullivan, Yonkler, Morgan, dan Merritt,
2003; Komunikasi Kesehatan Kemitraan, 2005a).
Hasil jangka panjang akan berhasil melalui proses keterlibatan yang melibatkan
kelompok kunci dan pemangku kepentingan, menerapkan pendekatan partisipatif untuk
penelitian, dan menggunakan budaya, saluran komunikasi sebagai area tindakan yang
tepat. Intinya komunikasi kesehatan tidak bisa disulap.
efek keberhasilan / efek bola salju dalam komunikasi kesehatan dipengaruhi oleh pesan
berulang, frekuensi, pengiriman pesan dengan banyak cara, sumber, pemberi materi yang
dapat memotivasi orang untuk merubah perilaku yang di inginkan. Misalnya memberikan
imunisasi pada anak, memakai kelambu anti malaria dan mencoba untuk berhenti
merokok.
1. Komunikasi interpersonal,
Komunikasi antar individu atau kelompok yang didasarkan atas keaktifan mendengar,
kemampuan bersosialisasi dan berperilaku, mampu mengidentifikasi kebutuhan audiens,
menguasai budaya serta memahami kebiasaan mereka termasuk konseling pribadi/selling
personal. (WHO, 2003,hal. 2), yang berlangsung selama pertemuan dengan anggota
kelompok kunci dan pemangku kepentingan utama lainnya, serta selama acara kelompok
dan di lokasi di mana bahan dan layanan tersedia. Ini juga termasuk komunikasi provider-
pasien-yang telah diidentifikasi sebagai salah satu dari bidang komunikasi kesehatan
yang paling penting (US Department of Health dan Human Services, 2005) dan harus
bertujuan untuk meningkatkan hasil kesehatan dengan mengoptimalkan hubungan antara
penyedia layanan dengan pasien mereka, dan dialog komunitas, yang merupakan contoh
komunikasi interpersonal pada skala dan digunakan dalam penelitian dan praktik untuk
mengumpulkan masukan masyarakat dan melibatkan pemberdayaan peserta selama
proses komunikasi.
Memahami peran dan potensi dampak komunikasi kesehatan, sangat penting untuk
memanfaatkan sepenuhnya kontribusi komunikasi kesehatan terhadap kesehatan dan hasil
sosial terkait serta untuk menetapkan target yang realistis tentang apa yang bisa dicapai oleh
anggota tim, mitra, kelompok sasaran, dan pemangku kepentingan. Tabel 1.3 memberikan
contoh apa yang bisa dan tidak bisa komunikasi lakukan.
Ringkasan:
1. Komunikasi kesehatan tidak dapat jalan dengan sendirinya, ia merupakan bagian
dari kesehatan masyarakat atau pengembangan masyarakat atau upaya yang
dilakukan oleh suatu perusahaanan.
2. Komunikasi kesehatan tidak bisa menggantikan kurangnya fasilitasi kesehatan yang
ada baik infrastruktur dan tenaga kesehatan.
3. Komunikasi kesehatan dapat digunakan sebagai alat advokasi dalam menciptakan
lingkungan yang mendukung peningkatan kesehatan.
4. Komunikasi kesehatan membantu terwujudnya komitmen politik yang ada,
stakeholder, dan melibatkan masyarakat untuk mendorong perubahan, merancang
solusi spesifik masyarakat, dan memperbaiki outcome kesehatan.
Tabel 1.3 Apa yang bisa dan tidak bisa komunikasi kesehatan lakukan